NovelToon NovelToon
Jalan Yang Terkurung

Jalan Yang Terkurung

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Tulisan_nic

"semua orang memiliki hak untuk memiliki cita-cita,semua orang berhak memiliki mimpi, dan semua orang berhak untuk berusaha menggapainnya."

Arina, memiliki cita-cita dan mimpi tapi tidak untuk usaha menggapainya.
Tidak ada dukungan,tidak ada kepedulian,terlebih tidak ada kepercayaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tulisan_nic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 Tidak di Inginkan

"oke class,kumpulkan naskah pidato yang kalian bikin kemarin"

Miss Aida sudah berdiri di depan kelas. Kenzo sang ketua kelas berdiri mulai mengumpulkan satu persatu kertas naskah,lalu menaruhnya di meja depan

"Thank you,Kenzo"

Kenzo mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya

"Miss akan memeriksa satu persatu naskah kalian dan akan memilih satu untuk perwakilan kelas"

"Besok akan Miss umumkan siapa yang terpilih itu"

Bell istirahat berbunyi,Miss Aida keluar meninggalkan kelas.Suasana langsung riuh

"Dita,kamu mau ikut aku ke kantin?" Tanya Vivian Sambil menepuk pelan bahu Dita

"Tidak...malas" jawabnya acuh.

"kenapa kamu?,biasanya paling semangat?"

"memangnya kenapa kalau aku tidak semangat sekali saja?" Nada suaranya meninggi,tangannya menyilang di dada.Tatapannya tajam ke arah Vivian

"Biasa saja jawabnya,kenapa harus bentak?"Vivian mundur selangkah,ia merasa heran dengan sikap Dita yang tiba-tiba marah.Dalam hatinya

"aneh,tidak biasanya dia begini"

Dita menunduk,lebih dalam.Air mata lolos dari pipinya.

Vivian menatap heran,tangannya terangkat ragu-ragu.Tapi tetap ia teruskan,mengusap pelan bahu yang mulai naik turun itu

"Dita kamu baik-baik saja?"

Dita menggeleng pelan,tangannya mengusap air mata yang terus bermunculan tak habis-habis.

"Ayo ikut aku"Vivian menarik tangan Dita,Ia menurut saja meski langkahnya terseret-seret

Di sudut taman sekolah yang lumayan jarang di lalui orang,mereka duduk berdua.Bangku kayu yang mulai lapuk karna hujan dan panas terasa dingin permukaannya bertanda tidak ada yang mendudukinya sebelum mereka datang.

"Ada yang ingin kamu ceritain Dita? Aku siap mendengarkan"

Dita diam sejenak,tatapannya lurus...lalu menunduk beralih ke ujung sepatunya.Lalu menarik nafas pelan.

"Tidak ada yang menginginkan hidupku,sejak aku lahir bahkan saat aku masih di dalam kandungan"

"Maksudmu?"

"Ayah dan Ibuku menikah saat Ibuku SMA,mereka menikah karna Ibu sudah hamil aku"

Vivian membenarkan duduknya,menatap dalam sahabatnya.Ia sangat paham kesedihan yang Dita rasakan,karna jauh di lubuk hatinya ia pun masih menyimpan rasa tidak di inginkan oleh orang tuanya.

Dita melanjutkan

"Sejak aku di kandungan Ibu sudah mencoba berbagai cara untuk tidak melahirkan aku...bahkan Ibu sampai ingin mengakhiri hidupnya"

"Ayahku,dia laki-laki yang tidak layak aku sebut sebagai Ayah.Dia sudah bekerja waktu itu,saat Ibu bilang kalau hamil,dia malah masih ingin mengejar karir dan menganggap kehamilan Ibu hanya akan menghambat karirnya"

"Karna Ibu mengancam akan mengakhiri hidupnya,Ia terpaksa menikahi Ibu.Tapi kemudian belum satu bulan...Dia bilang ada tugas luar dari perusahaan yang mengharuskan pergi beberapa hari keluar kota.Ibu percaya...tapi,sampai detik ini dia tidak pernah kembali menemui Ibu"

"Beruntung Nenek masih mau menampung Ibu,hingga melahirkan aku. Tapi,Ibuku sangat terpukul...ia membenci Ayah dan....membenciku karna wajahku sangat mirip dengannya"

Air mata berjatuhan di pipi Dita,Ia hapus tapi muncul lagi,dan lagi ....

