NovelToon NovelToon
Pembalasan Sang Pewaris Api

Pembalasan Sang Pewaris Api

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen Angst / Fantasi Wanita
Popularitas:54k
Nilai: 5
Nama Author: SSERAPHIC

Mengisahkan tentang Ling Yi, seorang gadis desa yang mendadak kehilangan kebahagiaannya akibat suatu bencana tak terduga.

Bukan karena musibah, melainkan karena peristiwa kebakaran yang di sengaja oleh pasukan jahat dari suatu organisasi rahasia.

Di saat itu pula, Ling Yi juga menyadari bahwa ia memiliki suatu keistimewaan yang membuat dirinya kebal terhadap api.

Malam itu, kobaran api yang menyelimuti rumah mungilnya itu akhirnya menjadi saksi bisu tentang kepedihan, kesedihan, kemarahan, serta kebencian yang memuncak dalam tekadnya untuk membalaskan dendam.

"Tidak bisa aku maafkan! Penderitaan ini, aku pasti akan mengingatnya seumur hidupku!"

"Akibat ulah mereka, aku sampai harus kehilangan ibuku, ayahku, tempat tinggal, serta semua harta bendaku,"

"Aku bersumpah! Suatu hari nanti, aku pasti akan menghabisi mereka semua dengan apiku sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SSERAPHIC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekutu Baru

Mereka bertiga lalu berpikir sejenak tentang usulan yang di berikan oleh Qian Xue.

"Yang dikatakan nyonya Qian Xue ada benarnya juga. Semakin banyak sekutu, semakin besar pula peluang kita untuk menang. Benar, kan?" tanya Ling Yi sambil menatap Xiao Feng.

Setelah merenung beberapa detik, Yan Cheng lalu memandang mereka dengan tajam, dan mengangguk.

"Baiklah! Aku setuju!" jawab Yan Cheng dengan yakin.

Xiao Feng dan Yan Cheng pun saling menatap dengan penuh sengit.

"Hm, boleh juga. Mohon kerjasamanya!" ucap Xiao Feng sambil menyodorkan tangannya.

"Jangan khawatir, aku tidak akan merepotkan kalian," ucap Yan Cheng menyindir sambil menjabat tangan Xiao Feng dengan malas.

"Buktikan saja. Aku akan mengingat ucapanmu itu," jawab Xiao Feng.

Qian Xue dan Ling Yi pun tersenyum senang mendengar jawaban mereka. Meski terlihat cukup sengit, setidaknya mereka berdua sudah terlihat lebih tenang dengan berjabat tangan.

Ling Yi merasa seperti telah mendapatkan sekutu baru yang cukup kuat. Dengan Yan Cheng bergabung di pihak mereka, Ling Yi semakin percaya diri untuk menghadapi Malam Hitam dan menemukan keberadaan mereka.

"Sebenarnya, aku juga sangat ingin melihat Malam Hitam di hancurkan. Tapi maaf, aku tidak bisa ikut dengan kalian, karena aku harus menjaga tempatku ini," ucap Qian Xue menatap kediamannya.

"Tidak masalah, nyonya. Kami mengerti perasaan anda. Aku berjanji, kami pasti akan mengalahkan Malam Hitam suatu hari nanti. Maaf telah mengganggu waktu anda dan membuat anda berada dalam bahaya," sahut Ling Yi dengan lembut.

Qian Xue pun tersenyum, dan mengangguk ramah.

"Tidak masalah, Ling Yi. Tidak usah terlalu di pikirkan. Berjuanglah, dan kembali lagi dengan membawa kemenangan," ucap Qian Xue.

Ling Yi pun berpelukan dengan Qian Xue sebagai salam perpisahan. Di balik tampang wanita itu yang sedikit menyeramkan, ternyata ia juga memiliki hati yang sangat baik.

Setelah resmi bergabung, Ling Yi, Xiao Feng, dan Yan Cheng, akhirnya pamit undur diri dari tempat itu dan memutuskan kembali ke kerajaan Fengming bersama-sama.

"Kita akan kemana?" tanya Yan Cheng yang belum mengerti, sambil terus mengikuti langkah mereka dari belakang.

Melihat Xiao Feng yang tidak menjawab, Ling Yi pun segera mengambil alih untuk mewakilinya.

"Kita akan pergi ke tempat Xiao Feng. Kemarin, ia mengajakku tinggal di sana untuk sementara waktu, demi membantuku menemukan keberadaan ayahku," jawab Ling Yi pada Yan Cheng.

"Memangnya, apa yang terjadi dengan ayahmu?" tanya Yan Cheng penasaran.

