Ruby Kanaya Adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah perguruan tinggi negeri terbaik di ibukota,
pertemuannya dengan William membuat hidup nya kian berubah, apalagi melihat kenyataan bahwa William memiliki sebuah kelebihan yang membuatnya terlihat spesial.
Apakah Ruby akan menjauhi William setelah tahu jika William mengidap Autis, ataukah Ruby akan menerima baik kekurangan yang dimiliki William.so stay tune ya gengs...
Instagram eunhyeayu90
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
halaman 2
Dering ponsel terus menerus berbunyi, membuat Ruby dengan terpaksa mencari keberadaan ponselnya dengan mata terpejam.Tangannya menggapai semua benda yang berada diatas Nakas.Entah dalam keadaan setengah sadar ataupun tidak sadar Ruby akhirnya menemukan ponselnya.Ia pun mengangkat teleponnya,
"Halo..." ucap Ruby dengan suara seraknya
"Ruby..kamu dimana?kamu meninggalkan motormu di parkiran Club,dan kamu sendiri tidak pulang ke apartemen?hey..are you okay?"
Ruby yang masih belum sadar dengan posisinya saat ini hanya mengindahkan pertanyaan Sahabatnya Niki.Ia pun menaruh kembali ponselnya diatas Nakas dan kembali tidur.
Selang beberapa saat, seperti alarm pada alam bawah sadarnya berfungsi.Ruby membuka matanya.Ia seakan mengingat jika Tadi ada seseorang yang telah menelponnya.Ia pun bergegas mengambil ponselnya dan dengan tak sengaja ia merasakan sesuatu yang aneh pada seluruh badannya.Ruby kemudian melihat keadaan tubuhnya tanpa sehelai benang pun.Tak ingin semakin kecurigaannya menjadi kenyataan ia memastikan bahwa siapa yang tidur dengannya, Ruby menoleh ke sisi kiri dan terlihat William tidur dengan damai menghadap ke posisinya.Tubuh atletis itu tampak jelas bercak merah seperti lukisan manual yang dibuat oleh manusia.
Apa yang sudah aku lakukan dengannya..ouh tidak keperawanan ku...
Ruby terasa sesak di dadanya mengingat setiap keping kejadian tadi malam.
Flashback
Ruby dan William saling bertautan berbagi saliva.Dalam ciuman ini Ruby jelas mendominasi, William hanya mengikuti permainan dari Ruby.
"ah...aku kehabisan nafas..kamu sudah semakin panas kan..." tanya Ruby dengan memegang pipi William
William tersenyum, "saya hanya bisa mengikutimu.saya tidak pernah melakukan ini sebelumnya.Saya laki-laki yang sangat bodoh dan tidak berguna " ucap William
"ssstttt kenapa dengan mu?bahasa mu terlalu Baku,kamu bisa mengatakan 'aku' ya..ingat Aku .okey..aku sangat penasaran kamu hidup di jaman apa Willie...kamu terlihat modern tampan dan wangi.bagaimana bisa tutur bahasa mu seperti orang jaman dulu.hhahahaha" ucap tawa Ruby
William tertunduk,dia menyadari saat Ini Ruby belum mengetahui kekurangan yang dimilikinya.Jika Ruby tau kalau dirinya memiliki kelainan genetik dan itu sangat menganggunya dalam menyampaikan komunikasi, ataupun tingkah lakunya.apakah Ruby masih mau bertemu dengannya.
"Saya,..maaf Aku tidak akan berkata aneh aneh lagi.Aku ingin dekat dengan mu.dan jangan pernah melihat ku seperti orang aneh.aku akan berusaha terlihat normal" ucap William
"kau terlalu Aneh saat ini... tapi tidak apa..aku banyak menghadapi orang orang aneh di kampus ku... terutama dosen pembimbing ku yang menyulitkan ku akhir-akhir ini.." ucap Ruby dengan nada yang sudah tidak beraturan karena efek alkohol.
William sadar jika Ruby hanya bisa mengerti keadaannya jika kadar alkohol dalam darah Ruby menghilang.
