NovelToon NovelToon
MY AMNESIAC GIRL

MY AMNESIAC GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah gadis bernama Li Mei adalah putri raja dari Zheng-mi goo yang dikutuk memiliki umur panjang karena dituduh membakar istana selir ayahnya, dia melintasi waktu dari kejaran pengawal istana yang ingin menangkapnya sehingga Li Mei mengalami amnesia karena kecelakaan yang tak terduga. Dan bertemu Shaiming yang menjadi tunangannya.

Mampukah Shaiming membantu Li Mei mengingat semuanya, akankah ingatan Li Mei kembali ? Dan apakah mereka akan bersama dan bahagia ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 LI MEI

TRAT... TAT... TAT... TAT... !!!

TRAT... TAT... TAT... TAT... !!!

TRAT... TAT... TAT... TAT... !!!

Suara mercon dari luar terdengar sangat keras disertai iringan musik dari arah drum yang dipukul rancak berirama.

Terdengar pula suara ledakan meriah seperti suara petasan.

DUAR... !

DUAR... !

DUAR... !

Sayup-sayup suara seseorang berbincang-bincang dari arah luar ruangan.

Li Mei yang masih terbaring lemah, hanya mampu menggerakkan kelopak matanya yang terpejam.

KRIET... !

Pintu terdengar di buka, suara langkah kaki mendekat pelan ke arah ranjang.

Li Mei segera bersikap waspada meski dengan tubuh masih terbaring di atas ranjang, dia berusaha tetap berhati-hati.

SRET !

Li Mei segera meraih baju yang dikenakan oleh orang asing itu seraya duduk dan terbangun.

"Siapa kau ?", tanyanya.

Seorang pria tampan berada di hadapannya, menatapnya dengan kedua mata elangnya ke arah Li Mei.

"Seharusnya akulah yang bertanya pada mu ?Siapa dirimu ?", sahut pria itu.

"Aku !?", ucap Li Mei tertegun.

"Kenapa ? Kau lupa siapa namamu ?", kata pria tampan itu.

"Aku... !?", ucap Li Mei mengulang perkataannya lagi.

"Ya, siapa nama mu ?", tanya pria itu.

"A--aku... Aku... Aku !?", sahut Li Mei tergagap.

Tanpa sadar Li Mei memegangi kepalanya yang terasa sakit.

Kepalanya seperti tertusuk-tusuk benda tajam saat dia mencoba mengingat namanya, kedua mata Li Mei langsung terpejam rapat.

"Ahk !?", pekiknya tertahan.

"Hai... Kenapa dengan mu, nona ???", sahut pria itu yang berbalik terkejut saat melihat Li Mei menjerit kesakitan.

"Auwh !!!", teriak Li Mei seraya memegangi kepalanya dengan kedua tangannya erat-erat. "Ini sangat sakit sekali !!!", sambungnya.

"Nona, katakan mana yang sakit ?", kata pria itu cemas.

"Kepalaku sakit sekali !!!", jerit Li Mei.

"Tenanglah ! Tenanglah ! Jangan dipaksakan untuk mengingat apapun !", sahut pria itu bertambah khawatir.

BRUK !

Tubuh Li Mei terhempas keras di atas ranjang tidur dengan kedua tangan tetap memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut keras.

"Nona ! Tenanglah !", ucap pria itu.

Kedua mata Li Mei terbelalak lebar serta berair saat dia menahan rasa sakit yang menghinggapi kepalanya.

"Tolong aku !", rintih Li Mei gemetaran.

"Bagaimana caranya aku menolong mu ?", kata pria asing itu.

"Sakit...'', ucap Li Mei.

Tampak Li Mei membolak-balikkan badannya di atas ranjang tidur dengan masih memegangi kepalanya yang luar biasa sakitnya.

"Tolong aku, tuan...'', gumam Li Mei.

"Oh, tidak !? Apa yang harus aku lakukan !?", sahut pria itu panik.

