NovelToon NovelToon
Jodohku Itu Kamu

Jodohku Itu Kamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Pernikahan Kilat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Author S.

ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.

kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.

anissa meylani dan thoriq adigantara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11.

tak berselang lima menit, sampailah aldo setelah kepergian thoriq dan sepupu nya. " anissa pulang udah mau maghrib" Ucap aldo tanpa turun dari mobil nya.

anissa yang sedang memainkan ponsel, melihat mobil aldo yang ada depan mata." Oke bang, tungguin" lekas berucap begitu anissa membereskan tas nya. lalu masuk di sebelah sisi aldo. mereka pun pulang ke rumah dengan hati yang bahagia.

" Makasih ya mas rio udah nganterin aku pulang." Ucap fitri sebelum ia turun dari mobil milik rio adigunawan. mendengar ucapan fitri bukan nya langsung menjawab, pria itu malah salting sendiri.

namun itu tak berlangsung lama, " Iya sama sama fitri, jadi kamu ngekos disini." rio melihat tempat tinggal fitri yang cukup strategis, bahkan jarak kos an tempat tinggal nya pun dekat dengan kampus.

" Ya.. iya emang kenapa? ada yang salah." tanya nya datar. sadar akan kelancangan nya, rio pun meminta maaf. " sekali lagi makasih aku turun ya, ngak enak di lihat orang soalnya. " Ujar nya dengan senyum manis.

dan senyum nya menular pada rio. tanpa menunggu fitri membuka pintu mobil. rio pun membuka sedikit jendela mobil nya.

" Ya udah fit, aku duluan ya, dah.. "

fitri hanya mengangguk singkat dan melambaikan tangan nya, sedangkan rio mulai menjalankan mobil nya meninggalkan fitri.

setelah mobil nya tak terlihat, fitri masuk kedalam kos an nya.

pemandangan pertama yang ia lihat adalah kasur nya sendiri, setelah seharian sibuk dengan tugas kuliah yang tiada habis nya.

**

lalu bagaimana dengan thoriq, tentu saja ia mengantarkan intan terlebih dahulu, setelah ngobrol singkat, ia pun memutuskan untuk mengunjungi tempat usaha nya itu.

" Assalamualaikum bibi, gimana penjualan hari ini." tanya nya setelah masuk ke bagian dapur. melda yang sedang merapihkan alat alat keperluan jualan nya menoleh kala mendengar suara bos nya.

" wa'alaikumussallam "

" Alhamdulillah lancar kok tuan, kenapa kesini? ini udah hampir maghrib loh." melda menunggu jawaban dari bos nya.

" ngak pp bi, ini ruko saya loh." seloroh nya membuat melda mencebik saja, " Ya, kata siapa punya saya den. saya tahu kok." melda membalas candaan thoriq tanpa tersinggung sedikit pun.

" lagian kalau ini punya saya, sudah pasti kata ganteng nya saya hapus toh." ledek nya.

" untung nya bukan ya, jadi itu nama aman sentosa haha"

mereka pun terus mengobrol, hingga ruko nya di tutup. thoriq memang buka sampai sore, karena ia juga sibuk kuliah, tak mungkin ia terus terusan mengandalkan melda.

***

keluarga dirgantara sedang menikmati sarapan pagi, Herman,mayang,dan tristan tanpa thoriq. namun walau begitu, keluarga mereka tampak harmonis.

Herman yang memiliki bisnis di bidang kuliner, sekarang hanya bisa menunggu putra sulung nya untuk menggantikan diri nya.

" tristan, nanti kuliah disini aja, jangan ikut ikutan abang kamu." Ucap herman di tengah sarapan nya. mayang dan tristan menoleh pada sang kepala keluarga itu. " Iya abi, insya allah, lagian ngapain juga kuliah jauh jauh kalo ada yang deket." Sahut nya.

" jangan gitu juga ngomong nya tris, nanti abang kamu malah tersinggung." Kali ini mayang yang jawab.

" abang lagi ngak ada disini ummi, dia juga ngak akan tahu." Ucap nya dengan nada santai. " Tapi tetep aja.." Sela mayang dengan mata melotot.

" yang di katakan tristan itu benar mayang." Herman membela putra bungsu nya. dan kalau sudah begitu mayang hanya bisa diam mematuhi.

" aku berangkat dulu ya, ummi abi. takut telat."

" Ya udah hati hati bawa motor nya, jangan ngebut loh." Tegur mayang. dan di iyakan oleh tristan.

setelah mencium tangan kedua orang tua nya, tristan pun pergi menggunakan motor sport nya.

