Pertemuan tak terduga antara Clara dan Arjuna,yang mana dulunya mereka satu sekolah semasa putih abu-abu.
Ada yang berbeda ketika Arjuna menatap netra wanita yang kini ada di hadapannya, tiba-tiba saja, Arjuna seakan terlempar pada situasi masa lalu.Masa di mana saat itu mereka masih ber seragam putih abu-abu.Saat itu Arjuna sebagai ketua OSIS,sedangkan Clara adalah sekertaris.Setau Arjuna,wanita itu dulu tipe gadis cuek,tomboy serta tidak pandai menjaga penampilan.Jelas sekali melekat dalam ingatan Arjuna,saat gadis lain sibuk memilih gaun yang indah untuk acara pensi,Clara justru hanya mengenakan celana overal dan kaos oblong.
Di saat gadis lain mengejar dan menyatakan cinta pada Arjuna,saat itu Clara adalah gadis paling acuh.Seakan Arjuna tak terlihat sama sekali di hadapan Clara.
Lalu bagaimanakah kisah Arjuna dan Clara setelah sekian purnama tak bertemu??
Akankah mereka merangkai kisah Indah???atau malah tak terjadi apa-apa???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baihaqi Abizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian dua belas
"Mas udah pesen taksi buat kamu Ra."
Clara tersenyum,"makasih ya mas."
"it's okey Ra,aku seneng kok bisa ringanin beban kamu."
"Tunggu di sini,jangan bergerak,lima menit."Fahmi berlari meninggalkan Clara dan Bayu yang sedang duduk di kursi tunggu.
Clara mengernyit,memandang punggung tegap Fahmi.
Sambil menungu Fahmi,Clara mengambil ponsel,tadi dia belum sempat meng aktifkan data.Dan ternyata banyak pesan yang masuk,dan pesan dari Anita menyita perhatian Clara.
Anita:CLARA!!!kalian tunangan?
Begitulah isi pesan dari Anita.
Clara menggusah nafas,Clara yakin,pasti Anita menyangka yang akan bertunangan dengan Arjuna adalah dirinya.
Jari lentik Clara menari indah di atas layar ponsel yang menyala,membalas pesan untuk Anita.
Clara:bukan mbak,aku nggak tau calon mas Juna.Waktu kita ketemu,mas Juna nggak ada bilang apa-apa sama aku.
Aroma kopi menarik perhatian Clara,ketika Clara mendongakan kepala.Terlihatlah senyuman manis dari Fahmi,tanganya masih setia terulur di hadapan Clara,menggenggam cup berisi kopi yang uapnya bahkan masih mengepul.
"kopi" begitulah yang Fahmi ucapkan.
"makasih mas"Clara menerima cup berisi kopi dari tangan Fahmi.
Saat Clara menoleh,Bayu pun sama menggenggam cup yang masih mengepul.
"Mas Fahmi beli juga buat Bayu?"
Fahmi terkekeh,melihat lucunya respon dari Clara.Matanya yang terbuka lebar nampak menggemaskan
"Susu hangat untuk bayu,"
"taksinya datang."Fahmi menunjuk sopir taksi yang datang mendekat ke arah Fahmi dan Clara.
Clara pun ikut menoleh,bersiap menyeret koper.Tapi belum sempat tanganya menyentuh koper,Fahmi sudah mendahuluinya.
"Kamu masuk aja Ra,hati-hati,Bayu masih ngantuk itu."
"Om Fahmi,nanti main ke rumah Bayu kan?soalnya Bayu mau ngenalin Om sama teman Bayu."
Fahmi tersenyum lembut,sambil tanganya mengacak puncak kepala bocah laki-laki usia tujuh tahun itu."besok sore om ke rumah kamu ya boy,hari ini om ada urusan.
Mata Bayu bebinar cerah,dia menganggukan kepala tanda setuju.
"Janji ya om!"lantas bocah lelaki itu mengulurkan jari kelingking nya
dengan tawa yang terdengar renyah pun,Fahmi membalas uluran jari kelingking Bayu.
"Om janji sayang."
Clara trenyuh,semenjak Clara bercerai,mantan suaminya jarang meluangkan waktu umtuk anak mereka.Tak terasa mata Clara pun berkaca.
