NovelToon NovelToon
Pengasuh Boneka Tuan Zergan

Pengasuh Boneka Tuan Zergan

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh / Ibu susu / Tamat
Popularitas:17.3k
Nilai: 5
Nama Author: MahaSilsi24

Demi melunasi hutang ayahnya 120 juta, Juwita terpaksa menjadi pengasuh boneka milik Tuan Zergan, pria kaya raya yang terkenal aneh sekaligus misterius.
Siapa sangka, di balik sikap gilanya, Zergan justru jatuh cinta padanya. Dan bersama lelaki itu, Juwita menemukan rahasia besar tentang hidupnya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MahaSilsi24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dress Pink dan Steak Mewah

“Kau yakin cuma ini?” suara Zergan terdengar datar, matanya menatap belanjaan Juwita: kaos oblong tiga biji, celana kain longgar dua, serta dalaman yang ia sembunyikan setengah mati di balik kaos.

“Eh, iya, Tuan. Mau gimana lagi, nyamannya yang begini. Ini aja udah berapa juta loh.” Juwita garuk kepala, wajahnya setengah panik. Dari kecil ia sudah terbiasa tawar-menawar di pasar. Kini, masuk ke toko mahal dan lihat harga tak bisa ditawar, rasanya seperti disiram air es.

Zergan melipat tangan di dada, matanya meneliti Juwita dari atas sampai bawah. “Kau ini terlalu sederhana.”

“Hehe, sederhana itu indah, Tuan. Yang penting nyaman, ya kan?” jawab Juwita sambil nyengir, padahal hatinya berteriak. “Ya Allah, tolong jangan suruh aku pilih barang lagi. Dompet orang kaya ini bisa nangis kalau aku yang belanja!”

Zergan menarik napas dalam, lalu menunjuk rak di samping kanan. “Ada dress di situ, pilih salah satu. Setidaknya itu reward kau kerja dengan aku. Malu aku, pengasuh anakku buluk.”

“Eh, dress, Tuan?” Juwita tercekat.

“Mau sampai kapan aku lihat kau seperti mau pergi arisan RT setiap hari? Pilihlah. Satu saja.”

Juwita menatap rak dress. Warnanya cantik, modelnya sederhana tapi elegan. Ia mendekat perlahan, seolah dress itu benda keramat. “Ya ampun, ini mah kalau di kampung dipakai buat lamaran, bukan buat kerja tapi kapan lagi coba, dibeliin.”

Tangannya terhenti pada dress polos berwarna pink muda. Matanya berbinar. “Lucu banget.”

Dengan hati-hati, ia membawa dress itu ke ruang ganti. Begitu pintu tertutup, Juwita menatap bayangannya di cermin. Tubuhnya terlihat berbeda. “Astaga aku cantik?” pipinya memerah sendiri.

Tak tahan, ia langsung merogoh ponsel dari saku. “Poto ah, pamer ke Desi!” Klik! Jepretan pertama ia senyum lebar. Klik! Jepretan kedua, ia manyun ala selebgram. Klik! Jepretan ketiga, ia gaya tangan di pinggang ala model majalah.

Tanpa pikir panjang, fotonya langsung ia kirim ke sahabatnya.

Juwita : “Des, gokil banget jir kerja di sini. Aku langsung diterima, diajak belanja juga. Liat nih dress! Pinky-pinky lucu!”

Pesan terkirim. Baru sadar kemudian“Eh gila! Kalau Zergan tahu aku selfie di ruang ganti, bisa-bisa HP-ku dilempar ke aquarium!” Panik, ia buru-buru mengganti pakaian kembali ke asalnya.

Tak sampai lima menit, ia keluar dan menyerahkan dress itu pada pelayan. “Sudah, Tuan. Saya pilih yang ini.”

Zergan sekilas melirik. Dress pink itu masuk ke kantong belanjaan. Lalu ia menoleh pada Juwita. “Kau mau makan dulu, atau belanja perlengkapan mandi?”

