NovelToon NovelToon
Nikah Sat Set

Nikah Sat Set

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Time Travel / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:315
Nilai: 5
Nama Author: Alrumi

Berawal dari pertemuan tak terduga, Misel seorang gadis desa yang tak pernah berharap menikah di usia muda. Namun, tak di duga ia kini menikah di usia muda. Hal yang tak pernah ia pikirkan sekarang ia duduk di acara pernikahan nya sendiri dengan seorang pria yang baru ia kenal 5 hari yang lalu.

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Yuk mampir untuk mengetahui seperti apa kelanjutan ceritanya? Bagaimana misel bertemu dan persiapan apa yang ia siapkan untuk pernikahannya ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyadari Akan Sesuatu

Sampai tak terasa waktu berjalan begitu cepat, kini mereka berdua pun mulai membuka matanya kembali yang di awali Misel kemudian di susul Resa dua menit kemudian.

"Huah... jam berapa ini?" ucap Misel yang langsung menatap jam di dinding.

"Hm... udah pagi ternyata." ucap Misel setelah melihat jam.

Bergegas lah ia melangkah kan kaki menuju luar kamar untuk pergi ke kamar mandi.

Setelah Misel berada di luar kamar, Resa pun mulai membuka mata.

"Huah... rasanya pegal sekali, Hm... jam berapa ini? Lah kok jamnya nggak ada sih. Biasanya kalau aku bangun tidur, jam aku suka bunyi. Kok sekarang nggak ya." ucap Resa saat ia membuka matanya.

Beberapa saat setelah ia selesai berbicara, ia pun mau menyadari akan sesuatu.

"Ah... iya aku lupa, ini kan bukan kamar aku. Pantas saja tak ada bunyi jam punya ku. Resa... Resa... bisa pelupa seperti ini sih kamu." ucap Resa sambil menepuk pelan dahinya.

"Kalau seperti ini, mau sampai siang pun bahkan menjelang tidur lagi. Sudah di pastikan kamu tak akan mendengar bunyi jam milikmu itu." lanjutnya lagi.

"Hm... ya sudah lah, akhirnya aku langsung mengingat. Itu artinya aku tak akan menunggu bunyi jam itu bukan? selamat, selamat." ucap Resa yang saat ini tangannya telah berpindah mengelus - elus dadanya.

Tak lama setelah itu, ia mulai melihat ke sekeliling kamar Misel untuk menemukan jam, karena saat ini ia penasaran jam berapa ini. Di tambah ia tak menemukan Misel di samping nya.

Sehingga ia pun tak dapat bertanya mengenai jam milik Misel di taruh dimana atau jika Misel ada, ia tak perlu repot mencari jam itu. Karena ia bisa bertanya langsung pada Misel. Tapi sayangnya ia tak menemukan Misel di samping nya.

Hingga saat ini, ia hanya bisa melihat ke sekeliling kamar Misel untuk menemukan jam itu.

Beberapa saat setelah Resa melihat ke sekeliling kamar Misel. Akhirnya ia menemukan letak jam tersebut.

"Ck... ternyata sedari tadi kamu diem di situ. Kenapa nggak bersuara sih, minimal berdetak sedikit lah. Ini mah boro-boro, ck... jam, jam." ucap Resa yang malah menyalahkan jam.

"Eh... aku kok jadi seolah-olah menyalahkan jam ya. Lagian kan jam nggak bisa bicara, kenapa aku ajak bicara?" ucap Resa yang malah bertanya tapi ia sendiri yang menjawabnya. Aneh bukan? tapi, ya itulah yang Resa lakukan. Maka ia pun menerima perkataan aneh itu karena ia pun menyadari akan keanehannya.

"Sudahlah setidaknya kini aku sudah tau ini jam berapa. Eh... tapi kok perut aku bunyi kaya gini sih. Em... kayanya butuh nutrisi deh, kalau udah kaya gini, itu artinya saat nya aku untuk mencari makan di rumah kakak." ucap Resa yang seketika perutnya bunyi dan kini ia pun mulai bergegas turun dari tempat tidur dan langsung pergi melangkah kan kakinya untuk mencari makan agar perut miliknya yang berbunyi bisa teratasi dengan ia memakan sesuatu.

