"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12
Ardi mematikan mesin mobil nya dan keluar dari sana.
Pria itu langsung memasang wajah masam ketika melihat kendaraan seseorang yg tidak dia harapkan terparkir di halaman rumah sheila.
Dia langsung masuk kedalam rumah sheila karena pintu depan terbuka lebar.
Ardi celingukan karena tidak melihat siapa pun di ruang tamu,kemana semua orang..?
Ardi berjalan santai kedalam meletakan sesuatu di meja depan kemudian berjalan kembali melewati ruang tamu dia tidak berseru memanggil tuan rumah,rupanya dia masih merasa bahwa rumah itu masih menjadi rumah nya bersama sheila.
Hati nya meranggas ,mata nya terbelalak dan memanas menyaksikan pemandangan di depan nya.
Pria itu berhenti di samping partisi penyekat antara ruang tamu dan ruang keluarga,kedua tangan nya mengepal erat menahan emosi.
"jangan pernah memandang rendah dirimu sendiri la..." suara motivasi di ujung sana justru terdengar bagaikan nyanyian pilu menyayat hati bagi ardi.
"eheeem..!" dirinya berdehem cukup keras untuk menetralkan rasa meranggas dalam hati nya.
Sheila dan pras tersentak dengan suara tersebut,pras segera melerai tangan nya yg masih menangkup pipi sheila.
"apa aku datang di waktu yg tidak tepat..?!" pertanyaan ardi lirih sinis penuh emosi.
Pras berdiri acuh dan kembali menoleh pada sheila.
"aku pulang dulu ya..?" pria itu pergi setelah sheila menjawab hanya dengan anggukan.
Pras melewati ardi dengan acuh tampa menghirau kanya mereka hanya melirik samping satu sama lain seperti sinyal peperangan yg siap di kobarkan.
Kedua pria itu memang belum pernah saling berkenalan dari awal mereka bertemu.
Tidak ada niatan dari salah satu nya untuk saling beramah tamah.
Ardi masih berdiri di ambang dan mendekat ke arah sheila ketika mendengar suara deru mobil yg dihidup kan.
"cantika sedang tidur.." sheila bersikap acuh seperti biasa nya,wanita itu kembali menyibukkan diri nya dengan barang barang dagangan nya.
"shel.." tiba tiba pria itu jongkok di depan sheila dan meraih tangan nya.
Sheila segera menarik tangan nya kaget dan ardi gelagapan karena canggung.
"apa...kamu tidak ada niat untuk memberikan kesempatan bagi hubungan kita ..?" ardi masih berjongkok menatap penuh iba ,sheila diam mematung dengan pertanyaan ardi menatap dengan tatapan yg sulit di artikan.
"kesempatan..?" sheila berkata lirih tampa ekspresi.
"hem..." ardi bergumam di iringi senyuman tipis di wajah nya.
"maaf...!" sheila langsung memutar kursi roda nya membelakangi ardi.
"sudah tidak ada kesempatan lagi mas..!" kali ini wanita itu hanya menjawab dalam hati.
Ardi bangkit dan mematung menatap lurus ke arah sheila yg masih membelakangi nya.
"kalau sudah tidak ada perlu lagi sebaik nya mas pulang ,cantika sedang tidur di dalam.." suara sheila sedikit bergetar rupanya wanita itu menahan tangisan nya.
"apa..karena pria itu..? Kamu tidak mau memberikan kesempatan pada kita shel..?" sheila langsung memutar kembali kursi roda nya dan menatap ardi dengan mata berkaca kaca dan wajah menegang.
"jangan libatkan orang lain karena kesalahan sendiri mas...!" sheila berkata penuh penekanan.
"silahkan pulang..!" ardi mengepalkan tangan nya dan masih berdiri mematung di hadapan sheila.
"aku..." pria itu menunduk penuh penyesalan.
Sheila kembali membelakangi ardi .
"maaf...! aku pulang dulu .." pria itu pergi setelah mendengar isakan pelan sheila hatinya ikut merasakan sakit .
Sheila menuju ruang tamu setelah mendengar suara mesin di hidupkan,wanita itu menatap nanar mantan suami nya dari pintu yg terbuka lebar air mata nya tiba tiba meleleh.
Sheila menoleh pada meja ruang tamu ada boneka dan aneka jajanan yg teronggok di sana sheila hanya menatap nya dalam diam.**
"makasih ya rey.." hari ini dirinya kembali berjumpa dengan reyya ,wanita itu tengah membeli keperluan untuk usaha baru nya.
"aku ingin mencoba membuat peluang lain rey..kerajinan ku tidak bisa terlalu di andalkan." begitu jawaban sheila ketika reyya bertanya tentang belanjaan sheila yg banyak.
"kalau gitu aku balik dulu ya mbak.." reyya pergi dari rumah sheila .
Wanita itu berjanji minggu nanti akan mencoba menyempatkan diri mampir ke lapak sheila di taman kota.
Sheila langsung mengunggah brownies baru nya di sosial media nya menawarkan jajanan itu dengan salad buah nya tentu nya,.