Pria tampan itu menoleh ke arah meja di dekatnya kemudian meraih obat pereda rasa sakit.

"Cobalah kamu meminum obat ini dahulu ! Setelah itu kita akan pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisi mu...", lanjut pria itu.

Tidak ada suara jawaban dari Li Mei yang terdiam memandangi pria asing itu dengan wajah penuh keringat dingin.

"Nah, sekarang minumlah obat ini ! Mudah-mudahan rasa sakit di kepala mu tidak akan terasa lagi", ucap pria itu.

Li Mei masih terdiam, tidak ada pilihan lainnya selain mematuhi perkataan pria asing itu.

Pria itu membantu Li Mei untuk menelan obat dengan merebahkan kepala gadis itu di atas dadanya.

"Bersandarlah padaku ! Jangan takut !", kata pria itu.

Li Mei menelan obat pereda sakit kepala agar rasa sakit di kepalanya mereda, tak banyak yang dia ucapkan hanya bersandar diam.

"Nama ku Shaiming, aku tinggal di Beijing ini dengan mengurus sebuah usaha kecil milik keluarga ku", kata pria yang menyebut dirinya dengan nama Shaiming.

"Hmm, iya..., maaf jika aku tidak ingat siapa nama ku...", sahut Li Mei.

Kedua mata Li Mei berubah sendu ketika dia tidak mengingat kembali dirinya.

Ingatannya seluruhnya hilang dalam hitungan detik ketika Li Mei melintasi waktu ke masa depan karena lari dari kejaran pasukan ayahnya, Raja Zheng-mi goo.

Tidak ada satupun kenangan yang tertinggal dalam benak Li Mei, hanya ada kabut gelap yang melingkupi kepala Li Mei saat ini.

''Apa kamu mengalami amnesia ?", tanya Shaiming.

"Mungkin saja... Karena saat aku mencoba mengingat semua yang ada, kepala ku akan langsung terasa sakit...", sahut Li Mei.

"Aku yakin itu disebabkan oleh kecelakaan yang menimpa mu sehingga seluruh ingatan mu hilang dan kamu mengalami amnesia", ucap Shaiming.

"Kecelakaan !?", kata Li Mei terkejut. "Apa aku mengalami kecelakaan ?", sambungnya.

"Iya, saat aku melihat mu pertama kalinya, kau telah terbaring di atas aspal jalan raya, sebuah mobil tepat di depanmu saat itu", sahut Shaiming mengangguk pelan.

"Sebaiknya aku segera pergi dari sini", kata Li Mei yang terburu-buru bangun.

"Kau akan pergi kemana ?", tanya Shaiming.

"Aku... !?", sahut Li Mei tertegun kembali.

"Apa kau tahu rumah mu ?", tanya Shaiming.

Li Mei hanya menggelengkan kepalanya pelan seraya terdiam merenung.

"Aku sarankan pada mu, lebih baik kau tetap tinggal disini sampai ingatan mu pulih kembali", ucap Shaiming memberi saran.

"Tapi aku akan merepotkanmu, Shaiming...", sahut Li Mei.

"Tidak, tidak merepotkan ku", jawab cepat Shaiming.

"Benarkah !?", kata Li Mei bimbang.

"Percayalah pada ku !", sahut Shaiming.

Li Mei hanya memandangi Shaiming yang duduk di sampingnya dengan tatapan terharu, tidak tahu harus membalas apa pada kebaikan Shaiming yang begitu tulusnya terhadap dirinya.

"Terimakasih atas kemurahan hati mu...", lanjut Li Mei.

...***...

Baru pertama kalinya Li Mei dapat tersenyum kembali setelah kedatangannya di Kota Beijing yang menjadi harapan baru baginya di masa depan.

"Oh, iya...", ucap Shaiming.

Shaiming segera memberikan sebuah bungkusan besar yang terikat erat sebuah benang merah dengan liontin giok di ujung ikatannya.

