manusia yang hebat adalah manusia yang bisa mengendalikan diri saat di kuasai amarah,tenang saat di permalukan.tersenyum saat di remehkan.
bersabar saat menemui cobaan dan bersyukur untuk semua kekurangan dan kelebihan yang di milikinya
*********
Allah subhanalahu Wata'alah berfirman,Dialah Allah yang menundukkan lautan(untukmu)agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar(ikan),dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang engkau pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya.supaya kamu mencari(keuntungan)dari karunianya serta supaya kamu bersyukur..
ARSHAN
FATIMAH
AISYAH
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bait Cinta bab 2
Fatimah nama yang di ambil dari salah satu putri Rasulullah yang penuh teladan.Fatimah adalah putri Rasulullah SAW yang memiliki kisah hidup inspiratif
Ketika mengenang putri nabi tersebut kita akan di ingatkan kembali tentang penting nya memupuk rasa bersyukur serta kesabaran
fatimah sosok yang lembut dan santun dimana juga fatimah sosok yang berhati sangat lembut dan selalu berseri seri
di dalam suatu masa Aisyah juga pernah mengatakan sosok karakter fatimah
"tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih mirip cara bicara nya seperti Rasulullah selain Fatimah"ucap Aisyah
Fatimah juga sosok yang sederhana dan pekerja keras selain itu fatimah mempunyai sifat yang dermawan dan gemar membantu sesama
Fatimah adalah sosok yang tetap bersabar meski banyak menghadapi cobaan,pribadi yang kuat dan tangguh Fatimah putri Rasulullah SAW dan Khadijah binti Khuwalid
tapi berbeda dengan sosok Fatimah husaiena bahkan sifat dan karakter nya saja sangat jauh berbeda dengan sosok putri ya Rasulullah bagaikan langit dan bumi tidak ada miripnya hanya nama awalnya saja yang sama
Satu harapan besar bagi ibu fatimah dahulu saat lahirnya fatimah ke dunia dia ingin putri nya seperti sosok fatimah putri Rasulullah yang berhati lembut santun berwibawa pintar menjaga kehormatan nya
Fatimah di tinggal ibunya meninggal usia fatimah 14 tahun .fatimah mempunyai seorang bapak yang gemar berjudi minum minuman keras kasar pemarah
di saat usia fatimah memasuki 14 tahun dia harus berhenti sekolah karena tidak mampu untuk membayar sekolah lagi
mau tidak mau fatimah juga harus mencari uang sendiri dengan cara mengamen di setiap pemberhentian bus lampu merah dan angkot angkot pusat kota
setiap kali pulang dari mengamen bapaknya akan selalu marah marah kalau hasil uang yang fatimah hasilkan hanya sedikit
bahkan semua hasil dari fatimah mengamen selalu di rampas tidak tersisa,lebih parah lagi apa bila fatimah tidak menghasil kan uang dalam sehari saja dia akan di siksa di pukuli
Saat umur fatimah menginjak 16 tahun dia juga harus merasakan di tinggal bapaknya meninggal dunia menyusul ibunya
meninggalnya sang bapak akibat terkena penyakit komplikasi karena terlalu sering minum minuman keras dan mengonsumsi obat obatan terlarang
Sekarang fatimah benar benar menjadi sosok gadis yatim piatu di mana sanak saudara dari kedua orang tuanya tidak ada yang perduli sama sekali dengan kehidupan Fatimah yang sebatang kara
fatimah selalu di kucilkan baik dari keluarga orang tua nya dan para tetangga juga ikut menjauhi Fatimah bukan hanya itu saja semua orang orang yang mengenal orang tua Fatimah ikut serta menjauhinya
mereka semua menyebut keluarga fatimah keluarga pembawa sial tukang maling
selain suka berjudi dan minum minuman sosok bapak Fatimah dahulu sering mencuri berakhir fatimah yang menerima dampak imbas kelakuan buruknya menjadi di jauhi para tetangga mereka takut sifat mencuri bapak nya menurun kepada fatimah
Bukan fatimah tidak sedih dengan nasib yang menimpanya tapi apa boleh buat untuk menyambung hidup saja dia binggung ingin mencari pekerjaan dimana karna fatimah tidak mempunyai ke ahlian dalam bidang pekerjaan
di tambah fatimah tidak mempunyai ijazah dan pengalaman bekerja.saat ini yang bisa fatimah lakukan hanya mengamen
Kurang apa lagi penderitaan yang dia terima bahkan semua sudah lengkap hidupnya yang memperihatinkan dia lah sosok fatimah Husaiena