Wanita itu sudah sibuk sejak hari sabtu sore menyiapkan ini dan itu,sperti yg di usulkan oleh pras dia hanya akan menyediakan dalam jumlah sedikit saja dulu .
"mas ardi.." reyya menatap dari ujung parkiran taman kota,hari minggu pagi ini sheila di antar ardi untuk ketaman kota.
Kebetulan hari ini pras tidak bisa mengantar nya dan ardi sangat pagi kerumah sheila,entah sengaja atau bagaimana hanya ardi sendiri yg tahu.
Ardi sedang sibuk membantu sheila menata barang2 dagangan nya,setelah nya mengajak cantika untuk berjalan jalan berbaur ketengah taman dengan pengunjung lain.
"mas ardi masih sangat perhatian ya mbak sama kamu..?" tiba tiba reyya berkata di belakang sheila .
"eh..reyya.." sheila tersenyum dan menoleh pada wanita itu kemudian menoleh pada ardi yg tengah bermain dengan putri nya di arena bermain anak .
"hem..sebenarnya dia ayah yg baik.." sheila kembali menyibuk kan dirinya menata barang dagangan nya.
"kalau dia ayah yg baik,kenapa mbak nggak coba ngasih mas ardi kesempatan.." sheila terkejut dengan perkataan reyya ,wanita itu memandang reyya dengan diam.
"mba..aku mau brownies nya dua.." suara pembeli menggetkan lamunan sheila.
"aah..iya ibu silahkan.." sheila ahirnya melayani pembeli nya.
"capek..?" ardi menyodorkan ice milk tea yg di bawa nya,sheila sedang membereskan barang dagangan nya karena taman sudah mulai sepi mentari sudah cukup terik .
"hem...lumayan.." sheila menerima minuman yg di bawa ardi dan lekas meminum nya karena ke hausan.
Sheila sangat menyukai minuman tersebut.
"makasih mas .." sheila dan ardi saling lempar senyum,reyya hanya menatap mereka dari bangku taman dekat dagangan sheila.
"pah..sini.." cantika menawari papah nya untuk duduk di samping nya.
"papah bantu mamah dulu ya sayang.." ardi enggan untuk duduk karena reyya juga sedang duduk disana.
wanita itu tampak nya sedang tidak sibuk ,jadi dia menemani sheila berjualan sampai selesai hitung hitung cuci mata juga kan.
reyya adalah seorang owner sebuah rumah makan jadi waktu nya banyak luang..ya maklum lah bu bos.
Ardi mengangkut dagangan sisa menuju ke parkiran,sheila memandang nya dengan senyuman tipis.
"mas ardi kelihatan masih sangat sayang sama mbak ya..?" pertanyaan reyya mengalihkan perhatian sheila yg tengah memandang mantan suami nya itu dari kejauhan.
"hem..bahakan dia sempat memintaku untuk memberi nya kesempatan lagi.." sheila menoleh pada reyya wanita itu tersenyum manis.
Reyya hanya diam..
"lalu...apa jawaban mbak..?" reyya penasaran juga dengan jawaban sheila,bukan kah wanita itu di hianati akan kah sheila berbesar hati untuk memaafkan ardi.
"hihihi.." sheila malah tertawa pelan sembari mendesis,reyya mengerutkan kening nya tidak mengerti dengan ekspresi sheila.
"dia itu aneh rey.." sheila masih terkekeh pelan.
"haaah..." reyya malah makin bingung.
"mas ardi mengatakan masih sangat peduli dan sayang padaku,dia bahkan tidak tega melihat aku dan cantika menderita,kata nya dia menyesal dan ingin memperbaiki nya dan ingin kami seperti dulu.." reyya membulatkan mata nya dan menatap sheila tak percaya.
"tapi.." reyya masih diam,sheila dan reyya saling tatap dalam diam.
"apa yg kalian bicarakan ,.? kelihatan sangat serius." suara ardi mengejutkan mereka berdua.
"aaah tidak..selesai mas..?" ardi mengangguk dan bersiap mendorong kursi roda dan berseru memanggil cantika yg rupanya bermain kembali di ayunan taman.
"kami pulang dulu ya rey,makasih buat hari ini udah nemenin kita.." reyya hanya mengangguk wanita itu membawa kendaraan sendiri.
Ardi segera mendorong kursi roda sheila ketika putri nya sampai di depan nya,cantika memeluk reyya sebelum mereka berpisah.
"maaf ya mas ngerepotin kamu.." terdengar dari kejauhan obrolan sheila dan ardi.
"kamu jangan sungkan gitu dong shel.."
Reyya menatap nanar kepergian mereka bertiga dengan mata berkaca kaca kedua tangan nya mengepal erat.
\=\= ingin aku genggam kembali hati mu dan merangkai serpihan yg berkeping keping itu ,hati mu yg ku hancurkan hingga luluh lantak tapi sudah tidak mungkin dan aku hanya bisa menyesali nya \=\=
\=\= ardi \=\=