"Aku menemukan bungkusan ini bersama mu saat aku melihat mu untuk pertama kalinya dan kamu mendekapnya erat-erat bungkusan besar ini", kata Shaiming.

"Emm... !?", gumam Li Mei agak termenung.

"Apa ini punya mu ?", kata Shaiming.

"Mungkin...", kata Li Mei.

Li Mei lupa bungkusan apakah itu yang dia bawa bersama dengannya, dia hanya diam seraya memandangi bungkusan besar yang ada di hadapannya.

"Jika kau lupa, tidak perlu kamu paksakan untuk mengingatnya, simpanlah baik-baik bungkusan itu bersama mu, mungkin saja benda itu sangat berharga bagi mu", kata Shaiming.

"Umm... !?", gumam Li Mei.

"Liontin giok ini sangat indah sekali...", ucap Shaiming.

Shaiming lalu meraih liontin giok yang terikat erat pada ujung benang merah yang melilit kuat di bungkusan besar itu.

Diamatinya liontin giok itu dengan seksama kemudian dia membaca sebuah tulisan yang tertera di atas permukaan giok.

"LI MEI... !?", ucap Shaiming.

Shaiming langsung tersenyum ketika dia membaca tulisan yang ada pada giok itu.

"Nama mu Li Mei...", kata Shaiming.

"Aku tidak tahu...", sahut Li Mei.

"Yah, aku tahu jika kamu tidak dapat mengingat apapun", ucap Shaiming.

"Maaf...", jawab Li Mei sambil memalingkan pandangannya ke arah lain.

"Tidak apa-apa...", sahut Shaiming.

Pandangan Shaiming langsung teralihkan pada kalung yang melingkar di leher Li Mei, liontin pada kalung emas itu sangat mirip dengan liontin giok yang ada di ujung ikatan benang merah.

"Boleh aku melihat kalung milik mu ?", kata Shaiming.

"Kalung !?", sahut Li Mei bingung.

"Yah, kalung emas yang kamu pakai itu !", kata Shaiming.

"Oh...", ucap Li Mei segera menundukkan pandangannya ke arah kalung emas yang melingkar di lehernya.

"Kau memakai kalung itu artinya kalung itu sangat berharga buat mu", ucap Shaiming.

Shaiming meraih liontin yang menggantung di kalung emas milik Li Mei, dia juga melihat sebuah tulisan nama yang sama dengan tulisan yang tertera pada giok di ujung ikatan benang merah yang melilit kuat bungkusan besar di tangan Li Mei.

Tertera kembali tulisan sama bernama Li Mei pada liontin kalung emas itu.

"Li Mei... !?", ucap Shaiming kembali. "Nama mu Li Mei dan mulai dari sekarang aku akan memanggil mu dengan nama Li Mei sesuai nama yang ada pada liontin kalung emas ini, Li Mei...", sambungnya.

1
Sky Clouds
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂👍
Reny Rizky Aryati, SE.: laanjut kemana ya ???
total 2 replies
horse win
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
💯
LoL öz
Cool This Story 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝💝💯
Reny Rizky Aryati, SE.
❤️❤️❤️
Faniah Haidar
ceritanya beda dari yang lain nih
Anonymous
amazing 💝💝💝
Hanna
this cover so beautifull
Reny Rizky Aryati, SE.
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Reny Rizky Aryati, SE.
aku suka buku novel ini bagus sekali covernya 😍❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: cantiknya ❤️🌹🫂
total 1 replies
horse win
cover so good 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: l like this cover novel ! Step Into A Different World !🤩
Reny Rizky Aryati, SE.: amazing ! 🌹🌹🌹
total 2 replies
horse win
🌝🌝🌝🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: wow !
total 1 replies
horse win
wow 🌝🌝🌝
horse win
/Rose/
horse win
amazing 🎎
horse win
sweet surprise 🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you 🤩🤩🤩
total 2 replies
horse win
Genji 💐💐💐❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
horse win
lanjut thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: iya...
total 2 replies
Bouyan
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!