Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Na... Aku bisa jelasin!", Delano refleks memegang lengan gadis itu yang berusaha untuk keluar dari apartemen miliknya, padahal mereka baru saja sampai.
"Lepas!!!", Athena berteriak berusaha melepaskan cengkraman Delano di lengannya.
Athena berjalan lebih cepat berharap Delano tidak lagi mengejarnya.
Semakin Athena mengenal Delano, Athena mulai merasa bahwa Delano sama saja dengan pria lainnya.
"Athena dengerin aku dulu!", Dengan langkah gesitnya Delano berhasil mengejar Athena. Ia meraih lengan Athena dan mencengkramnya dengan kuat.
"Lepasin!!!", Bentak Athena, gadis itu berusaha sekuat tenaga melepaskan cengkraman Delano dari lengannya.
"Kamu mau kemana?", Tanya Delano.
"Pulang!!!" Jawab Athena dengan ketus.
"Ini udah tengan malam Na...", Delano berusaha mencegah Athena untuk mengurungkan niatnya.
"Pokoknya aku mau pulang!"
"Kamu marah sama aku?", Tanya Delano namun tidak di jawab oleh Athena.
"Ayo kita bicarakan di dalam", Delano membawa Athena untuk kembali masuk ke apartemennya.
"Kalau ada sesuatu yang kamu nggak suka, seharusnya kamu bilang sama aku! Kalau ada sesuatu yang mengganjal di pikiran kamu, kamu omongin sama aku! Kamu cemburu karena ada cewek yang menghubungiku?", Tanya Delano memastikan.
"Aku gak cemburu!", Bantah Athena.
"Aku tau kamu cemburu!"
"Aku marah, bukan cemburu!!!", Jawab Athena dengan penuh tekanan.
"Kamu marah karena kamu cemburu", Tukas Delano sambil mengusap rambut Athena.
"Aku bilang enggak cemburu, ngeyel banget!"
"Oke oke anggap saja kamu marah. Jadi kamu marah karena apa?", Tanya Delano.
"Bisa-bisanya kamu nggak tau kenapa aku marah!!!", Bentak Athena yang merasa kesal karena Delano tidak menyadari kesalahannya.
"Kamu nggak bilang jadi mana mungkin aku tau!", Jawab Delano enteng.
"Kamu berhubungan dengan cewek lain di belakangku!!!", Ucap Athena akhirnya. Ingin sekali gadis itu mengungkapkan bagaimana perasaannya malam ini, namun ia terus menahannya.
"Aku tidak pernah begitu Athena...", Delano menyangkal tuduhan Athena yang menurutnya tidak masuk akal.
"Aku melihat sendiri dengan jelas cewek yang bernama Rosa melakukan panggilan video denganmu!"
"Itu hanya salah paham! Kamu jangan menuduhku macam-macam, selama ini aku selalu berusaha menjauhi semua orang karena menghargai perasaanmu!" Bantah Delano mencoba membela diri.
"Apanya yang salah paham! Untuk apa dia melakukan panggilan video kepadamu! Aku bahkan tidak pernah melakukannya denganmu!", Teriak Athena kesal. Wajah cantik Athena terlihat memerah karena marah.
"Dia tidak sengaja melakukan itu!", Jawab Delano jujur.
"Coba kamu lihat", Delano menyodorkan sebuah pesan singkat dari seseorang yang bernama Rosa.
"Kamu lihat kan? Dia tidak sengaja melakukannya!" Delano meraih tubuh gadis itu dan memeluknya.
"Aku tidak pernah ada niat untuk selingkuh dari kamu... Kamu lihat sendiri, walpaper dan foto profilku di WhatsApp adalah foto kamu, bagaimana mungkin kamu masih meragukanku!", Ucap Delano mencoba menenangkan Athena sambil mengusap rambutnya dari belakang.
"Tapi siapa Rosa?", Tanya Athena saat amarahnya mulai mereda.
"Pacarnya kak Ardan!", Jawab Delano membuat Athena menjauhkan tubuhnya dari pelukan Delano.
Gadis itu semakin penasaran kenapa Delano memiliki nomor Rosa pacar kakaknya.
"Kok kamu bisa berhubungan dengannya? Bukan, maksudku bagaimana ia bisa tahu nomormu? Kamu yang memberikan, atau kamu yang meminta nomornya?", Selidik Athena.
"Dia sekretarisku di kantor!"
"Ha???", Athena seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Dia sekretarisku", Ulang Delano.
"Kok bisa?", Tanya Athena.
