TERJEBAK DI HALAMAN CINTA

"Ahh.. baiklah suami ku, berhati-hati lah di jalan, " ujar nyonya Cang, yang berpura-pura bersikap manis di depan jenderal Max.

Jenderal Max sama sekali tak menghiraukan keberadaan nyonya Cang, berikut juga kata-kata nya, jenderal Max pergi berlalu begitu saja, seakan nyonya Cang tak berada disana, dan tentu saja hal itu membuat nyonya Cang sangat marah.. bahkan gini nyonya Cang mengepalkan tangan nya, hingga kukunya menusuk telapak tangan nya sendiri.

"Kurang ajar.. liat saja kau akan bertekuk lutut kepadaku, dan akan memohon-mohon padaku agar kau selalu bisa berada di sisi ku, " gumam nyonya Cang dalam hatinya.

…………

"Kaisar telah tiba, " teriak kasim yang mengumumkan kedatangan sang Kaisar, semua para pejabat menunduk hormat begitu juga dengan jenderal Max.

"Salam sejahtera dan kebahagiaan selalu mengiringi mu Kaisar, " ujar serentak semua orang yang ada ruangan itu.

Kaisar pun duduk di singgasana nya, dan mengangkat tangan nya sebagai tanda bahwa dia menerima salam yang di berikan.

"Salam kalian di terima, " ujar Kaisar Long.

"Kalian pasti bertanya-tanya bukan, kenapa saya mengumpulkan kalian seperti ini, " ujar Kaisar Long lagi.

"Maaf yang mulia, kami memang bertanya-tanya.. sebenarnya, ada apa hingga kami semua di panggil dalam rapat ini, ?" tanya menteri Bai.

"Mengapa menteri Bai terlihat terburu-buru, ?" tanya Kaisar Long.

"Tidak.. tidak yang mulai bukan seperti itu, " jawab menteri Bai sambil menunduk.

"Baiklah.. kasim Min, segera umumkan apa yang akan kita bahas, " ujar Kaisar Long.

"Hari ini yang mulia Kaisar Long mengumumkan, beberapa anak dari para pejabat akan di berangkatkan ke perbatasan, untuk membantu para prajurit istana dalam menjalankan peperangan, " ujar kasim Min dengan lantang.. dan hal itu membuat kegaduhan karna beberapa pejabat tak setuju dengan usulan sang Kaisar.

"Maaf yang mulai, saya tidak setuju jika anak saya harus pergi ke perbatasan, " ujar menteri Bai.

"Saya juga yang mulia, " ujar menteri Li menimpali.

" Saya juga, "

" Saya juga, "

" Saya juga sama, " ujar beberapa menteri lain nya, sang Kaisar hanya tersenyum saja menanggapi para menteri itu, karna sang Kaisar pun sudah tau... hasil nya pasti akan seperti ini, yang mendapatkan banyak penolakan dari beberapa menteri.

"Jenderal Max.. apakah kau menolak juga, ?" tanya Kaisar Long pada jenderal Max.

"Saya tidak berani yang mulia, " jawab jenderal Max, yang berhasil membuat para pejabat menunduk akibat malu.

"Kau memang yang terbaik jenderal, tak salah aku memilih putri mu untuk menjadi istri dari anak ku, " ujar Kaisar Long yang memuji jenderal Max.

"Siapa lagi yang mau menolak, ?" tanya Kaisar Long pada semua yang ada di ruangan itu, namun satupun tak ada yang menjawab.

"Aku tak akan memaksa kalian, namun untuk siapapun yang menolak, maka harus mau mengeluarkan seratus ribu keping emas untuk bekal para prajurit, " ujar Kaisar Long tanpa mau di bantah.

"Bagai mana bisa, ?" seru menteri Li.

"Apa nya yang tidak bisa menteri Li, ?" tanya Kaisar Long, namun tak di jawab oleh menteri Li.

"Semua keputusan ada di tangan kalian, dan pertemuan ini selesai, " ujar jenderal sambil beranjak pergi menyisakan kegaduhan dari para menteri yang tak terima akan keputusan nya.

"Jenderal Max ikut lah bersama ku, " ujar Kaisar Long pada jenderal Max.

"Baik yang mulia, " ujar jenderal Max menyetujui ajakan Kaisar Long.

