Nikah Tanpa Cinta

Noora mengerjapkan kedua matanya saat mendengar suara ketukan pintu.Gadis itupun bangun dari tempat tidur lalu keluar dari dalam kamar menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka.Setelahnya barulah dia pun melangkah menuju kearah pintu sehabis memakai hijab instan nya dan kali ini gadis itu tidak menggunakan masker karena tidak keluar rumah.Kalau dirinya keluar dia harus memakai masker di karenakan takut orang-orang suruhan suami atau kedua mertua nya mengenalinya jadi untuk itu dia wajib memakai masker jika keluar rumah.

Ceklek

Pintu pun terbuka lebar membuat dua orang wanita dewasa yang berdiri di depan pintu pun terkejut saat melihat seseorang yang berdiri di hadapan mereka.

"Cantiknya".ucap mereka bersamaan membuat Noora pun bingung.

" Mba,Mba".panggilnya berulang kali hingga membuat kedua wanita itupun langsung tersadar dari lamunan mereka.

"Ah ya."

"Mba Mimin sama Mba Surti kenapa,melihat saya kok seperti melihat hantu".

Kedua wanita dewasa itupun merasa sedikit malu.

" Tidak apa-apa kami berdua pangling karena melihat seorang gadis cantik ".

" Mba Surti bisa saja. Ayo Mba masuk".ajaknya dan kedua nya pun masuk ke dalam kontrakan Noora.

"Duduk Mba".ucap Noora lalu berjalan ke dapur untuk mengambil air kemasan yang tadi dia beli.

" Maaf hanya ini yang bisa Noor suguhkan ".ucapnya sambil menaruh dua air kemasan di atas karpet tempat mereka sekarang duduk.

" Ngga usah repot-repot Noor.Kami hanya ingin main saja".

"Tidak apa-apa Mba hanya air putih saja".

Akhirnya mereka bertiga pun mengobrol hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima dan mereka pun mengakhiri obrolan mereka.

Noora tidak menyangka kalau kepergian dari apartemen suaminya telah memberikan nya suatu pengalaman baru di luar perkiraan nya.Bagaimana tidak dirinya hanya sendiri di kota ini,tidak ada sanak saudara tapi dirinya bisa hidup dan bertemu dengan orang baik.

"Kenapa tidak sedari awal aku pergi ke tempat ini dari pada di apartemen aku hanya di jadikan sebagai seorang pembantu".batinnya berkata.

Tanpa terasa kini sudah satu minggu berlalu Noora pun kini sudah menikmati hidupnya sebagai seorang pelayan di sebuah Restoran mewah di pusat kota.Walaupun dia hanya di pekerjakan selama dua minggu tapi gajinya sudah dari cukup untuk nya.

Noora hanya bisa berdoa semoga setelah dia keluar dari Restoran di akan secepatnya mendapatkan pekerjaan baru.

Sementara itu di tempat berbeda.

"Apa sudah ada kabar? tanyanya kepada seseorang yang berdiri di hadapan nya.

" Maaf Tuan belum ".jawabnya sambil menunduk.

" Apa belum?

"Iya Tuan".

" Bagaimana bisa, ini sudah satu minggu tapi anak buahmu sama sekali tidak bisa bekerja".

"Maaf Tuan sebenarnya kita bisa cepat untuk bisa menemukan keberadaan Nyonya tapi".ucapannya terhenti hingga laki-laki itu pun langsung melihat nya.

" Tapi apa? Katakan cepat?

"Kita bisa menemukan Nyonya dengan memberikan foto".

" Deg".

Mendengar kata foto hati laki-laki itupun tersentil.Dia lupa kalau dia sama sekali tidak mempunyai foto istrinya.

"Bagaimana Tuan? tanyanya karena Tuannya hanya terdiam.

"Aku tidak mempunyai foto nya".jawabnya sambil membuang muka.

Sang asisten hanya tersenyum tipis saat mendengar jawaban Tuannya.

" Ini adalah kesalahan Anda Tuan, seandainya saja Anda tidak mengabaikan keberadaan Nyonya mungkin sekarang Nyonya ada di sini berada di samping Anda tapi sekarang apa yang terjadi Nyonya pergi meninggalkan Anda".batinnya berkata.

"Saya akan mencari foto Nyonya di cctv apartemen,siapa tau dengan adanya foto Nyonya orang-orang kita cepat menemukan keberadaan nya".ucap Juna memberikan saran.

" Lakukan lah".

"Baiklah Tuan, saya permisi dulu".ucapnya sambil berjalan keluar dari ruang kerja Tuannya.

Emir hanya terdiam lalu dia pun duduk di kursi sambil meremas rambutnya.

" Kau membuat ku kacau gadis kecil! Lihat saja setelah kau di temukan maka aku akan buat perhitungan dengan mu".ucapnya sambil tertawa mentertawakan dirinya yang bisa-bisanya di kerjai oleh gadis kecil yang menjadi istrinya.

"Mom, Dad.Bisa-bisanya kalian berdua menikah kan aku dengan gadis labil seperti dia.Apa yang kalian lihat dari gadis kecil itu?Bahkan aku sama sekali tidak melihat sisi lain nya".gerutunya kesal dengan keputusan kedua orang tuanya.

bersambung