Lily terbangun setelah tertabrak truk saat menyelamatkan kakek tua yang hendak menyebrang jalan.
"Ukkhh.. Badanku rasanya sakit semua." Ucapnya sambil menyandarkan badannya, Tiba-tiba ingatan tentang perselingkuhan suaminya membuatnya sakit hati kembali.
Saat sedang melamun, seorang kakek menghampirinya. "Nak, terimakasih telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, kalung ini sebagai tanda terima kasihku. Dan aku minta maaf sebesar-besarnya, karna telah menyelamatkanku kau sampai keguguran. Maafkan kakek tua ini nak!" Lirih kakek tua sambil menitikkan air mata.
Beberapa hari berlalu Lily sedang berada di rumah kontrakannya memandangi kalung pemberian kakek tua itu dan tanpa sadar jarinya tergores mengeluarkan darah dan menghilang.
"Tunggu, dimana ini? Siapa aku? Apa yang terjadi aaaakkkkkkkhhh." Teriak lily setelah mendengar suara tanpa sosok itu.
Suara siapakah itu? Apakah yang akan terjadi pada Lily selanjutnya? Nantikan terus kisah seru yang satu ini!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lancelot💸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KALUNG AJAIB
Beberapa hari berlalu, akhirnya Lily tersadar setelah mengalami peristiwa yang menimpanya malam itu.
Lily mencoba menyandarkan tubuhnya.
"Uuuhhh,, Sakit sekali. Badanku rasanya sakit semua."
Lily mengingat semua yang telah menimpa dirinya, dimana sang suami tega mengkhianatinya, mengambil rumah impiannya hingga tertabrak truk karna menyelamatkan seseorang, Lily menghela nafas berat
"Huuufff.. Apa takdirku memang harus seperti ini? Saat kecil aku tidak memiliki orang tua hingga aku dewasa dan saat itu aku bertemu mas Dirga dan Linda. Mereka mengisi hari-hariku yang sepi hingga aku memutuskan untuk menikah dengan mas Dirga. Tapi siapa sangka, mereka berdua malah menghianatiku. kisah hidupku benar-benar miris."
Lily tertawa getir mengingat semua apa yang terjadi, tanpa ia sadari seseorang menghampirinya.
"Nak, akhirnya kau sadar. Aku sangat berterima kasih karena telah menyelamatkanku. Aku sangat berhutang nyawa padamu, andai kamu tidak menolongku mungkin aku sudah tidak ada di dunia ini. Kalung ini sebagai tanda terima kasihku, maaf hanya ini yang ku punya untuk membalas kebaikanmu, ambillah nak." Ucapnya menyodorkan kalung ruby yang sangat cantik ke tangan Lily.
Lily terpaku saat melihat kalung yang sangat indah berada dalam genggaman tangannya,
dia sangat menyukai kalung itu hingga sebuah senyuman terlihat di bibirnya. Saat mengalihkan pandanganya ke depan, dia terkejut mendengar ucapan kakek itu.
"Dan aku juga minta maaf karena menyelamatkanku kamu sampai kehilangan anakmu, maaf karena menyelamatkanku kamu sampai keguguran. Aku benar-benar sangat minta maaf nak." Lirih sang kakek tua sambil menitikkan air matanya.
Lily yang mendengar itu benar-benar sangat syok dan merasa dunianya berputar-putar, pandangannya seketika gelap.
Hingga malam tiba Lily akhirnya terbangun. Meski kesialan terus menerus menimpanya, Lily berusaha untuk tabah. Lily yakin suatu saat kesialannya akan terbalas menjadi kebahagiaan suatu hari nanti.
Setelah berpamitan pada kakek tua, Lily memutuskan menjual cincin nikahnya dan mencari rumah kontrakan yang minimalis. Untung saja cincin nikahnya masih ia pakai saat keluar dari rumah jadi untuk beberapa bulan ke depan masih ada pegangan sebelum mendapatkan pekerjaan.
Lily mempercepat langkahnya takut toko emas tutup, apalagi saat ini sudah malam. Biasanya toko emas kebanyakan tutup sore hari, tapi Lily berharap menemukan satu toko yang masih buka agar bisa menjual cincinnya.
........
Setelah berjalan agak jauh, Lily tiba di dekat desa yang lampunya remang-remang. Melihat sekitarnya dan menemukan beberapa toko emas yang hampir tutup, Lily buru-buru menghampirinya.
"Permisi, apa masih buka? Saya hendak menjual emas."
Pria yang ditanyainya memperhatikan Lily sebelum menganggukkan kepalanya. Diapun mengajak Lily masuk dan berbicara dengan bosnya.
"Maaf bos, ada tamu yang mau menjual emasnya." Ucapnya menunjuk Lily yang sedang menghampiri mereka.
Sang bos menilainya dari ujung kepala hingga kaki dan mempersilahkannya untuk duduk.
"Baiklah emas apa yang hendak anda jual, apa boleh saya lihat?"
Lily yang ditanya melepaskan cincin yang dipakainya dan menyodorkannya ke hadapan bos tersebut
"Saya ingin menjual cincin saya dan ini notanya."
Bos itu menerima dan mengecek keaslian cincin itu lalu melihat nota pembelian Lily. Sambil mengangguk-anggukkan kepala dia berkata dengan jelas.
