Kharisna Nadia Putri gadis berhijab memiliki gaya yang tomboi yang selalu di panggil dengan Nama Nana ,namun di balik gaya yang tomboi dia memiliki hati yang lembut.
Selain jago bela diri Nana juga jago memasak dan juga jago bernyayi.
penasaran dengan kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnawatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Pagi ini Nana pergi ke kantor dengan terburu buru karena telat bangun
"Dek ayok.....buruan udah telat nih...."teriak Nana, Risma dengan cepat ambil tas nya "iya kak"
Tiga puluh menit Nana sudah sampai di kantor setelah mengantar Risa ke Sekolah, lama menunggu lif akhirnya Nana memutus naik ke atas menggunakan tangga darurat dengan gerekan secepat kilat tidak sampai 5 menit Nana sudah sampai di lantai 5, hitung hitung olah raga pagi.
"Huf......Huf...... Huff" nafasnya terengah engah
"Na kenapa lu.... Habis di kejer setan ya, nafas lo kayak pelari maraton" ejek Jun
"Gue tadi dateng hampir telat, naik pakek lif lama banget jadi gue putusin naek ke atas lewat tangga darurat dan jadilah seperti"jelan Nana
Jun dan Astuti cuma ber O sambil sedikit menutup mulut
"Woi woi ....ada pengumuman penting" teriak Ahmad dan septian
"ada apaan sih lo berdua dateng dateng maen tereak tereak aja emang kita tinggal di utan" astuti dengan nada kesal
" jangan marah dulu lo As .... gue kesini disuruh sampein pesen dari Pak Hendy bukan sama lo lo aja tapi ke seluruh karyawan" jawab Ahmad, Nana penasaran "pesennya apa??"
"Pak Hendy suruh kita berdua buat umumin keseluruh karyawan untuk kumpul di Aula Kantor jam 9" jawab septian
"ada angin apa ya kok kita di suruh kumpul ke aula" batin Nana sedikit berfikir. Sambil menunggu jam 9 Nana mempersiapkan dan merapikan file yang ada di meja kerjanya
Jam 9 tepat seluruh karyawan Wijaya Grup telah berkumpul di Aula, kedaan masih riuh dan seluruh karyawan bertanya tanya kenapa mereka di kumpulkan sekita ruang aula menjadi hening dan terlihat beberapa karyawan menelan salifa setelah melihat CEO Wijaya Grup masuk yang di dampingi oleh ajudan dan sekretarisnya.
Bram Raka Wijaya berdiri di atas podium Pak Hendy yang merupakan salah sato orang kepercayaannya memberikan mic kepada Bram pun langsung menyambut dan menyampaikan pengumuman
" Assalamualaikum Warrahmatullah Hiwabarakatuh.... "
" Wa'alaikumsalam Warrahmatullah Hiwabarakatuh.. " Jawab seluruh karyawan
" Salam sejahtera bagi kita semua, sebelumnya saya mohon maaf telah menyita waktu kerja seluruh Karyawan Wijaya Grup, saya ingin menyampaikan bahwa minggu depan tepatnya tanggal 19 Juli Ulang tahun perusahaan kita yang ke 35 th saya harap seluruh karyawan dapat ikut berpartisipasi dalam Acara malam Perayaan Hari ulang Tahun perusahaan kita dan bulan ini saya memberikan bonus kepada seluruh karyawan, untuk panitia akan di atur oleh Pak hendy dan ibu Intan setelah ini. Saya ucapkan terima kasih dan Assalamualaikum Warrahmatullah Hiwabarakatuh...."
Dibalas salam "Wa'alaikumsalam Warrahmatullah Hiwabarakatuh... dan juga tepuk tangan dari seluruh karyawan yang bahagia mendapatkan bonus
Dua jam Pak Hendy dan Ibu Intan menyusun panitia untuk acara malam perayaan ulang tahun perusahaan Wijaya Grup. Team Nana menjadi panitia dekorasi ruangan dan panggung. Nana dan team menyambutnya dengan antusias mereka ingin langsung membahas tema apa yang cocok untuk acara itu namun sayangnya jam makan siang yang sebentar lagi mereka memutuskan akan membahasnya setelah jam makan siang
Pukul 2 siang team Nana sudah berkumpul untuk menetuka tema dalam acara itu sehingga mereka bisa langsung mendisain pangguang acara dam dan ruangan. Disela mereka mencari ide Adi mengeluarkan idenya " gimana kalau ulang tahun perusahaan kali ini temanya GEMILANG kan perusahaan kita udah terkenal dengan qualitas kinerjanya, dan cabangnya aja udah dimana malahan cabangnya udah ada di 10 negara" ungkapnya
" bener juga ... Wiidih ternyata temen kita yang kalem ini punya ide briliant" septian acungkan 2 jempol ke adi
"Boleh juga .. yang lain gimana setuju " tanya Nana
"Setuju......." seru mereka sambil tertawa riang