menjadi yatim piatu di umur belum matang tidak punya siapa siapa dan tinggal di gubuk reot peninggalan orang tua nya
Meskipun begitu Fatimah tidak pernah putus semangat setiap hari selalu rutin masih melakukan aktifitas mengamen sampai di usia menginjak 17 tahun untuk menyambung hidup
hasil dari mengamen hanya cukup buat makan dari hari ke hari tanpa ada yang membantu,pada suatu hari fatimah pulang malam dari mengamen
fatimah berjalan pulang menuju gubuk reyotnya tapi langkahnya langsung terhenti dari kejauhan fatimah melihat seorang wanita bernama madam Clara sedang di hadang beberapa preman
Disana Fatimah di buat serba salah apa bila fatimah menolong madam Clara dengan sendirinya tidak akan mungkin.sama saja fatimah secara tidak langsung menyerahkan nyawa nya
fatimah terus berfikir cara menolong madam Clara dan ahirnya fatimah memiliki ide
"pak polisi jangan tangkap saya,saya tidak bersalah jangan tangkap saya"teriak Fatimah kencang sambil berlari dari kegelapan mendekati sekelompok preman
semua preman di buat kelimpungan mendengar suara fatimah yang melengking menyebut nama polisi mengejarnya ke arah mereka
"paman bantu saya.saya di kejar polisi padahal saya tidak mencuri apapun"teriak fatimah ke segerombolan para preman dengan napas di buat tersengal sengal kelelahan akibat berlari
"sial cepat berlari"perintah salah satu dari ketua preman geram tanpa fikir panjang preman itu menaiki motor masing masing
"paman tolong saya jangan tinggalkan saya sendiri di sini saya juga ikut"mohon Fatimah berteriak kencang masih dengan nafas kelelahan yang di buat buat
"Mati saja kau sialan gara gara kau berlari ke seni membuat rencana kami gagal tidak bisa membawa prempuan brengsek itu"bentak salah satunya mendorong kasar Fatimah yang menahan tangannya
tidak berfikir panjang dan menunggu lama mereka langsung mengegas motor masing masing meninggalkan fatimah dan madam Clara
Begitu juga dengan fatimah langsung bergegas berdiri menarik tangan madam Clara ke semak semak
"hei bocah apa yang kamu lakukan"bentak nya kesulitan mengimbangi langkah fatimah
"diamlah nyonya ikuti saja kalau nyonya ingin selamat saya tau anda sedang di ganggu oleh sekelompok preman itu bukan"
"tadi itu saya hanya berpura pura kalau ada polisi yang sebenarnya hanya tipuan untuk mereka jadi ikutlah denganku untuk malam ini"
"kemungkinan besar preman itu akan kembali lagi ke tempat yang tadi dan kembali mencari nyonya setelah mereka sadar bahwa mereka telah tertipu"jelas fatimah
"Kau memang cerdik dan cerdas sekali memiliki pemikiran seperti itu bocah"
"Kenapa kau bisa tau aku sedang di ganggu oleh sekelompok preman itu dan aku butuh bantuan memang pada dasarnya mereka ingin memerasku"
"Entahlah hanya sebuah filing saja tiba tiba ingin menolong nyonya"
"Baiklah kalau begitu terimakasih banyak atas bantuanmu"
"sama sama nyonya cepat ikut denganku untuk malam ini sebelum mereka sadar.minimal nyonya aman terlebih dulu"ajak Fatimah yang hanya di anggukinya mengikuti langkah Fatimah akan membawanya
fatimah memimpin jalan melewati semak semak bukan tidak ada jalan lain bahkan ada jalan yang layak dia lewati tidak mungkin dia berjalan melewati jalan besar menuju rumah nya
bukan tidak mungkin preman itu akan kembali saat sadar fatimah membodohi mereka semua dan mengikuti jalan setapak yang biasa Fatimah lalui
fatimah sengaja melewati jalan pintas persawahan menuju gubuk miliknya di mana gubuknya memang sedikit jauh dari rumah para tetangga
rumah Fatimah berada di antara pinggir sawah dan kebun singkong milik warga
"Sampai juga silahkan masuk nyonya maaf tempat tinggal saya seperti ini keadaannya,saya harap nyonya memaklumi itu"fatimah mempersilahkan tamunya masuk
Meskipun begitu sebenarnya Fatimah tidak enak hati mengajak tamunya yang baru dia kenal ke gubuk reotnya
Belum lagi melihat penampilan gelamor madam Clara membuat Fatimah merasa rendah di hadapannya
"tidak apa apa jangan merasa tidak enak begitu saya berterimakasih kepadamu telah menolongku dan mau menampungku"jawab madam Clara ramah melihat gelagat Fatimah
"sama sama nyonya silahkan duduk,tunggulah sebentar saya ambilkan minum dulu"madam Clara mengangguk