“Mmm, belanja dulu ya, Tuan. Biar saya gampang mandi. Kalau makan, di rumah juga bisa kan, lauknya enak-enak.” Sambil bicara, Juwita menelan ludah. Ia masih terbayang sop buntut yang pernah ia cicip di rumah mewah Zergan kemarin.

Namun Zergan menggeleng. “Aku mau makan di sini. Kita makan steak.”

“Ste steak?” Juwita nyaris tersedak udara. “Astaga, itu makanan orang bule! Aku aja terakhir makan daging pas Idul Adha!”

Mereka pun keluar toko. Juwita mendorong stroller Princess, sementara Zergan melangkah di depan. Juwita setengah berlari mengikutinya, dalam hati ia sudah resah: “Makan steak? Harganya pasti bisa bayar kontrakan setahun. Ya Allah, jangan biarkan aku pesan yang salah. Nanti kalau salah potong sendoknya patah lagi!”

Sesampainya di restoran, Zergan langsung disambut pelayan. Mereka diarahkan ke meja pojok yang mewah, dengan taplak putih bersih dan lampu gantung berkilau. Juwita duduk kikuk, tangannya menggenggam ujung taplak agar tak gemetaran.

“Silakan, Tuan,” pelayan menyodorkan menu.

Zergan menyerahkan satu menu ke Juwita. “Pilihlah.”

Juwita membuka lembar pertama dan hampir pingsan. Semua harga berjuta-juta. Matanya terbelalak, keringat dingin mengalir. “Ya Allah ini steak atau motor second?”

Sadar Zergan menatapnya, ia cepat-cepat pura-pura paham. “Ehh Tuan, saya ikut yang Tuan pilih aja. Saya ini kan brakyat jelata, takut salah pilih.”

Zergan menaikkan alis. “Kau ini… ribet sekali.” Ia lalu memesan dua steak tenderloin, medium rare, tanpa banyak bicara.

Sementara itu, Juwita menggumam dalam hati. “Medium rare apaan? Kalau daging setengah mateng gini di kampung mah dikira gagal masak!”

Tak lama, makanan datang. Steak dengan potongan tebal, saus mengkilat, dan kentang di sampingnya. Juwita menatapnya lama, lalu menoleh ke Zergan.

“Kau tunggu apa? Makanlah,” ucap Zergan.

Dengan tangan gemetar, Juwita mencoba memotong steak pakai pisau. Dagingnya keras, pisaunya mental. Ia mencoba lagi, kali ini dagingnya terpotong, tapi saking semangat, potongan itu mental ke piring Zergan.

“Eh! Astaga, maaf Tuan!” Juwita panik.

Zergan hanya mendengus. “Kau makan saja. Jangan buat ribut.”

Akhirnya Juwita berhasil memasukkan potongan daging ke mulutnya. Begitu mengunyah, matanya terbelalak. “Astaga, ini enak banget! Rasanya kayak mimpi! Dagingnya, dagingnya lembut sekali, Tuan!”

Zergan menatapnya sekilas, lalu menunduk lagi makan. Sementara Juwita sibuk sendiri, sampai-sampai lupa kalau ia bersuara terlalu keras dan orang di meja sebelah melirik.

“Ya Allah, daging ini kayak awan jatuh ke mulutku. Tuan, kalau tiap hari makan beginian, jangan heran kalau saya rela jadi pengasuh anak seumur hidup!”

Pelayan yang berdiri tak jauh menahan tawa. Sementara itu Juwita melihat Zergan yang fokus makan. Ia pun melirik boneka yang masih di stroller di sebelahnya, boneka dengan nama Princess itu matanya terbuka, alias sedang bangun.

"Aku belum kasih susu, apa dia gak nangis ya? Gimana sih setelan boneka ini?" tanya Juwita dalam hati, ia bingung dengan boneka itu.

