NovelToon NovelToon
Pasangan Indigo

Pasangan Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kutukan / Misteri / Horor / Horror Thriller-Horror / Hantu / Mata Batin
Popularitas:678
Nilai: 5
Nama Author: Arie Cybermon Susy

Mengisahkan tentang Alvero Bramasta CEO sombong yang dikutuk oleh Dewa Agung karena sikapnya yang arogan. Kutukannya itu menyebabkan kehidupannya yang normal seketika berubah drastis. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan mata batin yang dapat melihat mahluk tak kasat mata.
Vero lalu di pertemukan dengan Kayla Angelica salah satu pegawai baru di perusahaannya yang juga memiliki kekuatan mata batin yang dapat membantunya mengatasi rasa takutnya.
Kebersamaan mereka pun akhirnya menumbuhkan cinta, namun perjalanan cinta mereka memiliki banyak rintangan dan mereka juga dihadapi oleh kehadiran roh jahat yang mengganggu ketentraman dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arie Cybermon Susy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kutukan Dewa Agung bagian 2

Sesampainya mereka di rumah Vero langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya. Ia pun lalu melepaskan jas serta dasinya kemudian meletakkannya diatas kursi dekat meja kerjanya.

"Dasar nenek peyot tua bangka,, enak aja dia main ngutuk ngutuk. Dia kira aku Malin Kundang dikutuk,," gerutu Vero begitu teringat dengan perkataan Mbah Sari tadi.

Pemuda itu pun lalu merebahkan tubuhnya ke atas kasur dengan kedua tangannya yang sengaja ia rentangkan.

"Ahh akhirnya bisa rebahan juga,, badanku pegal banget setelah menyetir berjam-jam,, sebaiknya aku istirahat sebentar lalu mandi dan makan malam." Gumamnya dengan kedua matanya yang perlahan-lahan mulai terpejam.

"Dimana ini,? Kenapa aku bisa berada di hutan belantara begini,?" Vero menautkan kedua alisnya, ia tak habis pikir kenapa ia tiba-tiba bisa berada di tempat yang sangat asing baginya itu.

"Tunggu dulu,, seingatku aku baru saja tertidur di kamarku,, berarti sekarang ini aku tengah bermim_"

Ucapannya terhenti begitu melihat sekumpulan mahluk menyeramkan berada tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Oh my God,, apaan tuh,,? jangan bilang mereka itu adalah hantu,,"

Ia sedikit mencondongkan tubuhnya kedepan lalu maju beberapa langkah guna memastikan apakah mereka semua itu adalah beneran hantu atau bukan.

"Oh shit,, mereka hantu beneran,, aku nggak mau berada disini,, aku harus segera bangun dari mimpiku ini."

Vero lalu memukuli pipinya agar ia segera terbangun dari mimpinya.

Namun sekeras dan berapa kali pun ia pukuli pipinya tetap saja ia masih berada di tempat itu.

Tiba-tiba sekumpulan mahluk menyeramkan tadi pun mulai mendekatinya hingga membuatnya semakin panik.

"AnjiNg setan laknat pergi sana jangan mendekat" umpatnya seraya melangkah mundur.

Vero pun lalu menyebarkan pandangannya ke tanah dan sekitarnya guna mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk melawan sekumpulan mahluk tadi.

Dilihatnya sebuah ranting pohon berwarna kuning keemasan di tanah yang letaknya tak jauh dari tempatnya kini berdiri, tanpa pikir panjang ia pun lalu mengambil ranting tersebut dan menggunakannya sebagai senjata untuk mengusir para mahluk itu.

Ia mengayunkan ranting pohon tersebut selayaknya pedang dan memukuli mereka satu persatu yang mencoba mendekatinya.

Sungguh sangat ajaib,,!!

para mahluk yang terkena ranting pohon itupun seketika menghilang dari hadapannya.

"Wah ranting ini bukan ranting biasa,, semua mahluk itu langsung menghilang begitu terkena ranting ini." Vero begitu takjub pada ranting ajaib ditangannya itu, ia pun lalu kembali mengayunkan ranting tersebut dan menyerang semua mahluk tadi hingga habis tak tersisa.

"Hahaha rasakan tuh mampus kalian semua,, berani-beraninya kalian melawan Alvero Bramasta."

Vero tertawa puas ia begitu senang telah menghabisi para mahluk tadi hingga tak sadar ranting pohon yang ia pegang tadi telah menghilang dari genggamannya.

Ia pun lalu dikejutkan dengan ranting tersebut yang tiba-tiba melayang tepat dihadapannya.

"Hah,!! Sejak kapan ranting itu terlepas dari genggaman ku,,?" Ucapnya terheran.

Ranting tersebut tiba-tiba bersinar terang lalu melesat dengan cepat menusuk menghujam jantungnya.

"Aaaaaaa,," jeritnya yang lalu terbangun dari mimpinya.

Wajahnya terlihat pucat pasi dan di penuhi oleh peluh. Nafasnya juga tersengal bak berlari puluhan kilometer jaraknya.

Pemuda itu pun lalu meraba dadanya di tempat ia terkena tusukan dari ranting tadi. Setelah melihat tubuh dan tangannya yang bersih tanpa ada luka maupun noda darah sedikitpun ia pun akhirnya mulai merasa tenang.

"Syukurlah ternyata tadi itu hanya mimpi,," gumamnya penuh lega.

"Mimpiku tadi benar-benar terlihat nyata,, baru kali ini aku mengalami mimpi buruk seperti itu" sambungnya.

"Apa jangan-jangan mimpiku tadi ada hubungannya dengan kutukan dari Dewa Agung,?" Imbuhnya yang lalu berfikir sejenak.

