cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
khawatirnya si emak
Di suatu desa yang terletak di daerah kalimantan tinggalah sebuah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan
Sebuah keluarga yang memiliki 8 orang anak dengan 5 anak laki laki dan 3 anak perempuan
Anak pertama dan kedua mereka sudah dewasa dan sekarang sedang bekerja di ibu kota provinsi mereka tinggal, mereka berdua sudah sangat mapan akan kehidupannya karena mereka menikah dengan seorang pengusaha wanita dan sekretaris pengusaha tersebut karena mereka berdua merupakan saudara sepupu
Sedangkan keenam anaknya masih tinggal dengan orang tua karena sang orang tua tidak mengijinkan mereka untuk bekerja jauh dari desa karena orang tua mereka merasa takut jika mereka merantau mereka akan lupa kepada orang tuanya
pada suatu sore di rumah sederhana milik mereka terlihat sang emak nampak khawatir sedang mondar mandir di depan rumah karena sudah 3 hari menunggu suaminya pulang dari kebun tengah hutan
"Emak kenapa masih ada di luar rumah sekarang sudah mau magrib" kata si yanto anak nomer 3 dari emak ranti
"ini to sudah 3 hari abah belum pulang juga dari kebun yang di tengah hutan biasanya dua hari paling lama dia akan pulang" jujur sang emak kepada putranya
"ya sudah mak ayo kita masuk dulu ga baik waktu magrib ada di luar rumah kita bicarakan nanti setelah sholat ya, yanto yakin abah baik baik saja disana" hibur sang anak supaya emaknya tidak perlu banyak bepikir walaupun dia sendiri dalam hati juga khawatir akan keadaan abahnya
Setelah sholat magrib bersama mereka semua berkumpul untuk membicarakan tentang abahnya
(perkenalan untuk anak anak emak ranti dan abah sodiq:anak pertama bernama andi, anak kedua bernama diah, anak ketiga bernama yanto, anak ke empat bernama ana, anak kelima bernama daus,anak keenam bernama adi,anak ketujuh bernama yuda dan yang terakhir bernama amalia)
Setelah berkumpul sang emak memulai pembicaraan mereka
"bagaimana ini nak apa yang terjadi dengan abah kalian kenapa sudah 3 hari tidak pulang pulang" ucap emak dengan cemas
"emak kita sama sama berdoa ya supaya abah baik baik saja disana" ucap yuda anak ke tujuh sik emak ranti
"tenang saja mak biar besok yanto, daus dan adi susul ke kebun di tengah, besok setelah subuh kita akan berangkat" ucap si yanto buat menenangkan emaknya
"iya mak kita akan bersama sama menyusul abah" imbuh si daus ikut menenangkan emaknya seperti abangnya
"baiklah besok kalian segera susul abah" pinta si emak
"baik mak" sahut mereka semua
Setelah selesai membicarakan masalah abahnya suara adzan isya dari masjid telah berkumandang
Anak laki laki emak ranti segera bergegas pergi ke masjid sedangkan lia dan emak sholat di rumah karena anak ke empat emak yang bernama ana sudah menikah dengan sekolahnya dulu tapi keadaan ekonominya pun juga sama saja karena sang suami yang bernama ilham juga bukan dari orang kaya
Pekerjaan ilham sehari hari hanya menyadap karet milik saudara jauh dari ibunya dan hasil dari menyadap akan di bagi 2 sama pemilik kebun
Tapi ana menerima dengan ikhlas tentang keadaan suami dan keluarganya karena ilham dan keluarganya pun ikhlas dengan keadaan ana
Beruntung ilham dapat warisan dari neneknya sebidang tanah yang tidak luas beserta rumah kayu yang kecil karena sedari kecil ilham tinggal dengan neneknya sampai neneknya meninggal ilham lah yang menemaninya
Seperi masa kecilku
orng iri pasti ada dan hasil nya akan beda juga nanti kl sdh d garap sendiri