NovelToon NovelToon
TAKDIR CINTA VICTOR

TAKDIR CINTA VICTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Trauma masa lalu / Percintaan Konglomerat / Romansa / Playboy
Popularitas:249
Nilai: 5
Nama Author: CutyprincesSs

Kepercayaan Aleesya terhadap orang yang paling ia andalkan hancur begitu saja, membuatnya nyaris kehilangan arah.

Namun saat air matanya jatuh di tempat yang gelap, Victor datang diam-diam... menjadi pelindung, meskipun hal itu tak pernah ia rencanakan. Dalam pikiran Victor, ia tak tahu kapan hatinya mulai berpihak. Yang ia tahu, Aleesya tak seharusnya menangis sendirian.

Di saat masa lalu kelam mulai terbongkar, bersamaan dengan bahaya yang kembali mengintai, mampukah cinta mereka menjadi perisai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CutyprincesSs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1

Bandara Northtown sore itu terlihat sibuk meskipun sinar hangat senja sudah mulai menyapa. Suara roda yang menyentuh lantai marmer menimbulkan suara berisik yang menjadi penanda seseorang sedang terburu-buru, ataupun baru saja tiba sambil menunggu jemputan datang.

Seorang wanita dengan dress coklat selutut dengan motif bunga dan rambut berhias bando hitam terlihat sedang mengerucutkan bibir karena harus berpisah dengan kedua orang tuanya. Di samping wanita itu, ada seorang laki-laki berpostur tinggi sedang menyilangkan tangan sambil melihat ke arah lain, seolah tak peduli dengan drama wanita ini.

"Ayah... Ibu... takkan lama, kan? Nanti siapa yang nyiapin makan buat Alee?" katanya dengan bibir yang selalu manyun. Inggrid, ibu Aleesya yang memakai syal pink yang menutupi leher dan rambut gelombang sebahu, mengecup kening anaknya. "Tidak akan lama, Sayang. Kamu kan bisa tidur di tempat Victor, ya kan Vic?" tanyanya.

Pria paruh baya yang masih terlihat tegap dan berkharisma di samping Inggrid mengiyakan. "Benar, Sayang. Ayah sudah menitipkan kamu untuk tinggal sementara waktu di rumah Om Nathan. Ayah yakin kok mereka mau, kami akan kembali setelah urusan kami selesai, menurutlah dengan Victor, jangan tidur terlalu larut dan jangan sering keluar bersama Max." Ferdinan, ayah Aleesya justru memberi peringatan kecil yang membuat Victor menunjukkan dua jempol. Aleesya menghentakkan kaki, dan menyilangkan tangan. "Ck, apalah! Max kan pacarku, Ayah. Jadi Alee boleh dong kencan sama dia."

Namun aksi protes Aleesya itu justru keluar bersama pengumuman keberangkatan pesawat Inggrid dan Ferdinan. Ferdinan lantas memeluk sang putri dan mengecup singkat pucuk rambutnya sambil menepuk bahu Victor. "Vic, om titip Aleesya. Jika ada yang membuatnya kecewa, bereskan saat itu juga. Om tidak percaya wanita ini, dia harus dalam pengawasanmu." Ia sengaja berbicara begini karena putrinya terlalu baik hati, bahkan terlampau baik kepada semua orang.

Victor maju selangkah dan mengangguk, alis matanya yang tebal meruncing menambah kesan maskulin dengan parfum mint yang menguar, ia memeluk bahu Aleesya, namun wanita itu hanya melirik tak suka. "Aleesya aman bersamaku Om, Tante. Selamat jalan..." kedua orangtua Aleesya pun mengangguk dan mulai berjalan meninggalkan mereka untuk naik ke dalam pesawat.

Aleesya buru-buru melepas tangan Victor yang berada di bahunya. "Apa-apaan sih, Vic! Ngeselin banget." gerutu Aleesya setelah melihat pesawat yang ditumpangi orang tuanya lepas landas. "Apa? Aku hanya menjalankan perintah orang tuamu, jadi kau harus menurut denganku gadis kecil." jawaban Victor justru membuat Aleesya geleng-geleng kepala dan berjalan mendahuluinya. "Ayah dan ibu pasti sudah terpengaruh olehmu. Mending kau pikirkan pacarmu itu, atau mereka akan mengamuk jika tahu kau selingkuh!"

