NovelToon NovelToon
Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Istri Yang Dicampakkan Bangkit Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Janda / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Roman-Angst Mafia
Popularitas:35k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Tiga tahun Arunika rela menjadi istri yang sempurna. Ia bekerja keras, mengorbankan harga diri, bahkan menahan hinaan dari ibu mertua demi menyelamatkan perusahaan suaminya. Namun di hari ulang tahun pernikahan mereka, ia justru dipaksa menyaksikan pengkhianatan paling kejam, suami yang ia cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Diusir tanpa belas kasihan, Arunika hancur. Hingga sosok dari masa lalunya muncul, Rafael, pria yang dulu pernah dijodohkan dengannya seorang mafia yang berdarah dingin namun setia. Akankah, Rafael datang dengan hati yang sama, atau tersimpan dendam karena pernah ditinggalkan di masa lalu?

Arunika menyeka air mata yang mengalir sendu di pipinya sembari berkata, "Rafael, aku tahu kamu adalah pria yang kejam, pria tanpa belas kasihan, maka dari itu ajari aku untuk bisa seperti kamu!" tatapannya tajam penuh tekad dan dendam yang membara di dalam hatinya, Rafael tersenyum simpul dan penuh makna, sembari membelai pipi Arunika yang basah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01. Petaka di hari ulang tahun pernikahan

Tangan Arunika masih basah oleh sisa air cucian buah ketika ia masuk ke rumah. Malam itu seharusnya menjadi malam yang istimewa, hari ulang tahun ketiga pernikahannya dengan Adrian. Dengan uang hasil berjualan buah sepanjang minggu, ia membeli kue sederhana dan sepasang cincin perak murah. Ia berharap Adrian tersenyum, ia juga berharap ada pelukan hangat, meski hanya sebentar.

Namun langkahnya terhenti di depan pintu kamar. Dari dalam terdengar desahan, bercampur tawa yang terlalu mesra untuk didengar telinga seorang istri.

"Ah, Mas Andrian ...,"

Arunika mematung. Nafasnya tercekat, dia mencoba menepis firasat buruk, tapi jemarinya sudah lebih dulu mendorong daun pintu, dan seketika dunia runtuh.

Suaminya, Adrian berada di ranjang, tubuhnya bertaut dengan seorang wanita. Wanita yang terlalu ia kenal, sahabat yang dulu sering membantunya berjualan, yang pernah ia percaya sebagai saudara sendiri.

“Adrian…” suara Arunika pecah, matanya berkaca-kaca.

Kedua orang itu menoleh panik. Sahabatnya buru-buru menarik selimut, sementara Adrian bangkit dengan wajah kaku.

“Arunika, ini … jangan salah paham ...”

“Jangan salah paham?” Arunika tertawa getir, air matanya jatuh deras. “Aku melihat dengan mataku sendiri, Adrian. Di ranjang kita! Dengan … sahabatku sendiri!”

Suasana mendadak hening membekukan di udara. Adrian mengusap wajahnya kasar, lalu menatap Arunika dengan dingin.

“Sudahlah, Arunika. Aku lelah berpura-pura. Aku tak pernah mencintaimu. Kau pikir aku bangga menikahi pedagang buah jalanan? Ibuku benar, kau hanya beban yang menempel di keluargaku.”

Jantung Arunika serasa diremas. Seluruh pengorbanannya berdiri berjam-jam di bawah terik matahari demi membantu membayar cicilan rumah, menahan hinaan mertua demi status istri semuanya dibalas dengan pengkhianatan.

Air mata mengaburkan pandangannya. “Tiga tahun aku berjuang demi kita … demi perusahaanmu yang hampir runtuh. Aku rela menahan lapar, menahan panas, menahan capek, hanya supaya kau bisa tetap berdiri. Adrian … inikah balasannya?”

Belum sempat ia menuntut jawaban, pintu terbuka keras. Ibu mertua Arunika berdiri dengan wajah angkuh.

“Cukup! Lebih baik kau keluar sekarang juga, Arunika. Kau pikir keluarga kami butuh seorang pedagang jalanan? Kau hanya mempermalukan kami. Adrian sudah memutuskan kau bukan istrinya lagi.”

Adrian menundukkan kepala, lalu mengucap kata yang menghancurkan segalanya.

“Kita cerai, aku sudah mengurus surat cerai, Shila datang dan berikan surat cerai itu padanya,"

Kotak kue di tangan Arunika jatuh berdebam ke lantai, hancur berantakan bersama hatinya.

“Keluar kau dari rumah ini! Perempuan tak tahu diri!”

Suara lantang ibu mertua memekakkan telinga. Arunika terhuyung, tubuhnya didorong kasar hingga hampir jatuh ke lantai marmer yang dingin.

Shila, sahabat yang dulu ia percaya seperti saudara berdiri angkuh di samping Adrian, lengannya erat melingkar di lengan pria itu. Tatapannya penuh kemenangan, seolah ingin berkata, 'aku menang, kau kalah.'

“Jangan pernah kembali lagi, Arunika,” ujar Adrian datar, suaranya dingin tanpa sedikit pun rasa bersalah.

Arunika menggigit bibirnya kuat-kuat. Hatinya sudah hancur, namun matanya menolak meneteskan air mata di hadapan mereka. Dengan gemetar ia berbalik, menyeret koper usangnya keluar dari rumah yang pernah ia sebut rumah tangga.