"Bagai mana Max, apakah calon menantuku baik-baik saja, ?" tanya Kaisar Long setalah berada di ruangan nya.. jika bukan di depan umum mereka akan memanggil nama mereka masing-masing, sebab jenderal Max dengan Kaisar sudah berteman dari kecil.

"Dia baik-baik saja, namun untuk sekarang dia belum bisa aku bawa pulang kembali, " jawab jenderal Max.

"Lapor yang mulia, di depat ada putra mahkota Rui, " ujar kasim Min memberi tahu kan kedatangan putra mahkota Rui.

"Biarkan dia masuk, " jawab Kaisar Long.

"Salam ayahanda.. panjang umur selalu untuk mu, dan salam jenderal Max, " ujar putra mahkota Rui dengan memberikan hormat.

"Salam mu ku terima, bangunlah, " titah sang Kaisar.

"Terimakasih Ayahanda, " ujar putra mahkota Rui.

"Ada apa putraku, ?" tanya Kaisar Long.

"Ayahanda.. ijin kan anak mu untuk mengakui sesuatu, dan mungkin itu akan membuat Ayahanda kecewa dan membuat Kaisar Long marah terhadap hamba, " ujar putra mahkota Rui.

"Ada apa sebenarnya Rui, ?" tanya Kaisar Long yang penasaran dengan apa yang akan di sampai kan sang anak.

"Kabar ini mungkin akan membuat jenderal Max marah, maka dari itu.. sebelumnya saya akan meminta maaf, dan juga, saya pasti akan bertanggung jawab penuh atas apa yang saya lakukan, " ujar putra mahkota Rui.

"Rui.. langsung ke intinya, " ujar Kaisar Long yang mulai tak sabar.

"Jenderal Max.. maaf, saya.. telah menodai putri mu, " ujar putra mahkota Rui sambil menunduk.

"Kurang ajar, " seru jenderal Max penuh emosi,dan tau putri mana yang di maksud oleh putra mahkota Rui.

Bugggh... Buuuggg.. Bruukkk.. braakkkk..

Putra mahkota Rui dengan pasrah dan tak melawan menerima semua pukulan dari jenderal Max, dan jenderal Max memukul serta menendang putra mahkota Rui tanpa menahan tenaganya.

"Cukup Max, " teriak Kaisar Long.

"Anak mu ini sangat kurang ajar Long, " jawab jenderal Max dengan kembali memukul putra mahkota Rui.

"Hentikan.. bukan kah kau sama saja dengan nya, karna kau sendiri tak bisa melindungi putrimu.. dan malah membiarkan dia hidup bagai di neraka di rumah nya sendiri, " ujar Kaisar Long.

Deg, kata-kata itu tepat mengenai hati jenderal Max, dan ya kata-kata itu tepat sasaran, karna jenderal Max memang tak bisa melindungi putrinya sendiri.

"Hiks.. hiks.. aku gagal Long aku gagal, " isak jenderal Max menangis pilu atas kegagalan nya menjadi seorang ayah.

"Yah, kau memang gagal Max, " ujar Kaisar Long sambil merangkul sang sahabat.

"Jelaskan, kenapa semuanya bisa terjadi Rui, " ujar Kaisar Long pada putra mahkota Rui setelah jenderal Max berhenti dalam tangisnya.

" Kejadian nya begini... " ujar putra mahkota Rui menceritakan semua yang telah terjadi, dari mulai dia yang mengadakan pertemuan dengan Mei len, namun malah terkena jebakan dari Mei ling.. namun akhirnya dia terbebas karna bisa melarikan diri, dan berakhir tidur bersama Mei len tunangan nya sendiri.

"Semua adalah ulah dari ular mu Max, " ujar Kaisar Long setelah mendengar semua cerita dari putra mahkota Rui.

"Untung saja putri mu tidur dengan tunangan nya sendiri, " lanjut Kaisar Long.

"Tapi dia menodai putri ku, " ujar jenderal Max sambil menatap tak suka ke arah putra mahkota Rui.

"Kau harus ingat Max, dia adalah tunangannya, " bela sang Kaisar Long untuk anak nya.

"Kau membelanya, ?" tanya jenderal Max tak puas akan jawaban sang sahabat.

"Seharusnya kau senang Max.. karna kita sebentar lagi pasti akan mendapatkan cucu, " ujar Kaisar Long yang malah sudah berpikir jauh ke depan.

"Long..

UDAHAN DULU YA NEXT TIME KITA KETEMU LAGI DI BAB SELANJUTNYA.