Kisah dua sahabat bernama Clara Adelin dan Intan Nuraini..
Kisah mereka dimulai dari persahabatan masa SMA namun sebuah konflik membuat persahabatan mereka putus .
Akan kah kisah mereka kembali seperti dulu lagi...
yuk ikuti terus kisah.... 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Lanjut ya Readers....
Kantin sekolah
"Pak Samsul bakso dong sama es teh" Ucap Clara saat sudah sampai di Kantin
"Loh neng ...,ko sudah di kantin tidak pelajaran neng?" jawab Pak Samsul sambil membuat pesanan
"Pelajaran pak tapi bosan di kelas" kata Clara enteng
"Ya ampun neng neng cantik-cantik kok tengil." hanya di jawab kekehan
Tak berselang pesanan Clara pun sampai bakso urat dengan kuah Panas serta bawang goreng di atas nya dan jangan lupa es teh manis pesanan Clara tersusun dimeja.
"Makasih pak" Clara meniup sebelum makan
"Neng belum sarapan yah?"
"Iya pak tahu saja,cenayang ya pak Samsul." kata Clara sambil memakan bakso
"Kelihatan neng kaya orang kerasukan tuh kuah masih panas loh neng, melepuh nanti lidahnya." saut pak Samsul
"Dah lapar pak, kelamaan nunggu hangat keburu cacing marah."
"Hah cacing??" pak Samsul cengo di tempat
"Hehe cacing perut pak."
"Astaga neng Clara " pak Samsul menggeleng ada saja hiburan dari siswa tengil
Setelah bakso dan teh habis Clara tak kembali ke kelas melainkan ke Rooftop.
Dia bolos mata pelajaran Kimia hari ini karena otaknya sedang tidak ingin berfikir apapun dirinya mengantuk setelah makan.
(Dasar bar-bar memang Clara Adelin 🤣🤣🤣)
Sementara di kelas intan menatap pintu berharap Clara masuk ke kelas mengikuti materi Kimia profesor Erik namun nihil hingga profesor Erik masuk Clara tak kunjung datang.
"Dimana anak itu??" bisik intan namun terdengar Chiko dibelakang
Chiko pun entah mengapa juga kepikiran dengan Clara entah mengapa ia bisa kepikiran teman barunya bahkan tahu nama nya saja tidak tapi sikap angkuhnya membuat Chiko penasaran.
Yang Chiko tahu dia tampak bar-bar saat berucap dengan teman sebangkunya namun auranya sangat datar seperti dirinya.
( "Dia menarik!! tapi sangat bar-bar dan datar bersamaan sangat aneh....") gumam Chiko di hatinya
( "Aish ada apa dengan ku kenapa harus peduli dia siapa tidak penting..., ah sial gadis itu Ck ...")
Di Rooftop Clara tertidur di bangku panjang dengan sapuan angin lembut menerpa rambut nya yang di ikat satu.
Ada earphone di telinga Clara dengan musik klasik menambah mimpi indah tidur nya yang damai.
Tidak ada yang keatas selama jam pelajaran bahkan profesor Erik tidak menyadari satu siswa nya tidak ikut dalam mata pelajaran nya .
Kerena sedang mengoreksi hasil Minggu lalu yang tidak sempat dikoreksi siswa hanya diberi tugas di buku catatan.
Materi tentang sistem pertumbuhan jamur dan cara pemusnahan semua harus dipelajari namun Clara malah menghilang.
Seperti biasa setelah selesai Intan menyelipkan buku catatan di tas Clara untuk disalin.
"Clara sampai kapan sikap bar-bar mu dikurangi, sudah banyak komplain nan dari guru mengenai tingkah mu." ucap intan lirih
"Paman Sam pasti kecewa dengan mu Clara yang dia tahu Putri nya mengikuti pelajaran tapi huft kamu menghilang hampir setiap hari." sambung Intan lirih
Ting Ting Ting
Bell sekolah tanda istirahat dibunyikan seluruh siswa dan guru keluar kelas.
Intan sudah keluar mencari Clara di kantin namun tidak ada serta perpus dan taman semua nihil.
Hanya satu yang belum Rooftop hanya tempat itu mungkin disana ada Clara.
Chiko hanya menatap saja namun melanjutkan langkahnya ke kantin karena lapar.
Sesampainya di kantin , kantin kembali heboh karena Sosok Chiko yang duduk dengan diam namun Tampan.
"Eh dia siapa cakep banget"
"ih anak baru kayanya ya ampun tampan"
"Dari kelas mana ya dia"
"Mau dong kenalan "
"Argh makin lengkap saja populasi pria tampan disekolah makin betah"
Masih banyak bisikan di kantin hingga pesanan Chiko sampai dan makan dalam hening tak menoleh sama sekali.
Namun berbeda saat melihat Clara ingin rasanya menatap gadis misterius namun bar-bar baginya sangat langka apalagi dibalik sikap bar-bar nya tersimpan otak yang pintar.
.
.
BERSAMBUNG
