Alina seorang wanita muda yang harus menerima kehancuran rumah tangganya karena ulah suami dan ibu tirinya yang suka bermain di belakang.
Selama ini dia sudah menganggap bu Nurma seperti ibu kandungnya sendiri tapi ternyata wanita itu malah mengambil suaminya.
"Emmhhh Rizal... Tambah lagi ya pompanya" Ucap Nurma sambil memejamkan matanya.
"Suka ya sayang?" Tanya Rizal dan menambah ritme pompaannya sesuai dengan permintaan Bu Nurma.
Mau tahu kisah mereka bertiga selanjutnya? baca terus novel ini ya kak, terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Memasang CCTV
Saat Alina dan keluarga sedang berada di perjalanan ke puncak, kini Irma dan suaminya tengah menunggu mekanik yang akan memasang cctv di rumah Alina.
“Mekaniknya udah jalan kan sayang..?” Tanya Luki.
“Udah kok mas, mungkin sebentar lagi sampai. Oh ya maaf mas Alina tadi bilang ke suaminya kalau kita menjenguk ibu jadi gak bisa ikut ke puncak” Jawab Irma.
“Iya gak apa-apa sayang..” Ucap Luki.
Tak berapa lama mekanik dari toko elektronik datang dengan mengendarai sepeda motor matic.
“Selamat sore bu, apa benar ini rumah ibu Alina..?” Tanya mekanik.
“Iya mas benar, mau pasang cctv kan” Jawab Irma.
“Benar bu, maaf tadi sedikit macet di jalan. Perkenalkan nama saya Hadi” Ucap Hadi.
“Oke mas Hadi tidak apa-apa, ayo masuk ke dalam” Ajak Luki.
Mereka bertiga masuk ke kediaman Alina.
“Mau di pasang di mana saja pak..?” Tanya Hadi.
“Emang kemarin pesen berapa biji mas?” Tanya Luki.
“Lima biji pak tanpa kabel semua” Jawab Hadi.
“Hmm oke pertama di kamar depan itu ayo segera kita pasang, cari lokasi yang sekiranya orang gak akan tahu kalau ada cctv disana” Ucap Luki.
“Kita pasang di samping AC pak, karena pasti pemilik rumah tidak akan membersihkan area sana. Tukang servis AC-pun tak akan ngeh jika ada CCTV di sana karena bentuknya mini” Jawab Hadi.
“Oke mas saya serahkan semua sama mas Hadi yang biasa paham lokasi paling strategis” Ucap Luki.
Hadi pun mulai mengerjakan tugasnya memasang di kamar Nurma.
Di rumah Alina ada tiga buah kamar, satu kamar kosong dan pintunya selalu Alina kunci karena hanya untuk tamu yang akan bermalam disana.
Selain di kamar Nurma cctv itu di pasang di dapur, kamar Alina, teras belakang dan juga ruang tamu.
Seandainya Rizal mengajak Nurma masuk ke kamar tamu akan terlihat dari sorotan cctv yang di ruang tamu karena letaknya tepat di sebrang pintu kamar.
“Sudah semua pak, tinggal di connectkan ke ponsel. Ini juga sudah hidup semua” Ucap Hadi.
sementara akses cctv terconnect di ponsel Irma karena tak mungkin meminta akses pada Alina karena bisa terbongkar rencana mereka.
“Jelas gambarnya..! Mantap pemasangannya juga terlihat di berbagai sudut” Ucap Irma.
“Iya bu karena tadi saya letakkan agak ke atas agar bisa menjangkau seluruh ruangan” Jawab Hadi.
“Makasih banyak ya mas Hadi, saya harap mas Hadi merahasiakan pemasangan hari ini disini. Ini ada sedikit tips buat mas” Ucap Irma.
“Terimakasih banyak bu, baik saya akan merahasiakan semuanya” Jawab Hadi dan menerima uang yang di berikan oleh Irma.
Setelah berbincang sebentar dengan Luki, Hadi pergi dari rumah Alina.
Begitupun dengan Irma dan Luki yang meninggalkan rumah Alina, tapi saat mobilnya akan keluar ada mobil orang tua Rizal yang masuk ke halaman rumah Rizal dan Alina.
“Mas ada tamu, kita pura-pura cari Alina oke..!” Ucap Irma.
“Beres sayang, kamu turun gih” Jawab Luki.
Orangtua Rizal juga turun dari mobilnya dan berjalan ke arah Irma.
“Kamu siapa..?” Tanya mama Rizal.
