NovelToon NovelToon
To Wheel And Deal

To Wheel And Deal

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author:

Amara Olivia Santoso, seorang mahasiswa Teknik Industri yang sedang berusaha mencari pijakan di tengah tekanan keluarga dan standar hidup di masyarakat. Kehidupannya yang stabil mulai bergejolak ketika ia terjebak dalam permainan seniornya Baskara Octoga.
Situasi semakin rumit ketika berbagai konflik terjadi disekitar mereka. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta remaja, persahabatan dan kehidupan kampus.

Petak umpet

Kevin berlari menuju Laboratorium Ergonomi dan Perancangan sistem kerja yang terletak di ujung utara Gedung fakultasnya. Tiap hentakan kakinya membuat rambut hitamnya terangkat dan berkibar ringan. Pesonanya cukup menawan para gadis yang tak sengaja terlewati. Kevin terlihat tampan meskipun ia hanya mengenakan celana jeans panjang yang di padu padankan dengan kaos putih polos dan berlapiskan kemeja yang tidak dikancingkan.

Terlihat Gwen dan Angkasa berdiri di tengah gerombolan seniornya. Semua lengkap, kecuali Baskara yang memilih untuk pergi ketika praktikum selesai.

Satu persatu, Kevin menyapa mereka dengan melakukan tos singkat.

“Sorry kak ganggu waktunya, lagi sibuk yaa?” David mulai berbasa basi.

“Nggak sih, tadi lagi meeting BEM buat persiapan Dekan Cup. Proker terakhirku sebelum PEMIRA bulan depan” Kata Kevin santai.

“Wahh udah mau pensiun aja kak?” Tanya Gerry.

“Iyaa kan biar gantian sama Angkatan kalian. Toh bulan depan aku juga udah mau KKN, biar sama-sama enaknya” Jelas Kevin.

Suasana berubah menjadi sedikit canggung ketika semuanya tiba-tiba menjadi terdiam. Lebih tepatnya, tidak enak untuk melanjutkan pertanyaan.

“Loh Angkasa sama Gwen kok disini? Amara mana?” Tanya Kevin yang justru membuat semua orang saling menatap salah tingkah.

“Sebenernya itu yang mau kita tanyain ke Kak Kev, Amara hilang ngga bisa di hubungin” Kata David pelan.

“Hah? Yang bener kalian?” Kevin mulai panik.

“Semalem Amara bilang, mau ketemu sama Kak Kev bener?” Tanya Angkasa penuh selidik.

Kevin mulai kelabakan, di usapnya kasar rambutnya, “Iya semalem aku ngajak ketemu Amara buat jelasin masalah mobilnya, aku udah nganter dia pulang ke kos”.

“Tapi Amara sama sekali ngga bisa di hubungin kak” Kata Gwen pasrah.

“Oke sebentar, aku telfon sepupuku yang satu kos sama Amara” Kevin meyakinkan.

“Ehh berati bukan Kak Kev, aelah kalian berdua giring opini aja” El menyela.

“Kita juga ngga tau lagi kak” Gwen tidak terima.

“Stop, diem dulu” Kata David penuh penekanan.

“Hallo Bel, Amara ada di kos ngga? Coba lihatin mobilnya ada ngga?” Tanya Kevin cukup panik.

“Bentar kak, aku turun ke lantai satu dulu, kayaknya tadi pagi pas aku berangkat mobilnya udah ngga ada sihh, ini tak coba cek kali aja dia udah pulang” Kata Bella dari seberang.

Semua terlihat panik, ada rasa bersalah karena diam diam telah menuduh Kevin yang melakukan rangkaian kejahatan pada Amara.

“Mobilnya ngga ada kak, di kamar juga ngga ada” Terang Bella.

“Yaudah kalo gitu, nanti kalo Amara udah pulang tolong kabarin yaa” Ucap Kevin sebelum menutup telefonnya.

Kevin menggenggam ponselnya erat, ia memejamkan matanya dan menghirup nafas dalam. Mencoba untuk menenangkan diri dari kemarahan yang memuncak di hatinya.

“Kalian ngapain sih berdiri disini? Nutupin jalan aja” Celline menerobos di sela mereka berdiri.

“Misi yaa semuaaa” Ucap Emily yang mengekor di belakang Celline.

“Hmm hati-hatii” Ucap David pada mereka berdua.

“Kalian ngga pulang?” Tanya Celline yang kemudian berbalik.

“Nungguin Amara ketemu, dia ngilang seharian tanpa jejak Ce” Jawab Gerry.

Celline terkekeh pelan, “Kena karma kali, coba aja cek. Kali aja dia nyangkut di toilet”.

Emily menyikut Celline pelan.

“Ngga lucu tau kak” Balas Gwen yang tampak kesal karena jawaban Celline.

“Emang Amara kayak lo Ce? Lo kan tingkahnya mirip jin, dikit dikit nemplok Baskara. Jadi lo tuh dikira anaknya jin yang ilang. Makanya lo di kunciiin di toilet” Kata El ceplas ceplos yang membuat Satria tertawa tanpa sadar.

“Isshhh apaan sih El, lagian Amara yang ilang kenapa kalian ikut nimbrung sih? Kan udah ada Kak Kev yang nyariin” Kata Celline datar.

“Kenapa Ce? Kamu cemburu? Pengen di cariin kayak Amara? Nantilah abang ke kosan, sekarang adek pulang aja dulu” El lagi-lagi menggoda.

