Gala, pemuda sebatang kara yang hidup sendiri di sebuah kostan tiba-tiba mendapatkan Sistem Check-in legendaris.
Pada hari pertamanya dia langsung mendapatkan seluruh kemampuan milik Antares, Monarch of Destruction.
Akan tetapi, sebuah sistem yang lain datang untuk membuatnya lebih kuat.
Dengan sistem kedua, yaitu Sistem Grup Obrolan, Gala mampu bepergian ke berbagai dunia dan berkenalan dengan karakter fiksi kesukaannya.
Playboy Kaya (Tony Stark): Bukankah dia anomali mengerikan?! Bagaimana bisa dia memiliki 10 juta naga?!
Domba Besar Hokage (Tsunade): Ehem, awalnya aku tidak mengakuinya, kamu memang tampan dan kuat.
Baby Girl (Ellie): Kakak Gala memang yang terbaik!
Tanpa disadari, Gala telah menjadi primadona di berbagai dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12: Membawa Elsa
Kesepakatan tersebut membawa keberhasilan misi. Dengan telepati satu arah, Gala meminta Tsunade dan Anna kembali ke kastil untuk menunggunya membawa Elsa pulang.
"Aku tak punya banyak waktu, hanya ada waktu beberapa menit sebelum kita pulang ke kastil keluargamu. Waktu sesingkat itu aku usahakan memberikan pemahaman tentang kendali atas kekuatanmu sendiri," Gala menerangkan kondisinya.
Elsa mendengar ucapan Gala, dia mengerti tentang kondisinya yang terbatas, meski tidak tahu kenapa Gala tak bisa mengajarinya di hari esok.
Masalahnya ada pada Sistem, begitu Gala berhasil mempertemukan Anna dan Elsa, misi dianggap selesai dan dia harus kembali ke dunianya.
Kesempatan untuk melatih Elsa hanya ada pada waktu yang sempit ini.
"Baiklah, tolong ajari aku!" Elsa memohon kepada Gala.
Adegan selanjutnya, Gala memberikan sebuah nasihat tentang poin-poin agar Elsa bisa mengendalikan kekuatan sihirnya.
Bermodalkan ingatan dan pengetahuannya tentang Film Frozen, beberapa poin penting diberikan pada sesi pelatihan Elsa agar perkembangan sihir esnya lebih terkontrol dalam waktu singkat.
Hampir setengah jam mereka berlatih secara teori dan praktik, keduanya bersiap untuk kembali ke Kerajaan Arendelle.
"Kamu siap untuk pulang ke Kerajaan Arendelle?" Gala melirik Elsa yang lebih stabil emosinya.
Respons Elsa terlihat meragukan, sedikit takut dengan keputusannya. "Sejujurnya, aku takut kembali ke Arendelle, mereka membenci penyihir, pasti aku takkan nyaman tinggal di sana."
Mendengar balasan Elsa membuat Gala harus mencari solusi dari masalah ini.
Gala berpikir sejenak untuk menemukan solusinya, kemudian dia memiliki solusi sementara. "Aku akan membuat mereka tidak memusuhi kamu, tenang saja, apa yang harus kamu lakukan ke depannya adalah membuat kerajaan lebih baik agar mereka benar-benar menerimamu sebagai pemimpin."
"Um, aku mengerti." Elsa mengangguk dan melihat Gala dengan pandangan yang lembut.
Ada perbedaan pada ekspresinya sekarang, jauh berbeda dari pertama kali mereka bertemu.
Sementara itu, Gala tak menyadari perubahan Elsa, dia sedang berbicara dengan salah satu Wyvern dalam pasukan naganya.
Meskipun Wyvern yang akan Gala panggil adalah naga dengan darah naga sejati yang sedikit, kekuatannya cukup untuk menghancurkan setengah kota. Berbeda dengan Kaisel, tunggangan SJW, dia hanya naga biasa dan tak bisa bertempur.
"Keluarlah Veron, aku butuh bantuanmu," ucap Gala dengan suara yang lantang.
Sontak sebuah portal merah dengan ukuran yang cukup besar tercipta di udara tipis, sesosok makhluk besar dengan leher panjang dan bersayap keluar dari portal.
Melihat gerakan Gala, reaksi Elsa hanya diam dengan keterkejutan yang jelas di wajahnya. Tidak ada yang berekspektasi bahwa Gala memunculkan seekor naga ke dunianya.
Wyvern bernama Veron sedikit mirip dengan Kaisel, warnanya berwarna merah, ukurannya lebih besar, sayapnya lebar dan memiliki dua kaki, tapi dia punya dua ekor panjang di belakangnya. Veron juga punya kekuatan napas api yang tidak dimiliki oleh Kaisel.
Grahh!
Veron meraung keras memberikan penghormatan kepada Gala begitu dia menurunkan kepalanya sejajaj dengan tanah.
"Bagaimana bisa makhluk ini muncul?!" Elsa berdiri di samping Gala, menatap ketakutan ke arah Veron.
Gala melangkah ke depan Veron dan berkata kepada Elsa di belakangnya, "Dia adalah salah satu pasukan nagaku, aku berjanji dia takkan menyakitimu."
"Pasukan naga? Apa maksudnya? Kamu punya pasukan yang terdiri dari naga-naga?" Elsa berkata dengan wajah tidak mengerti.
Sebelum menjawab pertanyaan Elsa, Gala meminta Veron untuk merendahkan badannya sedikit lagi.