Ling Yi pun memutuskan untuk bercerita padanya, juga sebagai upaya mendekatkan diri. Ling Yi menceritakan padanya tentang semua yang telah Malam Hitam lakukan padanya, mulai dari ulah mereka membakar rumahnya, membunuh ibunya, hingga bagaimana mereka menangkap paksa ayahnya.

Yan Cheng mendengarkan cerita Ling Yi dengan seksama. Ia lalu mengagguk paham, merasa turut prihatin dengan apa yang Ling Yi alami, dan bersedia membantunya mencari keberadaan ayahnya.

"Apa-apaan dia itu? Kenapa di saat bersama Ling Yi sikapnya malah jadi berbeda?" kesal Xiao Feng diam-diam di dalam hatinya, sembari sesekali melirik Ling Yi dan Yan Cheng yang mengikutinya dari belakang.

Xiao Feng sama sekali tidak bersuara, juga tidak merespon pembicaraan mereka. Ling Yi juga tidak tau apa yang sebenarnya ka pikirkan.

Beberapa menit kemudian, mereka pun tiba di kerajaan Fengming, dan memasuki halaman istana.

"Istana? Kita ada di mana? Untuk apa kita kemari?" tanya Yan Cheng terheran-heran.

Xiao Feng yang mendengar hal itu tiba-tiba berbalik dan tersenyum.

"Selamat datang di istanaku," ucapnya dengan nada sedikit sombong.

"Apa? Jadi kau seorang pangeran?" tanya Yan Cheng lagi.

"Tentu saja. Kenapa? Apa kau punya masalah?" ucap Xiao Feng sembari menyeringai, mengundang rasa kesal dari Yan Cheng dengan sengaja.

Yan Cheng pun memalingkan pandangannya.

"Tidak ada," sahutnya dengan malas.

Mereka bertiga lalu berjalan memasuki istana. Yan Cheng terlihat memandangi sekelilingnya dengan malas. Ia juga tidak menyangka bahwa pria yang pernah ia remehkan ternyata berasal dari kaum bangsawan.

"Ini sudah larut malam, ayo kita tidur. Kita bisa lanjutkan rencana kita besok," ucap Xiao Feng.

Ling Yi pun mengangguk paham, lalu masuk ke kamarnya terlebih dahulu. Sementara itu Xiao Feng berlanjut mengantarkan Yan Cheng ke kamar tamu yang masih kosong, dan berbincang sambil melewati lorong istana.

"Kau, kenapa kau ingin membantu Ling Yi?" tanya Yan Cheng tiba-tiba.

Setelah terdiam cukup lama, Xiao Feng pun menjawabnya.

"Itu bukan urusanmu, kan?" tanya Xiao Feng sambil menyeringai.

"Memang bukan. Tapi, apa kau benar-benar berniat membantunya? Atau ada maksud lain di balik bantuanmu itu?" tanya Yan Cheng penuh sengit.

Entah kenapa, sejak mendengarkan cerita Ling Yi, tiba-tiba saja Yan Cheng menjadi lebih penasaran tentang gadis itu.

"Ada apa dengannya? Kenapa dia terus bertanya soal Ling Yi?" ucap Xiao Feng dalam hatinya.

"Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan mungkin berbuat sesuatu yang buruk pada Ling Yi," ucap Xiao Feng sambil memasang raut wajah serius.

"Hm, kita lihat saja," jawab Yan Cheng.

"Lalu, bagaimana denganmu? Kenapa kau mencari tau tentang Malam Hitam dan ingin mengalahkan mereka?" tanya Xiao Feng penasaran, sambil menghentikan langkahnya di depan pintu sebuah kamar.

"Apa kamarku di sini?" tanya Yan Cheng mengalihkan pembicaraan.

Xiao Feng merasa cukup kesal saat menyadari hal itu, namun ia memutuskan untuk menyudahi pembicaraannya sampai di sini.

"Benar, kau bisa tinggal di sini," ucap Xiao Feng sambil menatap pintu kamar itu.

"Hm, terima kasih," jawab Yan Cheng dengan raut wajah dingin, dan langsung masuk ke kamar tersebut.

"Siapa dia sebenarnya? Apakah dia benar-benar orang yang tepat untuk dijadikan sekutu? Apa yang sebenarnya ia sembunyikan dari kami?" tanya Xiao Feng dalam hatinya penuh curiga.

Ia lalu memutuskan untuk masuk ke kamarnya, dan beristirahat.

Keesokan paginya, seperti biasa, Ling Yi bangun pagi-pagi dan bersiap, lalu berjalan menuju meja makan. Di sana, Ling Yi melihat sudah ada Xiao Feng dan juga Yan Cheng, namun tidak ada interaksi yang terlihat dari mereka berdua. Ling Yi pun ikut duduk di meja makan, dan langsung di sambut hangat oleh Xiao Feng.

