Diandra Aksara adalah seorang putri dari pemilik Tara Bumi Grup yang kaya dan terpandang, karena sibuk mengurus bisnisnya di luar negeri, Diandra mengambil alih tanggung jawab yang diberikan oleh ayahnya untuk mengurus kediaman dan juga perusahaan milik keluarga mereka.
Dibawah tekanan dan iri hati sang ibu tiri dan juga saudari tirinya, Diandra berusaha menjalankan tugas yang diberikan oleh ayahnya dengan baik meskipun sebenarnya ia kerapkali menghadapi rintangan dan juga bahaya yang diciptakan oleh dua orang yang sangat membencinya.
Namun kehidupan Diandra yang penuh rintangan dan juga bahaya pelan pelan sirna ketika ia bertemu dan mengenal Abimana Narendra, Seorang CEO yang dikenal jujur,berani, dan juga tajir melintir.
Penasaran dengan ceritanya? Ikuti terus kisahnya hanya di novel Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO.
noted🚨🚨🚨
dilarang baca lompat dan komentar jelek.
Yang suka boleh like, yang tidak suka, semoga suka.
Ingat dosa ditanggung pembaca☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Pagi itu di kediaman Surya Atmaja terlihat sangat ramai oleh kedatangan keluarga Putraseta yang datang untuk membahas persiapan pertunangan putra mereka yang bernama Ragendra dengan putri dari pemilik Tara Bumi Grup, Diandra Aksara.
Kedatangan mereka tidak hanya membawa keluarga besar tetapi juga membawa bermacam macam seserahan untuk dihadiahkan kepada Diandra.
Sementara itu di salah satu kamar yang ada di kediaman Surya Atmaja, terdapat seorang gadis cantik yang berusia dua puluh satu tahun tengah duduk di depan meja riasnya sembari dilayani oleh pelayan setianya, gadis itu adalah Diandra.
"Nona, apakah kau yakin ingin melanjutkan pertunangan ini?" tanya Santi selaku pelayan setia milik Diandra Aksara.
Diandra tersenyum sinis saat mendengar pertanyaan dari Santi. Sebuah rencana telah disiapkan oleh Diandra jauh jauh hari untuk menggagalkan perjodohannya dengan Ragendra.
"Pertunangan ini tidak akan terjadi, Santi. Aku sudah menyiapkan rencana untuk menggagalkan perjodohan ini supaya tidak berlanjut lagi." ucap Diandra dengan santai sembari melihat penampilannya di depan cermin yang tampak anggun dan cantik.
"Tapi nona, keluarga Putraseta sudah berulang kali datang ke rumah ini untuk membahas pertunangan mu dan juga tuan Ragendra agar bisa secepatnya dilakukan. Jika nona melakukan sesuatu untuk membatalkan pertunangan ini, bukankah akan terlihat sangat jelas kalau nona sebenarnya tidak mau kalau perjodohan ini terus berlanjut?" ucap Santi dengan raut wajahnya yang sedikit khawatir.
Diandra yang sedari tadi asyik menyisir rambutnya, seketika menaruh sisirnya di atas meja lalu berbalik untuk menghadap ke arah Santi.
"Biarkan saja itu terjadi, karena memang itulah yang aku inginkan. Dari awal aku memang tidak menyetujui perjodohan ini, kalau saja bukan karena campur tangan ibu tiriku yang terus saja membujuk kepada ayah untuk mau menyatukan keluarga Ragendra dengan keluarga Surya Atmaja, perjodohan ini tidak akan pernah mungkin terjadi." ucap Diandra dengan penuh penekanan seolah ada beban dan rasa kecewa yang sudah ia simpan lama terhadap ibu tirinya itu.
Melihat raut wajah nona nya itu, Santi bisa mengerti perasaan yang dirasakan oleh Diandra. Bagaimana tidak mengerti, Santi sudah menghabiskan hampir setengah hidupnya bersama Diandra sebagai pelayan setianya, dan ia cukup tahu apapun yang telah dilakukan oleh ibu tiri nona nya itu.
Sejak ibu kandung Diandra meninggal karena penyakit jantung, ayah Diandra yakni pak Surya Atmaja kemudian menikahi seorang janda beranak satu yang bernama Bu Ratna. Pernikahan yang seharusnya membawa kebahagiaan bagi Diandra karena ia bisa memiliki ibu pengganti, justru menjadi petaka ketika Bu Ratna selalu berusaha untuk membuat ayah Diandra berpihak dan menyayangi putri Bu Ratna yaitu Amara.
Namun untung saja, ayah Diandra bukanlah seseorang yang mudah terhasut ataupun membeda bedakan dalam memberikan kasih sayang kepada kedua putrinya. Ia selalu berusaha menjadi seorang ayah yang adil dalam menyayangi Diandra dan Amara.
Namun hal itu tidak membuat Bu Ratna merasa puas, apalagi saat ia tahu kalau pak Surya memberikan semua kunci brankas dan kediamannya kepada Diandra untuk ia atur dan jaga selama ia mengadakan perjalanan bisnis ke luar negeri.
Dan di ruang tamu, terlihat Bu Ratna, Amara dan Bu Claudia Putraseta tengah berbincang sembari menunggu kehadiran Diandra. Dalam momen itu Bu Claudia sesekali meminta pertolongan kepada Bu Ratna agar mau membujuk Diandra untuk secepatnya melanjutkan pertunangan ini.
Ganbatte Kudasai Ne🌹✍️📚