NovelToon NovelToon
Pria Gila Itu Milikku

Pria Gila Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:924
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Aku Shella, seorang gadis yang masih duduk dibangku sekolah Menengah Atas.

Berawal dari penolakan ibu dan saudariku yang usianya terpaut sepuluh tahun lebih tua dariku, membuatku berubah menjadi gadis yang tidak memiliki hati dan pendendam.

Aku juga bertekad ingin merampas apa yang dimiliki oleh saudariku.

Aku bahkan tidak mengeluarkan air mataku saat ibuku dinyatakan meninggal dunia.
Hingga terungkapnya sebuah rahasia yang begitu mengguncang kewarasan ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Angkuh

Hari-hari berlalu, kehidupan ku dikota kecil nan sejuk ini semakin terasa nyaman. Tidak ada rasa was-was yang biasa ditunjukkan Ayah dengan wajahnya.

Semua seolah terlihat baik-baik saja, walaupun perbuatan Maurice selalu tak bisa kumaafkan. Ia berulah lagi, mengambil semua hasil penjualan bos Luo dari kedai.

Bukan hanya hasil penjualan bos Luo yang raib ditangan nya, buku tabungan yang selama ini kusimpan baik-baik di laci kamarku juga iku melayang oleh keserakahan seorang Maurice.

Rasanya sangat melelahkan jika harus menangis berulang kali hanya karena keserakahan seorang saudari jahat hati.

Pagi ini, aku hanya bisa terdiam mematung menyaksikan saudariku sendiri berjalan dengan wajah tanpa dosanya menuju mobil yang menunggunya didepan rumah.

Untuk setiap kesalahan Maurice, Ayah selalu meminta maaf dan berjanji akan menggantinya jika telah mendapatkan gajinya.

Bahkan gaji seorang anggota FBI tidak dapat bertahan dengan lama hanya karena ulah seorang Maurice.

Tidak bisakah Ayah melepaskannya saja? Dia sudah terlalu sering membuatku emosi... !!!

Aku berteriak kuat saat Ayah menerima panggilan dariku. Menangis saja pun tidak cukup mengobati luka-luka di hatiku.

Bukankah aku juga adalah putri Ayah??? Mengapa selalu Maurice yang diutamakan?

Semuanya bisu, memang benar. Aku tidak akan bisa mendengar penjelasan dari Ayah. Jujur saja aku hanya emosi sesaat.

Aku pada akhirnya hanya bisa mematikan panggilan itu, membiarkan Ayah memikirkan jalan terbaik untuk semua ini.

Aku sudah terlalu lama menunggu waktu yang tepat untukku memperbaiki pendengaran ku. Tiga tahun bukanlah waktu yang sedikit, tapi aku tetap tidak mendapatkan hakku.

Sarapan pagi yang seharusnya berjalan baik-baik saja, harus berakhir tidak baik. Bos Luo yang sejatinya tidak bisa terbangun disaat pagi seperti ini tidak bisa berasa disisi ku saat aku merasa terpuruk.

Aku hanya memikirkan satu hal, paman Rangga. Dirumah paman Rangga aku dapat melakukan apapun sesukaku, tentu bibi Anggie yang memberi ku izin.

Bibi, izinkan aku sarapan disini..

Tinggal memasang wajah memelas penuh keputus-asa an, semua akan berjalan dengan beres.

Baru saja aku merasa nyaman dengan lingkungan ini, Maurice langsung saja mematahkan kenyamananku.

Tunggu saja wanita licik, aku akan membalaskan semua rasa ketidak adilan ini. Itu tekad ku di dalam hati.

***

Beralih ke sekolah, aku harus menyiapkan mental yang lebih kuat lagi untuk menghadapi si gadis angkuh yang tidak ada tandingannya.

Aku mendapati bahwa telah banyak anak-anak lain yang sudah menyadari kekurangan ku, yaitu kehilangan pendengaran ku.

Keadaan kelas menjadi riuh tak terkontrol. Ada yang membelaku seperti Ella, namun ada pula yang memojokkan ku seperti gadis-gadis angkuh itu.

Entah darimana mereka semua mengetahui ini, namun mau tidak mau, aku harus jujur pada mereka tentang kondisiku.

Aku tidak sudi menerima seseorang yang tuli ada di kelas ku..

Hah? Kata-kata nya bukan main angkuhnya. Padahal sedikitpun kekurangan ku ini tidak mengganggunya sama sekali.

Gadis itu hanya ingin mempermainkanku, dan aku tidak akan bisa ditaklukkan oleh orang sepertinya tentu saja.

Hingga kemunculan wali kelas melerai keributan kami akhirnya tiba. Aku sedikit was-was, bisa saja wali kelas itu menyetujui pola pikir mereka yang tidak ingin aku ada disekolah ini.

