NovelToon NovelToon
Shadows In Motion

Shadows In Motion

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: KiboyGemoy!

Karya Asli By Kiboy.
Araya—serta kekurangan dan perjuangannya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KiboyGemoy!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 12

Akhirnya hari perayaan ulang tahun sekolah pun berlangsung. Di lapangan yang luar dan sudah terbnagun dengan megah mulai ramai di isi oleh murid-murid.

Panggung besar pun sudah memulai penampilan-penampilan bakat dari beberapa kelas dan Club untuk menghibur. Bukan hanya sekedar menghibur melainkan penampilan tersebut akan dinilai dan mendpaatkan sertifikat—penampilan terbaik.

Hari ini, Araya, Naya, Devan, dan juga Rifan berada di dalam satu ruangan yang memiliki nuansa kaca besar.

Keempatnya sudah memaikai seragam yang akan mereka gunakan untuk tampil.

Araya menggunakan pakaian balutan, di dalam ada pakaian kecil yang bewarna putih, memperlihatkan titik perutnya. Dan pakaian luarnya serata dengan dada, bewarna hitam, berlengan panjang. Serta celana panjang kargo sedikit besar dari tubuhnya.

Rifan pun hanya menggunakan kaos bewarna hitam serta celana yang sama seperti Araya.

Naya pun menggunakan pakaian ballet yang begitu anggun, serta sepatu ballet yang sudah ia kenakan.

Sedangkan Devan menggunakan jas bewarna hitam, di dalamnya ada kaos bewarna putih yang dia kenakan. Sungguh serasi dengan pakaian yang Naya gunakan.

"Hari ini kamu cantik sekali," puji Devan membuat Naya tidak kuasa menahan senyum di wajahnya.

Naya berjalan ke arah Devan kemudian mencolek bawah dagu pemuda itu. "Dan kamu ... sudah seperti seorang pangeran yang akan membawa lari gadis yang dicintainya," ucap Naya.

"Apa kalian akan tampil seperti sepasang kekasih?" celetuk Rifan, begitu saja.

Naya dan Devan menoleh ke arah Rifan, jangan tanyakan bagaimana ekspresi Devan. Sudah jelas pemuda itu mengekspresi kesal.

Sedangkan Naya hanya terkekeh, gadis itu berjalan ke arah Araya lalu menggenggam kedua tangannya. "Dan gadis yang dicintainya sudah siap di bawa lari, benar kan, Ra?"

Araya hanya bisa tersenyum tipis, namun hanya sebentar.

"Rifan, jangan salah paham dengan apa yang kamu lihat, aku dan Devan sudah terbiasa seperti itu. Karena kami adalah teman dekat," jelas Naya tidak ingin Rifan berpikir ke lain arah.

Rifan menghela napas kemudian berdiri. "Raya, kita harus melakukan pemanasan. Tidak lama lagi, penampilan kita."

Araya pun berdiri dan berjalan mendekat ke arah Rifan, keduanya pun memulai pemanasan seperti biasa. Sedangkan Naya sudah menggeram kesal namun ia tetap memasang bibir melengkung pada wajahnya.

"Apa kamu gugup?" tanya Rifan di sela-sela pemanasan.

Araya menatap pantulan dirinya, menarik napas sedalam mungkin kemudian melirik Rifan. "Aku tidak bisa menghilangkan rasa khawatir pada diriku," jawabnya dengan pandangan kecewa.

Rifan berjalan semakin mendekat, pemuda itu ikut melihat pantulan dirinya di cermin. "Rasa khawatir akan merusak usaha kita. Jadi, kamu tetap tenang, jalani seperti saat kita latihan."

Araya kembali menatap pantulannya. Gadis itu menatap kedua matanya sendiri, pandangan yang takut dan penuh rasa khawatir. Bagaimana cara menghilangkannya.

Araya banyak takutnya, ia ingin tampil dengan sempurna tanpa harus menjejakkan masalah. Namun, setiap dia tampil pasti ada saja keanehan yang terjadi.

"Lalu, apa yang harus aku lakukan?"

Rifan tersenyum, meraih tangan Araya, menggenggamnya erat. "Kamu hanya perlu melihatku jika kamu merasa cemas atau apapun itu."

Araya menoleh ke arah Rifan, menatap pemuda itu, pandangan mata yang begitu tenang serta senyuman yang akan timbul jika sudah membuat rasa nyaman.

Devan yang melihat aksi keduanya memggeram kesal, dengan langkah cepat ia melangkah. Melepaskan tangan Rifan yang menggenggam tangan Araya dengan kasar.

"Jangan menyentuh kekasihku sesukamu, sialan!" bentaknya kasar.

Devan menggenggam tangan Araya dengan erat, melirik sejenak ke arahnya. "Dia cuman modus sama kamu, jadi cewek kamu harusnya tidak semudah itu di sentuh," ucap Devan marah.

