NovelToon NovelToon
Merajut Takdir Dunia

Merajut Takdir Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Sistem
Popularitas:452
Nilai: 5
Nama Author: Evolved 2025

Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pencarian Arcy

META memberitahu, setelah jiwa Arcy membaik, Arcy bisa kembali memasuki alam bawah sadar.

Arcy dengan suara lema bertanya, "hari apa sekarang?"

Merasa jiwanya sudah membaik Arcy membuat keputusan untuk masuk ke alam bawah sadarnya.

"Hari Kamis, pukul 10.54 siang, Tuan,” jawab META.

Elis kembali menengok Arcy. Elis tersenyum melihat Arcy sudah bisa menggerakkan badannya.

“Arcy, kau sudah bisa bergerak?! Itu bagus sekali. Tapi, jangan memaksakan diri dulu, ya? Tubuhmu masih butuh banyak istirahat."

Elis kemudian kembali menyembuhkan Arcy.

Sementara itu di dalam mobil mewah, tampak pria itu menelepon seseorang. "Cari tahu siapa teman Elis itu. Selidiki siapa dia, latar belakangnya, semuanya!"

Terlihat orang yang menerima panggilan menutup telepon, ia tampak sedang duduk ditemani wanita-wanita cantik yang menggoda.

Sementara itu ibu Arcy yang menuju parkiran, melihat ada mobil mewah, dan pria tampan berjas didalam mobil itu.

"Wah, orang ini pasti sukses sekali. Semoga Arcy juga bisa seperti dia nanti,” batinnya.

Pria itu merasa ada yang sedang memperhatikannya, dan perlahan menaikkan kaca mobilnya.

"Cih," kecut Ibu Arcy kesal, ia kemudian masuk kedalam mobilnya dan pulang.

***

Keesokan harinya, Elis terkejut mendapati Arcy tak ada di kamar mandi.

Ia dengan panik mencari ke ruang tengah, memanggil-manggil namanya, tapi tak ada balasan, Arcy tidak ada lagi di apartemennya.

Ia lalu melihat selembar kertas di meja, kertas itu dari Arcy yang meninggalkan pesan untuknya.

Dalam pesan itu, Arcy mengatakan bahwa dia sedang keluar sebentar, ada sesuatu yang harus ia lakukan.

Elis kemudian meneleponnya, sayangnya nomor Arcy tidak aktif.

Ia menjadi kesal dengan Arcy yang terlalu menganggap enteng akan kondisinya.

Elis yang masih diliputi rasa khawatir, lalu bergegas keluar mencarinya.

Elis mencari Arcy menggunakan mobilnya, mendatangi mini market, rumah sakit, dan bahkan gudang terbengkalai, tapi tak menemukannya.

Elis bersandar di kursi mobil dengan wajah cemas. Ia lalu terpikirkan satu tempat yang belum ia datangi, yaitu sekolahnya. Elis langsung tancap gas menuju ke sekolah.

Ia tidak terlalu yakin Arcy ada disana tapi ia harus memeriksanya mungkin ada petunjuk disana.

Sesampainya disekolah, Elic keluar dari mobilnya dengan penampilan yang selalu tampil menawan.

Parasnya yang cantik membuat siswa yang memandangnya terpesona.

“Waa…dia cantik sekali!” seru salah satu siswa.

“Siapa perempuan itu? Apa yang dia lakukan di sekolah kita?”

Elis terus berjalan mencari Arcy, satu persatu kelas ia datangi. Siswa di kelas itu terkejut melihat gadis cantik yang berdiri di pintu.

Seorang anak lelaki mendekati Elis, “siapa yang kau cari?” tanya anak lelaki itu.

“Temanku, namanya Arcy, apa kamu mengenalnya?” tanya Elis.

“Arcy?! Ya aku mengenalnya, tapi… dia sudah seminggu ini tidak pernah masuk.”

“Oh, begitu...” Elis terdiam sejenak. “Terimakasih,” balasnya sebelum berlalu pergi. Namun saat ia akan pergi, anak lelaki itu tiba-tiba menahanya.

“Tunggu! boleh aku minta nomormu?”

Elis menolak sopan, “maaf, aku tidak bisa.” Ia lalu pergi meninggalkannya.

Anak lelaki itu jadi lesuh. Ia terdiam, dan bertanya, “apa hubungannya dengan Arcy?”

