NovelToon NovelToon
I Love You My Husband

I Love You My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

"Jika ada kesempatan kedua, maka aku akan mencintai mu dengan sepenuh hatiku." Kezia Laurenza Hermansyah.

"Jika aku punya kesempatan kedua, aku akan melepaskan dirimu, Zia. Aku akan membebaskan dirimu dari belengu cinta yang ku buat." Yunanda Masahi Leir.

Zia. Cintanya di tolak oleh pria yang dia sukai. Malam penolakan itu, dia malah melakukan kesalahan yang fatal bersama pria cacat yang duduk di atas kursi roda. Malangnya, kesalahan itu membuat Zia terjebak bersama pria yang tidak dia sukai. Sampai-sampai, dia harus melahirkan anak si pria gara-gara kesalahan satu malam tersebut.

Lalu, kesempatan kedua itu datang. Bagaimana akhirnya? Apakah kisah Zia akan berubah? Akankah kesalahan yang sama Zia lakukan? Atau malah sebaliknya.

Yuk! Ikuti kisah Zia di sini. Di I Love You my husband. Masih banyak kejutan yang akan terjadi dengan kehidupan Zia. Sayang jika dilewatkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#1

"Kezia, maaf. Aku gak suka sama kamu. Karena yang aku sukai adalah kakakmu. Wingsi."

Seketika, raut wajah Zia berubah. Satu setengah tahun yang lalu, dia berusaha keras untuk mengejar pria yang dia sukai. Mengumpulkan keberanian yang sangat besar agar bisa menyatakan perasaannya hari ini. Tapi sayang, penolakan yang sangat menyakitkan dia terima.

Brian Brima. Dia mengejarnya dengan susah payah. Tapi, si pria tidak menolak sama sekali. Pria itu selalu baik padanya. Dia pikir, karena kehadirannya tidak pernah menerima penolakan dari si pria yang dia dekati, itu menandakan dirinya punya kesempatan dan peluang yang sangat besar untuk memasuki hati si pria.

Tapi, hari ini dia tahu alasan kenapa penolakan itu tidak dia dapatkan. Karena, pria itu menyukai kakaknya. Dia dijadikan tangga penghubung agar bisa dekat dengan orang yang pria itu sukai.

"Aku sudah menyukai Wingsi sejak lama, Zia. Maafkan aku. Cintamu, tidak bisa ku terima."

Zia terpaku. Badannya kaku, membatu. Tidak sedikitpun bisa dia gerakkan tubuhnya setelah telinga menerima penolakan dari Brian barusan. Sungguh, hatinya hancur berantakan.

"Zia."

"Kamu tidak marah padaku, bukan?"

Pertanyaan yang sudah pasti tahu apa jawabannya. Pertanyaan yang Zia pikir, tidak perlu Brian lontarkan. Tidak marah katakan? Yang ada, Zia bukan hanya marah, tapi juga sangat marah dan sangat sakit.

Sentuhan pelan Brian jatuhkan ke bahu Zia.

"Zia. Tolong jangan marah. Kita masih bisa jadi keluarga saat aku dan kakakmu menikah."

Ungkapan sangat sangat tidak berperasaan buat Zia. Sungguh, Brian memang tidak punya hati. Zia mencintainya sejak lama. Tapi dia malah tega bicara dengan sangat bahagia mengatakan kata-kata yang menyakitkan seperti barusan.

Tapi, Zia berusaha keras untuk tidak menjatuhkan air matanya. Dia ukir senyum pahit. Memperlihatkan kebahagiaan di saat hati sedang sangat sakit itu adalah tantangan yang sangat luar biasa beratnya.

"Ha ha. Iy-- iya. Aku, hanya bercanda. Lupakan saja."

Brian menaikkan kedua alisnya.

"Bercanda?"

"Iya. Ya ... ya sudah. Aku ke sana dulu. Aku akan urus beberapa hal. Kamu, sibuk lah."

