NovelToon NovelToon
CINTA WINARSIH

CINTA WINARSIH

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:16.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: juskelapa

Winarsih, seorang gadis asal Jambi yang memiliki impian untuk bekerja di ibukota agar bisa memberikan kehidupan yang layak untuk ibunya yang buruh tani dan adiknya yang down syndrome.

Bersama Utomo kekasihnya, Winarsih menginjak Jakarta yang pelik dengan segala kehidupan manusianya.

Kemudian satu peristiwa nahas membuat Winarsih harus mengandung calon bayi Dean, anak majikannya.


Apakah Winarsih menerima tawaran Utomo untuk mengambil tanggungjawab menikahinya?

Akankah Dean, anak majikannya yang narsis itu bertanggung jawab?

***

"Semua ini sudah menjadi jalanmu Win. Jaga Anakmu lebih baik dari Ibu menjaga Kamu. Setelah menjadi istri, ikuti apa kata Suamimu. Percayai Suamimu dengan sepenuh hati agar hatimu tenang. Rawat keluargamu dengan cinta. Karena cintamu itu yang bakal menguatkan keluargamu. Ibu percaya, Cintanya Winarsih akan bisa melelehkan gunung es sekalipun,"

Sepotong nasehat Bu Sumi sesaat sebelum Winarsih menikah.

update SETIAP HARI
IG @juskelapa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon juskelapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Sorry, Dear

Malam itu Disty kesal sekali dengan Dean. Setiap diajak pergi ke manapun, pria itu selalu menolak untuk menginap. Padahal Disty hanya ingin seperti teman-temannya, bisa pergi berlibur ke tempat yang mereka sukai hanya berdua dengan kekasihnya.

Atau Dean yang terlihat sebagai anak mama ini termasuk pria konvensional yang berpikiran klasik?

Setahun bersama, sepertinya Dean memang tak pernah mau menyentuhnya. Menyentuh di sini berarti bahwa pria itu tak mau mengajaknya tidur.

Apa benar Dean menganggapnya seperti gadis polos yang masih perawan di zaman sekarang? Yang benar saja.

Jika dibilang kekasihnya itu tak memiliki nafsu yang cukup untuk menggerayanginya, itu juga tak mungkin.

Beberapa kali mereka bercumbu hingga dirinya nyaris polos. Selama beberapa kali itu juga Dean bisa mencapai puncak klimaks dengan keahliannya.

Tapi semua hanya sampai di situ saja. Dean seperti memiliki rambu yang memang sangat pakem. Ketika apa yang mereka lakukan nyaris mengarah ke sana, Dean seperti tersadar.

Disty mulai beranggapan kalau Dean benar-benar takut akan reputasi orangtuanya yang rusak karena kelakuannya di luar.

Malam ini, setelah seharian tak menjawab panggilannya, Dean berjanji akan datang ke club tempat di mana Yuni merayakan ulang tahunnya.

Yuni adalah sahabatnya di kantor yang berpacaran dengan seorang pria muda bermata sipit. Pasangan itu memiliki hobi yang sama; clubbing.

Sebelum Dean datang, Disty telah berkeluh-kesah dengan Yuni tentang perasaannya kepada pria itu.

Dalam kehidupannya yang jauh dari kata nyaman, Disty harus mengakui kalau dirinya benar-benar berambisi menjadi istri Dean.

Lagipula, wanita mana yang tak mau diperistri oleh Dean?

Pria itu tak perlu mengemis harta orang tuanya karena Dean sendiri sudah cukup sukses dengam kantor advokat elit yang dirintisnya sendiri.

Apalagi jika papanya yang seorang pengusaha tambang sukses di kalimantan itu mewariskan sebagian hartanya untuk Dean? Ditambah lagi permasalahan keluarga pria itu yang tidak rumit seperti keluarganya.

Disty yakin bisa makan tidur enak dan serba berlebih jika menikah dengan pria itu.

