NovelToon NovelToon
Tertawan Diantara 2 Takdir

Tertawan Diantara 2 Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Lama menghilang bak tertelan bumi, rupanya Jesica, janda dari Bastian itu, kini dipersunting oleh pengusaha matang bernama Rasyid Faturahman.

Sama-sama bertemu dalam keadaan terpuruk di Madinah, Jesica mau menerima tunangan dari Rasyid. Hingga, tak ingin menunggu lama. Hanya berselisih 1 minggu, Rasyid mengitbah Jesica dipelataran Masjidil Haram.

Namun, siapa sangka jika Jesica hanya dijadikan Rasyid sebagai yang kedua.

Rasyid berhasil merobohkan dinding kepercayaan Jesica, dengan pemalsuan jatidiri yang sesungguhnya.

"Aku terpaksa menikahi Jesica, supaya dia dapat memberikan kita putra, Andini!" tekan Rasyid Faturahman.

"Aku tidak rela kamu madu, Mas!" Andini Maysaroh.

*

*

Lagi-lagi, Jesica kembali ketanah Surabaya. Tanah yang tak pernah ingin ia injak semenjak kejadian masa lalunya. Namun, takdir kembali membawanya kesana.

Pergi dalam keadaan berbadan dua, takdir malah mempertemukanya dengan seorang putra Kiyai. Pria yang pernah mengaguminya waktu lalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Begitu tiba di dalam kamarnya, Andini langsung bergegas membersihkan diri, karena malam ini juga dia akan pergi dengan selingkuhannya~Mars.

Dan begitu semuanya sudah siap, Andini berdiri di depan kaca riasnya. Penampilanya yang feminim, dengan dress press body bewarna hitam. Rambut ia biarkan lurus, dan tak lupa, lipstik cetar itu. Namun ada yang tertinggal rupanya.

Andini segera bangkit dan berjalan menuju lemari besar. Begitu tanganya sibuk mencari, wajah cantik itu seketika menegang menahan cemas.

"Perasaan ... Aku kemarin naruh pil itu disini. Kok sekarang nggak ada ya? Duh ... Dimana lagi?!" beberapa handuk ia keluarkan semua, namun tetap saja hasilnya nihil.

Tidak menyerah begitu saja, Andini dengan segala kepanikannya, kini mengobrak abrik semua kamarnya. "Duh, dimana sih pil KB ku?!" nafasnya terengah-engah, sambil menggigit bibir bawahnya.

Arhhh ... Jesica menggeram frustasi. Ia lalu segera menyambar tasnya, dan langsung pergi lagi.

*

*

~Hotel Farenity~

2 Mobil mewah sudah berhasil memasuki halaman hotel tersebut. Rasyid membawa mobil sendiri, sementara Tuan Gio berada dalam mobilnya dengan Kevin. Karena Tuan Gio tamu VIP, jadi sudah terdapat staff yang mengarahkan untuk masuk kedalam.

Namun sebelum itu, tiba-tiba Tuan Gio berhenti ditengah aula. "Rasyid, sebentar! Kita duduk disana dulu, karena rekan Ayah satunya belum datang." Sambil menelfon, kini Rasyid mengikuti saja ucapan Ayahnya.

"Oh baik, saya sudah menunggu di aula depan!" Setelah mengatakan itu, Tuan Gio langsung memutus kembali sambungan telfonnya.

Dan setelah 10 menitan lebih menunggu, dari luar datanglah seorang wanita cantik dengan penampilan feminimnya. Meskipun memakai masker, namun dua pria beda generasi itu tampak menelisik, menghatamkan pandanganya kearah wanita tadi.

"Itu bukanya, Andini, Rasyid? Untuk apa dia malam-malam datang kesini? Kamu ajak dia datang kesini?" tuduh Tuan Gio menatap kesal.

Wajah Rasyid spontan tidak terima. Ia berusaha menahan emosinya saat ini juga. Kedua tanganya terkepal kuat, hingga rahangnya jelas sekali menggeretak.

"Kamu mau kemana? Jangan kegabah! Biar kevin saja yang mengikuti!" Tuan Gio menahan pundak putranya, dan mengarahkan dagunya kearah Andini, untuk Kevin ikuti.

