Ragil yang sedang menyamar menjadi seorang duda dan laki-laki yang buta harus dipertemukan dengan seorang gadis yang menyebalkan baginya dan hampir saja membuat gagal rencananya.
"Sekali lagi kamu mengganggu saya. Saya akan m3m6unuhmu!" Ragil.
"Ayo kita menikah, Om duda!" Adele.
Ragil merasa geram karena Adele seperti tidak takut dengan dirinya.
Apakah Ragil akan berhasil dengan semua rencananya atau justru berakhir takhluk dengan gadis lugu seperti Adele yang sifatnya seperti anak kecil.
Stay Tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria_azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ADELE 'PERTEMUAN PERTAMA'
"Du-du-du-du."
Suara seorang perempuan berpakaian SMA yang sedang bernyanyi riang gembira berjalan menuju ke rumahnya. Gadis itu bernama Adele Diantha Huriyah Laiba.
Panggilannya Adele. Gadis cantik yang sudah berusia tujuh belas tahun yang sebentar lagi akan lulus sekolah menengah atas.
Adele sudah termasuk dewasa. Umurnya sudah melewati lima belas tahun, tapi hanya saja sikap dan sifatnya masih mirip seperti anak SD.
Bukan karena disengaja atau karena ingin cari perhatian, semua itu bermula waktu Adele berumur delapan tahun tiba-tiba sakit panas sangat tinggi sampai kejang tapi tidak sampai ke tahap step.
Namun setelah sembuh Adele seperti kembali menjadi anak kecil lagi. Hanya sikap dan sifatnya saja yang seperti terlahir untuk kedua kalinya, tapi kecerdasannya justru bertambah dua kali lipat.
Aneh tapi nyata, memang seperti itu kenyataannya. Walau dia masih seperti anak kecil, tapi Adele bisa mengikuti setiap pelajaran yang diajarkan oleh para guru-gurunya.
Adele terlahir dari pasangan suami istri yang bernama papa Cakra dan juga mama Zada.
Adele punya seorang kakak laki-laki yang bernama Anton. Anton begitu sayang sekali dengan Adele, karena sebelum sang papa meninggal dunia, papa Cakra sudah menitipkan sang mama dan juga Adele kepadanya.
Apalagi Adele masih butuh pengawasan ekstra karena pola pikirnya masih kayak anak kecil yang tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Sopir pribadi yang ditugaskan oleh Anton masih setia mengikutinya dari belakang.
Adele sangat lucu sekali. Setiap dia sampai di pintu gerbang kompleks perumahannya dirinya memilih turun dan berjalan kaki sampai ke rumahnya. Begitu terus yang dia lakukan sejak SMP.
"Non Adele. Baru pulang?" sapa salah satu satpam yang melihatnya.
"Halo, Pak Budi. Adele baru pulang nih. Tadi miss Fifi tiba-tiba kepalanya pusing," jawab ceria dari Adele seperti biasanya.
Pak Budi yang dibalas Adele langsung tersenyum kepadanya. "Mau Bapak antar, Non?" tanyanya.
"Adele bisa jalan sendiri," jawabnya lucu.
"Hati-hati ya," kata pak Budi.
"Di depan ada jalan yang berlubang belum diperbaiki," kata pak Budi.
Adele mengangguk. "Iya, Pak. Dada ... " Adele melambaikan tangan kepada satpam tersebut.
"Iya, Non," pak Budi ikut melambaikan tangan kepadanya.
Adele lalu melangkah lagi sambil memperhatikan jalan. "Nah itu jalan yang berlubang," ucapnya sambil menunjuk jalan yang tergenang air.
Adele ingin menghindar. Hanya saja di saat yang bersamaan, ada sebuah mobil mewah yang lewat dan menginjak kubangan air itu membuat seragam yang Adele pakai jadi basah semua.
"Aaaaaaa ... " Adele berteriak sangat keras.
Sopir yang sejak tadi mengikuti Adele langsung ke luar dari dalam mobil untuk mendekatinya. "Non Adele tidak apa-apa?" tanyanya.
"Huwaaaa ... basah, kotor, Pak," tangisnya seperti anak SD.
"Ayo masuk yuk. Naik mobil saja biar cepat sampai di rumah," ucap sang sopir yang bernama Riyan.
Adele menggelengkan kepalanya sambil cemberut. "Adele nggak mau," jawabnya lucu.
"Iya sudah hati-hati ya," pesan pak Riyan.
Adele mengangguk, lalu jalan lagi menuju ke rumahnya. Sedangkan pak Riyan langsung masuk kembali ke dalam mobil.
Di saat Adele hampir sampai di rumahnya, atensinya teralihkan kearah rumah mewah yang berada di sebelah rumahnya.
Rumah mewah yang sudah lama kosong sejak dua tahun lamanya sekarang terlihat ada penghuni baru yang baru saja datang.
Adele berdiri di depan pintu pagar yang terbuka lebar sambil memperhatikan seseorang yang sedang dibantu ke luar dari dalam mobil.
"Tuan Ragil. Ada anak SMA yang sedang memperhatikan Anda," ujar Arfan selaku orang kepercayaannya.
"Bantu saya berjalan. Dia tidak boleh tahu jika saya pura-pura buta," jawab Ragil.
Arfan lalu membantu Ragil ke luar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah. Jangan lupakan tongkat panjang sebagai penopang jalan untuk orang buta.
"Orang itu terlihat masih muda, kenapa jalannya pakai tongkat. Apa dia sedang berakting ingin bermain sirkus?" ujar polos dari Adele.
Bersambung ....
"Orang buta ko' di kata mau main sirkus sih, Adele?"
😁🤭🤭
ngk salah kamu dika
kurang sadis dek🤣🤣