Di Rumah Bagas setiawan justru berbeda, mereka tengah mencemaskan keadaan anissa, pasal nya anissa meringkuk di balik selimut. membuat semua orang khawatir pada nya.

" kita ke dokter aja yuk sayang!" bujuk sinta yang ke tiga kali nya, namun jawaban anissa tetap sama " ngak usah lah mah, paling cuma masuk angin aja." begitulah jawaban yang terlontar dari mulut nya.

" tapi sayang, badan kamu panas loh, masuk angin dari mana?" omel sinta namun tak di jawab. Di sisi nya pak bagas tengah mengetik sesuatu, ia tidak bisa membiarkan putri nya itu hanya bergumul di balik selimut.

" maka nya kalo main di pantai, jangan kesorean, jadi angin nya pada masuk kan, kalau udah gitu manja nya kumat." cerocos aldo yang gemes pada adik nya ini.

" sudah aldo jangan di marahin, kasihan adik kamu, oh iya papa kerja dulu ya, aldo kamu jagain adik kamu sama mama kamu." titah bagas melirik pada putra nya yang sedang main game.

" beres pa, aku jagain bayi gede nya papa ini." ledek aldo tanpa dosa.

Bugg!!

sebuah bantal menimpuk aldo, siapa lagi jika bukan anissa pelaku nya. " apaan si bang, ngak lucu." rengut anissa yang manyun.

" lah emang bener kalo lagi sakit begini, manja nya ngalahin bayi wlee." karena melihat adik nya hendak melempar guling, secepat kilat aldo kabur keluar dari kamar adiknya.

" udah jangan di ladenin abang kamu, kamu istirahat aja, nanti ada dokter kesini kalau ngak mau ke rumah sakit mah." Ucap bagas menenangkan anak bungsu nya.

" hem makasih papah"

bagas hanya mengangguk, lalu keluar di temani oleh istrinya. kini tinggalah anissa seorang diri di kamar nya yang bernuansa merah muda.

jika mengingat pantai, ia jadi teringat dengan intan si gadis kecil nan imut yang membuat hari nya bahagia, walau harus tepar juga.

lalu bagaimana dengan thoriq, sepertinya hanya ia yang kegiatan nya normal normal saja, bangun sarapan, lalu pergi ke kampus, bagaimana pun ia harus membuktikan pada orangtua nya jika ia bisa berdiri di kaki sendiri. jika kalian fikir biaya kuliah nya di tanggung, maka salah besar, ia justru nyicil dari hasil penjualan bakso nya.

walaupun jika ia minta pasti akan di kasih oleh mereka, tapi inilah thoriq si pekerja keras. walaupun anak orang berada.

" hey bro!!" Tegur rio.

" hem ada apa?" Balas nya datar.

" gue berhasil pendekatan sama fitri loh kemaren."

" kagak nanya." Balas nya dengan muka biasa aja.

Namun pembicaraan mereka terhenti, karena ada gojek yang berhenti di kampus mereka. dan ternyata itu adalah fitri. fitri ke kampus tanpa anissa karena anissa sedang sakit.

rio dan thoriq saling pandang, mereka justru heran, kenapa fitri datang seorang diri, padahal biasa nya selalu bersama anissa.

thoriq menyikut tangan rio, kode di suruh nanya, walau sebel, akhirnya rio nurut demi sahabat tersayang nya.

Rio mendekati fitri setelah gojek nya pergi.

" ekhem!!" dehem rio membuat fitri menoleh.

" eh mas rio, baru dateng juga." tanya fitri dengan nada sopan.

" Enggak, udah dari tadi kok" balas nya." ngomong ngomong kok naik gojek?!" Ucap Rio datar walau hati nya sedang berdisco karena di panggil 'mas'.

" oh iya, emang kenapa?" fitri bingung dengan tingkah rio, sedangkan thoriq rasa nya ingin menjewer telinga sahabat nya itu.

" biasa nya kan sama anissa iya kan thor" demi tak di anggap kepo, rio melibatkan thoriq. fitri yang melihat thoriq pun melambaikan tangan.

" anissa lagi sakit." Ucap fitri lesu.

"HAH... calon istri gue sakit!!" pekik thoriq membuat orang orang yang berlalu lalang melihat ke arah dirinya.

1
Rian Moontero
lanjooott/Determined/
Aki
Ga sabar baca yang lain!
Henry
Nggak bisa move on. 😭
Daisuke Jigen
Ngakak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!