Namun di atas itu semua, Dean juga pria tampan berkulit putih mulus dan memiliki rambut hitam legam yang berkilau sehat.

Dari ujung kaki hingga ujung rambutnya pria itu sangat terawat. Pakaian paling sederhana pun jika digunakannya, tetap akan tampak mahal dan bagus ditubuhnya yang tinggi seperti model.

Berpacaran dengan Dean memiliki satu kebanggaan dan prestise tersendiri bagi Disty.

Saat Disty selesai bicara, Yuni membisikkan sesuatu ke telinganya. Hal yang tak pernah terpikirkan oleh Disty selama ini.

Meski agak ragu, tapi Disty merasa bahwa ide yang disampaikan Yuni itu layak dan patut dicoba. Mumpung ada Yuni dan kekasihnya yang siap membantu.

Karena Disty tak yakin akan sanggup melakukannya seorang diri.

Yuni mengeluarkan sebuah kotak kecil putih dari mini backpack berwarna coklat bermerek mahal miliknya.

Kotak kecil putih itu bertuliskan Sildenafil Citrate. Saat Disty menanyakan kepada sahabatnya apa guna benda di kotak putih itu, Yuni mengatakan jika pacarnya sering tak tahan lama dan susah berdiri jika mereka bercinta setelah menenggak banyak ekstasi. Obat itu membantu mereka bisa bercinta semalam suntuk.

Dalam hati Disty berpikir ternyata sahabatnya ini memiliki rahasia-rahasia menggelikan juga.

Yuni mengatakan bahwa dia akan mengatur agar Dean meminum alkohol yang dibubuhi bubuk Sildenafil dengan dosis cukup untuk membuat pria itu setengah teler dan bisa bercinta.

Membayangkan apa yang bisa terjadi setelah itu membuat Disty tersenyum-senyum.

Di kepalanya malam itu, bayangan menjadi istri Dean berada di nomor sekian. Yang paling utama saat itu adalah, bahwa dia ingin bercinta dengan Dean. Kekasih yang memang dicintainya.

Harusnya rencana yang akan mereka lakukan malam ini pasti berakhir sukses karena mengingat Dean juga mencintainya.

Dengan obat itu, Dean pasti tak akan mengingat soal rambu-rambunya.

Ketika Dean datang, lagi-lagi Disty yang terpesona lebih dulu dengan penampilan pria itu. Tubuhnya yang jangkung terlihat mahal di keramaian.

Wanita-wanita muda yang datang ke club mencari mangsa, melihat Dean dengan pandangan mendamba saat pria itu celingak-celinguk mencarinya.

Rasa hati ingin pamer menunjukkan bahwa pria tampan itu adalah miliknya, Disty datang menghampiri Dean dan memeluknya dari belakang.

Kemudian Disty langsung meminta pria itu menciumnya. Disty yakin beberapa pasang mata wanita malam itu pasti menatapnya iri.

Dean duduk manis dan terlihat menikmati suasana. Seperti biasa dan Disty sudah menebak sebelumnya kalau Dean akan menolak minum minuman alkohol yang berlebihan.

Untuk itu Disty hanya menuangkan sedikit brandy yang dicampur es untuk pria itu. Dean menyesapnya sedikit dan mereka kembali terlibat dalam ciuman dan sentuhan panas di club yang nyaris gelap gulita saat itu.

Disty benar-benar sudah tidak tahan. Dia ingin Dean bercinta dengannya malam ini. Saat melontarkan keinginannya, Dean tetap menolak. Disty merasa terlalu mengemis untuk hal yang pastinya akan dinikmati mereka berdua.

Dengan hati kesal, Disty melirik Yuni yang sedang menatap ke arahnya. Yuni menghampirinya dan berbisik kepada Disty kalau bartender sedang membuat pesanannya. Segelas cocktail yang sangat cantik dan enak. Yuni mengatakan, Dean pasti tak akan bisa menolak cocktail itu.

Beberapa saat kemudian, tangan Dean telah menggenggam gelas cocktail dan menikmati minuman itu dengan wajah sumringah.

