seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guru Privat
Sekolah berjalan dengan seperti biasanya pada pagi itu para guru melakukan Rapat sebelum masuk ke dalam kelas masing masing, membahas tentang perlombaan Karya anak Indonesia yang di laksanakan setiap tahunnya.
" Yang ikut lomba tahun kamarin ada baiknya kita ganti saja bapak ibu" kata pak adi.
" Iya saya setuju karena kita masih punya waktu lama untuk latihan, lagian ada murid baru juga kan, jadi lebih baik kita seleksi para murid baik murid baru atau pun yang lama, karena tahun lalu itu masih banyak murid punya potensi tapi tak terpilih" kata bu Rana.
"Baik, kalau begitu para guru dapat mengusulkan calonnya masing masing sesuai keinginannya kita bisa seleksi yang mana lebih bagus nanti" kata pak hasan
" Bisa jadi di mulai dari kelas pak Mario" lanjut pak Hasan
" Pak Mario, pak mario?" Panggil pak Hasan.
" Hum, yah pak" kata Mario yang sedang melamun
" Bapak lagi ada masalah yah?" Tanya Pak Hasan.
" Maaf pak, saya ada fikiran sedikit, jadi bagaimana tadi pak" kata Mario.
Mario terlihat murung pagi itu tidak seperti biasanya, Rima meliriknya dari mejanya itu merasa ada yang salah dengan mario pagi ini. Pak hasan menjelaskan kembali kegiatan tersebut kepada Mario.
"Baik bapak ibu semoga sesuai hasil rapat pagi ini, untuk lomba Drama menari dan bernyanyi penanggung jawabnya di serahkan kepada Bu Rima dan Pak Mario, pidato diserahkan kepada bu meli dan bu wulan, berbalas pantun di serahkan kepada pak Adi dan ibu Rini. Yah saya kira sampai disini rapat kita pagi ini saya harap mudah mudahan kita bisa menang tahun ini
"Baik pak" kata para guru
Rapat pun berakhir para guru memasuki kelasnya masing-masing mengingat setiap tahunnya dilaksanakan perlombaan tersebut sekolah tidak terlalu aktif dalam belajar karena kegiatan tersebut mengharuskan murid latihan dengan giat.
****
Hari ini begitu terik Rima membeli minuman dingin untuk melepas dahaganya setelah lelah menyeleksi para siswa yang ingin tampil kegiatan, dilihatnya jam pada pergelangan tangannya menunjukkan pukul 12.00 wib tepat waktunya istirahat.
"Heii, gimana harimu hari ini" tanya wulan menyeruput minuman Rima.
" Hufffftttt, lumayan capek yah apalagi aku sendirian" ujar Rima.
"Loh, Mario kemana, bukannya dia oke oke aja yah tadi" tanya Wulan
"Entah, hari ini kayaknya dia lagi banyak fikiran" kata Rima
" Eh kenapa?" Ucap wulan
" Hum, gak tau deh aku" kata Rima.
"Rim, BTW Mario dan kamu pernah dekat yah" celetus Wulan.
" Gak, kami gak pernah dekat, cuma pernah ada rasa, tapi pernah loh yah bukan berarti masih" kata Rima.
" Ohhhh, ini yang kamu ceritain itu yah, masa kelam kamu itu? Sambungnya wulan lagi.
" Yah, tapi sudahlah aku gak mau ada masalah lagi lan?" Ukar Rima.
"Masalah apaaan sih, denger yan Rim, suami kamu meninggal itu bukan karna kamu sial, tunjangan pergi karena emang dia gatal aja sama cewek lain, jangan pernah nyalahin dirimu sendiri, kamu berhak hidup bahagia Rim" jelas Wilan mengelus pipi Rima
" Iya iya tau, udah hafal aku kalimat kalimat mu, masalahnya kan pemikiran orang beda beda lan, gak semua kayak kamu" ucap Rima
" Alahhhh, jangan mikirin orang, mereka itu cuma itu iri dengan mu, karena kamu cantik, oke sayang jangan mikir begitu lagi yah" ucap Wulan memeluk Rima.
