Sosok itu terperanjat dengan mata yang melebar sempurna. Keringat dingin membasahi pelipis dan tubuhnya. Nafasnya sesak dan tersengal-sengal, seakan ada penumpukan air di kantong paru-parunya.
"Mimpi? Bagaimana mungkin kejadian yang serasa begitu nyata ternyata hanya sebuah mimpi belaka." Diandra kembali bergumam seakan tak percaya dengan apa yang terjadi padanya.
Dinginnya air serta rasa sakit yang mendera, masih terasa jelas di tubuhnya. Tak mungkin semua yang dialaminya hanyalah halusinasi belaka. Diandra terbangun, tepat 2 minggu sebelum acara pernikahannya dengan lelaki itu. Untuk menghindari pernikahan, wanita itu membuat sandiwara dan memilih untuk menikah dengan lelaki yang dikabarkan mengalami Imp*t*n dari pada lelaki serakah yang tidak segan melenyapkan nyawanya.
Bisakah Diandra meraih kebahagiannya? Atau justru kembali pada takdir yang membuatnya menderita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Peony, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Destiny Of Life Komentar