Vivian menelan ludah,kerongkongannya seakan tercekat.Tidak menyangka,Dita memiliki luka sedalam itu. Di balik tawa cerianya,di balik semangatnya untuk belajar ternyata...begitu banyak sayatan-sayatan di hatinya.

"Ibu sudah menikah lagi,dia menikah dengan laki-laki yang dulu mengejar-ngejar nya.Aku senang Ibu mulai bahagia,nenek juga senang.Tapi,Ibu tetap membenciku. Seolah aku adalah pengingat luka nya"

"Nenek sudah tua,tenaganya tidak sekuat dulu.Aku merawat nenekku di rumah karna hanya nenek yang sayang kepadaku"

"Tapi,tadi malam..Nenek sakit. Aku menelpon Ibu memberi tahu keadaannya"

"Tapi apa yang ku dapat...Aku di salahkan karna aku sudah merepotkan Nenek sehingga membuatnya sakit"

"Saat Ibu dan Suaminya datang,Ia sama sekali tak ingin berbicara dengan ku.Bahkan melihat wajahku saja tidak mau"

Vivian mengambil tangan Dita,memegang erat...seperti hendak ingin membagi kekuatan.

"Apa ini kesalahan ku? Wajahku yang mirip dengan Ayah apa juga ini kesalahanku? Aku yang lahir darinya juga apa ini salahku? Hingga...aku mendapat hukuman seperti ini"

"Vivian,aku ingin bertanya begini kepada mereka...aku ingin mereka tahu bahwa bukan keinginan ku terlahir seperti ini,tapi aku tak pernah memiliki kesempatan"

"Semua berjalan dengan seenaknya,tanpa mau tahu apa aku menginginkan atau tidak"

Dita menutup wajahnya,bahunya naik turun.Menahan sesak yang menghimpit dadanya.Vivian diam saja,tidak tahu harus berbuat apa.Ia tidak memiliki kata-kata untuk menenangkan Dita,yang ia tahu hanya...Luka Dita mirip dengannya.

Perlahan,Dita menurunkan tangannya,tangisnya mulai mereda...hanya sesaknya yang masih ada.

"Aku tidak memiliki pilihan apapun,selain tetap bertahan" Ucap Dita,pelan dan lirih seolah berbisik menenangkan dirinya sendiri

"Dita,kalau kamu masih ingin menangis,tidak apa...aku akan di sini menemani mu"

Dita menggeleng,"Terimakasih Vivian,maaf aku merepotkan mu"

"Tidak Dita,kita adalah sahabat.Justru aku senang kamu membaginya denganku"

Dita menunduk sebentar,lalu tersenyum getir

"Kita ini orang-orang yang sama-sama tidak di inginkan ya"

Vivian ikut tersenyum getir

"Iya,kamu benar. Tapi kemarin saat Miss Aida memanggilku ke ruangannya,dia bilang...Kita ini berlian dan berharga,kalau orang lain tidak menganggap kita berharga tidak apa-apa,kita sendirilah yang harus menghargai diri kita sendiri"

"Miss Aida bilang begitu?"

"Iya,tapi aku masih tidak percaya kalau aku ini berlian. Mana ada berlian yang ingin di singkirkan..hahaha..ha"

Tawa kecil Vivian terdengar seperti,tawa mengejek.

Mengejek dirinya sendiri yang tak pernah dia anggap ada,Lalu ia melanjutkan...

"Tapi..aku setuju dengan kata 'tidak apa-apa' tadi,setidaknya aku juga bisa menganggap orang tuaku juga tidak ada. Impas kan?"

"Iya juga ya..."Dita sambil mengangguk

Vivian berdiri,merapikan roknya.Lalu menoleh ke arah Dita.

"Ayolah,kalau mereka yang menganggap kita tidak ada bisa bersenang-senang kenapa kita harus bersedih. Itu tidak adil"

Dita ikut berdiri,tangannya memegang tangan Vivian.

Lalu tangannya merogoh saku di rok nya,mengeluarkan selembar uang

"Ayo kita bersenang-senang,setidaknya mereka masih tidak membiarkan kita kekurangan uang" Dita tertawa kecil

"Jajan memang jalan ninja menuju kesenangan hahaha" Vivian mengeratkan genggaman.

