Renata sebagai pengantin baru memutuskan mengikuti suaminya tinggal di rumah suaminya dan dia tahu mertuanya juga tinggal dengan suaminya. Renata dari awal membayangkan hubungan mertua dan menantu yang kompak, dia yang sudah tidak memiliki orang tua merasa senang menemukan sosok pengganti orang tuanya. Tetapi setelah tinggal beberapa minggu Renata sungguh kaget mengetahui tingkah aneh mertuanya bukan hanya salah satu tetapi dua dua mertuanya. Mertua perempuan yang memiliki sifat pelit dan mertua laki laki nya yang mempunyai sifat sembarangan. Sungguh dunia Renata terasa kacau, tetapi Renata berprinsip menghadapi keanehan mertuanya itu dengan membalas perlakuan yang sama, baginya keanehan harus dihadapi dengan kegilaan.
Dan akhirnya Renata seorang yang penurut merubah dunianya menjadi seorang menantu gila demi menghadapi keanehan mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon norma wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Hari ini adalah hari terakhir raga dan renata mendapat jatah cuti nikah yang menurut renata masih sangat kurang karena cuti yang harusnya bisa dia nikmati sebagai pasangan pengantin baru yang penuh dengan romansa romantis yang terjadi adalah mertua yang selalu jadi bayang bayang saat bulan madu dan tantrum saat sakit.
" Mas, besok kita sudah mulai masuk kerja, aku mau nyetrika baju kita dulu." Kata renata sambil mengambil baju kerja miliknya dan raga dalam lemari.
Renata bekerja sebagai admin di perusahaan distributor makanan ringan dan raga bekerja sebagai karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang property. Raga dulu pernah bekerja di kantor PLN tetapi dia memutuskan untuk keluar karena teror bu yuyun, setiap tanggal pembayaran tagihan listrik sang ibu pasti akan mulai dengan dramanya yaitu datang ke kantor tempat raga bekerja dan meminta diskon sampai 80% karena anaknya bekerja disini dan jika tidak diberi dia akan tantrum guling guling seharian dikantor sampai akhirnya raga harus memberikan obat bius agar ibunya pingsan kemudian membawanya pulang kerumah dan dihari hari biasanya bu yuyun akan meneror raga untuk mengotak atik sekring rumah agar meterannya berjalan lambat sehingga tagihan listrik tidak banyak dan hanya membayar jasa abodemen. Karena hal hal itulah akhirnya raga memutuskan keluar dari kantor PLN dan masuk di kantor yang sekarang.
" Kamu mau ngapain ren?" tanya bu yuyun saat melihat renata menuju meja setrika.
" Mau nyetrika bu, kalau mau ngepel besok pagi saja." jawab renata.
" Kamu mau nyetrika malam hari begini?"
" Iya bu, kan baru jam 7 malam kalau jam 2 malam baru salah karena pasti jam segitu giliran mbak kunti yang nyetrika pakaian dinasnya." jawab renata koplak.
" Engga bisa, nyetrika hanya boleh pagi hari sampai jam 4 sore, diatas jam 4 sore tidak boleh lagi!"
" Loh kok gitu bu? Apa karena feng shui lagi?" tanya renata heran.
" Bukan..karena kalau malam hari tagihan listrik akan banyak, lagian kamu kenapa tidak nyetrika tadi pagi sih!"
" Ibu lupa dari pagi sampai sore siapa yang nyuruh rena pesankan hp buat ayah? Ibu lupa semua hp yang mau dibeli ibu cek karena takut ditipu dan barang gak datang, ada 85 hp bu yang ibu pelototin yang ujung ujungnya kembali lagi ke hp yang pertama di lihat." kata renata kesal.
" Kan hanya sampai jam 3 saja masih ada waktu satu jam buat kamu nyetrika, salahmu tidak mempergunakan sisa jam tadi." kata bu yuyun tidak mau disalahkan.
Renata yang kesel pun tetap cuek menyalakan setrika baju, dan ketika baru akan memulai menyetrika jilbab, tiba tiba...
Teekkk...listrik pun padam.
" Ibuuu....kenapa sekringnya diturunkan? Kan rena mau nyetrika, ini baju kerja kami belum disetrika masih kusut!" teriak renata kesal.
" Taruh saja dibawah kasur, besok pagi pasti sudah gak kusut." balas teriak bu yuyun dari dalam kamar.
Renata pun keluar ingin menghidupkan listrik tetapi lagi lagi dia mendapat kejutan ternyata sekring dirumah dipasang box yang sudah digembok. Alhasil dia pun hanya bisa pasrah dan menaruh baju kerjanya di bawah kasur tidur mereka.
" Gini amat punya mertua pelit pasti waktu kecil sering baca kisah si qarun hingga keikut pelitnya." lirih renata.