"Benar, aku punya pasukan naga, semuanya seekor naga, Veron salah satu dari pasukanku." Gala memberikan isyarat kepada Elsa untuk mendekat.
Perlahan Elsa berjalan mendekati Gala dengan langkah hati-hati, dia masih takut dengan Veron yang menyeramkan. "Bagaimana bisa kamu mendapatkan pasukan naga?"
"Karena aku Dewa Naga. Aku sudah memberi tahumu di awal pertemuan kita."
Sontak Elsa mengingat kembali peristiwa mereka bertemu, memang benar Gala memperkenalkan dirinya dengan julukan Dewa Naga.
Wajah Elsa melebar, dia sadar mengapa Gala bisa memanggil makhluk kuat seperti naga.
"Tunggu, apakah kamu juga bisa menjadi naga? Kamu Dewa Naga, seharusnya bisa menjadi naga, bukan?"
Gala hanya tersenyum penuh makna ke arah Elsa. "Naiklah, kita akan berangkat sekarang."
"Jawab dulu pertanyaanku," kata Elsa dengan enggan.
Alih-alih menjawab, Gala melompat ke atas punggung Veron, duduk tenang sambil melirik Elsa dengan pandangan yang dalam.
"Kamu akan tahu nanti. Ayo naik! Kita akan pulang sekarang!"
"Curang!" Elsa dengan sedikit kesal naik ke punggung Wyvern besar di depannya.
Es muncul di bawah kakinya membentuk tangga agar Elsa bisa mencapai punggung Wyvern, mendarat di depan Gala.
Posisi mereka agak aneh, terasa seperti pasangan romantis yang sedang menaiki kuda. Elsa menyadari situasinya, pipinya memerah perlahan.
Gala tak tahu apa-apa, dengan buru-buru dia memerintahkan Veron untuk terbang menuju ke Arandelle.
"Veron, terbang ke utara, bawa aku menuju Arendelle."
Dalam satu kepakan sayapnya Veron melesat ke langit, membawa mereka berdua dengan stabil.
Salju di bawah tubuh Veron beterbangan ke segala arah, angin dari lambaian sayapnya terasa panas, salju di sekitar mereka mencair.
Gruoaahhh!
Di sisi lain, Tsunade dan Anna telah menunggu Gala dari satu jam yang lalu, mereka berdua duduk di pinggir danau yang mencair.
Anna melirik ke Gunung Utara berada di kejauhan sembari memikirkan sesuatu. Di belakangnya berdiri para pengurus kastil, menyediakan beberapa makanan untuk Anna makan.
Di sebelah Anna ada Tsunade yang ikut duduk menikmati makanan dari kastil. "Kenapa kamu bengong seperti itu? Kamu memikirkan apa?"
"Tidak memikirkan apa-apa, aku hanya heran kenapa mereka lama sekali datang ke sini." Anna menggelengkan kepalanya.
Seringai muncul di sisi bibir Tsunade dan dia berkata, "Sabar saja, Anna, sebentar lagi mereka akan datang."
"Kapan dia akan datang? Kita sudah satu jam menunggu mereka di sini," balas Anna dengan sedikit tidak sabar.
Tangan Tsunade tiba-tiba menunjuk ke utara. "Lihatlah ke arah sana."
Anna berkata sebelum menoleh. "Ada apa di sana? Eh??"
Tanda tanya besar muncul di atas kepala Anna, ketika dia melihat ada sesuatu yang besar melayang di langit sebelah utara.
"Benda apa yang melayang itu?!"
"Itu dia, Gala dan kakakmu sedang menaiki naga milik Gala," ujar Tsunade dengan ringan.
Tsunade sama sekali tidak terkejut melihat aksi Gala yang berlebihan. Dengan santainya dia menghabiskan makanan yang disuguhkan oleh pengurus kerajaan.
Benar saja, sosok besar di langit makin terlihat jelas saat mendekat. Anna bisa melihat sosok Wyvern raksasa yang membawa Gala dan Elsa di punggungnya.
"Aku lupa, Kak Gala memang punya banyak naga. Dia berhasil membawa kakakku pulang?"
"Sesuai dengan tebakanku, kamu jangan meremehkan dia, kita sama sekali belum melihat kekuatannya aslinya." Suara Tsunade terdengar serius. "Ternyata kakakmu yang kuat belum bisa menjadi tandingannya."
"Kak Gala memang hebat!" Anna melompat dari kursi penuh semangat.
Tsunade menggelengkan kepalanya tanpa daya, dia memandang Gala lebih tinggi dari sebelumnya.
Tak lama kemudian, Veron mendarat di sisi danau di bawah tatapan semua warga Arendelle. Mereka terdiam, tak ada yang berani berbicara sedikit pun.
Gala dan Elsa turun dari punggung Veron dengan mudah, mereka berdua berjalan menghampiri Elsa dan Anna.
Wajah Elsa dan Anna terlihat rumit, mereka bingung bagaimana cara memulai pembicaraan.
Tepat ketika Gala ingin memberikan kode kepada Elsa untuk mulai berbicara, Anna mendadak bergerak.
"Kak, maafkan aku, aku salah!" Anna memegang tangan Elsa tanpa sadar dan berlutut di tanah.
Gala: Oh... iya juga nya kenapa aku Gak kepikiran tentang hal itu okelah terimakasih Bro
me: Sama-sama
ni author ad buat novel lain kah