Sebuah kamar hotel di dalam bangunan yang sama telah dipesan atas nama Disty. Dean yang sudah dalam kondisi mabuk dipapah oleh pacar Yuni dan seorang petugas keamanan.

Seperti dugaan mereka sebelumnya, Dean tak akan bisa bertahan dengan alkohol. Pria itu sudah menubruk dan memeluk Disty dalam setengah jam pertama setelah menghabiskan cocktail-nya.

Kini Dean telah berbaring di ranjang, ponsel dan dompet pria itu terletak di atas meja nakas. Yuni dan pacarnya kembali masuk ke club untuk meneruskan acara mereka.

Sebelum meninggalkannya, Yuni berbisik kepada Disty bahwa mereka bisa melakukannya berkali-kali hingga pagi.

Meski geli dan berkata "Apaan sih..." Disty tetap membayangkan hal itu dengan euphoria dan antusias yang terasa meletup-letup di dalam dadanya.

Disty melepaskan seluruh pakaiannya dan bertukar menggunakan jubah mandi agar pakaiannya tidak kusut saat dia harus bergumul bersama Dean nanti.

Wanita itu sudah akan memulai aksinya, tapi ponsel Dean yang terus bergetar dengan nada pendek-pendek membuatnya penasaran.

Ponsel itu menggunakan kunci pengaman sidik jari. Dean yang sedang bergumam-gumam tak sadar pasti tak akan menyadari jika ia membuka ponsel pria itu.

Disty mengambil ponsel Dean dan meletakkan ibu jari pria itu di atas layar. Seketika layar ponsel itu langsung menyala dan terbuka.

Disty langsung menggulir atas layar yang berisi notifikasi dan melihat beberapa pesan yang bertuliskan, PAPA.

Ternyata Pak Hartono mengirimi anaknya pesan. Penasaran dengan apa yang dikatakan Pak Hartono di tengah malam seperti itu, Disty membuka aplikasi pesan Dean.

Membaca apa yang tertulis di sana membuat hati Disty seperti tertusuk ratusan jarum. Si tua Hartono ternyata mengetahui hal yang tidak diketahui oleh Dean.

Disty kemudian menggulir isi pesan itu lebih ke atas untuk membaca seluruh pesan bapak-anak yang sepertinya sering bertengkar akhir-akhir ini karena dirinya.

Mata Disty tertumbuk pada satu nama asing dan aneh yang dibacanya pada rentetan pesan-pesan itu.

Winarsih? Siapa Winarsih? Pembantu baru di rumah Dean?

Berengsek! Bisa-bisanya si tua Hartono membanding-bandingkannya dengan seorang pembantu.

Disty kembali meletakkan ponsel Dean di atas meja kemudian beralih memandangi Dean yang tidur terlentang di ranjang.

Dia benar-benar merasa bersyukur Yuni menyarankan rencana ini kepadanya. Disty mengendurkan ikatan jubahnya dan pergi ke sebelah Dean untuk mengetes kesadaran Dean saat itu.

Beberapa kali membisikkan sesuatu di telinga Dean, hanya membuat pria itu mengerang dan menggeliat. Matanya mengerjap tak sepenuhnya terbuka.

Sepertinya Dean benar-benar mabuk. Disty mulai menjelajahi tubuh kekasihnya dan melepaskan celana yang dikenakan Dean.

Disty yang sebelum-sebelumnya sering bercinta dengan kekasihnya namun tak pernah mengkonsumsi obat seperti yang diberikan Yuni malam itu, kurang mengetahui reaksi apa yang seharusnya didapat.

Disty menyentuh bagian tubuh Dean yang masih tertidur. Kemudian dia mencoba membangunkan bagian tubuh Dean yang satu itu dengan kemampuannya.

Dean hanya menggeliat seperti benar-benar hendak melanjutkan tidurnya.