Hal pertama yang Resa cari ketika berada di luar kamar tentulah makanan. Karena sedari di dalam kamar, tujuan ia adalah mencari makan. Sehingga tak salah lagi saat ini, ia pun mulai mencari makanan tersebut.

"Em... Misel, maksud aku. Kakak simpan makanan dimana ya?" ucap Resa saat berada di luar kamar.

Dilihatnya sekeliling rumah Misel, tepat setelah ia sedikit kecewa. Ia akhirnya menemukan sesuatu yang menarik dirinya.

"Akhirnya aku menemukan makanan tersebut. Makanan aku ke sana, siap-siap lah akan berada di perut ku nanti." ucap Resa yang telah menemukan sesuatu yang ia yakini bahwa itu adalah makanan yang akan membuat perutnya kenyang.

Tap...Tap...

Suara langkah kaki pun terdengar tak begitu beraturan. Karena Resa sedang bergegas mendekati makanan yang ia maksud.

Tak lama setelah ia berada di dekat tempat dimana makanan itu berada. Ia segera mengambil tempat makanan tersebut dan langsung membukanya.

Dan di saat ia telah membuka tempat itu. Ternyata memang penglihatan nya tak pernah salah mengenai makanan. Karena saat ini yang ia pegang memang lah makanan.

Tanpa menunggu lama makanan itu pun kini telah berpindah tempat berada di perut Resa satu persatu.

"Ah... ini enak sekali. Aku duduk dulu aja sambil menikmati makanan ini." ucap Resa yang kemudian mulai mendudukkan diri di kursi.

Setelah ia duduk, ia mulai kembali memakan makanan yang berada ditangannya satu persatu sampai akhirnya gak terasa sudah hampir setengah dari tempat makanan itu, isinya telah berpindah ke perut Resa.

Disaat Resa begitu menikmati makanan dan duduknya. Ia kemudian mendengar suara Misel.

"Hm... enak ya langsung makan seperti itu?" ucap Misel.

"Iya dong enak, apalagi ini gratis. Hehehe..." ucap Resa tanpa menoleh ke belakang tubuhnya.

Ya, saat ini posisi Misel memang berada di belakang Resa. Sehingga Resa tak melihat dirinya yang sudah geram dengan tingkah sahabatnya ini.

"Ck... udah seperti tuan rumah aja." ucap Misel lagi.

Sebelum menjawab, Resa sempat terdiam beberapa detik. Sampai akhirnya ia, membalikkan tubuhnya secepat yang ia bisa.

"Ah... maaf kak, aku langsung memakan makanan mu lagi. Soalnya perut ku sudah bunyi pengen di isi makanan. Maafkan aku." ucap Resa lagi-lagi melakukan kesalahan.

"Hm... sudahlah lupakan, kamu nggak cuci muka dulu?" ucap Misel yang baru mengingat bahwa ia sedang di kamar mandi tadi. Sehingga pertanyaan itu pun spontan lolos keluar dari mulut nya karena ia merasa Resa seperti belum melakukan itu.

"Ah... iya kak, aku memang belum mencuci muka. Tadi aku langsung makan saja tanpa mencuci muka terlebih dahulu." ucap Resa tak berbohong karena ia memang tak mencuci muka.

"Joroknya kamu Resa, belum cuci muka sudah makan." ucap Misel.

"Tak apalah kak, walaupun jorok setidaknya kini perut ku sudah tak begitu lapar lagi." ucap Resa sambil menunjuk perutnya.

"Hm... tapi tetap aja itu jorok. Lain kali jangan di biasakan seperti itu." ucap Misel yang langsung mengingatkan.

"Baiklah aku tak akan melakukan hal ini lagi. Terimakasih kak sudah mengingatkan adik mu ini." ucap Resa.

"Hm..." ucap Misel menjawab dengan gumaman saja.

"Kok gitu sih kak jawabnya. Seperti nggak ikhlas tau kak." ucap Resa yang sedikit kecewa.

"Hm... ya sudahlah, kamu lanjut makan saja. Aku mau masuk kamar dulu, mau shalat." ucap Misel yang langsung bergegas ke kamar miliknya tanpa menunggu jawaban Resa.

"Hm... jika sudah di ijinkan kakak seperti ini. Mana mungkin aku nolak. Hehehe... lanjut makan aja ah..." ucap Resa yang langsung melahap lagi makanan yang sempat tertunda tak ia makan barusan, ketikan ia berbicara dengan Misel.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!