“Namaku senja, aku sangat menyukai senja hari dan indahnya bintang terang di langit malam. Aku hanyalah anak kampung yang mempunyai begitu banyak mimpi dan cita-cita. Cita-citaku menjadi orang yang sukses walaupun hanya sepersekian persen dari kenyataan hidupku saat ini. Kalian pasti tahu bagaimana hidup di kampung yang serba tidak ada, untuk menerangi rumah yang kutinggali saat ini saja aku hanya mengandalkan lampu tembok yang semakin malam akan semakin kalah dengan gelapnya malam. Tapi aku tidak pernah berputus asa dengan segala keterbatasan yang ada karena kesuksesan bukan datang dari orang yang hanya berdiam diri tapi kesuksesan selalu datang dari orang yang bersikukuh berjuang mencapai semua mimpi dan keinginan yang kuat. Setiap malam hari aku selalu melihat bintang di langit, dengan memandangnya membuatku semakin percaya bahwa aku bisa meraih mimpi seperti tingginya bintang-bintang itu.”
“Hari ini di sekolahku mengadakan lomba Olimpiade Matematika, jujur saja aku sangat menyukai pelajaran matematika karena menurutku matematika itu pelajaran yang benar-benar harus berusaha dan harus berpikir keras. Karena itu hari ini aku dipilih untuk mewakili lomba Olompiade matematika tersebut. Aku yakin selalu yakin aku pasti bisa mengerjakan semua soal matematika yang tertera pada selembar kertas ini. Karena tidak ada kata menyerah selagi kita masih mampu untuk berpikir.”
“Ya… Aku tak sabar menunggu hari ini, hari dimana akan diumumkan siapakah pemenang lomba olimpiade matematika yang kuikuti beberapa hari lalu. Menit demi menit berlalu Bapak kepala sekolah yang sedang membacakan nama-nama murid yang ikut serta dalam olimpiade itu semakin membuatku gugup untuk mengetahui siapakah pemenang lomba itu. Tak berapa lama kemudian bapak kepala sekolah menyebut nama pemenang lomba dan nilai yang diraih oleh pemenang tersebut. Tak kusangka ternyata nama yang disebut bapak kepala sekolah itu adalah namaku, betapa terkejutnya aku bisa memenangkan olimpiade matematika yang diikuti oleh puluhan peserta lainnya, aku pun segera berjalan maju ke depan untuk menerima penghargaan serta sejumlah uang yang berada di dalam amplop coklat itu. Hari ini adalah hari terbaik bagiku.”
“Setelah hari kemenanganku dalam lomba olimpiade matematika itu, aku semakin giat belajar dan belajar agar bisa mendapatkan hasil maksimal untuk ujian nasional yang akan dilaksanakan dalam beberapa hari kedepan. Hari pun tak berasa telah berlalu, hari ini adalah hari terakhirku mengikuti ujian nasional. Dan setelah ini aku akan menempuh perjalanan yang masih panjang yaitu perjalanan yang akan membawa cita-citaku agar menjadi orang yang sukses.”
“Saat ini malam telah tiba, aku kembali melihat bintang yang indah di atas langit. Setiap malam aku selalu berdoa agar aku bisa mencapai semua mimpiku setinggi bintang-bintang di langit. Ternyata.. Ternyata malam ini Tuhan mengabulkan do’a-do’aku. Besok lusa aku dipanggil ke Kota Jakarta untuk bekerja di salah satu perusahaan terbesar di kota itu, dan menduduki jabatan sebagai Manager. Tak disangka pengorbanan dan perjuangan anak kampung sepertiku bisa membawa kesuksesan seperti ini. Aku percaya bahwa ‘kesuksesan berasal dari diri sendiri’ dan ingat satu pepatah mengatakan ‘gapailah cita-citamu setinggi bintang di langit’.
“Hari ini adalah hari yang begitu kutunggu-tunggu. Ya.. Hari ini akan diadakan pertemuan dengan klien terbesar yang akan menanda tangani kontrak kerja sama kami selama 5 tahun yang akan mendatang, bagaimana tidak? Setelah 2 tahun aku bersusah payah agar bisa mendapatkan kontrak kerja sama dengan klien tersebut finally, aku bisa menjalin kerja sama dengan baik dengan perusahaan terbesar di negeri ini. Keesokan harinya akan diadakan acara untuk keberhasilan menjalin kerja sama tersebut”
Hari ini adalah hari dimana akan ada acara yang dilaksakan pada jam 07.00 malam tepatnya di sebuah ballroom hotel terbesar yang ada di Jakarta, malam ini aku menjadi orang pertama yang memberikan sambutan kepada seluruh tamu undangan yang berhadir di acara malam ini. Pertama tama sambutan yang kuucapkan adalah tidak lain dan tidak henti hentinya aku mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas keberhasilan yang telah kucapai. Setelah selesai penyambutan, aku kembali duduk di kursi yang telah disediakan khusus untukku. Tak henti-hentinya rekan kerja, anak buah, dan para tamu lainnya mengucapkan selamat atas keberhasilanku kali ini.
Waktu tak terasa berlalu dengan cepat saat ini pun jam telah menunjukan pukul 10.00 malam yang berarti acara telah selesai dilaksanakan. Aku kembali pulang ke rumah untuk beristirahat dan menyiapkan segala sesuatu keesokan harinya.
Keesokan harinya disaat aku ingin pergi ke kantor tak sengaja di pinggir jalan aku melihat seorang anak kecil yang kondisinya saat itu sangat menyedihkan, sebab anak itu tertidur meringkuk di pinggir emperan toko. Aku pun menghentikan mobilku lalu berjalan menuju anak tersebut. Aku bertanya “Hai adik, namamu siapa? kemana orangtuamu? Mengapa kamu tidur di emperan toko seperti ini?” Lalu adik itu pun menjawab “Nama saya Bintang kak, Saya tidak mempunyai keluarga lagi kak, saya tinggal sendirian” lalu aku berpikir untuk mengangkatnya menjadi adik, agar di rumah aku mempunyai teman bicara nantinya. Aku kembali bertanya “Kamu mau ikut dengan kakak? Kakak bukan orang jahat, tapi kakak hanya ingin membantumu saja”. Adik itu pun lalu menjawab “Iya kak saya mau”.
Saat ini aku membawa adik itu ke rumah, lalu menyuruhnya untuk membersihkan diri. Untung saja sebelum mengajaknya ke rumah aku sempat mampir ketoko baju untuk adik baruku ini. Jadi aku tidak perlu bingung untuk mencari pakaian apa yang akan digunakan untuknya. Tak lupa aku memberi tahu kepada bi Inem orang yang membantuku mengurus keperluan rumah, bahwa anak kecil yang saat ini bersamaku adalah Bintang, adik baruku yang akan menjadi keluarga baru di rumah ini.
Hari hariku menjadi lebih ramai dan lebih menyenangkan ketika aku bisa membantu bintang adik kecilku yang sangat mandiri dan pintar sekali. Dan akhirnya aku benar benar menemukan ‘bintang’. Pengalamanku membuktikan bahwa kita bisa meraih kesuksesan setinggi-tingginya dan seindah bintang di langit.
“Karena kesuksekan akan semakin menjadi berkah ketika kita bisa membantu orang lain”.
Selesai
Cerpen Karangan: Ocha Aql Email: Ochaaql[-at-]gmail.com