"Hati-hati ya Ra,kasih kabar kalo kamu sama anak ganteng ini sudah sampai rumah."
Clara mengangguk sebagai jawaban,tak lupa dengan senyuman kecil.
Fahmi menutup pintu mobil,dan melambaikan tangan hingga mobil itu tak terlihat lagi.
***
"Terima kasih atas kesediaan tuan Ferdi untuk bekerja sama dengan saya."
Tuan Ferdi tersenyum,sambil menjabat tangan Fahmi.
"sama-sama mas Fahmi,jadi mulai bulan depan anda sudah bisa mensuplai kebutuhan sayuran di seluruh minimarket milik saya."
Fahmi menggukan kepala dengan senyum yang menawan."Tentu tuan,saya pastikan semua sayur yang saya kirim,adalah kwalitas terbaik."
"baik kalo begitu,saya permisi mas Fahmi."
"silahkan tuan,mari saya antar kan."Fahmi berdiri,bersiap untuk mengantar kepergian rekan bisnisnya,tapi tuan Ferdi menolak.
"Akhirnya,aku bisa masuk ke pasar besar."Fahmi mengusapkan tangan ke wajahnya,sebagai tanda syukur.Lantas,dia teringat dengan Bayu.Fahmi segera menyambar ponsel yang berada di depanya,dia mengutak-ngatik lantas menempelkan ke telinganya.
"assalamualaikum mas"sapa Clara
"wa'alaikum sallam Ra."
"gimana mas?
Sayup-sayup Fahmi mendengar suara beberapa orang yang tengah mengatakan pesananya.Fahmi yakin saat ini Clara masih beradadi cafe.
"Kamu masih di cafe Ra?"
"Maih mas"
"Bisa shareloc nggak Ra."
"bisa mas,jadi mas Fahmi mau ke cafe?nggak langsung ke rumah aja?"
Fahmi terkekeh,"aku kangen kamu Ra."jujur Fahmi.
"Ehhh."
Fahmi tergelak,sudah bisa di tebak saat ini Clara tengah salah tingkah.Sayang sekali,saat ini Clara tidak ada di hadapanya,jadi Fahmi tidak bisa melihat pipi Clara yang pasti tengah merona.
"Nggak boleh kangen kamu ya Ra."
"buka gitu mas,aku kaget aja."cicit clara,sambil menggigit bibir bawahnya.
"Jangan gigit bibir kamu Ra."
Clara mengernyit,pandanganya mengedar ke seluruh penjuru cafe.
"Aku nggak ada di sana Ra,jadi jangan cari aku.Makanya,sekarang kamu shareloc ya,hmmm?"
"Iya mas."entah sudah semerah apa wajah Clara saat ini,untung saja Fahmi tidak ada di depanya.
"oke,aku tutup dulu ya Ra,see you again Ra."
Tak perlu menunggu lama,pesan dari Clara pun masuk ke dalam ponsel Fahmi.Fahmi tersenyum,lantas memesan taksi lewat aplikasi online.
***
wajah Febi memberengut sebal,lantaran Arjuna sang tunangan mendiamkan dirinya.Padahal sudah segela cara Febi lakukan untuk mencuri perhatian Arjuna.
'Mas,mau aku ambilin lauk lain nggak?"Febi menunjuk ayam bumbu balado yang ada di meja makan.
"Nggak perlu."sinis bagas,dengan suara datarnya.
bibir Febi mengerucut,meletakan sendok sedikit kasar.Tapi justru mendapatkan lirikan tajam dari Arjuna.
Oh,ayolah,saat ini situasi hati Arjuna sedang tidak baik-baik saja.Bahkan dia sekarang mulai merasa menyesal karena sudah menyetujui ide dari mamanya ini.
Arjuna berdiri dengan tiba-tiba,menyisakan suara kursi yang berbenturan dengan lantai.Membuat semua orang yang berada di meja makan menatap horor pada Arjuna.
"Aku sudah selesai."Arjuna meninggalkan meja makan tanpa basa-basi.
Mama,papa dan Prabu saling bertukar pandang.Ada apa dengan Arjuna,mungkin begitulah kira-kira yang ada di dalam hati mereka.
***