Saat Elis berjalan, ia berpapasan dengan anak-anak pembuli. Anak lelaki itu terpesona melihat kecantikan Elis, sementara anak perempuan itu terdiam melihatnya, seolah merasa tak asing dengannya.

Elis kembali ke mobilnya, ia berpikir keras bagaimana cara menemukan Arcy. Ia menghela napas panjang menenangkan diri. Tujuan selanjutnya adalah rumah Arcy, tapi masalahnya, dia tidak tahu di mana rumah Arcy berada.

Ia kemudian mengingat wajah orang tua Arcy, dan setelah beberapa saat, ia menyadari sesuatu, ia merasa seperti pernah melihat orang tua Arcy sebelumnya.

Elis mencoba mengingat kapan pertama kali melihat mereka. Setelah beberapa saat, dia teringat pernah melihat mereka saat fenomena cahaya waktu itu.

Elis tersentak, terkejut menyadarinya, kalau ternyata kejadian itu terjadi dirumah Arcy. Elis pun langsung bergegas ke rumah Arcy, tapi dalam perjalan tanpa ia sadari, ia sedang diikuti seseorang.

Sesampainya di rumah Arcy, Elis melihat rumah itu sedang direnovasi. Dia berjalan masuk ke halaman dan menyusuri samping rumah menuju bagian belakang.

Ia mendapati lubang itu sudah ditutup dengan semen. Elis bertanya pada salah satu pekerja bangunan tentang tempat tinggal si pemilik rumah sekarang, tapi orang itu tidak tahu di mana mereka tinggal. Elis bertanya lagi pada yang lain, namun hasilnya sama.

Elis bingung, semua orang disitu tidak ada yang tahu dimana pemilik rumah tinggal sekarang. Ia kemudian meminta nomor pemilik rumah, dan barulah diberikan nomornya.

Elis kemudian menghubungi nomor tersebut, dan orang diseberang telepon membalasnya, yang ternyata itu nomor ayah Arcy. Elis memperkenalkan dirinya dan menanyakan Arcy.

Ayah Arcy terkejut mengetahui orang yang menelponnya adalah Elis, ia dengan ramah membalas, "paman tidak tahu Arcy dimana, karena paman lagi dikantor. Mungkin Arcy ada di apartemen."

Ayah Arcy kemudian memberikan alamat apartemennya.

Setelah mengetahui lokasinya, Elis langsung bergegas menuju apartemen mereka.

Sesampainya di apartemen Arcy. Ia bertemu dengan ibu Arcy yang menyambutnya dengan ramah.

Terjadi perbincangan hangat di antara mereka.

"Elis, mau minum? tante buatin teh."

"Terima kasih banyak, Tante. Tapi, maaf, boleh saya minta air putih dingin saja? Saya sedikit kehausan," ujarnya sambil tersenyum sopan.

"Oh, tentu boleh. Tapi, tidak apa-apa kalau hanya air putih? Tante punya jus buah segar juga, atau mungkin kamu mau kopi?"

"Tidak usah repot-repot, Tante. Air putih dingin saja sudah cukup kok. Terimakasih banyak atas tawarannya."

"Oh, ya udah, bentar tante ambilin ya." Ibu Arcy kemudian mengambilkannya di kulkas. Ibu Arcy meletakkan beberapa botol minuman dingin di meja, dan juga kue, membuat Elis tak enak hati.

"Tante, maaf sebelumnya. Sebenarnya, saya ke sini ingin bertemu dengan Arcy. Apa dia ada di rumah?" tanya Elis dengan nada sedikit khawatir.

"Oh, Arcy sedang tidak di sini, Elis. Dia mungkin ada di apartemennya."

Elis terkejut, "Apartemen? Arcy punya apartemen sendiri? Boleh saya tahu alamatnya, Tante?"

"Tentu saja. Ini alamatnya..." Ibu Arcy menuliskan alamat dan nomornya di secarik kertas lalu memberikannya pada Elis.

Elis menerima kertas itu dan membaca alamatnya. Matanya membulat karena terkejut.

Elis dalam hati, "Tidak mungkin... Alamat ini sama persis dengan alamat tempat tinggalku!"

1
micho0w0
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Evolved 2025: terimakasih ka, update setiap hari jam 10 malam 🙏
total 1 replies
Hebe
Ingin baca lagi!
mr.browniie
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!