Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyembuhkan penyakit
"Kamu hanya seorang kuli bangunan,tanpa pendidikan formal mau mengobati orang sakit?"Jangan kira kamu itu malaikat yang diturunkan dari langit!"Apa otakmu sudah miring karena sering berjemur di terik matahari"ejek dokter muda itu.
Lebih baik sekarang kamu pergi saja,jangan bicara omong kosong disini!"
Iya !"lebih baik kamu pergi,jangan menambah kekacauan disini!"ucap desi dengan gestur mengusir.
Dengan sikap yang tenang namun penuh tekad,Danu pun menanggapi.
"Maaf Dok,saya hanya ingin mencoba.Beri saya waktu tiga menit,jika saya tidak bisa menyembuhkan dalam waktu itu,saya akan pergi tanpa banyak bicara.
Mam!"cepat usir dia,jangan biarkan ia terus mengganggu Dokter dalam bekerja!"Sela desi dengan wajah tidak senang.
"Bu Susi tidak menanggapi omongan Desi,ia langsung memandang kearah dokter muda itu"Tolong dok,beri ia kesempatan untuk memeriksa suami saya!"
"Mendengar permintaan bu susi,dokter muda itu merenung sejenak,sambil menggelengkan kepala ia kemudian berkata"Maaf Bu Susi,sekarang tanggung jawab pasien sepenuhnya ada di rumah sakit ini.Saya sebagai dokter tidak bisa mengizinkan pihak luar untuk ikut menangani pasien.Ibu seharusnya mengerti peraturan disini.
"Sekarang,kalian keluar dulu!"biarkan kami team medis yang memeriksanya!"perintah dokter muda itu.
Iya, silahkan menunggu diluar,kita akan memberitahu setelah pemeriksaan selesai!"lanjut suster jaga sambil mempersilahkan pada ketiga orang itu untuk keluar sementara.
Akhirnya Bu Susi,Desi dan Danu mengalah dan keluar dari dalam ruangan vip.Mereka menunggu di luar ruangan dengan hati tegang.Menurut mereka,setelah efek obat penenangnya habis pasien akan kembali berteriak teriak.
Ahhh...ahhhhhh...ahhhhhhhh..ahhhhhh
Tak lama terdengar suara teriakan pasien dari dalam ruang vip.
Dokter muda itu tampak sibuk memeriksa pasien di bantu oleh dua orang suster jaga,..
"Suster coba periksa denyut jantungnya di elektrokardiogram"perintah dokter muda itu pada suster jaga.Ia kemudian memeriksa denyut nadi,suhu tubuh kemudian memeriksa dadanya dengan stetoskop.
Dokter!"grafik detak jantungnya normal,suhu tubuh juga normal,aliran darah juga normal.Kalau menurut kondisi tubuh pasien seharusnya pasien sehat sehat saja"lapor suster jaga sambil menggelengkan kepalanya.
Aneh?"Semua prosedur pemeriksaan sudah di jalankan,Rontgen,MRI.Keadaanya normal dan sehat tetapi kenapa pasien teriak teriak kesakitan seperti ada bagian tubuhnya yang terluka?"Dokter muda itu geleng geleng kepala sambil berjalan mondar mandir.
"Suntik obat penenang lagi,setelah itu kamu ikut saya ke ruang dokter kepala untuk ikut menjelaskan keadaan pasien yang sebenarnya dan kamu tetap disini untuk menjaga pasien"Tunjuk dokter muda itu pada suster yang berbadan kurus,dengan wajah cukup cantik.
Setelah menyuntikan obat penenang,Dokter muda dan salah satu suster jaga itu keluar dari ruangan dengan tergesa gesa.Mereka tidak menghiraukan keluarga pasien yang terbengong melihat mereka keluar tanpa memberikan informasi apapun.
Nak Danu,ayo kita masuk!"mumpung dokter itu sudah pergi,kamu saya izinkan untuk memeriksa suami saya.Kamu tidak usah khawatir dengan pihak rumah sakit,jika mereka bertanya,saya yang bertanggung jawab"Kata bu susi dengan wajah penuh harap.
"Baiklah,ayo kita masuk!" Danu kemudian memimpin jalan masuk ke ruang vip.Di dalam kamar tampak suster jaga sedang menyelimuti pasien,ia memicingkan matanya ketika melihat danu mendekati tempat tidur.
Apa yang akan kamu lakukan?"tanya suster jaga sambil berdiri di depan ranjang pasien untuk memblokir jalan.
