Dihari ulang tahunnya yang ke 23 tahun Marlena Susianti atau yang sering di panggil Lena berharap hadiah spesial dari sang kekasih. Namun ternyata yang dia dapat tidak sesuai apa yang diharapkan. Lena justru mendapati kekasihnya sedang melalui malam panas dengan sahabatnya sendiri, Sherin. Karena kecewa, Lena pun berlari keluar dari apartemen kekasihnya secepat yang ia bisa untuk menghindar dari kenyataan pahit itu.
Rasa kecewa dan sakit hati membuat Lena pun putus asa hingga ia masuk ke sebuah club malam. Terlalu banyak menenggak alkohol membuat Lena akhirnya menghabiskan malam dengan seorang pria tampan yang tidak dia kenal sama sekali.
“Sayang.. Kamu milikku sekarang.”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
Tidak jauh berbeda dengan Alex yang sedang merasakan porak poranda karena pengaduan Sherin pada mamahnya, Lena pun sedang kebingungan sambil terus memikirkan keputusannya menikah dengan Erlan. Lena tiba tiba berpikir akan seperti apa kehidupan pernikahannya nanti dengan Erlan.
“Aku sama sekali nggak kenal sama dia. Aku juga nggak mencintai dia. Tapi.. Aku sudah tidur dengannya. Bagaimana mungkin aku bisa hidup dengannya nanti.” Gumam Lena dengan helaan napas berat.
Lena tidak pernah menyangka hidupnya akan terombang ambing seperti sekarang. Lena tidak punya tempat untuk pulang. Jangan kan tempat untuk dirinya pulang, untuk bernapas lagi besok saja sekarang Lena harus bergantung pada Erlan. Pria asing yang mengatakan sangat mencintainya. Pria asing yang dengan begitu murah hati mau membantu segala kesulitan yang Lena alami. Kesulitan bertubi tubi yang datang setelah cinta dan kepercayaannya di khianati oleh Alex dan Sherin, sahabatnya.
“Kenapa sih kalian berdua tega banget sama aku? Kenapa kalian nggak mikirin perasaan aku sedikitpun. Aku percaya bahkan sangat percaya sama kalian berdua. Tapi kenapa kalian malah mengkhianati aku?”
Lena menangis mengingat pengkhianatan Alex dan Sherin. Lena benar benar tidak pernah sedikitpun berpikir keduanya bermain api di belakangnya bahkan sampai melakukan hubungan intim di apartemen Alex. Parahnya lagi mereka melakukan itu dan terlihat jelas olehnya tepat di malam ulang tahun Lena.
Kilasan kebersamaan yang dia lewati dengan Alex seketika terlintas membayanginya membuat Lena menggelengkan kepala. Air mata semakin mengucur deras dari kedua matanya membasahi pipi tirusnya. Lena masih tidak menyangka Sherin yang sudah dia anggap seperti kakaknya sendiri justru menjadi selingkuhan Alex, pria yang sangat Lena cintai juga Lena percaya. Padahal niat Lena di usianya yang sudah genap 23 tahun ini ingin semakin serius dengan hubungannya dan Alex. Tapi ternyata Alex tidak setia padanya. Alex mengkhianatinya dan tidur dengan Sherin, sahabat terbaik yang Lena miliki.
“Kalian berdua benar benar jahat. Kalian nggak punya perasaan. Bisa bisanya kalian melakukan itu di belakang ku.. Huhuhu..”
Tangisan Lena semakin menjadi jadi. Hati juga perasaannya kembali hancur mengingat pengkhianatan kekasih dan sahabatnya. Padahal Lena sudah sangat percaya pada mereka berdua.
“Tuhan.. Kenapa kau biarkan semua ini terjadi Tuhan.. Kenapa?! Huhuhu...” Lena mulai menangis meraung tidak mampu lagi menahan rasa sakit di hatinya.
Tanpa Lena sadari di belakangnya sudah berdiri sosok tinggi tegap Erlan. Pria itu menatap sendu pada Lena yang sedang mencurahkan seluruh kesakitannya. Ya, pria itu harusnya pulang lusa. Namun karena merasa tidak enak jika harus meninggalkan Lena terlalu lama, Erlan pun lekas pulang setelah urusannya selesai. Hal itu juga membuat tubuh Erlan merasa lelah karena harus menempuh perjalanan yang tidak sebentar itu di udara.
Erlan menghela napas. Merasa tidak bisa membiarkan gadis yang di cintainya menangis meraung seperti kehilangan kendali, Erlan pun langsung meraih tubuh bergetar Lena kemudian memeluknya dengan lembut.
Lena yang menganggap dirinya sendiri sempat terkejut saat Erlan memeluknya. Namun begitu merasakan nyaman dalam pelukan Erlan, Lena pun kembali menangis.
“Mereka jahat Erlan.. Mereka mengkhianati ku.. mereka menghancurkan kepercayaan aku.. Huhuhu..”
