"aku mohon..! jangan tinggalka aku sheila..!" pria itu menggenggam erat tangan wanita yg ada di hadapan nya,menatap penuh iba dan deraian air mata tampa suara.
"maaf mas... kita hanyalah mantan suami istri..!" wanita itu melepaskan tangan mantan suaminya dengan pelan melangkah pergi dari tempat itu dengan menggandeng tangan putri semata wayang nya dan dirangkul oleh seorang pria.
sheila..wanita yg menderita kelumpuhan akibat kecelakaan lima tahun lalu harus mengalami penghianatan oleh sang suami dan berujung sang suami berada dalam jeruji besi.
apa yg sebenarnya terjadi..? bagaimana suami nya bisa berada dalam jeruji besi..?
yuuuk...! ikuti kisah sheila yg menguras air mata dan penuh lika liku misteri di karya ketiga ku berjudul "BATAS RASA" ya..
selamat membaca dan semoga berkesan...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon minie MIRROR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 kenalan
"lagi mas....!" sheila memasang wajah sedih penuh kecewa dia tidak berdaya raut muka nya sendu.
Lagi2 suami nya itu membatalkan acara jalan2 mereka.
Ini sudah kesekian kali nya ardi membatalkan rencana itu,bahkan kali ini suami nya itu akan menjanjikan liburan keluar kota .
"iya sayang..maafkan mas,mas tidak bisa menolak tugas ini karena ini tender besar.." kalau tidak lembur ya pasti ardi keluar kota.
Mereka sedang berada di ruang keluarga.
"papah tukang bohong...!" tiba2 cantika yg tengah asyik menggambar bangkit merajuk dan pergi dari tempat itu.
"loh...sayang....!" ardi menoleh pada istrinya sheila menggedik kan bahu nya dan mencelos.
Dia juga sama kecewanya dengan sang putri,sheila kemudian memutar kursi roda nya dan menuju ke kamar sang putri.
Sheila akan coba membujuk putri nya itu.
Ardi hanya menatap lurus ke arah sheila yg pergi dari hadapan nya.
"sayang..kamu enggak boleh dong kayak gitu.." sheila mengelus lembut kepala putrinya yg tengah telungkup di atas kasur.
"tapi papah sekarang nggak sayang kita lagi mah..!" bocah itu mengangkat wajah nya yg berurai air mata.
"ssssttt....! Enggak boleh ngomong kayak gitu,papah kerja biar dapat uang banyak dan cantika sayang bisa beli mainan2 baru ..ok..." sheila menghapus air mata putri nya dan merapikan anakan rambut cantika.
Bocah itu sudah duduk bersila di atas kasur dengan tersedu sedu.
"maafin papah ya sayang...?" ardi tiba2 masuk kedalam kamar pria itu mengelus rambut putri nya sayang.
"papah janji bakal temenin cantika liburan kali ini,eem..gimana kalau jalan2 nya ke kota yg akan papah datangi ajah,? Ok.." gadis itu mengangguk riang ardi mencium kepala putri nya sayang dan memeluk nya.
Cantika adalah dunia ardi dan sheila ,mereka tidak tega ketika melihat cantika bersedih .
Sheila bernafas lega dan tersenyum memandang putri dan suami nya.**
"semua nya sudah siap..?" ardi tengah memasukan koper dan barang2 yg akan mereka bawa ke kota yg akan ardi datangi.
pria itu menggendong sheila dan menempatkan nya di kursi depan ,putrinya sudah duduk dengan tenang di jok belakang.
Klek...ardi memasang kan sabuk pengaman pada sheila.
"makasih mas.." sheila mengecup pipi ardi,pria itu tersenyum bahagia ,ada bi asmi yg tengah melipat kursi roda sheila dan memasukkan nya ke dalam mobil.
"bi..aku kami titip rumah ya..?" bi asmi tengah berdiri di ambang pintu belakang mobil yg tengah memperhatikan cantika yg sedang asyik dengan boneka nya.
"iya bu..pak.." bi asmi diminta menginap disini saja selama majikan nya itu pergi,bi asmi akan membawa cucu nya untuk menemani.
"kami pergi ya bi..." bi asmi sudah berada di depan gerbang dan mobil mereka melesat meninggalkan rumah.
Cantika menyembulkan kepala nya dan melambai riang pada bi asmi,wanita paruh baya itu membalas lambaian dengan senyuman kemudian segara masuk kedalam rumah.
Ciak...ciak...ciak....suara burung camar sore itu menambah keramian pantai ,cantika tengah asyik membuat istana pasir di bibir pantai.
Sheila hanya melihat nya dari kejauhan,suami nya tengah meeting jadi mereka hanya berjalan2 berdua di tepi pantai dekat penginapan yg mereka tempati.
desiran angin pantai menerpa pipi sheila ,wanita itu merapikan topi lebar nya yg hampir terhempas oleh angin laut.
Whuuuus....benar saja ,topi penutup kepala nya itu melayang angin kencang menerbang kan pelindung kepala nya.
"ini milik anda...?" seorang wanita yg sedikit muda darinya berparas cantik dan berperawakan molek menyodorkan topi coklat lebar nya.
