PERNIKAHAN PALSU IVANA

"Masukkan kuda ku ke kandanngnya!"

"Baik tuan Jose", jawab Adrian dengn hormat.

Jose melangkahkan kakinya dengan tegap menuju ke kantornya. Sebelum masuk ruangan nya laki-laki bertubuh atletis itu berpapasan dengan sekretarisnya Pepitta yang baru saja keluar dari ruangannya.

"Selamat pagi menjelang siang tuan, saya membawa berkas rincian pemesanan Tequila yang harus di kirim ke Mexico minggu ini".

"Hem".

Hanya seringai singkat respon dari pemilik perkebunan Almirón itu. Ia langsung membuka handle pintu ruang kerjanya. Namun Jose menolehkan wajahnya.

"Pepitta...panggil Ellios keruangan ku sekarang juga!", Perintah nya.

"Baik tuan.."

Jose menuju meja minuman. Menuang tequila hasil dari perkebunan miliknya ke dalam gelas. Kemudian melangkahkan kakinya menuju balkon. Berdiri di belakang pagar besi yang memghadap langsung hamparan ladang tumbuhan agave miliknya.

"Huhh..."

Jose menghela nafas panjang. Wajahnya terlihat dingin dengan rahang mengeras. Sorot matanya tajam seperti elang. Dari tempatnya Jose bisa melihat secara langsung para petani sedang bekerja sepenuh hati.

Jose memang kerap seperti itu, mengawas secara langsung orang-orang yang bekerja dengannya. Ia tidak mau membuang waktu apalagi melakukan pekerjaan yang sia-sia, tentu Jose tidak bisa mentolerir anak buah pemalas berada di dekat nya. Tanpa menimbang sedikitpun laki-laki itu pasti akan langsung memecat pekerja yang begitu.

Para pekerja sudah sangat paham, melakukan kesalahan sekecil apapun, siap-siap resikonya akan kehilangan pekerjaan mereka di perkebunan Almirón. Tentu mereka tidak mau hal itu terjadi, walaupun pemilik nya seorang arogan yang menyulitkan mereka, tapi mereka masih membutuhkan pekerjaan di Almirón.

Bekerja di sana suatu kebanggaan mengingat Almirón perkebunan terbesar di Jalisco Guadalajara. Bahkan perkebunan itu memiliki pabrik pembuatan Tequila terbesar di Mexico. Hasil produksinya sudah di pasarkan ke seluruh negara.

Tok..

Tok..

Terdengar ketukan di pintu. Jose meneguk tequila hingga tandas.

Laki-laki itu duduk di kursinya dan melihat ke pintu. "Masuk!"

"Aku ingin kau mencari informasi siapa pemilik perkebunan Nasviell sekarang. Jika kau sudah mengetahuinya, cari informasi pemilik perkebunan itu secara mendetail".

"Ingat Ellios...Aku tidak mau kau melewatkan sekecil apapun informasi tentang orang itu!"

"Aku ingin kau segera mendapatkan yang aku perintahkan hingga malam nanti. Jika kau tidak mendapatkan hingga malam, bersiaplah angkat kaki mu dari sini! Kau paham!!"

Laki-laki muda yang bernama Ellios itu terdiam tak bergeming. Detik berikutnya dengan cepat ia menganggukkan kepalanya. "Baik tuan, anda akan mendapatkan informasi itu sebelum malam", jawabnya meyakinkan.

"Good. Pergilah, aku ingin sendirian jangan ada yang menggangu ku".

Ellios menganggukkan kepalanya, pamit undur diri dan menutup rapat pintu ruang kerja atasannya itu.

Jose menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, sesaat laki-laki itu memejamkan matanya.

"Maafkan aku Leo, jika perkebunan mu telah menjadi milik orang lain. Aku sudah berusaha membelinya dari keluarga mu, agar perkebunan mu kembali hidup dan agave-agave itu menghijau kembali di Nasviell. Aku akan terus berusaha memiliki Nasviell, agar kau bisa bahagia di atas sana ketika melihat agave-agave itu tumbuh subur di lahan milik mu itu".

"Kau bisa melihat perkebunan Almirón sudah semakin besar sekarang, teman. Berbanding terbalik dengan Nasviell. Tapi kau tenang saja aku akan terus memantau perkebunan mu itu. Jika wanita yng yang mengaku-ngaku sebagai pemilik Nasviell saat ini membuat perkebunan mu kembali menggeliat maka aku tidak akan mengusik nya lagi, karena itulah yang kau inginkan bukan. Perkebunan mu berkembang hingga bisa memproduksi tequila sendiri seperti milik ku".

"Huhh..."

"Aku tidak akan melupakan pertolongan mu pada ku dulu, Leo. Tidak akan pernah..."

...***...

ADA RAHASIA APA YA SI JOSE DAN LEO. KOMENTAR DONG BIAR RAME 👍