NovelToon NovelToon
Tunangan Antagonist

Tunangan Antagonist

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Bad Boy / Rebirth For Love / Idola sekolah
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: raintara

Pemuda itu mengacungkan pistolnya persis di dada sebelah kiri Arana. "Jika aku tidak bisa memilikimu, maka orang lain juga tidak bisa.

Dor!!

••••

Menjadi tunangan antagonis yang berakhir tragis, adalah mimpi buruk yang harus Nara telan.

Jatuh dari rooftop sekolahnya, membuat Nara tak sadarkan diri dengan darah yang menggenang di tempat dirinya terjatuh.

Nara pikir dia akan mati, namun saat gadis itu terbangun, ia begitu terkejut ketika mendapati jiwanya sudah berbeda raga.

Berpindah di raga tokoh novel yang merupakan tunangan dari antagonis cerita.

Ia bernama Arana Wilson.

Saat mencapai klimaks, tokoh ini akan mati tertembak.

Sialnya, karena terjatuh, Nara tidak tau siapa malaikat maut raga yang kini ia tempati.

Bagaimana kisah Nara di novel itu sebagai Arana. Akankah dia tetap mati tertembak atau justru ia mampu mengubah takdirnya.


🍒🍒🍒

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon raintara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1: sebelum transmigrasi

...🍒🍒🍒...

"Huwa..! Malvin jahat banget sih. Katanya cinta tapi kok suka nyiksa?!"

"Hust. Diam!"

Nara mengunci mulutnya rapat-rapat setelah mendapatkan teguran dari guru kimianya. Meskipun begitu, diam-diam gadis itu tetap melanjutkan membaca novel yang ia sembuyikan di laci meja.

Nara tidak bisa menunggu sampai istirahat karena cerita sedang asik-asiknya.

"Berhenti Malvin, ini sakit..." rintih Mira. Ia hanya bisa pasrah menerima semua perlakuan Malvin. Tangan dan kakinya ikat. Mira tidak bisa melakukan perlawanan.

"Berhenti?" satu sudut bibir Malvin tersungging miring.

"Kita belum melakukan intinya sayang." ucapnya tersenyum penuh arti.

Setelahnya Mira dibuat semakin takut ketika Malvin melucuti pakaian atasnya. Menampilkan perut sixpack berototnya. Mungkin jika tidak dalam situasi seperti ini, dengan suka hati Mira akan menyentuh perut itu.

Nyatanya, keadaannya sekarang sangat berantakan. Paha atasnya perih karena cambukan dari Malvin. Bagian intinya terasa ngilu karena dengan kasar Malvin masukkan sebuah alat dan memainkannya secara kasar.

"Malvin, kamu mau ngapain!" jerit Mira takut membuat Malvin seketika terkekeh.

"Bermain. Apa lagi?"

"Malvin, jangan yang itu. Punyaku sakit." mohon Mira. Tubuhnya bergetar takut. Apalagi ketika Malvin mendekatinya dan mulai menarik resleting celananya turun.

"Jangan? Bukannya lo sendiri yang nawarin diri buat jadi sub gue? Lo berjanji akan ada kapanpun gue butuh lo. Tapi sekarang apa. Lo bohongin gue?" tekan Malvin menc*kik leher Mira. Rautnya tak bersahabat. Pemuda itu tak suka jika Mira membangkang.

Wajah Mira memerah. Nafasnya hampir habis. Dan ketika kaki gadis itu mulai kelabakan barulah Malvin lepaskan cekikkannya kasar hingga wajah Mira tertoleh ke samping.

"Lo nggak bisa nolak Mira. Sesuai perjanjian awal. Lo harus siap muasin gue kapan pun gue mau."

"Ihh...dasar Malvin psikopat gila! Mira-nya kasian ya amp---

"NARA! JIKA TIDAK INGIN MENGIKUTI PELAJARAN SEBAIKNYA KELUAR!"

Bukan hanya Nara. Semua penghuni kelas tersentak kaget mendengar bentakan Bu Ani yang menggelegar itu.

Seketika Nara kelabakan. Gadis itu berdiri untuk meminta maaf. Tangannya saling bertaut di depan dengan kepala menunduk takut.

"Ma--maaf Bu."

"Keluar!" usir guru kimia yang sepertinya benar-benar marah itu.

"Tapi Bu---

"Kamu yang keluar atau saya yang keluar?!"

Suana hening. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Ini juga salah Nara. Sudah tahu jika Bu Ani adalah guru killer. Tapi ia berani berulah di saat mata pelajarannya.

Menghembuskan nafas pasrah, Nara mengambil novelnya lalu mulai beranjak dari bangkunya. Percuma. Bu Ani tidak akan mengubah keputusannya.

Saat Nara sudah di ambang pintu, suara Bu Ani kembali mengintrupsi.

