NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:568
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Keesokan harinya setelah pulang dari kampus. Nayla langsung menuju ke rumah sakit. Setibanya di ruangan sang ayah ia melihat ibu Mira dan Luna sedang bercengkrama dengan ayah Fandi yang sudah sadar. Nayla yang melihat itu tak mampu membendung air matanya. Ia bersyukur karena sang ayah sudah sadar. Begitu sampai di samping ayahnya yang masih terbaring lemah dengan wajah pucat Nayla langsung memeluk ayahnya meski tetap menjaga jarak dari bekas operasi semalam.

"Gimana keadaan ayah sekarang?".tanya Luna setelah melepas pelukannya.

"Ayah sudah baik-baik saja nak".jawab ayah Fandi.

"kenapa ayah sembunyikan penyakit ayah?".tanya Nayla lagi.

Semalam saat operasi berlangsung, Nayla menceritakan pada ibu Mira tentang surat yang menyatakan bahwa ayah Fandi menderita gagal ginjal. Meskipun Nayla harus berbohong bahwa ia menemukan surat itu dari mobil sang ayah.

"Ayah tidak ingin kalian semua khawatir".ujar ayah Fandi.

"Nay kata ibumu yang membantu membayar uang operasi dan perawatan ayah tuan muda Aslan. Apa itu benar?".tanya ayah Fandi.

"Iyah ayah tuan Aslan yang sudah menanggung semua biaya pengobatan ayah".kata Nayla.

"Ayah Nayla memutuskan untuk menerima lamaran tuan muda Aslan". Lanjut Nayla.

"Apa karena tuan muda Aslan yang membantu ayah jadi kamu mau menikah sama dia?".tanya ayah Fandi.

"Tidak ayah. Setelah kemarin Nayla makan siang bersama dia Nayla jadi berubah pikiran".kata Nayla.

"Nayla rasa dia orang yang baik".

Lanjut Nayla meyakinkan ayah Fandi.

"Apa kamu mencintai dia Nay?".tanya ayah Fandi. Ia merasa bersalah meskipun Nayla mengatakan tak ada hubungannya dengan biaya pengobatannya tapi entah mengapa ia merasa Nayla melakukan ini semua demi dia.

"Ayah cinta bisa datang karena terbiasa".kata Nayla.

"Yasudah kalau itu memang sudah keputusan kamu".kata Ayah Fandi.

Setelah itu Nayla meminta Luna beserta ibu Mira untuk pulang karena ia tahu pasti mereka sedang lelah. Apalagi ibu Mira yang sudah menjaga sang suami dari semalam.

Setelah Luna dan Ibu Mira pulang. Naylapun menyuruh sang ayah untuk tidur setelah sebelumnya ia menyuap ayahnya makan lalu meminum obat.

Seminggu telah berlalu. Kesehatan ayah Fandi juga sudah membaik, hari ini rencananya dia bisa kembali kerumah. Nayla sengaja tidak masuk kampus karena ingin menemani sang ayah hingga berada dirumah.

Setelah membersihkan seluruh keperluan selama ayah Fandi dirumah sakit. Mereka mulai meninggalkan rumah sakit. Nayla sengaja memesan taxi online karena di antara ia dan Ibu Mira tak ada yang tau mengendarai mobil. Luna tidak ikut mengantar sang ayah kembali kerumah karena hari ini ia memiliki jadwal ulangan di sekolahnya.

Begitu sampai di depan rumah sakit. Mereka sudah ditunggu oleh supir taxi online tersebut.  Nayla dan ibu Mira segara membantu ayah Fandi memasuki mobil dan meletakkan kembali kursi roda yang semula digunakan oleh ayah Fandi. Sedangkan sang supir memasukkan barang-barang kedalam bagasi mobil.

Setelah itu mereka semua masuk kedalam mobil dan mobil melaju meninggalkan area rumah sakit. Tak berapa lama ponsel Nayla yang diletakkan di tasnya berbunyi. Nayla segera mengambil dan ia melihat panggilan masuk dari Aslan.

Nayla membuang nafas kasar melihat nama itu. Baru saja Nayla merasa tenang karena seminggu ini tidak mendapat kabar apapun dari Aslan. Ia bahkan berharap semoga Aslan tidak kembali lagi ke kota ini.

Pada panggilan pertama Nayla sengaja tidak mengangkat panggilan itu. Namun Aslan tidak berhenti menghubunginya. Ayah Fandi yang melihat Nayla mengabaikan panggilan segera bertanya.