"M-maaf," ucap Araya, menyesal.

Rifan menatap tajam ke arah Devan. "Untuk apa kamu meminta maaf?" tanyanya tertuju pada Araya namun pandangan matanya nyalang ke arah Devan.

"Dia kekasihku, jelas dia meminta maaf," jawab Devan, suaranya semakin berat karena tersulut emosi.

"Dan ... dia partner dance ku," jawab Rifan begitu saja.

Devan melepaskan tangan Araya, ia maju beberapa langkah hingga tubuhnya berdekatan dengan Rifan. Keduanya saling memancarkan tatapak permusuhan.

"Partner dance tidak berhak menyentuhnya," ucap Devan penuh tekanan.

"Jangan mengaku kekasihnya jika kamu saja sering bersama perempuan lain."

Suasana semakin mencengkram, Araya yang berada di tengah-tengah mereka hanya bisa diam tanpa membuka suara. Gadis itu bingung harus berkata seperti apa.

"Perempuan lain? Aku hanya bersama Naya, sahabatnya! Bukan orang lain!"

Sedangkan di sisi lain Naya semakin memanas melihat dua pemuda berantam karena satu perempuan yang berbicara pun sangat irit. Gadis itu mengetukan keningnya, tangannya mengepal, dadanya membawa seakan ingin berubah dan menghancurkan apa yang tengah dia lihat.

"Lagi-lagi dan lagi kamu beruntung, padahal kamu tidak seberapa," batinnya.

BAIKLAH! PERTUNJUKAN SELANJUTNYA AKAN SEGERA DI MULAI! APA KALIAN TIDAK SABAR MENUNGGU PENAMPILAN SELANJUTNYA?!

Devan sedikit menjauh di saat mendengar suara MC mengumumkan penampilan selanjutnya dan pasti sekarang giliran mereka.

Naya berjalan ke arah Devan, menggandeng tangan pemuda itu dengan lembut. "Selanjutnya adalah kita berdua," ucapnya.

Naya menarik napas. "Araya, Rifan, kami duluan." Naya dna Devan pun berjalan keluar ruangan.

Saat terpastikan bahwa keduanya sudah menghilang dari halaman ruangan, Araya menatap Rifan.

"Jangan pernah mengatakan hal yang tidak harus kamu katakan, Rifan," ucapnya sedikit kesal.

"Bukankah itu benar?"

"Naya adalah sahabatku, dia bukan orang lain. Bukankah... sudah ku katakan bahwa rasa cemburu bukanlah sikap dewasa?"

Rifan mengusap rambutnya kebelakang, ia menatap Araya dengan lekat. "Terserah," jawabnya menyerah.

(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Saat menuju ke atas panggung bisik-bisik menggema, bukan bisik-bisik tentang keburukan melainkan kesenangan.

"Wah, Naya dan Devan benar-benar serasi."

"Benar, mereka seperti pasangan. Sangat serasi!"

"Aku pikir Devan akan dance bersama kekasihnya, pilihan yang bagus, deh."

Mendengar bisik-bisik tentang dirinya dan Devan, Naya tidak kuasa menyombongkan diri di atas panggung. Gadis itu tersenyum lebar.

"Setiap pujian itu memang cocok untukku," batinnya bangga.

BAIKLAH MARI KITA SAKSIKAN PENAMPILAN DARI NAYA DAN DEVAN—BALLET BERMUSIK YANG MENYENTUH HATI.

Naya memulainya dengan sangat baik, melangkah dan memainkan sekujur tubuhnya dengan penuh hati-hati. Saat gadis itu mulai berputar Devan melangkah dan menangkap pinggangnya, keduanya saling menatap, memancarkan kehangatan satu sama lain—membuat para penonton berteriak karena terbawa perasaan.

"Bibirmu menggoda," lirih Naya di sela-sela mereka slaing memandang.

Devan tersennyum, melepaskan Naya dari dalam dekapan pinggang menuju lengan gadis itu. Menariknya sedikit menggunakan tenaga dan Naya mencondongkan tubuhnya seperti orang jatuh, kemudian Devan seidkit memundurkan badannya.

Kedua tangan Naya menyentuh dada Devan dengan kekehan malu.

Pemandangan tersebut membuat para penonton berteriak histeris. Bagaimana tidak, makna dari gerkana tersebut benar-benar membawa perasaan. Sebuah kisah cinta pandangan pertama dan berjalan hingga bersama.

Sedangkan di atas ruangan, Araya menonton penampilan kekasih dan sahabatnya. Mereka benar-benar tampil layaknya seorang pasangan.

1
Alexander
Ceritanya bikin aku terbuai sejak bab pertama sampai bab terakhir!
Kiboy: semoga betah😊
total 1 replies
Mèo con
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Kiboy: aaa makasih banyakk, semoga seterusnya seperti itu ಥ⁠‿⁠ಥ
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!