Setelah itu, Andini langsung saja bergegas masuk kedalam. Selama perjalananya, tubuhnya merasa meremang, bahkan kedua sudut matanya melirik kekanan dan kiri.

Namun setelah ia sampai didepan kamar dengan nomor 25, Andini dengan cepat membukanya dengan akses sim card yang tadi diberikan oleh staff hotel.

Mars sudah bersandar diranjang sambil bertelanjang dada. "Hai sayang, bagaimana hari-harimu?" pria muda itu terkekeh, dan segera bangkit dari sana.

"Mars, aku sangat merindukanmu! Aku sudah tidak tahan ingin tidur dalam dekapanmu!" Andini sudah membuang tasnya di atas ranjang, dan kini memainkan jemarinya pada dada kekar Mars.

Mars agak menjauhkan tubuh Andini. "Bagaimana kalau kita minum dulu! Kamu terlibat stres sekali akhir-akhir ini," ucapnya sambil menarik lengan Andini untuk diajaknya duduk.

Cheers ....

Andini dan Mars saling mengangkat gelas mereka, lalu segera bersulang bersama.

Kedua mata Mars menelisik kearah Andini, meskipun ia belum sepenuhnya menenggak minuman keras tadi. Sudut bibirnya terangkat sinis, lalu dalam hatinya menghitung, hingga Andini sudah habis segelas tadi.

Dan seperti biasa. Andini akan membuat dirinya mengflay terlebih dahulu, agar ia dapat mengimbangi cara main Marselino.

5 menit, istri Rasyid itu sudah mulai menguap. "Duh, ngantuk banget aku Mars!"

"Nggak papa, Sayang! Kamu tiduran saha dulu! Lagian ... Biar nanti kita mainnya, kamu terlihat lebih fresh! Aku tungguin kamu disini," Mars mengusap lengan Andini, lalu membiarkan wanita itu terlelap diaras ranjang.

Dan setelah memastikan Andini sudah tak sadarkan diri, baru ia menjalankan rencananya.

Kini, tubuh Andini sudah polos tanpa sehelai benang satu pun. Mars segera memakai kembali kemejanya, dan berjalan keluar. Namun didepan pintu, sudah ada dua pria yang menunggu.

"Bagaimana?" tanya Kevin dengan wajah dinginya.

"Sudah, Pak Kevin! Kalau begitu saya permisi dulu," pamit Mars memakai kembali masker serta topinya. Dan setelah itu ia melenggang pergi dari sana.

"Beni, masuklah! Jalankan rencana Tuan Gio dengan baik!" Kevin meminta sang anak buah untuk masuk.

Begitu semuanya siap, Kevin lalu menelfon Tuannya. "Hallo Tuan! Saya sudah menemukan kamar, yang dimana Nona Andini masuki!"

📞 "Oke, Kevin. Saya dan Rasyid segera kesana!" Putus Tuan Gio.

Rasyid sudah berapi-api. Wajahnya memerah, ingin sekali menghajar dua orang didalam kamar itu.

Begitu mereka berdua sampai, Kevin yang masih berdiri didepan pintu, kini agak sedikit menyingkir, begitu melihat wajah Rasyid bagaikan psikopat.

"Ingat Rasyid, kamu harus kendalikan emosimu! Jangan kegabah, karena ini di tempat umum! Bisa-bisa anjlok reputasimu." Peringat sang Ayah menatap tajam.

"Bagaimana, pintunya dikunci?" Rasyid seakan kehilangan akal, dan hanya mementingkan emosinya saat ini.

Brak!!!

Brak!!!!

"Buka pintunya? Andini ... Aku tahu kamu ada didalam!" teriak Rasyid sambil menggedor pintu didepanya kini.

Sementara didalam, anak buah Tuan Gio sudah mulai cemas. Ia sangat pahan betul, siapa Rasyid Faturahman. Namun, karena disana juga ada Tuan Gio, dan ia sudah menjamin akan keselamatannya, jadi pria yang bernama Beni itu agak sedikit tenang.

Brak!!!!