Bukankah seharusnya tempatmu itu disekolah khusus anak-anak spesial??

Sakit. Aku dapat melihat dengan jelas pergerakan bibirnya mengatakan kalimat itu. Bukan aku meremehkan mereka yang berkebutuhan khusus, hanya saja hatiku masih menolak jika harus menerima keadaan diriku yang sesungguhnya.

Jauh dilubuk hatiku yang paling dalam, aku masih merasa bahwa diriku ini masih sama dengan yang lain nya.

Karena itulah harapan ku tentang operasi pada telingaku sangat besar, aku ingin kembali menjadi manusia normal yang bisa mendengar dengan baik.

Sudah-sudah...

Kalian tidak boleh seenaknya saja menghakimi orang lain.

Tidak ada yang salah jika Shella bisa menyesuaikan diri..

Wali kelas kami mencoba melakukan yang terbaik sebagai seorang wakil para siswa. Sedangkan aku sendiri hanya bisa larut dalam segala pemikiran yang sempit dan dangkal.

Ella yang selalu berada disisiku selalu memegang tanganku, seolah-olah menyiratkan lewat pegangan nya yang erat, bahwa aku akan baik-baik saja.

Baiklah, kira voting saja. Siapa yang setuju dan tidak setuju akan dihitung secara adil.

Wali kelas kami juga mungkin khawatir jika si gadis angkuh itu akan melakukan sesuatu hal yang buruk pada karirnya.

Yang jelas karena ia adalah putri tunggal pemilik yayasan, karena itu ia dapat melakukan apapun yang ia kehendaki.

Aku menunggu dengan jantung yang tak karuan, mengapa? Biasanya aku tidak peduli mau sekolah atau tidak, namun kali ini keinginanku untuk bersekolah ditempat ini begitu tinggi.

Mungkin karena Ella ada disisiku.

Dari semua suara yang terkumpul, pernyataan setuju untukku tinggal lebih unggul dari yang tidak setuju.

Aku menarik nafasku lega, kini waktunya tiba untuk mengatur strategi untuk membungkam mulut si gadis angkuh.

Pada saat jam istirahat, lagi-lagi ia mencoba membuatku kewalahan. Ia sengaja menuang kuah yang begitu banyak kedalam nasi ku.

Aku mengangkat pandanganku, tidak ada ketakutan sama sekali didalam mataku. Yang kulihat adalah wajahnya yang panik melihat respon ku yang tidak ada ketakutan sema sekali.

Heh tuli, nyalimu kuat juga ternyata...

Ella disampingku sudah berulangkali mencolek-colek tanganku agar aku segera menghentikan perlawanan ku.

Teruslah bermain-main denganku, jika kau ingin lihat berapa menjijikkan nya dirimu.

Aku berbisik begitu dekat di telinganya, membuat gadis itu semakin emosi hingga mendorong ku jatuh terduduk dengan disaksikan oleh banyak orang.

Aku mengusap wajahku yang terkena cipratan kuah makanan yang ikut terjatuh. Senyum penuh misteri muncul diwajahku.

Kembali aku mendekat padanya lalu berbisik lagi seolah memiliki sembilan nyawa.

Apa Ayahmu tahu apa yang diam-diam kau lakukan dibelakangnya?

Dapat kutangkap raut keterkejutan di dalam dirinya, dahinya yang tiba-tiba keriput dan alis nya terangkat.

Sudah kubilang jangan main-main denganku, aku bisa menghancurkan wajahmu ini hanya dengan satu foto saja.

Kembali aku berbisik pelan di telinganya, bahkan kedua teman terdekatnya pun tidak akan menyangka sama sekali apa yang dilakukan gadis itu secara diam-diam.

Tenang saja, ini hanya rahasia kita berdua. Tentu jika kau dapat menjaga sikapmu padaku. Jika tidak, bersiaplah untuk kehancuranmu.

Setelah mengatakan itu, aku beranjak bangkit dan meraih tangan Ella untuk segera pergi dari tempat ini.

Manusia memang sangat sulit untuk ditebak, gadis angkuh yang biasanya terlihat angkuh dan selalu melakukan apapun sesuai keinginan nya, ternyata mempunyai kebiasaan diluar nalar.

Ia seringkali menghabiskan waktunya berpesta mabuk-mabukan dengan para pria hidung belang dan menjadi seseorang yang begitu liar didalam mabuknya.

.

.

.

Next...

1
Tanti Purba
lanjut donk
kayla: Hallo jangan lupa mampir di karya terbaru aku yah " My Baby Girl" mohon dukungannya
yeppo: oke kak, ditunggu aja ya ☺
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!