NovelToon NovelToon
Apa Salahku, Ibu Mertua?

Apa Salahku, Ibu Mertua?

Status: tamat
Genre:Ibu Mertua Kejam / Ibu Tiri / Tamat
Popularitas:269.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hafsa Juliya

Anggita Dewi, seorang gadis yang polos dan lugu terpaksa merantau ke kota karena diusir oleh ayah tirinya.

Lalu ia dinikahi oleh Rega Harsono yang merupakan CEO Harsono Grup. Tapi sayang meski dinikahi oleh seorang CEO, tidak lantas membuat pernikahannya bahagia.

Ibu mertuanya yang kejam selalu menyiksa batin dan fisik Anggita karena memergokinya yang tengah melakukan kejahatan terhadap papa mertuanya yang lumpuh. Bukan itu saja, ibu mertuanya bahkan memfitnahnya sehingga Rega ikut membencinya.

Mampukah Anggita bertahan dalam pernikahannya dengan siksaan dari ibu mertuanya yang kejam?

Dan dapatkah Anggita mengungkap segala kejahatan dan fitnahan yang dilakukan oleh sang ibu mertua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafsa Juliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Salahku, Ibu Mertua? Bab 12

"Nanas? " gumam Ambar tertahan, ingin ia mengatakan jika orang yang sedang hamil muda tidak boleh mengkonsumsi nanas dalam jumlah banyak. Apalagi jika buah nanas tersebut masih muda. Karena bisa menyebabkan si ibu hamil merasakan kontraksi sehingga menyebabkan keguguran.

Anggita yang tak tau menahu tentang hal tersebut terus saja menikmati suapan demi suapan yang diberikan oleh ibu mertuanya. Terlihat jika wanita itu sangat menikmati rujak yang Mama Siska suapkan padanya.

Sedangkan Rega hanya diam saja karena tidak tau jika buah yang dibuat rujak itu adalah nanas muda. Ia hanya melihatnya itu adalah rujak saja, karena sudah dicampur dengan buah lain dan bumbunya yang berwarna gelap. Apalagi ditambah es krim diatas nya, hingga rasa segar, asam, pedas dan dingin menyatu dan lumer dengan sempurna di dalam mulut.

Mama Siska sudah sedemikian rupa membuat rujak itu agar tak ada yang menyadarinya, tapi Ambar yang jeli tau jika rujak tersebut di dominasi oleh nanas muda, karena terlihat dari warnanya yang masih putih pucat.

Tak berapa lama dokter memasuki ruangan tersebut, Mama Sinta dengan gelagapan menutup kotak yang berisi rujak tersebut lalu menyembunyikannya di laci nakas.

"Selamat pagi semua," sapa dokter yang merawat Anggita selama di rumah sakit.

"Pagi, Dok, "

"Bagaimana kabar Anda, Nyonya Anggita? Apa sudah lebih baik? Sepertinya sih sudah ya kalau dilihat dari raut wajah Anda yang ceria hari ini, " dokter memberi kode pada perawat yang bersamanya untuk memasang alat pendeteksi tekanan darah pada lengan Anggita seraya mengajak wanita itu mengobrol.

"Sudah, Dok, " jawab Anggita senang.

"Bagus, tekanan darah normal, detak jantung normal, dan rasa sakit Anda juga sudah berkurang kan? " tanya dokter itu setelah memeriksa detak jantung Anggita juga.

Anggita mengangguk, "sudah, Dok, "

"Cepatlah pulang, Udik! Sudah banyak pekerjaan yang menunggu belaian tanganmu di rumah, juga tanganku ini rasanya sudah gatal karena sudah lama tak menyiksamu, " batin mama Siska terkekeh seorang diri.

"Semuanya sudah normal dan membaik, jika nanti hasil pemeriksaan kandungan Anda juga baik, maka Anda sudah diperbolehkan untuk pulang mulai besok, " ucapan dokter membuat senyum yang semula terukir di bibir Anggita musnah seketika.

Bayangan-bayangan siksaan dari ibu mertuanya mulai berdatangan dan menari-nari di otaknya. Tiba-tiba tubuhnya menegang, ia merasakan takut yang amat sangat. Anggita meremas kuat-kuat selimut yang menutupi tubuhnya.

Rupanya perlakuan dan siksaan dari ibu mertuanya selama ini menjadikan trauma tersendiri bagi wanita itu. Ditambah dengan pelecehan yang dilakukan oleh Raka terhadapnya, Anggita jadi terganggu psikisnya.