Tanpa menunggu Brian memberikan jawaban terlebih dahulu, Zia bergegas menarik diri meninggalkan Brian. Dia membawa hatinya yang luka. Keributan pesta ulang tahun kakaknya tidak bisa membuatnya merasakan keramaian. Hatinya kosong, sepi karena sakit yang mendera.

Zia berjalan cepat meninggalkan aula pesta. Membawa serta hatinya yang luka keluar dari ruangan tersebut. Tentu saja tidak akan ada yang menyadari kepergiannya dari tempat tersebut. Karena dia bukanlah tokoh utama hari ini. Dia hanya tokoh sampingan yang tidak ada artinya.

Sampai di tempat sepi, Zia menangis tersedu-sedu. Hatinya yang sakit, terasa semakin sakit saja sekarang. Perih sungguh menjalar ke seluruh bagian hati. Rasanya, Zia sudah tidak kuat lagi untuk bertahan.

"Kak Wingsi. Kenapa, kak? Kenapa semua kebaikan harus kamu yang memilikinya? Kenapa semua yang aku inginkan, harus kamu yang mendapatkannya? Kenapa, kak? Kenapa?"

Zia bertanya dengan nada perih.

"Kita lahir dari rahim yang sama. Kita besar di rumah dengan kasih sayang dari orang tua yang sama. Tapi kenapa, kenapa kamu yang selalu mendapatkan apa yang aku inginkan? Kenapa, kak Wingsi? Kenapa?"

Iya. Umurnya memang lebih muda dua tahun dari kakaknya. Tapi, dia selalu kalah jauh dibandingkan si kakak. Mulai dari pelajaran, kehidupan pribadi si kakak dengan bergaul dengan teman-teman yang sangat baik. Hingga, kisah cinta dan orang yang Zia sukai. Semuanya, si kakak yang memilikinya. Seolah, dunia hanya berputar di sekeliling kakaknya saja.

Dia kalah dalam segala hal. Tertinggal jauh dari kakaknya. Dari bidang olah raga, kepintaran, dan skill apapun. Kakaknya selalu di atas. Bahkan, dari segi mendapatkan orang yang dia sukai. Si kakak tidak perlu banyak berusaha, sedang orang yang datang sendiri mendekatinya. Sedang Zia, walau dia sudah berusaha sangat keras sekalipun, dia masih tetap diabaikan oleh orang yang dia sukai. Dunia ini, benar-benar tidak adil bagi Zia.

Beberapa saat meratapi nasibnya yang buruk, Zia langsung beranjak dengan langkah berat. Dia tinggalkan tempat dia berdiri sebelumnya dengan hati yang berat. Zia membawa diri entah ke mana. Berjalan pelan seolah tidak punya tujuan.

Tiba-tiba, kaki itu malah berhenti di depan kelab malam. Kebetulan, tempat tersebut berada tak jauh dari tempat pesta yang keluarganya adakan untuk merayakan hari lahir si kakak.

Sesaat terdiam, Zia malah melangkahkan kaki masuk ke dalam tempat yang sebelumnya tidak pernah dia datangi. Entahlah. Entah mendengar bisikan dari mana, Zia sendiri tidak pasti. Yang jelas, kakinya melangkah maju ke depan menuruti kata hati.

Zia masuk semakin jauh ke dalam tempat yang tak seharusnya dia jejaki. Dan yang lebih parahnya lagi, gadis itu malah memesan minuman yang tidak pernah dia minum sekalipun selama dua puluh dua tahun ia hidup di muka bumi ini.

Hasilnya, sudah pasti dia langsung lupa diri setelah meneguk beberapa tegukan minuman tersebut. Namun, rasa sakit yang hatinya rasakan karena penolakan Brian, masih terasa sangat amat jelas.

Zia kembali menangis. Air matanya jatuh. Lalu, segera beranjak dengan langkah sempoyongan. Gadis itu berjalan setengah sadar. Melanjutkan langkah membawa diri tanpa tahu ke mana arah tujuan akhir dari langkah tersebut.

