Aku Berbeda
Sesaat kutundukkan kepalaku, duduk tidak tenang dan perasaan ragu-ragu. Bagaimana menjawabnya? Apa yang harus aku katakan? “Mbak Tania?” suara itu terdengar seperti tepat di telingaku. “Hemm… saya… sa
0
0
Kau Titisan Abu Bakar
“Namaku Ray, entah.. Sepertinya aku tersesat di sini.” Jawabmu saat ditanya perihal kepindahanmu. Mendengar itu, Orang yang berada di dalam ruangan menoleh. Kau masuk meletakkan barang-barang ke dalam
0
0
Celoteh Seorang Guru
Dari bulan, menuju hening malam. Masih teronggok bisu di pojok sana. Harapan yang diam dan tak pernah tersentuh. Jika ada tanya “mengapa?”, “karena tuhan tidak pernah menginginkanku untuk jatuh”. Ya,
0
0
Danau Tinta
Duduk di atas rumput tebal berwarna hijau. Memandang danau yang terlihat sangat luas. Suara burung berkicau seakan sebuah melodi dalam lagu yang membuatku banyak terinspirasi. Meja kecil berada di dep
0
0
12 Warna
Aku pernah ditanya seorang guru kelas saat masih duduk di kelas 2 SD. Ia bertanya kepada setiap siswa tentang cita-cita. Sejenak, aku sempat berpikir bahwa aku ingin menjadi guru. Sebab, di TK, aku da
0
0
Harapan Seorang Ibu
Duduk manis di beranda rumah, kegiatan yang selalu dilakukan saat libur sekolah, menikmati udara pagi yang sejuk di rumah reot peninggalan almarhum ayahku. Aku remaja miskin 16 tahun yang tak banyak b
0
0
Seindah Bintang Di Langit
“Namaku senja, aku sangat menyukai senja hari dan indahnya bintang terang di langit malam. Aku hanyalah anak kampung yang mempunyai begitu banyak mimpi dan cita-cita. Cita-citaku menjadi orang yang su
0
0
Andai Ali Bupatinya
Cerita ini bermula dari kostan di pinggiran jalan kecil di Kota Jakarta, kostannya Ali. Ia terkantuk-kantuk setelah makan kenyang tadi sore di warung langganannya, warung nasi padang setengah masakan
0
0
Pahlawan Wanita Sejatiku
Betapa hatiku takkan pilu Telah gugur pahlawanku Betapa hatiku takkan sedih Hamba ditinggal sendiri Siapakah kini plipur lara Nan setia dan perwira Siapakah kini pahlawan hati Pembela bangsa sejati La
0
0
Pejuang Kokoh
Mata bulat itu menerawang jauh, lamunannya membuat pikirannya melayang, meninggalkan raga yang masih terduduk kaku. Tangannya terus saja memainkan pena hitam dengan mengetuknya ke dasar meja. Sesekali
0
0
Kuis Pak Guru
Sudah menjadi kebiasaan Pak Rachmat untuk memberikan kuis pada murid-muridnya di setiap pelajarannya. Mereka amat senang bermain kuis. Terutama Erin, sang juara kelas. “Siapakah Presiden Republik Indo
0
0
Mari Bantu Sesama
“Ya aku ini adalah Zairul, seorang anak yang berangan menjadi superhero, apa ada yang salah dengan cita-citaku?” tanya bocah lugu itu “Cukup aneh!” celetuk Zuju “Kenapa?” “Superhero itu hanya imajinas
0
0
Be A Hero
Pahlawan super, siapa yang gak mau menjadi seorang pahlawan super. Memiliki kekuatan, dapat membantu orang yang kesusahan, dan disenangi banyak orang. Itulah impian gua saat kecil, dapat membantu oran
0
0
Kartini Dari Ujung Negeri
Suasana pagi yang indah, semilir angin yang berhembus dari arah laut, menyeberangi bebatuan karang yang berbaris dengan rapi di mulut pantai. Seakan tak mau kalah untuk turut memeriahkan suasana pagi,
0
0
Secarik Kertas Putih
Bagaikan ingin menggapai gemerlapan bintang jauh dari dalam dasar lubang cacing, begitu pula rasanya diriku berusaha mencari lembar-lembar ilmu. Yang begitu sangat mustahil bagi orang berpenampilan ku
0
0
Generasi Kartini
Di sebuah desa kecil, di bawah kaki bukit, hiduplah 1 keluarga yang kurang mampu. Sang ayah bekerja sebagai Petani, sang ibu hanya penjual makanan di pasar yang terletak jauh dari desa. Mereka memilik
0
0
Dua Anak Itu
Kopi ini membuat otakku merangkai semua kejadian yang aku saksikan tadi sore, di pinggir jalan depan masuk gang. Ibu tukang sampah membawa dua anaknya untuk ikut bekerja bersama. Dua anak itu ikut mem
0
0
The Best Parents
Orangtuaku bukanlah pengusaha kaya, bukan pula pegawai negeri akan tetapi mereka hanyalah petani biasa, tetapi perhatian mereka pada pendidikan begitu besar. Ayahku tamatan SMA sederajat dan ibuku tid
0
0
Village Recycle
Aku terbangun, masih dalam suasana yang sama, beranjak dari tempat pengungsian. Dingin, rusak, kacau dan tak beraturan. Sisa badai kemarin telah menghancurkan rumah warga, masjid, juga sekolahku. Aku
0
0
Si Pendekar Cimangguhilir
Bandung, 2000 Aku memandang keluar jendela kereta, orang-orang sedang berlalu-lalang menyongsong pagi dengan semangat. Aku melihat segerombolan anak kecil berbondong-bondong menggowes sepeda dengan se
0
0