"Aku bersumpah, aku akan kembali dan membalaskan semua rasa sakitku! Kalian akan membayar semuanya!" teriak Arunika lantang, namun tak ada jawaban melainkan suara gelak tawa dari ketiganya.

Di luar, gerimis mulai turun, menempel di wajahnya seperti butir-butir luka yang tak kunjung kering. Sepasang tangannya yang kasar akibat berjualan buah dulu, kini menggenggam koper dengan sisa tenaga yang masih ada.

'Semua tabungan, semua hasil jerih payahku … aku serahkan pada Adrian. Demi cinta, demi rumah tangga yang kuanggap segalanya. Dan inikah balasannya?'

Air matanya akhirnya jatuh juga. Tapi di balik isakan itu, Arunika berbisik dalam hati,

“Demi Tuhan, aku akan bangkit. Aku akan membuat kalian semua menyesal telah meremehkanku.”

Langkahnya semakin berat. Hingga di persimpangan jalan, tiga pria bertubuh kekar menghadangnya.

“Hei, cantik … malam-malam sendirian?” salah satunya bersiul, melirik tubuh Arunika dengan tatapan liar.

“Ayo ikut kami, biar nggak kehujanan,” goda yang lain, tangannya mencoba meraih lengan Arunika.

Arunika menepis kasar. “Jangan sentuh aku!”

Namun tawa mereka pecah. Salah satu dari mereka mendorongnya hingga hampir terjatuh. Meski tubuhnya lemah, Arunika melawan, menghantam dada salah satu pria itu dengan koper yang ia seret.

“Kurang ajar!” maki salah satunya. “Kau pikir kau bisa kabur dari kami?”

Tiga lawan satu, tubuh Arunika mulai terpojok, hujan makin deras, dan harapan terasa menipis. Hingga tiba-tiba sebuah cahaya melintas dan terdengar suara klakson yang cukup kuat.

Tit!

Suara klakson mobil memecah malam. Sinar lampu menyilaukan mata para preman. Mereka terhenti, menoleh ke arah deretan lima mobil hitam yang kini berhenti berjejer di sisi jalan.

Pintu mobil paling depan terbuka. Seorang pria berbadan tegap keluar, memegang payung hitam besar. Ia membuka pintu bagian belakang dengan penuh wibawa, dan dari sanalah seseorang muncul. Pria tinggi dengan jas hitam elegan, wajah dingin, dan tatapan yang tajam bagai pisau. Udara seolah ikut menunduk menyambut kehadirannya.

Para preman seketika mundur, ketakutan. Mereka tahu siapa yang baru saja turun, Rafael, Bos mafia yang namanya ditakuti di seluruh kota. Dia pengusaha di seluruh kota itu.

Arunika terpaku, jantungnya serasa berhenti berdetak. Tiga tahun lalu, ia lari dari perjodohan dengan pria ini demi Adrian, pria yang kini menghancurkan hidupnya. Namun malam ini, di tengah hujan, Rafael berdiri tepat di hadapannya. Dengan tatapan dingin, ia melangkah mendekat, payung hitam menaungi tubuh Arunika yang basah kuyup.

“Cukup sudah air mata itu, Arunika,” suaranya dalam, tegas, tak bisa dibantah.

Arunika menggigil, bukan karena hujan, melainkan karena sorot mata itu. Sorot mata yang seakan berkata, 'kau tak sendirian lagi.'

"Rafael," lirihnya pelan di bawah air hujan yang membasahi wajah cantiknya itu.

"Bereskan semua sampah ini hingga tak tersisa," perintah Rafael, lalu dia membawa Arunika masuk ke dalam mobil miliknya.

1
A.M.G
semakin seru
A.M.G
wow tema hari ini tentang d'Or dor an 🥳🥳
Ddek Aish
anaknya ninggal y tor
Anindita keisha
wow ternyata arunika masih hidup
ken darsihk
👏👏👏👏🔥🔥🔥🔥
ken darsihk
Seruuu aseli deg deg an semoga Arunika dan baby yng di kandung selamat
ken darsihk
Yang kuat Arunika , Rafael pasti datang me jemput mu 💪🏼💪🏼
kriwil
di kasih jodoh kelas atas malah memilih jodoh sampah🤣
A.M.G
dasar kuyang semoga kau tak menyesal
A.M.G
semoga fael segera tau dan terungkap
A.M.G
bagai sangkar didalam emas 🥹
Jumiah
kebaikan akan selalu menang..
walau awalx sulit menyakit kan..
ken darsihk
Waduhhh siapa penghianat itu 😡😡
ken darsihk
Tetap semangat thor
Jumiah
up thor ,gk sabat untuk lanjutan x..trms
Sukliang
aduhhhhh jadi gimana thor lanjut nya
jgn sampai ada apa2 ya
tegang bacanya
A.M.G
kurang banyak mak
Aisyah Alfatih: besok kita double Mak, hari ini lelah...
total 1 replies
Piet Mayong
bos mafia tapi penuh musuh di balik selimutnya sendiri, kasiannn amat kau Rafael....
mama
kok Rafael smpe kecolongan ad mata dari ibunya.. biasany sat set,aplagi smpe gk tau rencana ibunya yg mau nyerang
ken darsihk
Ternyata jalan nya Rafael tidak mulus , terbukti ada nya mata2 yng melaporkan ke Aurel
Dan Rafael tidak mengetahui nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!