Zergan melihat Juwita yang mengunyah sambil melirik anaknya, membuat ia makin yakin memang Juwita yang terbaik menjaga anaknya. Selama ini semua orang takut dengan boneka itu, tapi lebih takut kepada bapaknya yang gila.

"Tuan, apakah Tuan tidak malu pergi sama saya seperti ini?" tanya Juwita.

"Semua orang yang bekerja denganku akan ku layani dengan baik. Kenapa harus malu?"

Juwita tersenyum mendengar itu, ia teringat saat nyuci di restoran itu. Ia sering dibentak, piring yang pecah kena potong gaji. Rasanya ia sangat bersyukur dengan hidup yang akan membuatnya berubah ini.

"Terimakasih ya, Tuan. Saya janji akan menjaga anak tuan dengan baik, saya akan menganggap Princess sebagai anak saya sendiri. Tuan kerja yang fokus saja, urusan Princess biar saya yang atur." Juwita bersemangat mengatakan itu.

Zergan terdiam sejenak, kepalanya kembali pusing. Ia memejamkan matanya erat, Juwita yang melihat itu terlihat panik.

"Tuan, kenapa mukanya begitu? Apa Tuan merasakan sakit?" tanya Juwita, ia ingin berdiri tapi ditahan oleh Zergan.

"Gak apa-apa, aku bisa kontrol. Aku hanya pusing."

"Astaga, udahlah pulang aja gak sih. Tuan sudah naik tensi nih karena makan daging. Udah bungkus aja mumpung masih banyak sisa nih."

Mendengar itu Zergan melihat Juwita pasrah.

"Astaga Juwita," lirih Zergan.

1
Cicih Sophiana
bintang lima menyusul thor ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ meluncur
Cicih Sophiana
Tamat ya thor gak nunggu sampe Juwita punya baby.. hadiah untuk othor VOTE dan bunga untuk Juwita 🌹😍🌹
Cicih Sophiana
waduh mas kawin sampe segitunya Wit... mas kawin aja gak bakal abis tujuh tanyakan dan tujuh pengkolan 🤭😍😍
Cicih Sophiana
bahagia ya Ju ayas pernikahan nya... semoga bahagia sampai akhir usia
Cicih Sophiana
Justin ayo tundukan Jesika... jgn menyerah ya semangat💪🏻💪🏻
Cicih Sophiana
klo Jesika di kasih duit I m jg paling cuma dua jam habis Justin...
Cicih Sophiana
bikin drama seru jg untuk kalian bertempat...
Cicih Sophiana
semoga kamu bahagia yah Juwi mendapatkan suami yg baik dan bertemu keluarga kandung pula... lengkap sudah kebahagiaan mu Juwi
Cicih Sophiana
wah mau suami seperti Zergar walau dia duda aq ikhlas... thor kirim satu yah buat aq yg seperti Zergar...
Cicih Sophiana
semoga Juwita bisa di selamatkan...
Cicih Sophiana
tuh kan Indira klo orang jahat kualat kan... mau mati aja susah apa hidup
Cicih Sophiana
bagus Zergan sekarang sdh tau siapa cecunguk itu... buang dia ke Amazon ngerepitin aja🤭
Zainab Ddi
selalu 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻😍😍 author untuk bekarya
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😍
Zainab Ddi
ya cepet amat tamaty endingy bagus akhirnya bahagia tapi ngak kis Jessica nih 🙏🏻😍🙏🏻🙏🏻💪🏻
Cicih Sophiana
ayo Zergan selidiki siap yg mencekai Juwita... klo sdh di temukan jgn di kasih ampun... masukan dia ke hotel prodeo
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
wah keren banget itu masa kawinnya Juwita bikin semua orang kaget🤣🤣🤣
Cicih Sophiana
semoga Juwita baik baik aja agar dia bisa bertemu orang tua kandung nya... dan semoga si Indira tertangkap
Cicih Sophiana
good Job Zergan buat apa sampah di pungut lagi... selingkuh tdk ada maaf lg itu wanita mau pun pria... sampah tetap aja sampah buang ke tempat nya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!