“Saya teman Alina bu, tadi mencari Alina tapi dia baru saja berangkat ke puncak barusan saya telfon” Jawab Irma.
“Jadi rumah ini kosong dong..?” Ucap mama Rizal.
“Iya bu, ini saya juga mau langsung pulang” Jawab Irma.
Mama Rizal hanya menghela nafas karena Rizal lagi-lagi susah sekali di temui.
Padahal ada hal penting yang ingin dia bicarakan sama anaknya itu.
“Yaudah saya permisi dulu ya bu..” Ucap Irma dan menyalami mama Rizal.
“Iya saya juga akan pulang saja” Jawab mama Rizal dan kembali masuk ke dalam mobil.
***
Di tempat berbeda kini Alina dan rombongan sudah tiba di puncak.
“Mas, aku bantuin turunin barang-barangnya ya yang di bagasi” Ucap Alina pada Rizal.
“Gak usah sayang, kamu duluan saja sama mama toh yang lain udah di dalam” Jawab Rizal.
Mungkin jika orang lain mendengar ucapan Rizal, dia terlihat sangat pengertian dan sayang sama istri.
Alina masuk ke dalam vila dengan santai, Nurma berada di belakangnya dengan setengah cemberut.
Semua rencananya dengan Rizal buyar..!
“Mama kenapa sih dari berangkat cemberut terus” Celetuk Alina saat membuka pintu kamar miliknya.
“Gak apa-apa..! Mana kamar mama, mama mau istirahat sebentar” Jawab Nurma.
“Itu di sebelah, ini kamar Alina dan mas Rizal ma” Jawab Alina dan memberikan kunci kamar pada sang mama.
Teman-teman Alina ada di lantai dua, mereka juga baru saja sampai.
Nurma segera memgambil kunci dari tangan Alina dan masuk ke kamarnya.
“Kesel..! Rencanaku semunya gagal” gerutu Nurma sambil memukul bantal di sebelahnya.
Dia lantas melepaskan semua bajunya hingga tela-njang dan berjalan ke arah tas untuk mengambil handuk dan peralatan mandinya.
Nurma masuk ke dalam kamar mandi, dia menghidupkan shower air hangat untuk membersihkan tub-uhnya karena lengket sehabis perjalanan yamg cukup lama karena macet.
Sedangkan Rizal mulai menurunkan barang-barang umtuk barbeque dan di taruh di teras, Nurma dan Alina masuk dengan membawa tas yang cukup untuk menaruh baju mereka.
“Alinaaa...” panggil Elis dari depan pintu.
“Iya sebentar..” Jawab Alina dari dalam dan bergegas membuka pintu kamar.
“Hai Lis, udah sampai dari tadi kalian..?” Tanya Alina.
“Enggak sih, kita baru masuk kamar lu dateng. Ayo keluar kita bakar-bakar udah di tata sama para lelaki” Jawab Elis.
“Mas Rizal masih di depan..?” Tanya Alina.
“Iya tuh lagi duduk di depan, emangnya belum masuk dari tadi” Jawab Elis.
“Belum hehe, tadi dia datang langsung nurunin barang” Jawab Alina.
“Oh astagaa, ayo kita ke depan” ajak Elis.
Kini mereka ke halaman depan villa yang disana sudah ada perlengkapan barbequean.
“Udah siap semua nih...” Ucap Alina.
“Udah dong..! Lu ngapain sih di kamar..? Ndekem lu” tanya Niken.
“Haha enak aja..! Gue tadi bersih-bersih sebentar lengket banget nih badan” Jawab Alina.
Padahal dia tadi sibuk telfon dengan Irma tentang pekerjaan sahabatnya itu di kediamannya, dan kedatangan mertuanya di saat Irma akan pergi dari rumahnya.
“Pantes, oh ya mana nyokap..?” Tanya Niken.
“Oh astaga masih di dalem, bentar gue panggil dulu” Jawab Alina.
“Mas saja yang manggil sayang, sekalian mau ganti baju” Sahut Rizal yang sudah berada di sebelahnya.
“Oh gitu, yaudah mas tapi buruan ya acaranya kan mau di mulai” Ucap Alina.
“Iya sayangku..” Jawab Rizal dan masuk ke dalam villa.
Alina sebenarnya mau masuk mengikuti sang suami tapi gak enak dengan teman-temannya yang prepare disana.
Akhirnya dia membantu Niken menusuk sosis dan bakso dengan tusukan sate agar lebih mudah membakarnya nanti.
🙏🙏👍👍👍