MENGEJAR KESEMPATAN KEDUA

Hari ini Aluna sedang berada di rumah nenek Delisa. Setelah kembali dari rumah sakit dua hari lalu Aluna cucu dan nenek nya selalu menggangu diri nya.

Belum lagi Kenzo yang tiba-tiba berubah sikap menjadi lebih lembut di depan nenek nya. Tapi tenang saja Aluna tidak akan terperdaya oleh tipuan dari Kenzo.

Dan setelah menolak Kenzo malah nenek nya yang memaksa Aluna untuk datang berkunjung ke rumah nya. Tapi Aluna memberikan sebuah persyaratan untuk nenek Delisa. Jika dia berkunjung ke rumah wanita tua itu dia ingin Kenzo tidak berada di tempat itu juga.

Aluna hanya tidak ingin melihat wajah Kenzo yang semakin membuat nya dihantui kehidupan masa lalu yang cukup menyakitkan.

Nenek Delisa menyetujui hal itu dan menjamin jika Kenzo tidak akan datang saat Aluna berada di sini bersama nya.

Jadi di sini lah dia berada di rumah mewah nenek Delisa lebih tepatnya di dapur wanita tua itu dan sedang memasang sepanci sup yang terlihat cukup enak.

"nenek duduk lah di sana. Biar aku yang membuat kan makanan yang sehat untuk mu". Ujar Aluna saat nenek Delisa malah datang dan ingin membantu nya memasak sesuatu.

"nenek penasaran dengan apa yang kau masak. Wanginya sangat mengiurkan".

"aku masak sup ayam rempah yang akan membuat tubuh mu semakin sehat". Ucap Aluna sambil mengaduk sup yang sudah dia buat untuk nenek yang dulu membantu nya itu.

"baik lah nenek akan menunggu masakan mu yang sangat enak itu".

Nenek Delisa kemudian duduk di depan pantry dan melihat Aluna.

"Aluna... Boleh kah nenek menanyakan sesuatu?". Ucap nenek Delisa dengan sangat hati-hati takut jika Aluna akan menolak pertanyaan nya.

"tentu saja nek. Nenek bisa bertanya apapun pada ku".

Aluna tidak akan bertindak jahat terhadap wanita tua ini. Dia termasuk orang yang berada di pihak Aluna saat masa-masa sulit nya di kehidupan masa lalu. Bahkan nenek Delisa waktu itu memberikan ancaman keras pada Laura karena bertindak tidak tau malu yaitu berpacaran dengan Kenzo yang notabene nya sudah memiliki istri.

Kejadian di mana nenek Delisa melabrak Laura berselang beberapa hari wanita tua itu jatuh sakit tiba-tiba. Aluna kembali berfikir jika penyakit tiba-tiba nenek Delisa ada sangkut pautnya dengan Laura. Jika tebakan nya benar maka Laura benar-benar sungguh keterlaluan.

"apa benar ibu mu meninggalkan mu sendirian dan melarikan diri? Nenek hanya khawatir kau tinggal di rumah ayah mu".

"aku sengaja nek. Aku hanya tidak ingin merepotkan ibu ku lagi jadi aku pindah. Sementara ibu juga pindah ke luar negeri. Lebih baik aku merepotkan ayah ku dari pada ibu ku. Bukan kah di rumah keluarga George masih banyak kamar yang kosong jadi aku berinisiatif untuk tinggal bersama nya". Jelas Aluna dengan tenang yang kini sudah mematikan kompor dan kini mengambil sebuah mangkuk dan mengisi sup dalam nya.

"nenek hanya khawatir jika kau tidak nyaman tinggal di sana. Bukan kah Nancy tidak menyukai mu. Dia termasuk wanita yang cukup licik. Nenek takut jika dia akan melakukan sesuatu yang buruk pada mu Aluna". Ujar nenek Delisa yang tau jika Nancy bukan lah wanita yang baik.

Di mata nenek Delisa Nancy adalah seorang wanita sosialita yang cukup sombong dan juga angkuh. Dia bahkan tidak menyukai Aluna dan juga ibu nya. Terlihat jelas saat nenek Delisa bertemu Nancy waktu itu sedang berbelanja dan tak sengaja bertemu dengan Liana. Wanita itu malah mempermalukan Liana di depan umum. Entah Aluna tau atau tidak yang pasti Nancy adalah ibu tiri yang buruk.