Kemudian Disty merasakan tangan Dean mendorong kepalanya untuk menjauh. Ah, ternyata pria ini tetap menolaknya meski tak sadar sepenuhnya.

Disty mendengar Dean mengerang dan menaikkan kaki kanannya untuk mendorong.

Amarah Disty memuncak. Kini dia berusaha mendorong Dean yang berusaha menegakkan tubuhnya untuk bersandar di kepala ranjang. Bagian tubuh Dean itu mulai bereaksi, tapi Dean seperti akan tersadar dan mengatakan kepadanya untuk mengakhiri aksinya.

Dean bergeser mundur dan menegakkan tubuhnya bersandar. Meski pria itu mulai tersadar, tapi tangannya tetap berusaha mendorong Disty.

Dean merengkuh pinggang Disty. Wanita itu sangat senang karena berpikiran bahwa Dean akan melanjutkan aksinya. Tapi nyatanya Dean hanya mengangkat tubuh wanita itu dan menghempaskannya ke samping.

Disty terbengong sesaat ketika Dean bangkit memungut celananya dengan terhuyung-huyung dan langsung mengenakannya.

"Aku mau pulang, aku nggak bisa sayang. Kita belum boleh. Semua ada waktunya." Dean mengatakan hal itu kepada Disty sambil menyisir rambutnya dengan jari.

"Kamu pakai baju sekarang, antar aku pulang. Kamu nggak mabuk 'kan? Ini udah tengah malam." Dean mengatakan hal itu tanpa menoleh kepada Disty.

"Aku nggak bisa nyetir malam ini." Disty beralasan.

"Hubungi teman kamu tadi, iringi mobilku. Kamu bisa pulang dengan mereka nanti. Atau aku perlu telepon satpam rumahku untuk jemput ke sini?" Dean menggaruk-garuk kepalanya sambil memegang ponsel.

Disty langsung bangkit dan mencari ponselnya untuk menghubungi Yuni. Dia tak menjawab sepatah pun ucapan Dean. Disty khawatir akan mengeluarkan kata-kata kasar, karena hubungannya bersama Dean tak boleh hancur berantakan karena peristiwa ini.

Setelah Yuni dan pacarnya menyanggupi untuk mengiringi mobil mereka di belakang, Disty segera ke kamar mandi untuk kembali mengenakan pakaiannya.

Di kamar mandi, Disty berkali-kali mengutuk kekasihnya. Anak si Tua Hartono ini benar-benar jual mahal. Sekilas ia meraba bagian sensitifnya yang telah lembab sejak tadi.

To Be Continued...

1
Suharnani
enggak"terus😂
Suharnani
nah lo😂
Suharnani
lain dari pada yg lain ini Dean
Suharnani
Awas bahaya pa de
Suharnani
Di induksi sakit mulesnya mantap
Suharnani
Dasar si Dean😂
kok malu ya😂😂
Suharnani
Cerita dokter firza ada di lapak ini kah?
apa ada di lapak lain?
adri nurhidayati
Luar biasa
Suharnani
Itu mulut. tapi bener juga sih orangnya Dean😅
Suharnani
Dan masih banyak lelaki tampan di ibu kota win
Suharnani
Andai ibu ku seperti Bu sumi
rinny
Bu Winar pancen top banget. 😄😄😄
Sheva Sheila
oh my god Ada bang Saddam.../Heart//Heart//Heart//Kiss//Kiss//Kiss/
Ada Dr Firza juga /Rose//Wilt//Rose//Wilt//Kiss//Kiss//Kiss/
Dwisur
win enten Jambi sampun dangu namung boso jowonipun Saee sanget
Dwisur
besok hari apa ya ?
Sheva Sheila
wkwkwk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Pinter bener tuh Pakde klo ngeles..Ampe Bude winar manut aj
Ully Fadhilah
Luar biasa
Dwisur
kadang kita harus ikut hanyut
untuk bisa tau besarnya Arus sungai..
#catat dech
3sna
sekolh gimn ini
Dwisur
jakaa.. nih bidannya di sini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!