"Suster,saya yang bertanggung jawab jika terjadi apa apa dengan suami saya,jadi izinkan pemuda ini memeriksanya"kata bu susi dengan nada tegas.
"Baiklah !! Melihat ketegasan kata kata bu susi,suster jaga itu kemudian melangkah kesamping untuk memberikan ruang pada danu dalam memeriksa pasien.
Danu memberikan instruksi pada Raju dalam pikirannya,kemudian mendekati pria paruh baya itu.
Dengan petunjuk Raju,Danu kemudian menggenggam benjolan sebesar telor burung di ketiak pasien.Dengan sedikit mengalirkan energi dalam yang di salurkan dari raju,ia meremas pelan pelan.Tiba tiba mata pasien melotot marah bercampur kesakitan.
Ampun...ampun...lepaskan saya !"..dalam cengkraman danu terlihat mahluk yang mengerikan sedang meronta ronta meminta ampun.
Bu susi yang melihat suaminya melotot dan terlihat kesakitan walaupun tanpa suara dan tidak melihat mahluk yang di genggam danu langsung kaget.
Apa yang kamu lakukan!"teriak desi sambil mendorong Danu.Tanpa bergerak sedikitpun danu tetap diam,ia sedang berkomunikasi dengan Raju untuk menangani mahluk kiriman itu.
Pria paruh baya itu sudah sembuh,sekarang saya akan memenjarakan mahluk astral ini di gua garbamu(ruang jiwa)siapa tahu di masa depan bisa berguna buatmu"Kata raju di pikiran danu
Sekarang apa yang selanjutnya kita lakukan pada pengirim mahluk ini tuan,apa perlu kita beri pelajaran?"Tanya raju.
Tidak perlu!"Selama ia tidak mencari masalah dengan kita,abaikan saja.Tujuan kita hanya menolong Suami Bu Susi,tidak lebih".
"Ketika merasakan dorongan tangan Desi,Danu kemudian membuka matanya dan melihat ke arah Bu susi yang tampak kaget.
Bu Susi?"Sekarang suami ibu sudah sembuh,sekarang saya pamit pulang dulu"kata danu tanpa memperdulikan Desi.
Tanpa menunggu jawaban Bu susi,danu langsung keluar ruangan vip dan pergi ke ruang pendaftaran karyawan cleaning service..
Tampak masih banyak kerumunan yang mengantri untuk mendaftar,semakin siang justru semakin banyak yang mendaftar.
Haisss...hanya untuk bekerja sebagai tukang pel saja harus mengantri,benar benar di negara ini membutuhkan banyak lowongan pekerjaan."Sepertinya tidak ada harapan aku untuk bekerja di sini,setelah melihat antusiasme mereka.
Danu menggelengkan kepala kemudian pergi dari tempat pendaftaran karyawan baru.
~©~
Di ruang vip,bu susi terbengong tidak percaya ketika danu mengatakan suaminya sudah sembuh,ia baru menyadarinya setelah punggung danu menghilang di balik pintu."Terimakasih nak,"kata bu susi dengan suara yang nyaris tidak terdengar dan tidak bisa menahan butiran bening di matanya.
Bu !"cepatlah kesini,ayah sudah bangun!"teriak desi ketika ia melihat ayahnya membuka mata dan tidak lagi berteriak kesakitan.
Ada apa ini?"tanya lelaki paruh baya itu ketika melihat ia terbaring di ranjang rumah sakit dan badanya di ikat dengan sabuk pengaman.Namanya adalah pak Lukman.
Melihat perubahan pasien,suster jaga itu kemudian berdiri dari tempat duduknya dan melihat kearah ranjang.Ia langsung terkejut melihat keadaan terkini pasien,Sebelumnya pasien terus berteriak teriak kesakitan dan meraung raung tetapi kini tampak sadar dan tersenyum.
Apakah bapak baik baik saja?"tanya perawat itu.
Saya baik baik saja,tetapi kenapa saya ada di rumah sakit dan badan saya di ikat begini?"tanya pak lukman dengan raut muka bingung.
Sekarang kamu lepaskan ikatan ini!"perintah pak lukman pada suster jaga.
"Tapi pak....."perawat itu serba salah dan gugup.
Bapak tunggu dulu sebentar biar saya panggilkan dokter yang menangani anda."suster itu kemudian melangkah keluar dari ruang vip dengan tatapan penuh rasa heran.