Erlan memejamkan kedua matanya. Erlan bisa merasakan bagaimana hancurnya perasaan Lena sekarang. Namun pria itu hanya diam saja mendengarkan apa yang ingin Lena ungkapkan. Erlan berharap setelah Lena mengungkapkan segala yang ada di hatinya, Lena bisa merasa lega dan tenang.
“Alex.. Alex dan Sherin bercinta tepat di depan mataku Erlan. Mereka mengkhianatiku. Mereka tidak memikirkan perasaan aku.. Mereka jahat.. Aku nggak tau kenapa Tuhan membiarkan semua itu terjadi.. Kenapa Tuhan tidak menjaga hati Alex untukku.. Apa aku ini nggak pantas bahagia? Apa aku ini terlahir untuk menderita?”
Dalam dekapan Erlan, Lena terus mencurahkan segala rasanya. Lena mengadukan semuanya pada Erlan tanpa dia sadari. Semua itu tentu saja karena Lena yang tidak bisa mengontrol perasaannya sekarang.
“Ssshhtt.. Tenanglah.. Kamu tidak sendiri sayang. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka suka.. Yang terpenting adalah aku akan selalu ada disamping kamu.” Bisik Erlan sambil menciumi puncak kepala Lena yang terus saja menangis meraung di dalam dekapannya.
“Mereka jahat Erlan... Aku nggak akan memaafkan mereka. Aku benci sama mereka berdua.. Aku bersumpah, aku akan membalas rasa sakit yang aku rasakan pada mereka berdua.”
Erlan hanya bisa menghela napas pelan. Nada bicara Lena begitu penuh penekanan seperti orang yang sedang benar benar menyimpan dendam dan berniat membalas rasa sakit yang di alaminya.
“Tidak Lena.. Kamu tidak perlu melakukan itu.”
Lena langsung memberontak melepaskan diri dari pelukan Erlan. Lena menatap Erlan dengan air mata berlinang yang membasahi wajah memerahnya.
“Kenapa? Kenapa aku tidak boleh melakukan itu? Memangnya siapa kamu melarangku untuk membalas apa yang aku rasakan?” Marah Lena pada Erlan.
Erlan berdecak. Entah kenapa Erlan lebih merasa apa yang di alami oleh Lena adalah bagian dari petunjuk Tuhan untuk Lena agar Lena tidak terperosok ke dalam persoalan yang lebih besar lagi.
“Lena dengar.. Apa yang kamu lihat, juga rasakan adalah petunjuk dari Tuhan. Itu karena Tuhan menyayangi kamu. Tuhan menunjukan apa yang tidak pernah kamu tau. Tuhan menunjukan tentang siapa Alex dan Sherin sebenarnya sama kamu.” Kata Erlan lembut.
Mendengar itu Lena terdiam meski masih sesekali terisak. Detik berikutnya tubuh Lena melemas hingga tubuhnya meluruh dan terduduk lemas di lantai balkon kamar Erlan.
Erlan menghela napas pelan melihat itu. Pria itu tau apa yang sedang di alami oleh Lena bukanlah sesuatu yang mudah untuk Lena terima. Namun apapun alasannya, Erlan tetap tidak akan membiarkan Lena membalas apapun perlakuan Alex dan Sherin yang sudah mengkhianatinya. Kecuali jika Alex terus mengganggu Lena karena itu akan menjadi masalah bagi Erlan. Tentu Erlan tidak akan tinggal diam.
Erlan mendekat pada Lena kemudian meraih tubuh lemas gadis itu menggendongnya ala bridal style lalu membawanya masuk ke dalam kamar berlalu dari balkon.
Erlan membawa Lena yang masih menangis menuju ranjang kemudian membaringkannya disana dengan dirinya yang ikut serta. Erlan merapikan anak rambut Lena yang basah dan berantakan menutupi sebagia wajah cantiknya.
“Jangan memikirkan apapun yang sudah terlanjur terjadi sayang.. Percayalah, aku akan membuat kamu bahagia. Aku akan menjadikan kamu perempuan yang paling bahagia.” Bisik Erlan tepat di depan wajah Lena.
Lena menggeleng pelan. Lena hanya diam dan pasrah saja berada di bawah kuasa Erlan.
Rasa sakit itu benar benar menggerogoti hatinya membuat Lena terus merasa teraniaya sendiri.
Cup
Erlan meraih bibir Lena dan menciumnya mesra. Pria itu melakukannya dengan sangat lembut dan penuh cinta. Erlan ingin Lena tau bahwa dirinya akan selalu ada untuk Lena dalam keadaan apapun.
Lena yang mendapat ciuman lembut penuh cinta itu hanya diam dan pasrah saja tanpa sedikitpun berniat untuk menolak. Lena masih merasa kalut atas apa yang di alaminya.
Erlan hbat y,pdhl baby'ny blm staun...tp udh otw yg k 2....🤭🤭🤭