NovelToon NovelToon
The Love Story Of Pram And Kailla

The Love Story Of Pram And Kailla

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Contest / Cintamanis / CEO / Tamat
Popularitas:8.8M
Nilai: 5
Nama Author: Casanova

Novel ini adalah musim ke 3 dari kisah cinta beda usia antara Pram dan Kailla.

- Istri Kecil Sang Presdir ( season 1 )

Pernikahan karena perjodohan antara Pram dan Kailla. Rumah tangga yang diwarnai
dengan konflik ringan karena tidak hanya karakter tetapi juga umur keduanya berbeda jauh. Perjuangan Pram, sebagai seorang suami untuk meraih cinta istrinya. Rumah tangga mereka berakhir dengan keguguran Kailla.

- Istri Sang Presdir ( season 2 )
Kehadiran mama Pram yang tiba-tiba muncul, mewarnai perjalanan rumah tangga mereka. Konflik antara menantu dan mertua, kehadiran orang ketiga, ada banyak kehilangan yang membentuk karakter Kailla yang manja menjadi lebih dewasa. Akhir dari season 2 adalah kelahiran bayi kembar Pram dan Kailla.

Season ketiga adalah perjalanan rumah tangga Pram dan Kailla bersama kedua bayi kembar mereka. Ada orang-orang dari masa lalu yang juga ikut menguji kekuatan cinta mereka. Pram dengan dewasa dan kematangannya. Kailla dengan kemanjaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pram & Kailla 12

Sam terlihat sibuk mengeluarkan koper-koper besar dari dalam rumah, kemudian memasukkannya ke bagasi mobil. Bibirnya mengoceh sejak tadi, kesal akan perjalanan yang hanya sehari tetapi menguras energi.

"Tom, tolong!" pinta Sam. Jarinya menunjuk ke sebuah koper besar yang berisi bantal dan seprai si kembar.

"Pergi cuma sehari, tetapi bawa pasukan sekompi. Jadinya begini," gerutu Sam. Tangannya bergerak seiring dengan bibir mengoceh tak berkesudahan.

"Coba kamu hitung, aku, kamu, Ricko, Bayu, Non Kailla bawa Upin Ipin. Ditambah bapaknya Upin Ipin, Nenek Upin Ipin ..." Sam berbicara pada Tom, penjaga si kembar. Kepalanya menggeleng, kesal sendiri. Terbayang keributan yang akan terjadi dalam perjalanan mereka.

"Belum lagi pengasuhnya Upin Ipin. Tidak cukup semobil. Non Kailla saja nakalnya sekelas Marsha, membuat masalah terus. Bayangkan kalau di tambah Upin Ipin ... ckckck ....” lanjut Sam berdecak kesal menatap tiga mobil berjejer di depan pintu rumah.

Tak lama, Pram keluar dengan tampilan casual. Kaos polo putih dan celana jeans hitam, disusul Kailla yang menggendong salah satu putra kembarnya. Di belakang menyusul Ibu Citra menggendong Kentley dan pengasuh si kembar.

"Hai ... Kentley ...." sapa Sam, menggoda si kecil yang sedang digendong Kailla.

"Ini Bentley!" protes Kailla. "Yang di belakang baru Kentley," lanjut ibu muda yang mengenakan pakaian polo putih persis seperti dikenakan Pram.

"Salah lagi!" Sam menggaruk kepalanya.

"Aku harus lebih sering memandang keduanya, jadi bisa membedakan mana Upin mana Ipin," lanjut Sam dengan suara pelan.

Tampak Kailla masuk ke mobil Alphard putih, disusul Ibu Citra dan dua pengasuh putranya. Ricko, sang sopir terlihat tersenyum dan menyapa.

"Non, aku di sini saja, ya!" Sam mengambil posisi duduk di samping Ricko.

"Mobil depan, Pak Pram dan Bayu?" tanya Kailla, menunjuk ke arah sedan Mercedes Benz E-Class hitam di depan.

"Ya, Non. Kalau mobil barang, Tom yang bawa.” Sam menunjuk ke arah belakang. Mobil minibus itu sudah disesaki oleh koper-koper besar.

"Ya sudah. Tinggal jalan," ucap Kailla mengambil posisi nyaman sambil memangku Bentley. Disampingnya Bu Citra sedang mendekap Kentley.

"Ya, Non. Tunggu Pak Pram jalan duluan," ucap Ricko sembari mencengkeram kemudi.

***

Lima belas menit menunggu di dalam mobil, kesabaran Pram habis. Ia sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Tadinya, ia pikir Kailla akan segera menghampirinya setelah memastikan putra kembar mereka nyaman bersama pengasuhnya. Namun, sampai belasan kali jarum detik di pergelangan tangannya berputar, Kailla tak kunjung muncul.