"Apa yang harus aku pikirkan? kau pikir aku takut mereka minta putus? Oh common girl, aku masih punya stok simpanan jika mereka minta putus, lagipula siapa yang ingin meminta putus dari pria muda mapan dan tampan direktur operasional Haverford Global Enterprise?" Victor mulai menyombongkan dirinya. Nada congkaknya terdengar seperti kebiasaan lama yang tak bisa hilang.

"Dasar narsis! Itu berlaku untuk mereka, bukan padaku!" sanggah Aleesya setelah mereka tiba di parkiran lalu wanita itu masuk ke dalam mobil. Victor ikut masuk dan memakai seatbelt nya, senyumnya masih mengembang. "Kau juga akan tergila-gila padaku, Nona." Wanita itu menatap Victor heran, tak habis pikir dengan apa yang ada di dalam isi kepala sahabatnya itu. "In your dream Mr. Victor... Max lebih baik darimu."

Mendengar nama itu, Victor menatap Aleesya sambil menyalakan mobil dan membawanya pelan untuk pulang. Ia memiringkan kepala seolah menantang Aleesya, "Kau yakin? Jika pujaan hatimu itu lebih baik dariku, ku harap pilihanmu itu sudah tepat." Victor lantas menatap jalanan dan fokus membiarkan wanita di sampingnya berpikir keras sambil terus melihat ke arahnya.

Mereka berdua sampai di rumah lantai 2 dengan gaya minimalis bercat navy dipadu coklat beige. Aleesya keluar lebih dulu, sementara Victor masih harus mematikan mesin mobil. "Hay cantik, mata kamu sembab loh itu. Kompres dulu gih, btw mereka udah berangkat kan?" tanya seorang wanita seumuran Inggrid sedang memakan apel dan menonton TV. Aleesya mengangguk dan duduk disamping ibu Victor itu. "Udah kok, Tante. Em.. Aleesya masih harus ngerjain laporan keuangan yang belum selesai, mungkin nanti sebelum tidur." jawab Alee meluruskan kakinya.

"Gak usah dikerjain, mending kamu resign aja dari sekarang sebelum kamu nyesel, Sya." Victor berjalan masuk dan memilih duduk di depan wanita itu. "Apa yang harus aku sesalkan? Kamu ini membingungkan tahu, Vic! Bikin bete tahu gak?!" Aleesya malah memutar matanya dan menyilangkan kedua tangannya. "Dibilangin gak percaya," Victor menegakkan badannya, sementara Rossa yang berada ditengah mereka diam-diam ikut menyimak. "Nih ya, aku tahu rahasia besar yang dimiliki pacar kesayangan kamu itu."

Aleesya mencondongkan badannya, "Rahasia apa? Victor jangan main-main, ya? Kami sudah berpacaran 3 tahun, tidak mungkin Max main rahasia sama aku." Victor menghela napas sesaat, "Intinya... aku cuma gak mau ngeliat kamu sakit hati suatu saat nanti, lebih baik kamu putus sekarang, Sya. Meskipun aku playboy, tapi kalau tahu kamu yang sakit, aku gak terima." ucapan Victor seperti ada makna tersirat, namun Aleesya hanya menanggapinya sebagai angin lalu.

"Ya ya ya .. Semoga saja aku tidak bernasib siap seperti yang kamu katakan," ia menoleh pada Rossa. "Tante, Aleesya izin pulang dulu, ya? besok Alee sarapan disini, oke, Tan?" Aleesya beranjak dari duduknya dan mencium pipi Rossa. Rossa mengangguk dan tersenyum kecil, "Yaudah, tapi besok nginep sini, ya?" Aleesya hanya memperlihatkan jempol dan jari telunjuk yang ditekuk.

Kemudian Rossa balik menatap putra semata wayangnya itu. "Apa Aleesya dalam bahaya , Vic? Kamu tahu sesuatu?" tanyanya. "Mama juga bakal tahu nanti. Yaudah Victor pergi dulu ya, Ma?" ia ikut berdiri dan melangkah menuju keluar rumah.

"Mau kemana lagi, Vic? Papa kamu sebentar lagi pulang!" Rossa sedikit berteriak melihat punggung anaknya yang menjauh. "Cuma sebentar, Ma!"

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!