NovelToon NovelToon
Seina'S Journey Of Revenge

Seina'S Journey Of Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lilachuu

Setelah pembantaian yang terjadi di desanya, dua gadis kecil entah bagaimana bisa selamat.

Setelah itu, karena takut para pelaku akan kembali, mereka diam-diam meninggalkan desa tempat kelahiran mereka.

Namun, sebuah insiden kembali menimpa keduanya yang membuat mereka berpisah.

Sang kakak perempuan 'Seina' memiliki pertemuan misterius yang akan mengubah jalan hidupnya.

Demi balas dendam, demi adiknya, Seina memulai perjalanannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilachuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menuju Tahap Selanjutnya

“Lumiere-sama, entah kenapa aku merasa bahwa aku akan menjadi kuat dengan cepat.”

“Fufu… aku juga mengharapkan perkembanganmu. Namun kau harus ingat, semua yang kuberikan kepadamu hanyalah sebagian kecil dari milikku. Dengan kata lain, meski kau berhasil mencerna semua itu, masih ada jalan yang panjang bagi dirimu.”

“S-sebagian kecil? Ini sepertinya akan menjadi jauh lebih sulit dari dugaanku.”

“Tentu itu sulit. Namun aku yakin kau pasti bisa menerimanya. Lagipula kau adalah orang yang kupilih secara langsung. Kau pasti tidak akan pernah mengecewakanku.”

“Aku akan berjuang keras untuk memenuhi harapan itu!”

"Bagaimana persiapanmu?"

"Semuanya berjalan lancar. Kogane-sama juga melatihku sedikit mengenai pertarungan jarak dekat."

Lumiere-sama mengangguk dan memintaku untuk mengikutinya. Awalnya aku penasaran kemana tujuannya, ternyata itu ada di kaki pohon Kogane-sama.

"Semua barang yang kau butuhkan dalam perjalanan sudah disiapkan oleh Kogane-kun. Cobalah untuk memeriksanya!"

Seperti yang disarankan Lumiere-sama, aku memeriksa semua yang dibutuhkan. Mulai dari pakaian, perbekalan, dan kebutuhan lainnya, tentu saja termasuk uang.

"Ngomong-ngomong, darimana Kogane-sama mendapatkan semua ini?"

"Darimana apanya? Dia adalah makhluk yang bisa bertindak sewenang-wenang di hutan ini, tidak sulit untuk mendapatkan barang-barang atau uang dari mayat petualang yang mati di berbagai tempat."

"E-eh... d-dari mayat? Apakah ini baik-baik saja?" sebenarnya aku ingin sedikit menentangnya, tapi itu juga akan bermasalah jika aku tidak memiliki uang dan yang lainnya.

Kalau begitu, untuk saat ini aku hanya bisa mengikuti instruksinya.

"Jangan memikirkan hal-hal yang sepele. Daripada itu, aku akan memberikanmu set pakaian untuk perjalananmu."

"Set pakaian? Apakah itu harus?"

"Tentu saja itu penting. Penampilan dan efisiensi gerakan dalam pertarungan, itu akan sangat dibutuhkan dalam perjalanan. Bagaimanapun juga kau tidak akan tahu kapan dirimu akan tertimpa masalah."

Tentu saja apa yang dikatakan Lumiere-sama adalah benar. Tapi kenapa set pakaiannya tampak sedikit meragukan.

"Lumiere-sama, kenapa harus mini skirt? Bukankah itu akan meminimalkan titik perlindungan?"

"Cihh... pemikiran macam apa itu. Seperti yang kukatakan sebelumnya, penampilan dan efisiensi gerakan itu penting. Dengan penampilan yang seperti itu, kau tidak akan begitu mudah untuk di curigai."

"Benarkah seperti itu?"

Awalnya aku hanya setengah meragukannya, tapi aku tidak menyangka pertanyaanku akan membuat Lumiere-sama mengalihkan pandangannya.

Ini membuatnya semakin mencurigakan.

Karena itu aku akan mencoba untuk sedikit mendesaknya.

"Benarkah hanya itu?"

"I-itu benar kok~"

"Sudah kuduga Lumiere-sama sedang membodohiku."

"Ah... kau ini rewelnya minta ampun sih. Memangnya kenapa kalau aku hanya ingin kau terlihat sedikit imut dengan penampilan itu?"

"Hehe... akhirnya Lumiere-sama mengakuinya. Tapi, jika Lumiere-sama yang meminta sampai segitunya, aku jadi tidak bisa keberatan ya~"

Tuk...

"Hah!? Begitukah caramu berbicara denganku? Cepatlah pakai dan pergi dari sini!"

"Sakit~"

Lumiere-sama mengetuk kepalaku, itu tidak keras dan tidak terasa sakit sama sekali.

Jadi aku hanya merasa lucu dengan sifatnya yang baru kuketahui itu.

Setelah itu, aku mengemas barang-barang yang telah disiapkan ke dalam tas sihir. Itu sangat berguna karena bisa menampung banyak barang meski tampilan luarnya kecil.

"Sudah selesai?"

"Ya, tas sihir benar-benar praktis."

"Syukurlah jika kau menyukainya."

