NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

Hari itu suasana ramai di Sekolah. Lapangan Basket dipenuhi penonton. Semua berbaur dari mulai kelas satu hingga kelas tiga.

Ganes berada di barisan penonton, bersama geng nya. Sanjaya haters. Hehhe.

Grup basket dari kelas tiga dan kelas dua bertanding. Entah juga bagaimana grup itu akhirnya bertanding hari ini. Biasanya jika ada perlombaan basket antar sekolah atau mewakili di ajang yang lebih tinggi, Mereka - mereka yang mengambil ekstrakurikuker basket lah yang dikirim.

"Iih.. Itu Kak Sam kok di dorong terus sih ! ". Tami berdecak kesal. Sebagai penonton, jika tidak berkomentar rasanya ada yang kurang. Yang lainnya hanya bersorak, Memberi dukungan dan yel yel semangat.

"Nes, itu Kakak Ganteng kasih minum sana ! Eh lagi ke sini tuh !! ".

Lala menyenggol Ganes, yang malah entah sedang melihat apa.

Tanpa banyak kata, Lala menyerahkan botol air mineral yang sudah dibuka kepada Ganes, kemudian dengan usil mendorong Ganes mendekat ke arah Kakak Kelas yang sedang jeda main karena hendak minum.

Ganes hanya mendelik, karena teman - teman nya itu sangat usil.

"Eh, makasih Ganes ! ".

Sam, yang tadi disinggung namanya oleh Tami, menerima botol minuman yang diulurkan oleh Ganes. Sementara Ganes yang tidak ada niat sama sekali untuk memberikan air itu, hanya nyengir.

"Cieeeee..... ! "

Tak hanya Lala, Tami, Kila dan Sasi yang meledek Ganes, namun teman yang lainnya pun turut melakukannya.

Rupanya apa yang terjadi di area lapangan Basket, diperhatikan oleh Sanjaya. Dia bisa melihat Kekasihnya itu memberikan botol air mineral ke salah satu pemain basket, yang diketahui Sanjaya bernama Sam. Ada sudut hatinya yang cemburu, melihat pemandangan itu. Ganes tampak malu - malu, mendengar temannya meledek.

"Sania, bisa ke mari sebentar? ". Sanjaya memanggil murid yang baru saja lewat di depannya.

"Iya Pak? ". Jawab si murid.

"Bisa minta tolong, panggilkan temanmu yang bernama Ganes Lika. Dia sedang ada di lapangan basket. Minta Dia ke ruangan guru, menemui Saya ". Ucap Sanjaya ke Sania.

Setelah itu, Sanjaya masuk kembali ke ruang guru. Tidak jadi menonton pertandingan basket yang biasa dilakukan oleh murid - muridnya, jika ada waktu kosong, mendekati waktu dimulainya Ujian Akhir Semester.

Beberapa waktu kemudian, Sanjaya melihat Ganes memasuki ruang guru. Tampak Wajah gadis itu menunjukkan ekspresi bertanya - tanya. Lucu juga jika seperti itu.

"Bapak memanggil Saya? ". Tanya Ganes, begitu dirinya sudah sampai di depan meja Sanjaya.

"Duduklah. Bantu saya mengoreksi jawaban teman - teman mu di ulangan dadakan kemarin ! ". Ucap Sanjaya sambil menatap Ganes, dan menyodorkan setumpuk kertas ke hadapan Ganes.

Ganes yang ingin berkata, Kenapa dirinya? Padahal ada siswa yang rajin, daripada dirinya. Namun melihat tatapan mata Sanjaya yang seperti tidak ingin dibantah, membuat Ganes akhirnya menyanggupi nya.

Sanjaya menyebutkan beberapa kriteria penilaian. Dan Ganes memahaminya. Dia mulai mengoreksi jawaban teman sekelasnya di ulangan mendadak tempo hari. Ganes penasaran, apakah lembar jawabannya sudah dikoreksi oleh Sanjaya atau belum.

"Biasanya mengoreksi lembar jawab di rumah Pak.. ".

Nilam yang baru datang, dan melihat Sanjaya sedang mengoreksi lembar jawab, tidak dapat mengerem mulut nya untuk tidak berkata - kata. Apalagi, dilihatnya, Sanjaya meminta seorang murid membantu nya mengoreksi, padahal biasanya Rekannya itu akan mengoreksi sendiri.

"Di Rumah kebetulan sibuk Bu ! ". Jawab Sanjaya seadanya. Nilam hanya mengangguk, kemudian sibuk dengan kegiatannya sendiri. Sesekali Dia akan melirik ke arah Sanjaya.

"Oh iya Pak.. Bagaimana dengan yang kemarin? Apa hari minggu ada kegiatan? ".