fatimah berjalan ke dapur mengambilkan air minum untuk tamunya yang ada di depan
"tempat tinggal apa ini Sunguh miris sekali dan sangat tidak layak untuk di huni"
"Bahkan tempat seperti ini lebih cocok menjadi kandang ayam bukan untuk di huni manusia"batin madam Clara melihat sekeliling gubuk Fatimah
"Di jaman serba canggih bisa bisanya tidak ada penerangan listrik sama sekali hanya mengunakan lampu kaleng seperti ini"
"Hidup di jaman apa sebenarnya bocah ini di sebut kandang ayam juga mungkin lebih layak kandang ayam pada umumnya"
"dinding reot sudah tidak layak huni belum lagi ini tempat duduk apa lagi,perampok juga akan berfikir berkali kali ingin menjarah rumah seperti ini satupun tidak ada barang yang layak di pakai"batinnya masih berguman sendiri miris melihat kehidupan tempat tinggal Fatimah
rumah berdinding kan bambu yang mulai rapuh di makan rayap bahkan lubang di mana mana
Gubuk sepetak di sekat menjadi dua bagian.ruang pertama di jadikan ruang tamu sekaligus menjadi tempat tidur Fatimah
Bahkan di sana tidak ada kasur atau bangku hanya ada bele bele terbuat dari bambu di alasi karpet tipis tidak terlalu lebar tapi lumayan cukup untuk menampung tiga orang saat tidur
Ruang ke dua di jadikan dapur sekaligus kamar mandi.bahkan kamar mandi juga hanya di sekat mengunakan triplek rapuh sebatas dada orang dewasa yang kapan saja bisa roboh kalau tersenggol
"silahkan nyonya maaf saya hanya memiliki ini saja tidak memiliki makanan yang layak untuk saya suguhkan" fatimah membawa segelas air minum beserta singkong rebus sisa Fatimah makan siang
Bukan Fatimah tidak ingin menyuguhkan makanan yang layak untuk tamunya,untuk dirinya saja Fatimah sering kekurangan
Terkadang hasil dari mengamen sehari hanya mendapatkan lima belas ribu atau dua puluh ribu bersihnya setiap perhari kalau tidak berbagi dengan preman yang sering memalak para pengamen dan anak anak jalanan termasuk Fatimah salah satunya kemungkinan besar hasil dari ngamen pasti lebih dari itu.setiap kawasan selalu ada penjaga ya itu para sekelompok preman
"tidak apa apa jangan repot repot begini terimaksih kalau boleh tau siapa nama mu sedari kita bertemu aku belum mengetahui namamu"
"nama saya fatimah nyonya"
"jangan panggil saya nyonya panggil madam Clara saja"
"baik madam"jawab Fatimah ikut duduk tidak jauh dekat madam Clara
"Bukan aku ingin menghina tapi apakah layak perabotan kumuh seperti itu di pergunakan"
" darimana bocah ini mendapatkan cangkir berkerak seperti itu"batin madam Clara Merinding melihat cangkir kaleng yang terlihat menghitam termakan usia
meskipun penerangan hanya mengunakan lampu kaleng penglihatan mata madam Clara masih tajam melihat hal sekecil apa pun apa lagi gelas kaleng di depan matanya terlihat jelas berkerak
"Di bayar sekalipun aku tidak akan bisa meminumnya sunguh sangat menjijikkan"batin madam Clara bergidik
"Sebelumnya kau jangan tersingung Fatimah bukan saya tidak menghargai suguhan yang kau berikan.tapi aku tidak bisa meminum air minummu.apa lagi ini"
"Kalau boleh tau ini apa"tanya madam Clara terus terang pada Fatimah dan memegang singkong di dalam wadah tidak kalah kumuh sedikit jijik
"Itu singkong rebus madam.tidak apa apa saya mengerti lagi pula untuk apa tersingung hanya saja saya minta maaf dengan madam tidak bisa menyuguhkan makanan dan minuman yang layak"senyum Fatimah memalumi sikap madam Clara
"Aku baru tau dan baru pertama kali melihat bentukan singkok rebus seperti ini,apakah kau memakan makanan seperti ini" tanya madam Clara
"Tentu saja madam itu makanan sehari hari saya kalau hasil mengamen tidak mencukupi untuk membeli beras beserta lauknya dari pada saya mati kelaparan"senyum Fatimah
"Memangnya orang tuamu kemana sedari tadi aku hanya melihatmu sendiri saja tidak melihat siapa pun di sini"
"Saya tidak memiliki orang tua lagi madam bahkan saya tidak memiliki sanak saudara di sini saya yatim piatu sebatang kara"Fatimah menceritakan perjalanan hidupnya kepada madam Clara meskipun tidak sepenuhnya
Dari dia di tinggal orang tuanya di usia 14 tahun dan mencari nafkah sendiri untuk menyambung hidup sehari hari belum termasuk menceritakan bapaknya yang suka mencuri dan mabuk mabukan