"Aku nggak mau pulang, aku mau disini aja, " gumamnya mencicit tanpa sadar.

Rega mengernyitkan dahi, samar-samar ia mendengar cicitan istrinya itu tapi enggan menanggapi. Hanya suara hatinya saja yang berucap.

"Kenapa wanita itu tidak mau pulang? Apa dia lebih senang tinggal di rumah sakit? Atau ada hal yang lain yang menjadi penyebabnya, "

Rega jadi teringat jika ia sudah melupakan sesuatu, ia lupa mengatakan pada Robin mengenai rencananya untuk membuktikan kecurigaannya.

"Hah.. benar. Aku lupa mengatakannya pada Robin. Kenapa aku mendadak bisa jadi se ceroboh ini, " Rega berjalan keluar dari ruangan Anggita.

Melihat Rega yang sudah menjauh dari ruangan Anggita, Mama Siska langsung mencengkeram pipi Anggita.

"Ngomong apa kamu, Udik? kamu nggak mau pulang dan mau disini saja?"

"Huh! Jangan mimpi kamu! " Mama Siska menekan pipi Anggita makin kuat, hingga wanita itu mulai menangis.

"Kamu fikir perawatan selama kamu disini itu gratis apa? Enggak! Dan bayarannya itu sangat mahal. Sampai kau menjual diri pun tak akan bisa membayarnya, "

"Am-pun, Nyo-nya.. sak-kit, " Anggita berucap dengan susah payah.

Raka yang melihat Anggita kesakitan pun merasa tak tega, ia mencoba menghentikan perbuatan ibunya itu.

"Ma.. hentikan,"

"Kamu belain wanita udik ini, Raka? " Mama Siska menoleh pada Raka dan menatapnya nyalang.

"Bukan begitu, Ma. Tapi ini di rumah sakit. Siapa saja bisa masuk ke dalam ruangan ini, bagaimana kalau tiba-tiba ada orang yang masuk? " sangkal Raka tak ingin terlihat jika memang dirinya membela Anggita.

"Kamu benar juga, "

Mama Siska melepaskan cengkeraman tangannya, "kali ini lolos kamu, awas kalau sampai ku berani ngomong macam-macam lagi, kamu akan tau akibatnya, " ancam nya pada menantu yang dibencinya.

Ambar hanya mampu tertunduk takut di belakang Mama Siska. Ingin juga rasanya ia memukul wanita paruh baya yang kejam itu. Namun ia masih mempertimbangkan konsekuensi yang akan ia terima nantinya.

Jangan sampai hanya karena perbuatan nya yang gegabah malah akan semakin mengancam keselamatan Anggita juga dirinya sendiri.

Raka menarik sudut bibir dan menaikkan kedua alisnya saat tatapan matanya bertemu pandang dengan Anggita.

"Aku sudah menyelamatkanmu lagi dari ibuku, Anggita. Aku harap kamu tidak melupakan kebaikan ku ini, " Raka menatap miring Anggita yang masih meringis kesakitan dan memegangi kedua pipinya.

Dokter sudah melepaskan alat penyangga yang semula terpasang di leher Anggita. lehernya sudah sembuh meski belum sempurna. Anggita Masih harus berhati-hati selama masa pemulihan.

Perban di tangan dan kaki Anggita pun sudah di ganti menjadi lebih tipis, tidak setebal saat awal masuk ke rumah sakit. Terkadang rasa gatal menyerang di sekitar luka-luka itu, mungkin karena lukanya mulai mengering dan akan segera sembuh.

Pagi harinya Anggita benar-benar kembali ke kediaman keluarga Harsono, yang disebut sebagai neraka bersampul surga oleh Anggita. Karena tampilan rumah itu yang sangat mewah dan suasana rumah itu sebenarnya sangatlah sejuk.

Hanya aura dari penghuninya saja yang seperti setan juga perlakuan ibu mertuanya yang seperti malaikat penyiksa itulah yang membuatnya seperti di dalam neraka.

Kepulangannya mendapat sambutan hangat dari Papa Refan yang sudah rindu untuk saling bercerita dengan sang menantu. Begitu pula Mama Siska yang sudah tak sabar ingin mememberikan syok terapi untuk menantunya itu. Ia sudah sangat merindukan suara rintihan juga teriakan meminta pengampunan dari Anggita yang disiksanya.

"Welcome back to your hell (selamat datang kembali ke nerakamu) , udik, " bisik Mama Siska persis di belakang telinga Anggita.

