NovelToon NovelToon
180 Hari Menjalani Wasiat Perjodohan

180 Hari Menjalani Wasiat Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Ink

Irgi beralih menatap Humaira.

Wajah calon istrinya itu sangat polos tanpa make up sama sekali. Tubuhnya juga dibalut baju gamis panjang serta jilbab pink yang menutup bagian dadanya. Dia sungguh jauh berbeda dengan pacarnya yang bernama Aylin.

Selain memiliki wajah yang cantik, Aylin pandai berdandan serta modis dalam berpenampilan. Kepopulerannya sebagai influencer dan beauty vloger membuat Irgi sangat bangga menjadi kekasihnya.

Namun wasiat perjodohan mengacaukan semuanya. Dia malah harus menikahi gadis lain pilihan kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiba-tiba Calon Suami

*Benarkah jodoh manusia sudah dituliskan, bahkan sebelum ia lahir ke dunia*?

"Apa Bu? Menikah?" Mata Humaira membulat sempurna mendengar ucapan ibunya.

Gadis dua puluh dua tahun itu terkejut. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba ibu menyuruhnya untuk menikah. Padahal Humaira baru dua minggu kembali ke tanah air setelah menjadi TKW di Malaysia.

"Iya, Maira. Ini wasiat bapak yang harus kita hormati." ujar sang ibu sambil menatap dalam kedua bola mata putrinya.

Wanita bernama Zaenab itu sebenarnya tidak tega untuk memaksa Humaira menikah, tapi tiga hari yang lalu ia mendapat telepon untuk segera melaksanakan wasiat perjodohan antara putrinya dan cucu dari keluarga Haji Ahmadi.

"Tapi kenapa harus buru-buru, Bu? Aku masih pengen berbakti sama ibu dulu." Humaira melanjutkan.

Ia sudah membayangkan bagaimana nantinya jika ia benar-benar menjadi sorang istri. Tentu dia harus lebih mengabdi dan melayani suaminya.

"Aku gak tega ninggalin ibu sama Adam lagi. Dua tahun aku udah jauh di Malaysia, sekarang aku pengen kumpul sama keluarga, Bu."

Ibu Zaenab menggeser posisi duduknya hingga merapat ke dekat sisi putrinya yang duduk di ujung sofa. Benar, ia pun sangat merindukan putrinya kala itu. Hari-harinya penuh dengan air mata karena tak bisa memeluk anak sulungnya yang berada jauh di negeri Jiran.

"Iya Maira, ibu paham. Tapi wasiat ini juga harus kita laksanakan. Ibu merasa punya tanggung jawab."

"Emang aku dijodohin sama siapa, Bu?"

Ia melirik ke arah ibunya yang mulai senyum-senyum sendiri.

"Sama cucunya Haji Ahmadi- pemilik Pabrik Rattan Jaya. Kamu tahu, kan?"

"Pabrik Rattan Jaya?" Kening Humaira berkerut.

Karena tidak mau terlalu lama menganggur, satu minggu yang lalu Humaira mengirim surat lamaran pekerjaan ke tiga perusahaan besar yang ada di dalam kota. Dan salah satunya adalah PT. Rattan Jaya yang memproduksi beragam produk furniture dengan pemasaran luas hingga ke luar negeri.

Sungguh ajaib! Tiba-tiba saja kini dirinya dijodohkan dengan cucu dari pemilik pabrik besar tersebut.

"Kenapa sama dia, Bu?Apa almarhum Bapak kenal keluarganya?"

"Sangat, Bapak kamu sangat mengenal Almarhum Haji Ahmadi. Maira tahu kan cerita masa kecil Bapak bagaimana?"

Humaira mengangguk. Tak sekali dua kali ia mendengar bapak bercerita tentang masa kecilnya yang tidak seberuntung dirinya.

"Bapakmu yatim piatu sejak umur delapan tahun, Maira. Dia terpaksa harus ikut tinggal dengan Uwaknya yang punya tujuh anak. Waktu itu, hampir saja bapak gak bisa sekolah karena gak ada biaya." Ibu Zaenab bercerita.

"Untungnya bapak bertemu dengan Haji Ahmadi yang sangat baik."

Mata dan telinga Humaira fokus pada cerita yang sedang disampaikan oleh ibunya.