"Pergi ke BK minta surat keterangan melanggar tata tertib sekolah."

Nara hanya bisa mengangguk pasrah. "Baik Bu.."

Keluar dari kelas, Nara mendumel kesal. Dia tahu dirinya salah. Tapi apakah harus dikeluarkan dari kelas.

"Ck, daripada ke BK mending ke rooftop. Baca novel." ringan gadis itu berbicara. Membuka halaman terakhir yang sudah dibacanya, Nara berjalan dengan mata fokus menatap lembar novelnya.

"Wah, kok tiba-tiba Malvin nyulik Arana?!" heboh gadis itu. Untung sekitarnya sepi atau dia akan mendapatkan teguran kembali.

"Gue tau Malvin musuhnya Hades sang antagonis. Tapi emang dia tau kalo Arana tunangannya Hades?"

Tanpa sadar, Nara sudah berada di lantai paling atas gedung sekolah. Panas dari matahari sama sekali tak mempengaruhi fokus gadis itu pada novelnya. Bahkan sampai langkahnya menuju ujung rooftop.

"Lo menghianati kepercayaan gue Arana."

Pemuda itu menatap gadisnya dengan sorot dipenuhi kekecewaan.

"Ini nggak seperti yang lo pikir. Gue---

"Arana. Lo udah ngelanggar perjanjian kita." pemuda itu tak membiarkan Arana menyelesaikan ucapannya.

Saat matanya fokus mengintimidasi lawan bicaranya, diam diam tangannya mengeluarkan pistol dari saku hoodie-nya. Lalu menodongkannya pada Arana.

"Lo!" Arana terkejut. Rasa panik mulai hadir ketika pemuda itu mengeluarkan seringainya.

"Dengar. Jika gue nggak bisa miliki lo. Orang lain juga nggak bisa."

"Mending lo mati. Dan permainan akan selesai. Ini lebih adil daripada gue harus melihat lo sama orang lain."

"Lo gila!" teriak Arana takut. Ingin sekali dirinya berlari. Namun sialnya tubuhnya terikat pada batang pohon.

"Gila?" pemuda itu terkekeh. Setelah rautnya berubah dingin. "Ini baru gila."

Dor!

Kejadiannya begitu cepat. Bahkan Arana tak sempat berteriak. Tubuhnya membeku. Dada kirinya terasa panas dengan darah yang mulai merembes keluar.

"Selamat tinggal Arana..."

"Gila gila gila! Siapa yang bunuh figuran yang satu ini!!?"

Nara hendak membalik lembar halaman. Rasa penasarannya begitu tinggi untuk mengetahui pelenyap tunangan antagonis itu. Kasihan sekali nasibnya sebagai tokoh novel. Jarang muncul sekalinya muncul malah dibuat mati.

"Wah, tokohnya banyak gilanya. Sampai bunuh bunuhan. Kalo gue hidup di novel ini, bisa mati muda."

"Kok gue jadi penasaran sama kehidupan Arana ya. Kira-kira gimana hub--AAAAA!!!"

Sama seperti pembunuhan di novel yang dia baca. Kejadian yang Nara alami begitu cepat. Tubuhnya serasa melayang saat kakinya kehilangan pijakannya. Novel di genggamannya terlempar entah kemana. Dada gadis itu berdebar kencang. Menutup rapat matanya, ia seakan tak siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi.

Nara terjatuh dari rooftop sekolah yang memiliki total tiga lantai itu.

Brukk

Sakit. Itulah yang Nara rasakan. Tubuhnya serasa remuk. Perutnya sakit. Tidak tidak. Seluruh badannya sakit. Terbatuk, cairan merah keluar dari mulutnya. Kepalanya pusing dan nyeri sekaligus.

Mata Nara berkunang-kunang. Penglihatannya nampak memburam. Bahkan ia tak dapat melihat dengan jelas, kaki orang-orang yang mulai mengerubunginya.

"Siapa..." Nara Bergumam lirih.

"Uhuk! Siapa yang bu--bunuh Arana..."

Dan setelah itu, semuanya gelap.

...•...

...•...

...•...

...🍒🍒🍒...

1
Cha Sumuk
mc cewek nya lemah bodoh tdk bisa bela diri bikin gregetan BC nya
Cha Sumuk
bagus tp knp ada tulisan gue gue lo lo ahhh
Musdalifa Ifa
next nya Thor ceritanya bikin penasaran jadi setiap baca itu perasaannya itu semangat enggak bosenin gitu jadi ditunggu up nya yah Thor semangat💪👍
Putra Satria
gasss lanjutkan lagi Thor semangat 45thor di tunggu up selanjutnya /Applaud//Kiss//Applaud//Rose//Rose/
Aisyah Suyuti
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!