"Tapi kayaknya cerita cinta kalian seru deh, di pisahkan sesaat oleh waktu dan di pertemukan kembali oleh waktu, romantis sekali" kata Wulan.
" Ahhh, wulan jangan mulai lagi deh" kata Rima
" Emang kenapa, aku lihat tatapan kalian di atas panggung di cafe kemaren itu loh seperti tatapan seorang kekasih yang telah bertemu dengan kekasih lamanya, senyumannya itu loh yang menggambarkan dia bahagia banget" jelas Wulan.
"Kalau dia jodoh aku lan, kami akan di pertemukan kok oleh Allah, tapi untuk saat ini aku masih belum bisa melanjutkan apa apa, hanya bisa sekolah dan mengajar aku fokus ke situ dulu.
"Tapi kelihatannya Mario emang cinta benget deh sama kamu, mungkin dia menyesal kali dengan perlakuannya kepadamu waktu dulu, asal kamu tahu yah, setiap dia ngelihat kamu itu kayak ada sesuatu yang ingin dia sampaikan tau gak sih" Wulan terdiam sejenak melihat kening Rima berkerut.
" Iya deh, aku juga gak mau kalau kamu terburu buru mengambil langkah, ingat kamu harus bahagia itu saja" kata Wulan.
" Makasih lan, kau memang sahabat terbaikku" Rima memeluk wulan dengan penuh kasih sayang.
"Buk" seseorang memanggil mereka memecah keharmonisan di siang hari itu dan ternyata itu suara dari murid Rima menoleh ke arah suara itu
" Ada nak Hamdi, ada apa nak?" Kata Rima melepaskan pelukan siang itu
" Gini Buk, saya mau les privat buk, tapi saya belum menemukan guru" kata Hamdi.
" Yaudah aku ke kantor dulu yah? Kata Wulan melambai tangannya.
" Oke" jawab Rima.
" kamu sudah pergi ke tempat bimbel" tanya Rima menghadap Hamdi.
" Sudah buk tapi, belum ada yang cocok? Jelas Hamdi.
"Atau biar ibuk yang cariin yah guru privatnya" ucap Rima.
"Bagaimana kalau ibuk saja?, Dari pada sibuk cari lain, tolong lah buk, saya bingung, sebentar lagi kami kan mau tamat buk, tolong lah saya buk" Bujuk hamdi.
" Hufttt, hamdi ibu gak bisa nak, ibu gak ada waktu sebenernya" ucap Rima.
" Bu, saya mau lanjut ke Universitas terbaik bu, tolonglah saya, nanti tempatnya di sekolah saja buk" kata Hamdi memohon.
"Hummm, oke tapi satu jam saja yah, sepulang sekolah dan itu pun cuma satu hari sekali seminggu" kata Rima.
" Siap bu, nanti sepulang sekolah saya tunggu yah bu, satu hari saja kan?" Tanya nya kegirangan.
" Iya, oke oke nanti kamu istirahat saja dulu sana" kata Rima.
" Terimakasih buk" ucap Hamdi dan meninggalkan Rima.
Tiba tiba Mario menghampiri Rima di lihatnya Hamdi yang baru saja meninggalkan Rima membuat ia penasaran apa yang sebenarnya terjadi.
" Rim" Mario menepuk pundak Rima.
"Kenapa Mario?" Tanya Rima.
" Kenapa dengan Anak itu, apa ada masalah lagi?" Tanya Mario
"Hamdi? Gak kok tadi dia kesini cuma minta les sama aku?" Jelas Rima
" Les?? Terus kamu mau?" Tanya Mario
" Iya" jawab Rima.
" Kapan" tanya Mario lagi.
" Nanti sepulang sekolah, kenapa sih" kata Rima.
"Harusnya kamu tolak" kata Mario.
"Tadi aku mau tolak, tapi aku kasihan" kata Rima.
" Udahlah kamu gak ngerti juga, nanti sepulang sekolah kan, aku ikut nemenin kamu, jangan banyak tanya kali ini aku ikut oke !" Mario meninggalkan Rima.
Rima mengerutkan keningnya heran " kenapa sih" fikirnya.