"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAD MOOD
"Udah malam kak, Kakak gak pulang?" tanya Sasha,
"Kamu ngusir aku Sha?"
"Bukan ngusir kak, tapi ini udah jam sembilan, nanti kakak dicariin bunda"
Reyvan tertawa,
"Bunda gak akan nyariin kakak karna tau kalo kakak anter kamu pulang"
"Tapi aku ngantuk kak, kemarin malam aku kurang tidur, seharian tadi juga dirumah kakak"
Reyvan tersenyum, "Ya udah Kakak pulang ya, tapi kakak numpang ke toilet dulu ya"
Sasha mengangguk, "Toiletnya disebelah dapur Kak"
Reyvan beranjak dari sofa, tak lama ponsel Reyvan berbunyi notifikasi dan sekilas Sasha melihat Notif dilayar ponsel Reyvan "Darl, I Miss U"
Sasha mengernyitkan dahinya, setelah notif itu menghilang dilayar kunci utama, seseorang menelpon Reyvan "Sherin" Gumam Sasha saat melihat nama pemanggil di ponsel Reyvan.
Sasha tersenyum kecut saat memegang ponsel Reyvan dan melihat nama pemanggil itu.
Reyvan yang baru saja keluar dari toilet dan berjalan menuju ruang tamu merasa sedikit heran saat melihat Sasha meletakan ponsel milik Reyvan di meja kembali.
"Sha, kakak pulang ya" Pamitnya sambil meraih ponselnya diatas meja.
Sasha berdiri "Iya Kak hati-hati" Jawabnya singkat.
Sasha mengantar Reyvan sampai ke pintu mobilnya,
"Sha, besok pagi kakak jemput ya, olahraga ditaman kota, disana ada bubur ayam yang enak"
"Sama Naya?"
"Iya, biasanya Naya sama Billy suka jalan-jalan pagi ditaman kota juga"
"Besok aku kabarin Naya ya kak" Sasha menjawab tanpa melihat wajah Reyvan.
Sasha naik kekamarnya setelah mobil Reyvan keluar dari halaman rumah Sasha.
"Rumit" Gumamnya sambil mencoba menutup matanya dan kemudian tertidur.
.
.
Pagi hari pukul enam dirumah Reyvan,
"Nay, Sasha ada telpon atau chat lo gak?"
"Gak ada, kenapa emang kak?"
"Gue semalam ngajak Sasha buat olahraga pagi ditaman kota, tapi Sasha bilang nanti katanya mau ngabarin lo"
"Lah kenapa ngabarin gue, kan lo tunangannya, jangan bilang kalian berdua masih belum saling save nomer Hp ya?" tanya Naya curiga.
Reyvan hanya menyengir sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
Naya berdecak "Ck, mana ada orang pacaran gak saling komunikasi" Naya mengeluarkan ponselnya dari waist bag nya dan mendial nomer Sasha.
"Iya Nay"
"Sha, jadi ikut olah raga? kak Rey nanyain"
"Kayanya engga deh Nay, gue lagi mager banget"
Naya menutup ponselnya.
"Gak bisa kak, Sasha bilang lagi mager"
Ada rasa sedikit kecewa dihati Reyvan, padahal dirinya ingin belajar mengenal Sasha lebih dekat lagi.
.
.
Menjelang siang, Keluarga Reyvan makan siang bersama.
"Kamu semalam pulang jam berapa Rey?" tanya Bunda.
"Gak sampe jam sepuluh juga udah nyampe rumah Bun"
"Tumben, biasamya kalo sama cewek lain jam dua Pagi kamu baru sampe rumah" Sindir Bunda.
Reyvan Nyengir dan menjawab.
"Diusir sama Sasha Bun, Sashanya udah ngantuk, jadi jam sembilan Rey udah disuruh pulang"
Bunda menghela nafas,
"Ahh menantuku itu memang gadis baik-baik, tidak nakal seperti mantan-mantan pacarmu yang lain Rey"
Sehabis makan siang Naya dijemput oleh Billy, mereka mau jalan-jalan ke sebuah mall,
"Gue ikut Nay" Sahut Reyvan,
"Lha, orang mau pacaran diikutin, lo kerumah Sasha aja sih, trs ajak Sasha nyusul ke Mall"
"Gak enak gue Nay, baru semalam ketemu"
"Payah lo, yaudah ayo"
Reyvan, Billy dan Naya tengah asik mengelilingi Mall, tanpa sengaja matanya menagkap sosok yang sedang ada dalam pikirannya.