"Cincin emas ini memiliki berlian kecil di tengahnya, tapi karna emas sedang turun saat ini saya hanya mampu membelinya dengan harga dua ratus limapuluh juta. Apa anda yakin ingin menjualnya?"
Setelah berfikir beberapa menit, Lily setuju dengan harga tersebut walaupun harganya sangat jauh. Lily menerima uangnya lalu meninggalkan toko emas itu.
Karna lupa makan malam di rumah kakek tua tadi, Lily singgah dulu di warung makan sebelum mencari kontrakan. Setelah kenyang Lily membayar makanannya sekalian bertanya dimana rumah kontrakan terdekat pada pemilik warung.
Lily berterimakasih dan berlalu pergi kearah yang di tunjukkan pemilik warung, dimana rumah kontrakan itu berada. Setelah berjalan beberapa menit Lily melihat rumah kecil yang dikontrakkan lalu menghubungi nomor yang tertera didepan pagar.
Tidak butuh waktu lama sang pemilik rumah datang dan menyerahkan kuncinya. Sebenernya pemilik rumah ingin menjual rumahnya karna hendak pindah ke kota bersama anaknya, tapi karna harganya yang mahal sampai saat ini rumahnya belum laku.
Sebelum pemilik rumah pergi, ia menitipkan beberapa kue hasil buatannya sendiri dan meninggalkan Lily seorang diri.
Lily membawa kopernya masuk kedalam rumah dan memilih kamar yang akan dia tempati. Setelah menetapkan pilihannya dikamar terluas diantara ketiganya, Lily merebahkan tubuhnya di kasur yang sedikit keras.
"kalung ini sangat indah, aku sangat menyukainya." Ucapnya tersenyum saat mengelus permukaan kalung ruby itu tanpa dia sadari jarinya tergores mengeluarkan setetes darah dan hilang saat menyentuh permukaan kalungnya.
Lily merasa pandangannya sangat silau lalu membuka matanya secara perlahan.
"Tunggu, dimana ini? Aku siapa? Apa yang terjadi?" Saat Lily sedang kebingungan, sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya.
DING..
[PEMASANGAN SISTEM SEDANG DI PROSES, HITUNGAN MUNDUR DIMULAI 10...9...8..7......]
DING..
[PEMASANGAN SELESAI. SELAMAT DATANG DI SISTEM PERJALANAN WAKTU, AKU ADALAH SISTEM YANG AKAN MEMANDUMU UNTUK MENJELAJAH DUNIA HOST]
"Aaaa... Siapa kamu? Apa maksudmu dengan sistem? Aa..apakah kamu sistem seperti di novel-novel yang sering aku baca?" Cecar Lily gugup karna merasa sedikit ketakutan setelah mendengar suara tanpa sosok itu.
DING..
[Bisa dibilang seperti itu host]
Lagi-lagi Lily terkejut bukan main, penyebabnya bukan karna jawaban sistem tapi karna pemberitahuan yang tiba-tiba membuatnya terlonjak kaget.
"Wahh benarkah, apakah ini balasan dari semua derita yang ku alami? Baiklah jika ada sistem berarti ada misi kan? Tapi sebelum itu, bisakah kata Ding dihilangkan? suara itu membuatku hampir serangan jantung." Tanya Lily pada suara tak berwujud yang akan kita panggil dengan sistem.
DING..
[SESUAI KEINGINAN HOST. PROSES MENGHILANGKAN DING DI MULAI 10%...30%...55%....98%...100%.. SELESAI..]
"Nah begini kan enak, lalu sistem apakah ada hadiah pertemuan pertama? hehe, seperti yang sering kubaca, jika punya sistem akan ada hadiah pertemuan." Tanya Lily
[BENAR HOST, ANDA MEMILIKI DUA KALI UNDIAN BERPUTAR. APA ANDA INGIN MEMAINKANNYA?]
"Tentu saja mau. Ayo tunjukkan hadiah apa yang akan kamu berikan." Ucap Lily senang sambil menggosok tangannya.
[SELAMAT HOST ANDA MENDAPATKAN SKILL BERMAIN SAHAM TINGKAT KAISAR, APA HOST INGIN MEMASANGNYA SEKARANG?]
"Main saham? tingkat kaisar? Ini hadiah pertemuan yang sangat bagus hahaha. Sistem pasang sekarang."
[PEMASANGAN SKILL DI MULAI.. 10%...35%...80%..100%.. SELESAI, SKILL BERMAIN SAHAM TINGKAT KAISAR SUDAH TERPASANG]
Dengan terengah-engah Lily menarik nafasnya dalam-dalam saat banyak hal yang masuk dalam otaknya secara tiba-tiba
"Sistem, kenapa kamu tidak bilang kalau pemasangannya sangat sakit. Huh hampir saja otakku meledak."
[HOST TIDAK BERTANYA]
"A...apa? benar-benar tidak setia kawan. Hm baiklah tunjukkan hadiah keduanya."
[SELAMAT HOST ANDA MENDAPATKAN SATU PIL SEPERTI TERLAHIR KEMBALI]
Tiba-tiba muncul sebuah botol giok di telapak tangannya. Lily melihat pil berwarna coklat lalu menciumnya.
"Aromanya sangat harum. Sistem apa maksudnya terlahir kembali?"
............
Jangan lupa like dan sarannya ya guys. Jika ada kesalahan kata mohon di maafkan di novel perdana saya ini.
..