"Cegluk," Anggita menelan ludahnya susah payah.

Inilah yang Anggita takutkan, seberapapun ia mencoba untuk kuat dan tegar, tapi ia tetap lah hanya seorang wanita lugu yang lemah.

Anggita meringis saat merasakan mulas pada perutnya, sebenarnya ia sudah merasakan hal tersebut sejak kemarin ia diberikan rujak oleh sang ibu mertua. Hanya saja ia menganggap jika hal itu adalah lumrah dialami oleh ibu hamil.

Tetapi rasa itu kembali hadir dan ia hanya bisa menahannya saja, tak tau harus berbicara pada siapa. Tidak mungkin memberitahu kan pada ibu mertuanya yang jelas-jelas benci padanya. Bicara pada Rega pun percuma rasanya karena suaminya itu masih saja acuh padanya.

Sedangkan mengatakannya pada ayah mertuanya juga tidak tega, karena hanya akan menambah beban fikiran lelaki yang sudah sangat baik padanya tersebut. Alhasil Anggita hanya bisa menahannya seorang diri.

1
Chie Al-Banjary
lah,yg ini belom selesai, sama perjaka tua vs janda muda,tw2 da buat novel baru aj kk
STARLA my journey
anggi ko lembek sich mudah maafin suami.plin plany
Helen Gunawan
menarik keren thor critanya
Bayangan Ilusi: Makasih banyak, kak🙏🥰
total 1 replies
Rin Rs
Wah bru sekli minum udh lunpuh papany rega udh berthun2 mnum loh ptut ny d komsensi itu berlarut2 bru tu dpt efekny ini mah cuma sekali udah drop kuat jg tu ubat😅
Rin Rs
Adehhh kau sja yg kepedean d kira ditolongin sok banget
Yane Kemal
Semangaf
Cctvrumah Modah
ceritanya sangat gaknmasuk akal..gak bermutu
Cetak Photommp
next sampe tamat donk
Anita noer
terusin donk ceritax....jgn berhenti nulis ceritax....mohon dilanjutin sampe end ya thor....karyamu sungguh super bikin aq kek kesel gtu sama peran antagonisx....kek merasakan apa yg dirasakan tokoh yg dianiaya....
Bayangan Ilusi: Makasih banyak kak🙏🥰

Pengen bgt lanjutin lagi, semoga bisa dpt inspirasi yang lebih ngena ya, di sela kesibukan RL yang padat.
total 1 replies
Risky Titi sarlinda
apa yang terjadi ya semoga bukan bahaya ya
Chie Al-Banjary
lha kk, yg kemaren brsuara d blakang raka , pas awl ngunjungi mamak siska siapa, papa refan apa robin
Bayangan Ilusi: Oh, itu Robin, Kak. Papa Refan cuman memantau aja, mau ngasih peringatan tapi Robin udah muncul😅
total 1 replies
Irma Rene Rene
Ini nopel nya kek mana sih bingong aku baca nya, kok ada adrian sgala
Wijoyono Trisno: iya beda alur ceritanya. anaeh. jadi males bacanya.
Bayangan Ilusi: Maaf, Kak. Itu kesalahan, bab yang sebenarnya udah aku revisi dan udah ku hapus, tapi ternyata masih ada belum ke hapus di sistemnya. Langsung ke bab yang selanjutnya aja, Kak🙏🤗
total 2 replies
Nur Wana
😁😁😁 film kartun aj d siksa ngk mati2 dasar menulis bego bkin crita
Bayangan Ilusi: Terimakasih atas ulasannya🙏
Mhngkin Anda lebih pandai membuat cerita😊
total 1 replies
Nur Wana
cerita film kartun yg menarik tp membosankan 😁😁
Nur Wana
crita TDK bermutu
Yane Kemal
Up lagi ya thor
Pelangi Senja
hebat.thank Thor dah up ya.oh ya jngn lama2 dong up nya..soalnya lagi seru ni..
Pelangi Senja: oke Thor thank u
Bayangan Ilusi: Selalu diusahain, Kak. Pengen ngebut disela RL yang padat😅.
Makasih penyemangatnya🥰
total 2 replies
Pelangi Senja
nah vote dah kukasih..tolong dong Thor up-nya..plisss
Bayangan Ilusi: Terimakasih, kak🥰
total 1 replies
Ulina Sitorus
ibunya gita sm raka ternyata kk adx
Bayangan Ilusi: Iya kah? 🤔
total 1 replies
Yane Kemal
Up up please. 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!