Mendorong pelan pintu mobil, Pram bergegas turun dan menghampiri mobil di belakang.

"Kai ...." Pram mengetuk pelan pintu mobil Alphard putih yang ditumpangi Kailla.

"Kenapa, Sayang?" tanya Kailla saat pintu mobil bergeser dan terbuka.

"Aku menunggumu dari tadi, Kai," tutur Pram berdiri dengan satu tangan bertumpu di pintu mobil.

"Hah? Aku ikut mobil ini saja. Anak-anak di sini." Kailla menjawab dengan polosnya.

"Ikut denganku di mobil depan," pinta Pram sembari membuka sabuk pengaman yang mengikat tubuh istrinya.

"Anak-anak?" tanya Kailla.

Pram terdiam, menatap kedua putranya silih berganti.

"Aku tidak mungkin meninggalkan mereka, Sayang. Mereka pasti kelaparan di perjalanan, aku harus menyusui. Jakarta - Bandung itu bukan sebentar. Belum lagi kalau macet, aku ...."

"Bawa mereka ke mobil depan. Aku akan membantumu menjaganya," putus Pram sembari meraih Kentley dari dekapan Ibu Citra.

"Hah? Nanti siapa yang membantuku?" tanya Kailla berbalik ke belakang, menatap Kinara dan Binara.

"Ayo ... aku akan membantumu mengurusnya." Pram berjalan mendahului sambil menggendong putra bungsunya.

Ibu Citra yang sejak tadi diam, baru berkomentar saat melihat punggung Pram menjauh.

"Suamimu itu sudah setengah gila, Kai. Tidak boleh berpisah sedikit pun dengan istrinya," dengus Ibu Citra.

"Semakin tua, semakin keterlaluan!" lanjut perempuan berusia senja itu.

***

Sepanjang perjalanan Jakarta Bandung, Pram dan Kailla harus berbagi tugas. Untuk pertama kalinya, Pram merasakan kaki dan tangannya kesemutan setelah ditiduri putranya sehingga ia tidak bisa bergerak leluasa.

"Kai, tanganku sudah tidak ada rasanya." Pram mengeluh. Ia bisa bernapas lega, saat mobil yang mereka tumpangi sudah hampir tiba di hotel.

"Hmm ..." Kailla bergumam. Ibu si kembar hampir tertidur sambil mendekap putra sulungnya.

"Nanti kamu harus memijatku, Kai. Tanganku ini sudah tidak bisa berfungsi sempurna."

"Hmm ...." Lagi-lagi Kailla bergumam pelan.

"Kamu tidur, Kai?" tanya Pram, memastikan. Pria itu tersenyum saat mendapati kepala Kailla tumbang di pundaknya.

"Bay, apa masih lama?" tanya Pram.

"Ini sudah, Bos." Bayu membelokan mobilnya, masuk ke sebuah hotel.

"Nanti minta Kinara dan Binara membawa anak-anak. Kailla ketiduran," pinta Pram tersenyum. Ia bisa merasakan pundaknya semakin berat, tidur Kailla semakin lelap.

***

Kailla sedang berbincang dengan Pieter dan Naina saat seorang perempuan cantik muncul mengusik obrolan mereka. Melihat penampilan dan penampakannya, bisa diperkirakan usianya tidak muda lagi. Tubuh tinggi dan sedikit berisi. Dalam bahasa para casanova, perempuan ini termasuk kategori bahenol. Atas dan bawah sama-sama menggoda.

“Jennie, kamu sudah datang?” tanya Pram langsung mengenali. Berjalan mendekat dan menyalami perempuan yang memiliki lirikan dan tatapan menggoda. Mengiris sampai ke lubuk hati yang paling dalam. Suaranya lembut mendayu sangat berbeda dengan Kailla yang terkesan apa adanya. Belum lagi bahasa tubuhnya sangat berkelas. Melihat semua itu, Kailla yakin ia memiliki posisi yang disegani di RD Group.

“Ya, Pram.”

Deg—

Kailla menelan saliva saat ada yang berani memanggil nama suaminya tanpa embel-embel bapak. Pram pemimpin tertinggi, tidak akan ada yang lebih tinggi dan berani bersikap tidak sopan selama di acara perusahaan.

“Kenalkan ini Pieter. Ia belum lama menduduki posisi wakil direktur di kantor pusat.” Pram memperkenalkan.

“Pieter ... kenalkan. Ini Jennie. Pemimpin anak perusahaan RD Group di Bandung.”