Lalu, saat kembali ke hotel tempat keluarganya mengadakan pesta ulang tahun si kakak. Zia malah bertemu Yunanda. Pria tampan yang sangat indah di mata Zia. Meskipun pria tersebut punya kekurangan seperti harus duduk di kursi roda, tapi tetap saja, kharisma yang dia miliki tidak berkurang sedikitpun.

Wajah tampan itu membuat Zia sangat tertarik. Lorong hotel yang sepi, membuat Zia semakin lupa diri. "Kakak, kamu sangat tampan."

Zia menggoda Yunanda dengan sangat agresif. Maklum, ini bukan Zia yang sesungguhnya. Pengaruh alkohol lah yang membuat wanita ini menjadi orang yang sangat jauh berbeda dari aslinya.

Awalnya, Yunanda mengabaikan Zia. Namun, Zia tidak berhenti. Dia terus menggoda pria tersebut hingga akhirnya, dia mencium bibir si pria dengan sangat panas.

Yunan membelalakkan matanya. Sesaat terdiam, akhirnya, tubuh Zia dia dorong. "Nona. Sadarlah. Aku bukan kakak kamu. Kita tidak saling kenal, jadi tolong, jangan dekati aku, nona."

Ucapan Yunan membuat Zia menangis. "Ha .... Kamu, kamu juga tidak menginginkan aku? Kamu juga, kamu juga benci aku. Kenapa? Kenapa semua orang benci aku, ha? Kenapa?"

Zia menangis sambil berteriak. Yunan dibuat gugup bukan kepalang. Gegas, pria itu cari aman dengan langsung menarik tangan Zia agar gadis tersebut segera bangun.

"Gak mau!"

"Ayolah! Mari. Aku menginginkan mu. Sangat menginginkan mu."

Mata Zia yang masih berlinangan langsung menatap Yunan. "Benarkah?"

Pria itu mengangguk. Zia segera menghambur ke dalam pelukan Yunan. Susah payah Yunanda membawa wanita asing tersebut kembali ke kamarnya. Akhirnya, berhasil juga.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
lgsg di acc carmer gk tu zia😄
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
yunan lgsg kawatir pikiran emaknya zia.lgsg bilang tidak tinggal sendiri😂😂😂
Rani: khkhkhkh ... iya lho. yunan pnuh pertimbangan kan yah
total 3 replies
Musdalifa Ifa
next up Thor 🙏
Rani: yuhu ... laksanakan 👍
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: siap laksanakan 😘
total 1 replies
Musdalifa Ifa
suka banget ceritanya, semangat up ya Thor💪
Rani: yuhu ... 😘😘😘 makasih
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Rani: yuhu👍👍👍👍
total 1 replies
Patrick Khan
apa iya kena hujan bisa badan panas🤔🤔
Rani: gelamun apa kamu hayo?
total 5 replies
partini
ini dua duannya balik ke masa lampau
Rani: iya. mereka berdua sama. yg satu mau balikan. yg satu mau menghindar. gitu
total 1 replies
partini
wah keren cerita nya
Rani: makasih buanyak. ikuti sampai akhir yah
total 1 replies
partini
cinta bertepuk sebelah kaki nyesekk
Rani: kahkahkah... jaman sekarang udah main kaki aja yah. gak main tangan lagi🤣
total 1 replies
Patrick Khan
ratu maksa bgt..kesan nya gk ada cwo yg mw sm dia🤣🤣
Rani: wwkwkwkwkw... Yunan anak orang kaya mah walau lumpuh tetap aja dapat untung🤭
total 1 replies
Patrick Khan
lanjut
Rani: 👍👍👍👍😘
total 1 replies
Moh Rifti
up
Rani: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
Moh Rifti
lanjut
Rani: yuhu....
total 1 replies
Moh Rifti
👍👍👍
Rani: 😘😘😘😘😘🤭
total 1 replies
Moh Rifti
next
Rani: 😍😍😍😍😍😍
total 1 replies
Moh Rifti
up👍👍👍😍😍
Rani: siap👍😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!