Mereka berjalan,seolah beban tadi sudah ia tinggalkan di bangku kayu taman

Di kejauhan,nampak Arina memegang selembar kertas. Di sampingnya ada Arkan yang sibuk mendrible bola basket . Arina nampak tidak nyaman,tapi Arkan tetap di sekitarnya seolah sedang menggoda

"Eh..lihat,itu Arkan kenapa dia begitu dengan Arina"

Vivian sambil merangkul bahu Dita

"Iya,biasanya kan di itu cuek banget.Bahkan dingin sama perempuan..tapi kenapa dengan Arina seperti menggoda ya?"tambah Dita

"Iya,kenapa tuh?"

"Jangan-jangan...." Vivian dan Dita saling berpandangan

*

*

*

~Arkan kenapa dia?

Tekan like dan Subscribe kalo kamu suka sama alur ceritanya,koment lanjut kalo kamu penasaran.

Trus jangan bosen ingetin aku untuk update.Jangan lupa hadiahnya🤣🫶

~Salam hangat dari penulis🤍

1
checangel_
Banyak yang impossible menjadi possible, begitulah skenario realita kita 😄
Tulisan_nic: hidup penuh kejutan ya 🤭
total 1 replies
checangel_
Mati rasa itu terkadang melelahkan, tetapi ada kalanya butuh didengarkan 😄
checangel_
Real ✅, terkadang mental health atau trauma bisa bersarang dari akar yang tidak hanya dari orang luar, tapi bisa dari orang dalam juga termasuk 'keluarga atau orang tua itu sendiri'
Tulisan_nic: Terimakasih sudah memahami🤍🫶
total 3 replies
miu@
aku juga capek
checangel_
Seberapa akurat keyakinan itu /Shy/
checangel_
الجمعه،
Tak ada kata lagi terucap👍🙏
checangel_: /Smile//Pray/
total 2 replies
checangel_
Seberat itu ya janji 🤧
checangel_: Dua kata berbeda, tapi sama dalam tindakan 🤧
total 2 replies
checangel_
Memaafkan memang selega itu, apalagi kata maaf itu diterima dengan lapang, rasanya seketika sedang berada di pantai yang tenang 😄
Tulisan_nic: memaafkan sedamai itu memang🫶
total 1 replies
checangel_
Diam saja deh, lebih baik gitukan😂😂
checangel_
Apalagi kalau orangnya nggak enakan, kata tolak jarang terucap tuh/Facepalm/
checangel_
Pasti luka batinnya dalam banget nggak sih itu /Sob/
checangel_: Sabar, luka batin itu bisa sembuh kok perlahan /Smile/
total 2 replies
checangel_
Tim pembaca aja 😂
checangel_
Begitulah kalau sedang kasmaran, bahkan luka dalam perban pun langsung membaik nggak tuh😂😂
checangel_: 😂😂🤧saking realnya, semua luka terobati dengan sendirinya, ono-ono wae/Facepalm/
total 2 replies
checangel_
Siapa nih yang dulu seperti Arina?😂
Tulisan_nic: aku,aku/Scream/
total 1 replies
checangel_
IPA adalah mapel yang menyimpan banyak cerita, dari mulai impian, rasa pantang menyerah, dan menjadi pelajaran terpaporit dari yang lain, but that is the past again 😅😂
checangel_
Author /Sob/, ceritamu teralu real ndak sih 🤧, pengin nangis aku😭
Tulisan_nic: kamu benar banget/Whimper/
total 7 replies
checangel_
Vivian kamu butuh tempat curhat lagi nggak? Sepertinya luka batinmu sudah sangat dalam, sabar-sabar ya Vivian, pasti berat itu dan memang berat banget sih 🤧
checangel_
Allah, author, dan pembaca ini juga mengakui ketulusanmu, Arina😄
Tulisan_nic: Tenang aja Arina,kami tahu gitu kan ya😄
total 1 replies
checangel_
Gimana tuh rasanya jadi tempt curhat, Arina? 😅
Tulisan_nic: iya,pasti Arina denger curhatan nya ambil kedap kedip🤭
total 1 replies
checangel_
Kamu menulis apa Mba Arina, secepat itukah tulisanmu?😭
checangel_: Tapi emang gitu, aku juga pernah nulis cepat saking disuruh cepatnya😂
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!