"Nay kok panggilannya tidak kamu angkat memangnya dari siapa?".tanya ayah Fandi.

"Ini ayah Nayla juga nggak tau mungkin cuma orang iseng".jawab Nayla dengan senyum dan memasukkan ponselnya kedalam tas setelah ia menonaktifkannya.

"Ooh".kata ayah Fandi

Setelah itu tak lama terdengar nada dering dari ponsel ayah Fandi yang saat ini ada pada ibu Mira.

"Mas ada telfon dari tuan muda Aslan".kata ibu Mira menyerahkan ponsel di genggamannya ke sang suami.

Nayla yang mendengar itu menjadi panik. Pasti saat ini Aslan marah kepadanya pikir Nayla.

"Aduuh Nayla kok kamu bodoh banget sih. Kenapa nggak angkat telfon dia".ujar Nayla dalam hati.

"Halo tuan muda Aslan".sapa  ayah Fandi setelah mengangkat panggilan itu.

"Halo pak Fandi apa Nayla ada di situ?". Tanya Aslan.

"Ada tuan. Kebetulan kami lagi dalam perjalanan pulang ke rumah.

Saya juga mengucapkan terima kasih banyak atas kebaikan tuan muda kepada saya".kata ayah Fandi dengan tulus.

"Anda tidak usah berterima kasih pak Fandi. Itu sudah tugas saya sebagai calon menantu anda".kata Aslan.

Mendengar itu ayah Fandi tak mampu menahan senyumnya. Ia merasa bahwa Aslan memang yang cocok untuk sang putri. Nayla yang melihat sang ayah tersenyum sambil berbicara kepada Aslan menjadi penasaran akan apa yang mereka bahas.

"Apakah saya bisa berbicara dengan Nayla. Ada sesuatu hal yang ingin saya bicarakan."kata Aslan lagi.

"Oh bisa. Ini saya berikan ponselnya". Kata ayah Fandi sambil memberikan ponsel itu pada Nayla.

"Tuan Aslan ingin berbicara denganmu".kata ayah Fandi. Mau tidak mau Nayla segera menerima ponsel itu dan meletakkan di telinganya.

"Halo".kata Nayla dengan gugup.

"Mengapa tidak mengangkat panggilan dari saya".kata Aslan dengan nada dingin. Meskipun hanya suaranya tapi Nayla dapat merasakan jika saat ini Aslan sedang marah.

"Maaf aku tidak mendengarnya".kata Nayla

"Nayla jangan kamu pikir karena saya saat ini masih di Jakarta jadi kamu seenaknya terhadap saya. Bahkan saat ini saya bisa menghancurkan perusahaan ayah kamu dalam sekejap".kata Aslan.

"Iyah saya minta maaf tuan".kata Nayla dengan suara pelan agar Sang ayah tak mendengar ucapannya. Untungnya saat ini ia duduk disamping supir taksi jadi ayah Fandi hanya mendengar suaranya samar-samar.

"Besok saya akan kembali ke kotamu. Lalu lusa kita akan mengadakan pernikahan".kata Aslan.

"Baik tuan saya akan mengikuti bagaimana baiknya saja".kata Nayla pasrah. Mau bagaimanapun ia tak bisa menolak kehendak pria itu.

"Bagus. Kalau begitu tunggu saya besok. Setelah tiba di kota B saya akan langsung menemui ayahmu untuk melamar secara langsung".kata Aslan lalu memutuskan panggilan itu tanpa mendengar balasan Nayla.

Setelah itu Nayla memberikan ponsel itu kembali ke Ayahnya.

"Apa kata tuan muda Aslan Nay?".tanya ayah Fandi

"Kata tuan muda besok ia akan kembali kesini dan menemui ayah untuk melamar Nayla secara langsung".kata ayah Fandi.

"Apakah itu tidak terburu-buru Nay?"tanya ayahnya lagi.

"Tidak ayah sebelumnya kami sudah membicarakannya".kata Nayla dengan senyum.

"Ya sudah kalau itu memang keputusan kalian. Ayah pasti dengan senang hati menyambutnya besok".kata ayah Fandi lagi.

Setelah itu tak ada percakapan lagi hingga akhirnya mereka sampai di kediamannya.

1
mumu
Ceritanya bagus Thor. Semangat ya 😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!