“Najisss” Ucap Celline yang kemudian melangkah pergi.

“Baskara noh yang najis kalo lo deketin” Teriak El kali ini dengan penuh emosi, sementara Emily kini berlari mengejar Celline.

“Udah kalian pulang dulu aja, nanti aku coba ke kosannya Amara sama Gwen dan Angkasa” Kata Kevin pelan.

“Nanti kabarin progressnya gimana kak, kalo misal belum ketemu sampai besok bisa lapor ke polisi, atau Gwen punya kontak keluarganya? Kali aja Amara pulang” Sahut David.

“Hhmm ngga ada sih kak, tapi nanti aku coba spam call lagi. Kali aja nanti dia angkat telefonku” Jawab Gwen.

“Okee, kita pamit pulang dulu ya Kak, Gwen, Sa. Semoga Amara ngga kenapa kenapa” Gerry mulai pamit diikuti dengan yang lain melakukan tos berpamitan.

“Udah yuk, kita mending langsung ke kosnya Amara aja” Ajak Gwen.

“Kak Kev, kita duluan yaaa” Pamit Angkasa.

***

Lelaki itu tertunduk dengan gusar di dalam mobil yang kini terparkir di seberang jalan tak jauh dari kos Amara. Matanya yang sejak tadi mengamati pergerakan di luar kini mulai terfokus pada layar ponselnya, story Amara kosong, bahkan last seen dan foto profil whatsAppnya kini menghilang.

Dengan cekatan, Jari-jarinya mulai bergerak lebih cepat. Ia membuka akun Instagram Amara, sekilas tidak ada perubahan atau tanda-tanda pembaruan akun dari satu jam yang lalu, seperti kali terakhir dia mengeceknya. Dengan frustasi ia mulai mengecek satu persatu akun yang ada di following Amara, mencoba mencari petunjuk. Namun nihil, tidak ada tanda-tanda kehadiran Amara dari semua akun sosial media teman Amara yang tidak di privat.

“Kemana sebenarnya dia pergi?” Desisnya pelan.

Kesal, dia mulai memukul stir yang ada di depannya.

“Berani-beraninya kamu ngilang tanpa ninggalin jejak” Ia mulai memukul stir, melampiaskan kemarahannya lagi.

“Hahaa hahahah hahahh…” Suara tawanya terdengar lirih, penuh tekanan dan obsesif.

Lelaki itu, meraih botol air mineral yang terletak di saku pintu mobilnya, fikirannya yang buntu kini sedikit tenang setelah meminum beberapa teguk air dengan perlahan. Kini, ia mulai menyenderkan kepalanya di kursi mobil. Sembari mengamati situasi sekitar.

“Kamu ngga akan bisa kabur dari aku raa, aku tau kamu sedang sembunyi di dalam, kamu hanya mau memancingku keluarkan? Kamu pikir, aku bodoh sama seperti orang lain yang berpikir kalo kamu hanya mahasiswa biasa yang baik dan polos?”.

Ia tertawa pelan, “Kamu itu sama kayak aku, ngga akan ada yang mau berteman atau berpacaran sama kamu kalo mereka tau sisi burukmu, betapa liciknya kamu. Hanya aku, satu satunya orang yang bisa menerimamu ra, harusnya kamu sadar ituuu”.

Beberapa menit terlewatkan dengan sia-sia. Masih belum ada tanda-tanda dari Amara. Ia mulai meragu, Kos itu terlihat sangat sepi. Hanya lampu jalan yang tiba-tiba menyala menjadi satu-satunya pertanda ada kehidupan di dalam sana.

Arloji di tangannya tepat menunjukan pukul enam sore ketika Gwen, Angkasa dan Kevin sampai di depan kos Amara.

Terlihat Kevin yang sedang menelfon seseorang sembari memperhatikan sekeliling dengan tajam.

Mungkinkah Amara benar bersembunyi di dalam? Apakah menghilang hari ini adalah bagian rencananya untuk menghindar? Atau mungkin, Amara sudah tahu? Pertanyaan itu kini berputar di otaknya, cukup untuk membuat jantungnya berdetak lebih kencang dengan nafas yang tertahan.

Hampir ia berteriak karena frustasi sampai sebuah bayangan perempuan bergerak samar dari dalam pagar. Ia terhenti dan menunggu. Sesekali ia menelan ludah, mencoba menyakinkan diri.

Dan ketika gerbang itu terbuka, sosok perempuan itu, bukanlah Amara.

Perlahan smirk aneh tergambar jelas di wajahnya.

“Petak umpet ini jadi sangat menarik ra”.

1
Ritha Tyas
karyanya bagus banget
Chikita Yoppan: makasihh kakkkk ya Allah terharu banget🥺🥺
total 1 replies
Ranti Lestari
semangat kak. btw jgn lupa mampir ya kak🥰
Ranti Lestari: siapp kak🥰
total 3 replies
yourbee
amara kenapa suka senyum licik dah😭
Chikita Yoppan: Amara emg sedikit manipulatif kak heheh
total 1 replies
yourbee
Bahasanya bagus tapi agak bingung banyak tokohnya, btw semangat kak
Chikita Yoppan: makasih kak/Angry/
total 1 replies
cøøkie
Ngakak!
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Chikita Yoppan: makasih kak🥺 mohon dukungannya yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!