Tiba-tiba Ruby mendekatkan tubuhnya kepada William dan duduk di pangkuannya.Ia pun mengalungkan tangannya di leher William.
"aku baru menemukan ada laki-laki setampan dirimu.. entah kamu lahir dari planet mana.Tapi sejak pertama kali bertemu sampai detik ini kamu masih yang terbaik..meski ada sedikit keanehan pada nada bicaramu." ucap Ruby dengan mengedipkan matanya
William terdiam,ternyata dalam keadaan mabuk sekalipun Ruby masih menyadari kekurangannya.william kemudian meraih pinggang Ruby dan memeluknya.
"aku memang berbeda,tapi aku tetap sama.aku adalah seorang pria yang sudah dewasa.Aku tahu kamu menggodaku saat ini.akan aku pastikan aku sama dengan pria lain di luar sana yang memiliki nafsu hasrat dan gairah." ucap William dengan nada khasnya yaitu menjeda setiap kata pada bicaranya.
Ruby tersenyum mendengarnya,entah itu dalam keadaan sadar ataupun tidak.William kemudian menggendong Ruby hingga ke ranjang.Dia menidurkan Ruby dengan pelan seolah Ruby adalah bayi mungil yang dimilikinya.Dia mendekati Ruby dan mengukungnya, Ciuman bibir yang pertama kali di lancarkan oleh William, entah darimana keberanian yang dilakukan oleh dirinya sehingga dia memiliki melakukan hal lebih seperti ini.
William tetaplah seorang pria normal pada umumnya yang memiliki hasrat seksual.Dia hanya memiliki kekurangan dalam berkomunikasi.naluri sebagai lelaki akan timbul jika seseorang bertemu dengan seorang wanita yang menurutnya memiliki daya tarik tersendiri.
Mereka saat ini sudah polos tanpa sehelai benangpun.Ruby dan juga William sama-sama melakukan pemanasan dengan memberikan kecupan manis pada bagian tubuh lawan mainnya.kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, membuat Ruby menikmati sentuhan yang diberikan William.tiba saatnya William sudah tidak tahan untuk melakukan hal lebih.Dia kemudian melakukan penetrasi pada Ruby.Sempat mengalami kendala, karena terasa sesak dan sempit.Ruby juga mengeluh Sakit pada intinya.Tapi William menyadari jika dirinya adalah orang pertama dalam hidup Ruby,ini suatu berkah pada dirinya.pria yang penuh kekurangan mendapatkan hasil dari kesabarannya selama ini.
Dengan lembut William melakukan itu hingga berhasil membuka pertahanan Ruby.Dia seolah menyadari sesuatu pada tubuhnya yang meledak, semangat pelan namun pasti William melakukan aksinya hingga sampai di puncak kenikmatan.William maupun Ruby saling mengeratkan pelukannya.Ruby meneteskan air matanya karena ia mendengar isakan dari William.
William sedikit terisak karena haru bisa melakukan hal ini,meski ini adalah kesalahan.Tapi ini membuktikan jika keraguan yang selama ini dia dapatkan dari orang sekitarnya.
"jangan menangis... Kamu sudah berhasil,kamu terbaik..kamu pria baik dan tidak kasar kamu melakukannya dengan lembut" ucap Ruby dengan menepuk-nepuk punggung William dengan pelan seolah menyadari kelegaan william.
flashback end
Ruby menutup matanya dengan tangan seolah menyesal apa yang dilakukannya, mengingatkan kepingan itu jelas tidak ada paksaan,Ruby juga menikmatinya,
Hancur semua hancur... bahkan aku tidak mengenal dia lebih baik.bagaimana bisa aku melakukan itu.aku pasti sudah gila..
.
.
hai gengs.. selamat pagi..
Maaf ngepostnya telat karena semalam ketiduran.yukkk selalu dukung dengan cara like dan komen... setelah ini ada hal menarik pada mereka.penasaran...?🤭
Instagram eunhyeayu90