"tidak perlu khawatir nek. Mereka semua baik kok pada ku. Aku di berikan tempat yang layak dan juga makan yang cukup. Lagi pula aku juga mencoba untuk hidup mandiri saat ini". Bohong Aluna agar nenek Delisa tidak curiga atau malah menyuruh nya untuk keluar dari rumah yang memang punya Aluna sejak awal itu.

Aluna tidak ingin siapapun tau jika dia sedang melakukan balas dendam terhadap ketiga orang itu. Dan dia juga sudah memberikan beberapa surat hak kepemilikan kepada pengacara nenek dan kakek nya dulu.

"jika kau merasa nyaman maka nenek tidak keberatan kau tinggal di sini bersama nenek. Rumah nenek juga masih banyak kamar yang kosong. Kau juga boleh memilih kamar mu sendiri". Ucap nenek Delisa yang berharap Aluna mau tinggal bersama nya dan dengan begitu dia bisa menjadi Mak comblang bagi cucu nya.

Walaupun sebenarnya nenek Delisa juga menyukai Aluna dan ingin dia menjadi cucu menantu dan membangun sebuah keluarga kecil bersama cucu nya itu.

Aluna terkekeh pelan mendengar ucapan dari nenek Kenzo tersebut. Dulu nenek Delisa juga pernah mengatakan hal itu dan pada saat itu Aluna sangat bahagia. Dia bahkan meminta pada ibu nya untuk membatu membereskan beberapa barang agar dia bisa pindah.

Tapi saat Aluna berada di rumah tersebut Kenzo menghalangi nya. Dia mengatakan jika Aluna hanya parasit yang menempel pada nenek nya dan dengan kejam Kenzo memaksa Aluna untuk keluar dari rumah nenek nya bahkan membuang koper yang dia bawa. Benar-benar kisah masa lalu yang cukup dramatis.

"tidak perlu nek.. Aku cukup nyaman tinggal bersama ayah dan juga saudara tiri ku. Dan sekarang ayo nek.. Coba sup yang ku buat untuk nenek". Ucap Aluna yang kini sedang mengalihkan pembicaraan.

Dengan senang hati nenek Delisa kini menyuapkan sesendok sup ke mulut nya. Dan benar saja masakan Aluna benar-benar enak. Bahkan Kiki yang di miliki tidak memasak makanan enak seperti ini.

"wah... ini sangat enak dan juga segar .. Nenek suka sama makanan ini. Rasa nya membuat tubuh nenek seakan muda lagi".

Mendengar pujian nenek Delisa yang berlebihan itu membuat Aluna terkekeh kecil. pasal nya nenek yang satu ini pasti akan selalu memuji Aluna walaupun hal yang di lakukan Aluna adalah hal yang biasa.

"terimakasih nek atas pujian nya. Makan lah yang banyak nek. Dan hidup lah lebih sehat. dah jika nenek memerlukan sesuatu nenek bisa mengatakan nya pada ku. Dan satu lagi nek berhati-hati lah mulai saat ini. Jangan menerima sesuatu atau pun memakan sesuatu dari seseorang. Nenek harus memeriksa nya dulu sebelum memakan nya".

Mendengar nasehat dari Aluna itu kini membuat nenek Delisa juga terkekeh kecil. Pasal nya Aluna sudah seperti seorang ibu yang menasehati anak nya.

"hahah.. Aluna lucu.. sekarang kau malah terlihat seperti ibu ku yang selalu marah dan juga menasehati ku".

Aluna juga tertawa kcil mendengan penuturan dari nenek Delisa.

"maaf kan aku nek". Ucap Aluna yang langsung menundukkan kepalanya dan meminta maaf.

"tidak perlu Aluna. nenek senang kau peduli pada nenek. Rasa nya nenek sangat ingin menjadikan diri nya cucu nenek".

"jangan nek.. Jika aku menjadi cucu mu maka aku akan lebih cerewet nanti nya". Ucap Aluna dengan nada bercanda ke arah wanita tua itu.

Mereka berdua tertawa lepas sambil menikmati masakan buatan Aluna dengan hati gembira. Tanpa tau di tempat lain Kenzo sedang melakukan rencana nya.