"Dari dulu, Haji Ahmadi dikenal sebagai orang yang dermawan dan menyayangi anak yatim. Dia punya banyak anak asuh yang disekolahkan, termasuk bapak kamu, Maira. Kata bapak, karena dia pintar, dia juga dimasukkan ke pondok pesantren untuk belajar ilmu agama hingga lulus."

"Jadi ini perjodohan untuk balas budi ya, Bu?" Humaira mendengus.

Gadis itu tidak memungkiri kebaikan Haji Ahmadi tapi dia juga belum bisa menerima perjodohan yang terlalu cepat ini. Dia bahkan tidak mengenal sama sekali siapa sosok yang akan dijodohkan dengannya.

"Kamu bebas menilai, Maira. Tapi ibu gak keberatan kalau punya menantu keturunan Haji Ahmadi. Bukan karena hartanya, tapi sikap welas asihnya pada sesama. Siapa tahu cucunya juga mewarisi sifat terpuji kakeknya!"

Humaira hanya diam seribu bahasa.

"Kata Bapak, cucu laki-laki Haji Ahmadi ada dua. Ganteng-ganteng semua mirip kakeknya. Yang mau dijodohkan dengan Maira yang paling bungsu. Namanya Irgi Ahmadi."

\*

"Nah, ini putri saya, Humaira." ucap ibu Zaenab seraya tersenyum ke arah tiga orang tamu yang malam itu sengaja bertandang ke rumahnya.

Pertemuan itu memang sudah direncanakan.

"Manis sekali!" seru salah seorang tamu bernama Ibu Elisa.

Wanita cantik itu memandang wajah Humaira begitu lembut. Namun siku tangannya menyentuh lengan putranya yang duduk di sebelah kanan.

"Bener gak?"

Sang putra yang bernama Irgi Ahmadi memandang sekilas wajah Humaira. Menurutnya, gadis yang akan dijodohkan dengannya tidaklah jelek, hanya saja penampilannya biasa saja. Jika diperhatikan pakaiannya malah terlihat kampungan.

Sementara itu, Humaira hanya berdiri di sisi ibunya sambil berusaha menunjukkan senyum ramah.

Sebenarnya ia merasa tidak nyaman karena gamis pink yang ia kenakan malam itu, ukurannya terlalu besar. Bahkan desain baju pilihan ibunya itu sama sekali tidak sesuai dengan seleranya.

"Maira, ayo salim dulu, nak!" seru ibu Zaenab memberi kode.

Dengan sopan, Humaira berjalan menghampiri tiga orang tamu yang sedang duduk di sofa. Tangannya lalu menyalami mereka satu persatu. Mulai dari pasangan Pak Rafli dan Istrinya-Ibu Elisa kemudian yang terkahir anak mereka-Irgi. Namun Humaira hanya memberikan salam tanpa menyentuh tangan laki-laki itu.

"Sepertinya Bu Zaenab sudah tahu maksud kedatangan kami kemari." ujar Pak Rafli memulai pembicaraan.

Pria berusia lima puluh dua tahun itu melirik istrinya sesaat. Meski bukan untuk pertama kalinya, tapi Pak Rafli sangat gugup saat meminta anak gadis orang untuk menikah dengan putranya. Apa lagi gadis itu adalah pilihan langsung almarhum bapaknya.

"Iya Pak Rafli. Saya sudah ngobrol dengan Humaira." jawab Ibu Zaenab sambil tersenyum.

"Jadi Humaira bersedia kan, menikah dengan Irgi?"

Mata Pak Rafli tiba-tiba beralih menatap calon menantunya penuh harap.

Humaira pun terkejut. Pertanyaan itu terlalu terburu-buru meski ia memang sudah membahas masalah perjodohan itu dengan ibunya.

"Insyaallah, Pak." Akhirnya Humaira memberanikan diri.

Ia menyembunyikan jemarinya yang sedikit gemetar. Tak dipungkiri, ada perasaan khawatir jika jalan yang akan ia pilih salah. Terlepas dari itu, dia hanya ingin berbakti pada orang tuanya.

"Alhamdulillah!" Ibu Elisa bernafas lega.

Tangan kanannya menepuk pelan paha putranya.

Irgi anaknya penyayang Maira. Di rumah dia melihara dua ekor kucing. Saya yakin dia juga bisa jadi suami yang baik buat Maira." Lanjutnya sambil tersenyum manis.

"Aamiin!"

"Aamiin!"

Ketika seisi ruangan memiliki harapan yang sama tentang wasiat perjodohan itu, Irgi justru menunjukkan sikap yang sebaliknya.