Kailla meneliti perempuan bernama Jennie itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tidak ada satu pun yang terlewati. Entahlah, sebagai perempuan dan seorang istri, naluri Kailla mengatakan kalau Jennie adalah ancaman.

“Jennie, ini Naina Pelangie, asisten pribadi Pieter.” Pram berkat sembari mengarahkan tangannya pada Naina.

Jennie mengulurkan tangannya, menyalami Pieter dan Naina sambil memperkenalkan diri.

“Jennifer Persada. Panggil aku Jennie.” Tatapan perempuan itu beralih pada Kailla.

“Ini istriku, Kailla Riadi Dirgantara Pratama.” Pram tersenyum saat memperkenalkan Kailla sambil mengusap lembut punggung istrinya.

“Kailla .... em ... kamu bisa memanggilku Nyonya Pratama," koreksi Kailla sembari memeluk lengan Pram dengan erat.

“Jennie.”

Kailla mengerutkan dahi sembari mengingat kembali nama Jennie atau Jennifer yang tidak asing di pendengarannya. Ia masih berusaha mengenang pertemuan terakhirnya dengan para petinggi perusahaan di Bandung. Dan jelas-jelas tidak ada Jennie di sana.

“Dia baru menduduki kursi direktur beberapa minggu terakhir, menggantikan direktur yang lama.” Pram berbisik seakan mengerti dengan apa yang dipikirkan istrinya.

Kecemburuan Kailla datang bersamaan dengan otaknya yang sudah bisa merangkai cerita. Pelukan di lengan Pram semakin erat.

"Ah, aku ingat. Dia yang menghubungi suamiku!" Kailla membatin.

Netra ibu si kembar itu meneliti Jennie dari atas sampai bawah, kemudian mengulangnya lagi. Ia sedang mencari cela dari perempuan dewasa di hadapannya.

"Sayang, ayo kita ke kamar. Bukannya kamu minta dipijat?" tanya Kailla menyela obrolan. Sontak membuat beberapa pasangan mata beralih padanya, tak terkecuali Jennie.

Pieter tergelak. "Sudah pergi saja, Pram. Sudah saatnya mengerjai anak nakal ini. Bukankah biasanya dia yang mengerjaimu, sekarang waktumu. Selamat bersenang-senang dan jadi raja sehari!" bisik Pieter.

***

Tbc

1
Fitri ahmad
kok gak ada aq klik judulnya
Fitri ahmad
buset dahhh.. kuluarga upin ipin
Ayu Galih
Baguus banget karya2 mu kak dr awal 1,2 & 3 aqu ikutin cuma sayaaangnya aqu gk bisa lihat season ke 4 nya sefih bangeet ..😌
untuk yg lain aqu sdh melimpir kak...SEMANGAT ...
kalea rizuky
kaila kek bocah ua pernah selingkuh sih maklum suaminya tua jd liat yg muda kek. maruk/Smug/ jd inget dia pas selingkuh ma koko ditya ampe ciuman bibir menjijikan
kalea rizuky
Q baca lagi di taun 2025
Tifanny Lette
ceritanya real mana mba
Tifanny Lette
ceritanya real mana
Tifanny Lette
mba tau judul ceritanya panji dan ellena kah
Abiy Dewa
Luar biasa
Mak sulis
ternyata Keysa mendonorkan darah untuk Kailla..
membayangkan Pram kok mumet mboyong keluarga ke negri singa dan gak tau sampe kapan demi keamanan.
sat set sat set
Mak sulis
semoga ini jadi pelajaran dan pendewasaan buat Kailla
Mak sulis
hadduh kok Kailla juga diculik tapi gak papa sih..bisa ketemu anaknya.. tapi ngomong2 Sam kemana.. bakalan dirujak Pram ini
Mak sulis
Kailla jangan gegabah buat bergerak sendiri..dari pada tambah runyam
Mak sulis
Kailla dilarang menampakkan diri di hadapan Pram, ehhhslah nyusul ke kantor
Mak sulis
masih juga dikandungan sudah onty main jodoh2in aja
Mak sulis
warung sudah dibuka hidangan siap disantap ehhh gagal gara2 TLP interupsi
Mak sulis
Pram salah perhitungan..dg minta bantuan mama berharap bisa ngasih solusi malah dimarahi
Mak sulis
penasaran apa rencana Pram untuk membalas perlakuan Kai yg memancing dg memakai lingerie tapi harus jaga
Mak sulis
Sam semangaaaat!!!💪🏼💪🏼💪🏼 kerjaanmu double2😁
Mak sulis
lega..akhirnya Pram tau kalo Kailla hamil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!