"aah...terima kasih,," sheila menerimanya dengan senyuman manis.
"anda sendirian..?" wanita itu bertanya kembali.
"dengan putri cantik ku..." sheila menunjuk gadis kecil yg masih asyik membuat istana pasir nya,bocah itu kemudian melambai ke arah sheila yg ia balas dengan lambaian pula.
"reyya..." wanita itu menyodorkan tangan nya mengajak sheila untuk berkenalan.
"oh...sheila." wanita itu menyambutnya dengan ramah.
"sedang liburan keluarga juga...?" sheila bertanya pada wanita muda itu.
"enggak..aku lagi liburan bareng pacarku,dia lagi ada meeting.
Jadi aku jalan2 dulu bosen nungguin di kamar hotel mulu." wanita muda itu tertawa kecil sembari menutup mulut nya menggunakan telapak tangan nya entah apa yg lucu dari perkataan nya sendiri.
"ya..suamiku juga lagi meeting dari pagi,balik ke kamar pas makan siang ajah.
terus pergi meeting lagi sampe sekarang." sheila berkata sambil menatap lurus ke arah putri nya.
"para cowok emang kaya gitu ya mba.., boleh aku panggil gitu..?" wanita muda itu menoleh pada sheila.
"hem.." sheila mengangguk.
"mereka selalu sibuk dengan urusan mereka ..!" wanita muda itu terdengar sedikit jengkel,mungkin nasib nya sama di tinggal meeting seharian oleh pacar nya.
"hehehe.." sheila tertawa geli wanita itu mengerutkan kening nya.
"kenapa mbak tertawa..?" ada raut kebingungan di wajah reyya.
"sebenernya aku yg maksa suami ku buat ikut kesini karena pengen liburan bareng putri kami,padahal aku tahu dia kan akan melakukan pekerjaan nya.
dan pasti dia akan sangat sibuk ." sheila menoleh kembali pada reyya.
"oooh...gitu ya...?" wanita itu mengangguk angguk.
"kalau kamu,kamu juga maksa pacar kamu biar ikut kesini ya.? Makanya kita senasib,sama2 di tinggal meeting.." sheila membenarkan topi besar nya karena terpaan angin kembali.
"enggak..kami sudah merencanakan liburan ini dari sebulan yg lalu,tapi siapa sangka tiba2 pekerjaan nya begitu padat di sini..!" wanita muda itu masih bernada jengkel.
Mungkin rencana liburan nya sedikit terganggu oleh kesibukan pacar nya,jadi dia merasa sedikit kesal.
"oooh...gitu yaa..?" mereka puas berkenalan hingga sheila memanggil cantika untuk segera kembali ke kamar hotel karena sebentar lagi papah nya akan selesai dengan pekerjaan nya.
"siapa sayang..?" ternyata ardi sudah berdiri di paving sebelah pembatas pantai,rupanya suami nya itu akan menyusul mereka.
"reyya..." suami nya itu berhenti mendorong kursi roda nya,dia mengerut kan kening nya.
"aaah...wanita muda yg menolong ku mengambilkan topi saat tadi terbang tertiup angin..hihihi.." sheila cekikikan ,dia lucu melihat ekpresi bingung suami nya ketika menyebutkan nama seseorang.
"ooh.." mereka melanjutkan kembali perjalanan menuju hotel.
"kenapa..?" sheila menoleh pada suami nya.
"enggak..kamu belum pernah menyebutkan nama ini sebelum nya,ternyata baru kenal toh,mas kira itu teman kamu yg kebetulan bertemu disini.." mereka berbincang di temani celotehan cantika hingga sampai di lobi hotel.
Sheila dan cantika juga ardi sudah membersihkan diri selepas senja,mereka akan makan malam di dalam kamar hotel saja.
"kok lama mas...?" ardi masuk membawakan makanan mereka,ardi keresto sendiri karena ingin sekalian membeli pembalut untuk sheila tamu bulanan nya tiba2 datang.
"ya..mas ketemu klien di bawah tadi kami mengobrol ,maaf ya buat kalian nunggu lama." ardi meletakan makanan nya di meja dan mencium kening sheila.
Cantika segera merosot turun dari atas ranjang dia sudah kelaparan karena ardi datang sampai pukul delapan malam.
Bocah itu sudah keroncongan dan sangat kelaparan dari saat selesai membersihkan diri.
Sheila pamit akan memakai pembalutnya terlebih dahulu ,dia meminta suami dan anak nya untuk makan terlebih dahulu sheila kasihan melihat cantika kelaparan.
"pelan pelan makan nya sayang.." shelai berkata sambil berlalu memasuki kamar mandi dia tersenyum melihat cantika yg buru2 melahap makanan nya.
"hati hati sayang..." ardi mengelus kepala putri nya.
"hem..." cantika hanya mengangguk karena mulut nya penuh dengan makanan,ardi terkekeh dan dia segera menyiapkan makanan nya juga makanan sheila.
\=\=\=\=\=\=
** lakukan lah perjalanan bersama keluargamu untuk mengikat rasa kasih sayang**
\=sheila\=