orang gadis yang berusia 20 tahun harus terpaksa menikah dengan seorang CEO muda yang berusia 26 tahun.
Natasha bukannya bahagia dengan pernikahannya. tapi nyatanya malah selalu disiksa secara fisik serta batin oleh sang CEO karena dia merasa gadis itu adalah penghancur masa depannya dengan hubungan asmara pacarnya.
apakah Natasha bisa bertahan dengan sikap kasar CEO atau tidak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kata kau marah
"Al-alvaro ", panggil Ana pelan
Tapi Alvaro sama sekali tidak menoleh, dia hanya fokus menatap ke arah jalan depan.
Ana sebenarnya merasa ketakutan melihat wajah Alvaro yang sedang menahan marah, dengan rahang mengeras dan wajah yang memerah.
setelah beberapa menit perjalanan dengan keheningan yang mencekam, Alvaro dan Anna akhirnya sampai di rumah mereka.
Alvaro keluar dari mobilnya dan meninggalkan Ana di dalam mobil.
"Alvaro!", panggil Ana sedikit berteriak
Dia segera keluar dari mobil dan berlari kecil untuk menyusul Alvaro.
"Alvaro! Al--"
"Apa kau tidak bisa diam!", bentuk Alvaro sambil membalikkan tubuhnya menghadap Ana mengikutinya dari belakang.
"Ma- maaf ", lirih Ana yang ketakutan
"Awh", rintih Ana saat Alvaro memojokkannya ke dinding sambil mencengkram pipi Ana
"Asal kau tahu, aku tidak peduli jika kau ingin pergi kemana pun dengan siapa pun kau pergi. tapi ingat, Jangan pernah kau berduaan dengan seorang pria di depan banyak orang, karena statusmu adalah istriku. Jika kau melakukan itu, kau akan merusak Citra ku di depan semua orang. Mereka akan berkata istri seorang pengusaha terbesar berselingkuh di belakang suaminya,apa kau mengerti itu? dasar jalang tidak berguna", kata Alvaro dengan nada yang menakutkan dan bentakan.
Alvaro melepaskan cengkraman di pipi Ana dengan kasar lalu masuk dalam kamarnya dan membanting pintu kamar.
"Hiks... Hiks...", tubuh Ana merosot ke lantai
Kenapa Alvaro Semarah itu, padahal Ana hanya pulang bersama dengan sahabatnya, apakah itu salah.
Lagi pula Anna dan Andre hanya akan pulang bersama, tidak lebih dari itu.
Ana sangat marah pada perlakuan kasar Alvaro selalu membentaknya dan mengucapkan kata-kata kasar terhadapnya yang selalu menyakitkan hatinya.
Ana berdiri dan berjalan menuju kamarnya. Ana merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang merasa kelelahan.
Hanya butuh beberapa menit untuk Ana Sudah terlelap.
Berapa saat kemudian pintu kamar terbuka. Alvaro yang berdiri memandang Ana yang sedang terlelap di atas tempat tidur.
Tanpa melakukan apapun, Alvaro kembali menutup pintu kamar Ana tanpa menimbulkan suara.
.
.
Suasana ruangan makan saat ini benar-benar mencekam, Anna dan Alvaro sama terdiam di
tempatnya setelah menghabiskan makan malam mereka.
Ana ragu untuk memulai percakapan dengan Alvaro. Entah apa yang ada di pikiran Alvaro saat ini hanya diam dengan wajahnya yang datar.
Tanpa mengatakan apapun Alvaro bangun dari tempat duduknya dan masuk ke dalam kamar.
Mata anak terus mengikuti ke mana Alvaro pergi, setelahnya Ana mendesah lelah ketika Alvaro masuk dan mengunci kamarnya.
Ana menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi', Ada apa dengan Alvaro! aku rasa masalah tadi seharusnya tidak sampai seperti ini ', batin Ana.
\*\*\*\*
Seminggu sudah berlalu sejak kejadian itu, hubungan Anna dan Alvaro masih tetap sama.
Mereka masih tetap jarang berbicara satu sama lainnya,mereka berdua hanya akan berbicara jika benar-benar penting, itupun dengan pembicaraan yang sama. membuang pandangannya
Tok !!!Tok !!!! Tok
Anna dan Alvaro saat itu baru saja selesai sarapan langsung saling tatap saat dengar suara ketukan pintu. Membuang pandangannya beranjak berdiri untuk untuk membukakan pintu.
Tapi Alvaro segera membuang pemandangannya dan beranjak berdiri untuk membukakan pintunya .
"Argh! Mom!", pekik Alvaro
Dia baru saja membuka pintu rumahnya dan langsung mendapat jeweran dari Mom.
"Anak kurang ajar! Kenapa kau tidak pernah mengunjungi rumah Mom,huh!", ujar Mom sambil berkacak pinggang.
"Alvaro sibuk Mom", jawab Alvaro acuh
"Mom!", kesal Alvaro sambil menghindari tangan Mom ,yang hendak kembali menjewer telinganya
"Minggir!",Mom Lina langsung menyingkirkan Alvaro dari ambang pintu lalu masuk memanggil menantunya.
" CK!", Alvaro hanya mampu mendesah kesal dengan kelakuan ibunya
Alvaro menoleh ke arah samping saat merasakan seseorang menepuk bahunya, itu ternyata papanya .
"Ayo kita masuk! Dady sangat merindukanmu,son", ucap papa Hendra
"Really?"tanya Alvaro sambil menatap ayahnya dengan malas.
Papa Hendra hanya terkekeh lalu ngajak putranya masuk. Meskipun papahnya jarang membelanya berurusan dengan mom, tapi sebagai ayah dia sangat menyayanginya.
"Sayang kau sedang apa?"tanya Mommy Lina
"Oh, ternyata itu ,Mom", kata Ana senang
Ana baru saja selesai mencuci piring dan ternyata,Mom yang berdiri di belakang. Yang mengunjungi mereka.
coba kl Alvaro miskin pasti para pembaca berdoa ana dpt yg lbih krn si laki miskin.
tp krn si laki kaya kn gk mungkin ana dpt yg lbih kaya jd ya rujuk. enth pemikiran yg bgaimana. terlalu lemah perempuan nya, atau terlalu eman krn kaya atau krn terlalu bucin.
tp coba kl si wanita yg salah, pling si laki di dukung untuk dpt jodoh baru.
biasanya begitu sih endingnya