"Ah nggak mungkin,, nggak ada tuh yang namanya kutukan ataupun hal-hal yang berbau mistis. Pasti itu hanya mimpi biasa bukan apa-apa." Gumamnya mencoba meyakinkan hatinya.

Dilihatnya jam wekernya yang menunjukkan pukul tepat tengah malam.

"Waduh udah tengah malam aja,, ya sudahlah mending aku lanjut tidur biar besok pagi saja mandinya" gumamnya lagi yang lalu kembali melanjutkan tidurnya.

*****

Pagi ini Ranti dan suaminya Robby serta putrinya Vallen telah berada di ruang makan menikmati sarapan mereka. Vero yang telah siap lalu turun menyusul mereka ke ruang makan.

"Pagi semua,," sapa Vero yang lalu duduk di sebelah Vallen adiknya.

"Pagi kak,," balas Vallen yang telah lebih dulu memulai menyantap sarapannya.

"Pagi sayang,," balas Ranti juga yang lalu bangkit dari tempat duduknya untuk menyendokkan nasi dan lauk dan ke piring putranya itu.

"Wah wajahmu pagi ini segar banget,, apa karena tidurmu semalam sangat nyenyak ya,," sambung Ranti.

"Darimana mommy tahu semalam tidurku sangat nyenyak,,?" Tanya Vero seraya mengambil piring yang telah berisi nasi dan lauk dari tangan mommy nya.

"Tentu saja mommy tahu kak,,semalam kan aku sama mommy nyariin kakak tuh ke kamar untuk ngajakin makan malam bareng, eh kakak malah tidur,, terus kita coba bangunin tapi kakak nggak mau bangun,, kami kirain kakak kenapa-napa,, eh tau taunya kakak malah ngorok,," timpal Vallen.

"Benaran mom kemarin aku tidurnya ngorok,?" Vero bertanya kembali mencoba memastikan pada mommy nya.

"Iya Ver bener,, awalnya mommy cemas banget sama kamu karena nggak biasanya kamu tidur selelap itu,, mommy takut banget kamu nggak mau bangun karena terkena kutukan Dewa Agung. Tapi setelah mommy dengar kamu mengorok mommy jadi lebih tenang ternyata kamu memang sedang tertidur pulas." Terang Ranti.

"Tenang aja mom,, udah aku bilang kan mommy nggak usah percaya sama dukun abal-abal itu,, buktinya sampai saat ini aku baik-baik saja,, nggak ada apapun yang terjadi padaku,, lebih baik mulai sekarang mommy jangan percaya hal-hal mistis seperti itu lagi,, dan jangan percaya dengan omongan orang-orang tentang aku." Jelas Vero yang mencoba meyakinkan kembali mommy nya.

"Iya iya,, tapi mommy berbuat begitu karena mommy takut hubungan mu dengan Clara akan berakhir sama seperti dengan wanita lainnya Ver" Balas Ranti.

Robby yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan istri dan kedua anaknya kini ikut angkat bicara.

"Sebaiknya kamu segera melangsungkan pernikahanmu dengan Clara agar mommy mu tidak cemas lagi padamu dan kamu buktikan pada kami kalau kamu memang tidak terkena kutukan seperti yang dikatakan oleh orang-orang." Timpal Robby yang telah menghabiskan sarapannya.

"Tapi aku dan Clara baru kenal sebulan Dad,, dan aku juga masih belum terlalu mengenalnya,, nggak mungkin kan aku menikahinya secepat itu " sahut Vero.

"Kamu kan bisa mengenalnya setelah menikah,, Daddy sama mommy mu dulu juga seperti itu,, buktinya sampai sekarang hubungan kami tetap harmonis tidak ada masalah apapun,, yang terpenting sekarang kamu itu harus membuktikan pada orang-orang kalau kamu sama sekali tak terkena kutukan. Apalagi Clara itu adalah putri semata wayangnya David Nasution calon pemimpin negeri ini,, tentunya bila kamu menikahinya perusahaanmu akan semakin kokoh dan kamu akan mendapat banyak dukungan dari pak David nantinya." Ujar Robby panjang lebar.

"Kamu tenang aja minggu depan Daddy akan bertemu dengan pak David untuk membicarakan pernikahan kalian. Sebaiknya kamu secepatnya temui Clara dan bicarakan dengannya tentang persiapan pernikahan kalian." Sambungnya yang lalu menyeka bibirnya dengan selembar tisu dan kemudian bangkit dari tempat duduknya.

"Tapi Dad_"Ucapan Vero terhenti begitu melihat Daddy nya telah pergi meninggalkan ruang makan.

"Apa yang dikatakan Daddy mu tadi tu memang benar Ver,, sebaiknya kamu segera melangsungkan pernikahanmu dengan Clara agar orang-orang berhenti mengatakan kamu telah dikutuk. Mommy lihat Clara anaknya baik dan dia tak hanya cantik tapi juga pintar,, dia calon istri terbaik untukmu" Timpal Ranti yang mendukung perkataan suaminya tadi.

Vallen yang tak ingin ikut campur dengan urusan percintaan kakaknya hanya memilih diam sembari menikmati makanannya.

Sedangkan Vero yang malas melanjutkan pembicaraan itu lantas menyelesaikan makannya lalu bangkit dari tempat duduknya tanpa membalas perkataan dari mommy nya tadi.

1
Meliora
karya ini bikin aku gak bisa berhenti membaca, terima kasih author!
Arie Cybermon Susy: terimakasih juga kk🙏
total 1 replies
Arie Cybermon Susy
iya terimakasih kk🙏
Nơi đầy ánh nắng
Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!