"Aku juga baru tau ketika hari pertama aku masuk kerja!", Jelas Delano.
"Kamu bohong!", Tuduh Athena.
"Aku udah jujur!"
"Waktu kamu mengajakku ke kantor, kamu bahkan bilang bahwa sekretarismu gadis yang seksi, terus sekarang kamu bilang bahwa kamu baru mengetahui bahwa pacar kak Ardan yang menjadi sekretarismu!", Jelas Athena yang merasa bahwa Delano sudah berbohong kepadanya.
"Aku hanya mendengarnya dari orang-orang, aku tidak pernah bertemu sebelum aku masuk kerja!", Delano masih berusaha menjelaskan kesalah pahaman Athena terhadap dirinya.
"Bagaimana mungkin kamu tidak tau wajah bawahanmu sendiri, kamu pasti sudah melihat berkas lamarannya!" Tuduh Athena.
"Ya ampun Athena ini nggak seperti yang kamu bilang! Rosa sudah lama bekerja di perusahaan, sebelumnya dia adalah sekretaris ibuku, jadi aku tidak tau tentang itu! Aku tidak pernah memeriksanya langsung karena aku tidak tertarik, aku hanya berusaha menjaga pandanganku untuk Athena seorang...", Delano menjelaskan lagi berharap kali ini Athena mau mengerti.
"Kamu sedang tidak berbohong bukan?", Tanya Athena lagi yang sedikit ragu.
"Buat apa aku bohong Athena! Kalau aku ingin berselingkuh dengannya aku tidak akan mengajakmu, bukankah lebih leluasa bagi kami untuk berduaan selagi kamu tidak ada?"
"Iya juga sih", Akhirnya Athena mempercayai ucapan Delano.
"Terimakasih sudah mempercayaiku", Ucap Delano sambil tersenyum.
"Btw... Aku ingin bertanya..."
"Tanya apa?"
"Kamu kenapa kabur dari rumah?", Tanya Delano yang sepertinya mengetahui bawah Athena kabur.
"Kamu tau dari mana?", Athena malah balik bertanya.
"Sebelum aku menjemputmu, aku sudah di hubungi oleh Rosa, dia mengatakan bahwa kamu dengan Ardan bertengkar. Jadi dia menghubungiku lagi ingin memastikan bahwa kamu aman bersamaku!"
"Jadi kenapa Athenaku berantem dengan kakaknya?", Tanya Delano sambil memegang dagu kekasihnya.
"Dia marah karena aku ikut denganmu", Jawab Athena setelah diam cukup lama.
"Kenapa?", Tanya Delano.
"Dia takut aku tidak akan bisa tidur di sana, karena selama ini aku tidak pernah tidur selain di kamarku!", Jawab Athena berbohong, ia tidak ingin menjelekkan Ardan karena bagaimana pun Ardan tetaplah kakaknya.
Dan Athena juga mengetahui bahwa Ardan bersikap sedikit kasar karena ia menyayangi Athena.
"Jadi bagaimana kamu tidak akan ikut?", Tanya Delano kemudian.
"Ikut!", Jawab Athena yakin.
"Nanti akan aku bilang kepada Rosa untuk membujuk Ardan agar mengizinkanmu ikut denganku", Ucap Delano.
"Terima kasih", Ucap Athena sambil tersenyum.
"Ayo kita tidur sepertinya hari sudah terlalu malam", Ajak Delano sambil menyibakkan rambut Athena ke belakang telinga.
Matanya melotot saat melihat sedikit goresan di wajah kekasihnya.
"Hei pipimu kenapa?", Tanya Delano.
"Ahh...", Athena berusaha mencari alasan.
"Anu... Tadi tidak sengaja tergores pintu saat aku berlari ke luar dari rumah", Jawab Athena berbohong. Athena juga baru menyadari bahwa ada sedikit goresan di wajahnya.
"Ya ampun lain kali kamu harus hati-hati. Aku tidak ingin lagi melihat tubuhmu tergores!", Ucap Delano khawatir.
"Kenapa? Kamu jadi nggak suka karena tubuh aku nggak mulus lagi, gitu?"
"Dasar! Kamu tau sendiri bahwa aku tidak mungkin berpikir seperti itu", Delano mencubit hidungnya dengan gemas.
"Ayo tidur!", Delano membaringkan tubuh Athena di atas kasur dan menyelimutinya.
"Good night sayangku", Ucap Delano mematikan lampu dan segera keluar dari kamar yang saat ini di tempati kekasihnya.
Untuk malam ini Delano akan tidur di sofa ruang tamu sementara Athena menempati kamarnya.