Pintu hotel itu berhasil terbuka dengan dobrakan kaki jenjang Rasyid. Meskipun nanti ia akan membayar denda, namun setidaknya ia berhasil mepergoki istrinya yang berselingkuh.

Beni segera turun dan langsung mengenakan celana panjanganya. Sementara Andini, ia mulai terbangun, tersentak kaget kala lenganya sudah berhasil ditarik kuat oleh Rasyid.

"BEDEBAH KALIAN BERDUA!" Bentak Rasyid dengan wajah yang memerah. Dadanya bergemuruh kuat, dengan tarikan nafas yang tersengal.

Andini mulai mengerjab. Ia tersentak setengah mata, begitu melihat beberapa orang sudah ada didepanya saat ini. Dan lebih shocknya, Rasyid juga kini melayangkan tatapan membunuh kepadanya.

"Mas Rasyid? Ayah?" lirih Andini menatap bingung. Ia lalu menunduk untuk melihat keadaan tubuh bawahnya. Dan benar saja, tidak ada sehela kain tang tertinggal.

"Kurang ajar, kamu berani-beraninya merecoki rumah tanggaku!" sentak Rasyid dengan tangan terkepal. Ia bergegas ingin melayangkan tinju ke arah Beni, namun langsung ditarik oleh sang Ayah.

"Tuan, tolong maafkan saya! Saya hanya diminta Ibu Andini untuk memuaskannya. Dan, saya juga dibayar oleh istri Anda!" suara Beni bergetar, merasa takut jika dihajar oleh Rasyid.

"Sudah!" suara Tuan Gio menggelegar, ia lalu menatap Kevin. "Kevin, amankan pria ini! Jangan sampai dia lolos!" perintahnya kepada sang anak buah.

Dan dengan cepat pula, Kevin langsung membawa pria itu keluar.

Sementara Andini, ia hanya mampu tertunduk, bahkan ia juga tidak kenal siapa pria asing itu. 'Kemana perginya Mars? Kenapa malah pria gila itu yang meniduriku?!' Meski menangis, namun batinya sejak tadi menyumpah serapahi nama Marselino.

"BODOH!!" bentak Rasyid kembali. "Kamu menggunakan uangku untuk meyalurkan hasratmu pada para bajingan itu!" timpalnya sambil menunjuk wajah pucat Andini.

Andini masih menangis, dan mengeratkan selimut pada tubuhnya. "Mas, aku tidak kenal pria tadi! Aku sudah dijebak olehnya, Mas!" sanggahnya dengan wajah frustasi.

"Tidak hanya sekali aku memberi maaf, Andini. TIDAK HANYA SEKALI!" bentak Rasyid sambil menggeram. "Kamu tega menghianatiku berulang kali, hingga kamu juga membohongiku dengan begitu lamanya!"

"Mas, maafkan aku! Tapi aku begini karena kamu juga tega menghianati cintaku!" balas Andini menajamkan matanya. "Kamu diam-diak juga sudah memaduku!" sentaknya.

Rasyid semakin dibuat marah. "Ingat Andini ... Jauh sebelum aku menikahi Jesica, kamu sudah terlebih dahulu berselingkuh! KAMU WANITA MURAHAN, ANDINI! Dan yang lebih menyakitkan, kamu selama ini mengkonsumi pil kontrasepsi, demi memenuhi hasrat gilamu ITU!"

Deg!

Tuan Gio juga ikut tersentak. Tapi ia kembali menormalkan wajahnya.

1
evi carolin
hadeh keliatannya berat sebelah ni rasyid trlalu mengutamakan keluarga kasian kamu jesica walau gemana pun kamu pst banyak mengalah dan dikalahkan
Septi.sari: iya kak kasian 🤧🤧🤧
total 1 replies
Khoirun Nisa
lanjut ka
Septi.sari: syukron bintangnya kak🙏❤❤❤❤
total 1 replies
Nisa_Flour01
aku mampir nihh, jangan lupa di back ya Thor
Nisa_Flour01
aku bingung gimana jelasinnya. intinya semangat Thor. update lagi yaww

jangan lupa mampir dan react balik yaaa. thank you
Septi.sari: syukron kak nisa.🙏🙏🙏❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!