"Sasha" Gumamnya yang terdengar oleh Naya dan Billy.
"Hah, Sasha? dimana kak?"
Reyvan terus memperhatikan Sasha dari kejauhan,
"Sasha emang suka jalan sendiri ya Nay?"
"Kayanya Sasha lagi bad mood deh, Sasha kalo lagi bad mood suka pergi sendiri, kaya waktu malam kita ketemu di Cafe kak"
"Kita samperin apa gimana nih?" Tanya Billy.
"Sasha kayanya menuju parkiran deh, kita ikutin aja, nanti kita telpon dari dalam mobil, disini berisik" jawab Naya.
Mereka bergegas menuju mobil dan melihat Sasha juga masuk kedalam mobilnya, dengan segera Naya mengambil ponselnya didalam tasnya dan mendial no Sasha dan dengan sengaja panggilamnya di speaker agar Reyvan dan Billy mendengarnya.
"Iya Nay"
"Sha, Jalan yuk, atau nongkrong di Cafe kek"
"Gue gak bisa Nay"
"Lo lagi pergi?"
"Gue lagi diluar sih, tapi gue lagi gak mood juga, besok aja ketemu dikampus ya"
"Lo berantem sama kak Rey?"
Sasha terdiam.
"Halo Shaa"
"Iya Nay, Nay, gue tutup dulu ya telponnya, gue baru aja mau jalan balik, besok ketemu dikampus ya, daahh Nayaa"
Sasha mematikan ponselnya sepihak.
"Sasha aneh, kenapa ya?" tanya Naya yang kemudian menatap Reyvan,
"Lo semalam abis anter Sasha, yakin ga buat masalah lo?" tanyanya curiga.
Reyvan mencoba mengingat-ngingat kejadian semalam.
"Engga Nay" kemudian mencoba mengingat kembali.
"Ahh iya, abis dari toilet, gue sempet lihat Sasha naro ponsel gue dimeja"
"Nah jangan-jangan Sasha buka ponsel lo dan baca smua isi chat lo Rey"
"Gak ah, gak mungkin sekilat itu, lagian ponsel gue udah lama bersih, gak ada yang aneh-aneh" Jawab Reyvan sambil mengeluarkan poselnya dari sakunya.
"Ponsel gue mati dari semalam, langsung gue cas dan belum gue nyalain" Ucap Reyvan sambil mengaktifkan kembali ponselnya.
Terlihat dua panggilan tidak terjawab terpampang nama Sherin, dan waktu menelponnya saat semalam Reyvan sedang dirumah Sasha.
Lalu Reyvan membuka chat masuk dan ada chat dari Sherin berisikan "Darl, I Miss U"
"Lo masih hungan sama Sherin?" tanya Naya dengan Nada curiga.
"Engga Nay, lo lihat sendiri, chatnya bersih, baru semalam lg dia chat gue dan ini baru gue buka"
"Jangan-jangan Sasha melihat panggilan masuk dari Sherin ke Hp lo Rey, dan baca notif masuk" Sahut Billy.
"Bisa jadi tuh, lagian lo kenapa sih kak, gak lo Blokir aja nomer cewek jadi-jadian itu"
"Tapi serius Nay, gue udah lama ga hubungan sama Sherin, terakhir itu waktu dicafe itu Nay"
"Sasha itu kalo badmood slalu begitu, menghindar dan lebih seneng sendiri"
"Terus gue harus gimana Nay?" lirih Reyvan.
"Ya elah Rey, biasanya lo punya seribu satu cara buat gombalin cewek, masa didepan Sasha lo berubah jadi anak kemaren sore" Ledek Billy.
Reyvan menghela nafas,
"Gue tuh kaya punya rasa bersalah sama Sasha, kayanya masa lalu gue itu tak termaafkan, Sasha terlalu baik buat cowok sebejat gue"
"Lo udah sadar Kak? lo serius dong sekarang sama Sasha?" tanya Naya dengan wajah berharap.
"Gue belajar Nay, belajar dari cewek sebaik Sasha, cuma kalo Sasha nanti tau masa lalu dan kebejatan gue gimana ya? apa Sasha bisa nerima masa lalu gue?"
"Berdoa aja Kak, jangan sampai masa lalu lo kebongkar, kan cuma gue sama Billy yang tau, kecuali kalo lo masih belum berubah, cepat atau lambat pasti kebongkar"
Reyvan menunduk dan mencoba berfikir untuk kembali mendekati Sasha
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.