Sanjaya dan Ganes menoleh bersamaan ke arah Nilam. Hanya sesaat Ganes melihat Guru di kelas IPS itu, kemudian kembali lagi Gadis itu mengoreksi lembar jawab. Walau matanya melihat ke kertas di hadapannya, dan terlihat tidak peduli dengan obrolan Guru - Gurunya, Namun telinga Ganes sedang menjalankan fungsinya dengan baik.

"Sepertinya Saya tidak ada kegiatan di hari minggu, Bu ". Sahut Sanjaya.

"Ah kalau begitu bisa ya Pak..". Nilam merespon dengan nada senang yang terlalu kentara.

"Saya akan kabari ya Bu, nanti malam ! ". Respon Sanjaya lagi.

Ganes membatin, mendengar obrolan Guru di hadapannya ini. Guru Perempuan itu sepertinya naksir ke Kekasih nya. Begitu pikir Ganes.

Bisa Dia ngomong halus begitu, tapi kalo ke Aku kok Galak banget !

Nes ! Ganess ! Kamu !! Tidak ada halus - halusnya. Katanya cinta, tapi manggilnya kayak manggil musuh.

Saya akan berusaha. Preet !

Usaha apa an, kayaknya stuck kayak gini terus. Mending selesai aja nggak sih??

Ganes jadi kesal sendiri, mendengar batin nya berbicara. Ganes memutuskan untuk mengoreksi lebih cepat. Dia tidak lagi memasang telinganya, untuk menguping Sanjaya dan Nilam berbicara. Dia lagi senang senangnya nonton pertandingan basket, malah dipanggil oleh Sanjaya.

Tau aja kalau ada orang lagi seneng, langsung dikasih sesuatu yang bikin kesal.

Ckk ! .

Rupanya decakan Ganes keluar tanpa disadari Gadis itu. Sanjaya yang sedang mengoreksi juga, langsung mendongak, dan melihat Ganes.

Wajahnya ditekuk. Namun tidak ditambah dengan manyunnya bibir. Sanjaya tersenyum kecil.

'Dia pasti mendengarkan apa yang Nilam bicarakan. Biar saja dia cemberut begitu ! '.

Sanjaya menuliskan sesuatu di kertas, kemudian mendorong kertas itu mendekat ke Ganes. Gadis itu langsung melirik Sanjaya yang sedang menatapnya. Kertas itu langsung dilihat apa isinya.

Apa nanti pulangnya mau diantar?

Begitulah tulisan yang ada di kertas. Ganes hanya membaca nya, tidak berniat menulis jawaban.

Sanjaya ingin tertawa dibuatnya. Masih sangat kekanakan kekasihnya itu. Baiklah, tidak masalah.

"Sudah selesai Pak ! ". Ucap Ganes, begitu kertas terakhir telah Dia koreksi.

"Terimakasih Ganes.. Kamu bisa kembali ke Kelas ! ".

Ganes menatap Sanjaya tak mengerti. Kalimat itu seperti perintah, kalau Gurunya itu tidak mau Dia ke tempat lain selain ruang kelas.

"Saya permisi, Pak.. "

Ganes keluar dari ruangan Guru. Dirinya kembali ke kelas. Karena sudah tidak mood untuk kembali menonton basket.

Ganes duduk di bangkunya. Mengambil posisi nyaman untuk tidur seperti biasanya. Gadis itu tidak tidur. Pikirannya berkecamuk.

'Ini kayak bukan Kamu nggak sih? '

'Kamu nggak mood karena Pak Wis? Jauh sebelum ini, Kamu nggak pernah seperti ini Loh !'

'Ini kayak bukan kamu, Nes ! '

Ganes belum pernah mempunyai kekasih sebelum ini. Dia bahkan tidak pernah menyangka akan mempunyai kekasih saat berada di bangku SMA. Memang, ada berapa kali Kakak kelasnya mengatakan cinta, namun Ganes menolak.

Ganes tidak tahu sebelumnya, jika mempunyai kekasih akan serumit ini perasaannya.

'Semua ini karena Pak Wis !! '. Kesal Ganes.

Jika saja Gurunya itu bisa bersikap lembut sedikit, Ganes pasti tidak akan kepikiran, sampai meng - galau seperti ini.

Sementara itu, Sanjaya yang tawarannya di tolak Ganes, memutuskan untuk langsung bertindak. Guru Kimia Ganes itu menghubungi Ayah nya Ganes.

"Iya Ayah, Apakah Saya boleh mengantar nya nanti sore?.. Dan, mengajak jalan sebentar. Hehe ". Sanjaya mengatakan itu sambil, menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.

"Baik, Terimakasih Ayah ".

Sanjaya tersenyum setelah mematikan panggilannya. Izin dari Ayah Ganes sudah dikantongi, dan itu berarti sopir Keluarga Ganes tidak akan menjemput.

Sip !

.

.

.

Bersambung 😍

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!