"Selamat pagi, Ling Yi. Apa tidurmu nyenyak?" tanya Xiao Feng sambil tersenyum.

"Selamat pagi, tidurku nyenyak, seperti biasanya," jawab Ling Yi sambil membalas senyumannya.

Sedangkan Yan Cheng hanya terdiam menatap mereka berdua, dengan raut wajahnya yang dingin.

Mereka lalu melanjutkan sarapan pagi bersama. Seusai sarapan, mereka bertiga beralih masuk ke perpustakaan istana untuk menyusun rencana mengenai penyerangan terhadap Malam Hitam.

"Jadi, bagaimana kita akan memulai?" tanya Ling Yi pada mereka.

"Aku punya rencana," jawab Yan Cheng tiba-tiba.

"Katakan," jawab Xiao Feng dengan singkat.

"Sebenarnya, aku sudah menyelidiki Malam Hitam selama beberapa hari, dan berhasil menemukan keberadaan markas mereka," jawab Yan Cheng dengan percaya diri.

"Benarkah? Apa kamu serius?" tanya Ling Yi penasaran.

Yan Cheng pun memasang wajah seriusnya, dan mengangguk.

"Aku berencana untuk menyusup ke markas mereka diam-diam. Dengan begitu, kita bisa menyelamatkan para sandera, dan mengumpulkan semua informasi tentang pemimpin mereka, supaya kita bisa mengalahkan mereka dengan lebih mudah."

Ling Yi dan Xiao Feng mendengarkan rencana Yan Cheng dengan seksama. Lalu, mereka berdua pun setuju untuk bekerja sama sesuai dengan rencana dari Yan Cheng.

"Pertama - tama, hari ini kita harus banyak berlatih untuk meningkatkan kemampuan kita. Besok, menjelang petang, kita semua akan berangkat, supaya kita bisa sampai di markas mereka malam hari, yaitu waktu di mana markas itu sedang tidak ramai anggota. Setelah sampai di sana, aku akan menyusup ke dalam markas mereka terlebih dulu," jawab Yan Cheng.

"Kalau begitu, apa yang bisa kami bantu?"

1
Putri Wulandini
nanti aku balik lagi yakkk 😊😊😊
Roxanne MA
baguss ka
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh kakk/Rose/
total 1 replies
Thaʀii
aku mampir nih thorr /Smile//Smile/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: aloo, makasih ya udah mau mampirr/Kiss//Kiss/
total 1 replies
Metana
bacanya sedikit" soalnya baru pertama baca genre fantasi latarnya china kuno kek gini/Smile/ masih adaptasi sama nama" mereka/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: wkwk iya gapapa kokk, moga cepet hapal dan paham yaa
makasih udah mau bacaa/Kiss/
total 1 replies
Metana
ini typo kah? yang menangis harusnya menangkis kali
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: eh iyaa, baru nyadar ada typo/Sob/
otw revisi dehh, makasih ya buat koreksinya/Kiss/
total 1 replies
Lestari
semangat nulisnya 💪👍
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Iya sama-sama
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Sweat//Doge//Doge/
total 1 replies
anggita
ling yi., 💪
anggita
like iklan👍👆... moga novelnya lancar.
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih bnyk udh mampir kakk/Kiss/
total 1 replies
Anisa Febriana272
👍👍👍
Anisa Febriana272
Bagus bngt novel nya
🤗
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampir kakk/Smile/
total 1 replies
Bayu Bayu
bagus banget
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: terima kasihh/Rose/
total 1 replies
Bayu Bayu
semangat
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: makasih udah mampirr, smngt jugaa/Rose/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
huhu jadi terhura/Cry/
Patrick Si Merah Jambu: hehe/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: yoweslah karepmu/Facepalm//Facepalm/
total 4 replies
Patrick Si Merah Jambu
Semangat semoga berhasil, aku dukung kamu di sini sambil makan/Chuckle/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
haha ternyata bukan aku aja yang kadang ga bisa bedain nama china/Facepalm/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: walahh/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Waduh/Scare//Scare/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: ayoo selamatkann/Determined//Determined/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Tentu saja /Heart/ apa lagi dong/Doge//Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Ekhem!/Doge//Doge/
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: kiw kiww/Doge/
total 1 replies
Patrick Si Merah Jambu
Oh pantes
ᯓ🪽𝐒 𝐄 𝐑 𝐀𐙚ִ ִ ִֶָ⊹་༘࿐: hooh/Doge//Ok//Ok/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!