Sejak pertama kali ia sampai di rumah itu, tidak ada setitik pun senyum di bibirnya. Raganya memang ada di sana tapi hatinya berada di tempat lain. Ia hanya berharap, acara formalitas itu cepat berakhir.

Pak Rafli menyuruh Irgi dan Humaira untuk ngobrol berdua di teras supaya bisa saling mengenal satu sama lain.

"Jujur aja, aku udah punya pacar. Dan aku gak mau putus sama dia." Tanpa ragu, Irgi menyampaikan isi hatinya tepat di hadapan calon istrinya.

Humaira yang duduk di sebelah laki-laki itu terkejut. Dia buru-buru mengangkat tangan kirinya dari atas meja bundar yang membatasi kursi mereka.

Ia tidak menyangka, calon suaminya terang-terangan berkata seperti itu.

"Kamu bilang begitu gak, sama orang tua kamu?" tanya Humaira.

Diperhatikannya sosok Irgi dari samping kiri tempat ia duduk. Badannya tinggi, parasnya juga sangat rupawan. Andai laki-laki itu tidak berkata tentang perempuan lain, mungkin Humaira akan jatuh hati padanya.

"Yang bener aja, mana mungkin aku bilang begitu!" seru Irgi ketus.

Irgi beralih menatap Humaira.

Wajah calon istrinya itu sangat polos tanpa make up sama sekali. Tubuhnya juga dibalut baju gamis panjang serta jilbab pink yang menutup bagian dadanya. Dia sungguh jauh berbeda dengan pacarnya yang bernama Aylin.

Selain memiliki wajah yang cantik, Aylin pandai berdandan serta modis dalam berpenampilan. Kepopulerannya sebagai influencer dan beauty vloger membuat Irgi sangat bangga menjadi kekasihnya.

Namun wasiat perjodohan mengacaukan semuanya. Dia malah harus menikahi gadis lain pilihan kakeknya.

"Ya, kita nikah aja sesuai wasiat itu. Tapi hanya pura-pura. Enam bulan saja. Habis itu kita pisah." ucap Irgi tanpa beban.

......

1
Nurika Hikmawati
Irgi... beliin AC dong di rumahnya Maira
Pandandut
nyebelin amat sih/Grievance/
Dewi Ink: ngeselin emang
total 1 replies
Rezqhi Amalia
duduk memantau🌝
Bulanbintang
Orang tua memang nggak pernah jujur soal perasaannya, tp sbg anak kita bisa ngerasain yg sebenarnya. 😌
Muffin
Nggak usah malu kan udh halal maira . Hadusnya yg malu anomali ituu
iqueena
Sana husss husss
Dewi Ink: kucing x ah🤣
total 1 replies
🌹Widianingsih,💐♥️
udah mulai saling ngobrol dan nggak cuek- cuekan lagi..... lanjut lah
drpiupou
wah Irgi Alhamdulillah yah sadar dikit dikit.

hmm covernya bagus kak
Dewi Ink: makasih kak
total 1 replies
Athena_25
zidan, kamu tungguin jandanya maira aja, biar segera punya istri wkwkwk biar gondokan itu si irgi nnt klo tau km yg nikahin mntan istrinya😂😂😂
Alyanceyoumee
haduuuh, puas banget da buat kamu Irgi.
Yoona
kalo ada diskon maju paling depan🤭🤭
Dewi Ink: cewek
total 1 replies
CumaHalu
lain kali kunci aja Humaira, jangan nunggu kang selingkuh.
Dewi Ink: 😂😂😂😂😂
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
Dewi Ink: ditunggu ya kak, makasih udah mampir🤗
total 1 replies
kalea rizuky
zidan jd pebinor aja q mendukungmu ambil dia dr suami durjana/Curse//Curse/
kalea rizuky
uda cerai aja makan tuh jalang bekas orang pasti dikasih berlian milih sampah gi
Nurika Hikmawati
Irgi gak asik deh
Dewi Ink: begitulah kak
total 1 replies
Avalee
Alur ceritanya menarik, pemeran utama laki-lakinya bikin emosi naik turun 🫵🏻. Semangat berkarya ya thor, aku padamu 🥰
Dewi Ink: makasih ya kak
total 1 replies
Pandandut
sudah tertulis
Dewi Ink
kasian ibunya lagi sakit ka
Rezqhi Amalia
nah, jawab jujur donk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!