Yang berbicara denganku saat ini adalah Kogane-sama. Lalu yang berdiri dengan cemberut di sampingnya adalah Lumiere-sama.

"Lumiere-sama, Kogane-sama, aku sudah siap."

"Sebelum itu, Lumiere, bukankah ada barang yang ingin kau berikan kepada Seina?"

"Barang yang ingin Lumiere-sama berikan kepadaku?"

Aku sedikit canggung saat melihat wajah cemberutnya.

Meski penampilannya sangatlah dewasa, entah kenapa aku merasa bahwa Lumiere-sama memiliki sifat yang sedikit kekanak-kanakan.

"Ahem... Ini adalah cincin penyimpanan yang dibuat dari ranting Kogane-kun dan permata darah milikku sebagai intinya. Kau tahu kan kalau berkatmu itu sedikit spesial? Didalam cincin ini ada darah yang dibutuhkan untuk memaksimalkan fungsinya. Nah pokoknya itulah intinya."

Aku menerima cincin tersebut dari Lumiere-sama dan langsung memakainya.

Itu terlihat sangat indah dengan warna hitam keemasan dan permata merah darah sebagai intinya.

Bahkan cincin pernikahan dari orang tuaku tampak sangat lusuh jika dibandingkan dengan ini.

"Terima kasih, Lumiere-sama. Aku akan menjaganya dengan baik."

"Asal kau tahu Seina, bukan itu saja fungsi dari cincin itu. Kau sebelumnya membahas tentang cara menghubungi satu sama lain bukan? Awalnya Lumiere memiliki caranya sendiri untuk menghubungimu secara sepihak. Namun setelah membicarakannya denganku, kami memutuskan untuk membuat cincin itu."

"Dengan kata lain, aku bisa menghubungi kalian menggunakan cincin ini?"

Kogane-sama mengangguk ringan dan melanjutkan. "Tepat seperti itu. Kau hanya perlu menuangkan mana dan kekuatan mentalmu ke dalamnya, lalu itu akan bekerja seperti kemampuan telepati."

"Benarkah? Itu sangat hebat!" aku sempat khawatir mengenai hal ini sebelumnya, tapi mendengar berita ini, aku langsung merasa lega.

Dengan demikian, aku dapat yakin bahwa ini bukanlah perpisahan.

"Lalu ini, hadiah dariku."

Syut...

Itu adalah makhluk kecil yang tubuhnya dipenuhi bulu halus. Karena dia melompat dengan gesit ke arahku, aku hampir tidak bisa melihat penampilannya. Yang aku tahu itu memiliki warna putih mulus.

"Itu adalah Wise Fox, salah satu monster yang tidak berbahaya dan sangat cerdas. Dia akan sangat berguna untuk menjadi rekan perjalanan."

Benar saja, itu benar-benar menyerupai seekor rubah. Jika bukan karena ukurannya yang serupa dengan kepalan tangan orang dewasa, aku pasti dengan mudah mengetahuinya.

"Ahem... Seina, aku ingin menambahkan sedikit. Mata kirimu, itu disebut Eyes of Truth. Mata itu memiliki kemampuan untuk melihat segala macam kebenaran. Kecuali seseorang yang telah melewati batasan 'Transenden', itu dapat berlaku untuk semua orang. Karena itu, aku harap kamu akan mempertimbangkan  setiap tindakan saat menggunakannya."

"Saya mengerti, Lumiere-sama."

Dapat melihat semua kebenaran, tentu itu memiliki sisi yang menguntungkan dan juga sebaliknya.

Jika aku terlalu berperasaan, maka aku mungkin sulit untuk mengabaikan hal-hal yang terjadi di sekitar.

Karena itu, seperti yang dikatakan Lumiere-sama, aku harus selalu memperhatikan setiap tindakan.

Setelah itu, dibawah bimbingan Kogane-sama, aku membentuk kontrak familiar dengan Wise Fox yang diberikan olehnya.

Jujur aku tidak pandai memberikan nama, karenanya aku memanggilnya 'Wise' dan itu sesuai dengan nama rasnya.

"Baiklah, aku akan memindahkanmu sekarang."

"Aku berangkat!"

"Jaga dirimu, Seina. Aku akan memberitahumu tentang apa yang harus dilakukan dalam tahap selanjutnya."

Aku mengangguk, lalu dengan jelas jari dari Kogane-sama, pemandangan di depanku menjadi buram.

Butuh waktu tiga hingga empat detik agar aku bisa kembali normal.

Kemudian apa yang kulihat selanjutnya benar-benar membuat diriku tercengang.

Itu adalah padang rumput yang sangat luas.

Sejauh apapun mata memandang, semuanya di warnai dengan hijau yang bermacam-macam.

Aku menoleh ke belakang dan melihat bahwa perbatasan hutan tidak jauh dariku.

Sekali lagi, aku sangat kagum dengan kemampuan dari Kogane-sama.

"Yosh... sekarang saatnya bagiku untuk berpetualang!" dengan demikian, aku mulai berjalan menyusuri padang rumput yang luas.

1
Aiss Sulastri
Luar biasa
Aero Lisa
Bneran dipenggal nih kepala Seina??
JB
P
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!